Teknik Elektro

Mengungkap Rahasia Tenaga Listrik

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 02 Mei 2024


Teknik tenaga listrik, juga dikenal sebagai teknik sistem tenaga listrik, berada di bawah payung teknik elektro dan berfokus pada berbagai aspek yang berkaitan dengan tenaga listrik. Ini termasuk pembangkitan, transmisi, distribusi, dan pemanfaatan listrik, serta peralatan listrik yang terkait dengan sistem ini. Sementara sebagian besar bidang ini berhubungan dengan daya AC tiga fase, yang merupakan standar untuk transmisi dan distribusi skala besar di seluruh dunia, sebagian besar lainnya melibatkan konversi antara daya AC dan DC serta merancang sistem daya khusus untuk aplikasi seperti pesawat terbang dan jaringan kereta api listrik. Dasar dari teknik tenaga terletak pada prinsip-prinsip dari disiplin ilmu teknik elektro dan teknik mesin.

Perkembangan Awal dalam Teknik Listrik dan Tenaga

Listrik menarik perhatian ilmiah pada akhir tahun 1600-an, yang mengarah pada penemuan-penemuan signifikan selama berabad-abad berikutnya, termasuk penciptaan bola lampu pijar dan tumpukan volta. Penemuan induksi elektromagnetik oleh Michael Faraday pada tahun 1831 menandai momen penting dalam teknik tenaga listrik, yang menjelaskan prinsip-prinsip di balik generator dan transformator.
Pada tahun 1881, dunia menyaksikan peresmian pembangkit listrik pertama di Godalming, Inggris, yang menggunakan kincir air untuk menghasilkan arus bolak-balik untuk keperluan penerangan. Namun, pasokan yang terputus-putus terus berlanjut hingga Thomas Edison mendirikan pembangkit listrik bertenaga uap pertama di New York City pada tahun 1882. Stasiun ini menyalakan ribuan lampu untuk banyak pelanggan, menggunakan arus searah pada tegangan tunggal.

Pada tahun yang sama, Lucien Gaulard dan John Dixon Gibbs memamerkan terobosan transformatif di London, dengan menghadirkan trafo pertama yang dapat digunakan untuk sistem tenaga listrik. Meskipun sukses di awal, kesalahan mendasar dalam desain mereka menyebabkan keterbatasan. Menyadari kekurangan ini, George Westinghouse dan insinyurnya, William Stanley, melakukan perbaikan yang signifikan, yang mengarah pada pengembangan sistem tenaga listrik arus bolak-balik praktis pertama di dunia di Massachusetts pada tahun 1886.

Selama periode ini, industri listrik berkembang pesat di Amerika Serikat dan Eropa, terutama berfokus pada penerangan listrik. "Perang arus" pun terjadi antara Edison dan Westinghouse, memperdebatkan keunggulan transmisi arus searah versus arus bolak-balik. Instalasi sistem tenaga listrik utama Westinghouse di Colorado pada tahun 1891 menandai tonggak sejarah yang signifikan, yang menekankan penggunaan motor listrik di luar tujuan penerangan.
Pada saat yang sama, Oskar von Miller membangun saluran transmisi tiga fase di Jerman, yang menunjukkan kemajuan dalam rekayasa tenaga listrik. Selesainya proyek Air Terjun Niagara pada tahun 1895 semakin mendorong adopsi arus bolak-balik untuk transmisi listrik, mengukuhkan dominasinya dalam industri listrik.

Teknik Tenaga Listrik Abad Kedua Puluh

  • Peran Listrik dalam Bolshevisme

Revolusi Bolshevik menyoroti pentingnya pembangkit listrik, dengan Lenin yang terkenal menyatakan, "Komunisme adalah kekuatan Soviet ditambah elektrifikasi seluruh negeri." Ideologi ini dipromosikan secara luas melalui propaganda Soviet yang menampilkan Lenin. Pada 1920, rencana GOELRO diluncurkan sebagai upaya Bolshevik pertama dalam perencanaan industri, dengan Lenin secara aktif berpartisipasi dalam pengembangannya. Khususnya, Gleb Krzhizhanovsky, yang memiliki pengalaman sebelumnya dalam pembangunan pembangkit listrik dan hubungan yang sudah lama terjalin dengan Lenin, memainkan peran penting dalam inisiatif ini.

  • Kemajuan dalam Teknik Tenaga Listrik di AS

Pada tahun 1936, sebuah tonggak sejarah dicapai dengan pembangunan jalur arus searah tegangan tinggi (HVDC) komersial pertama antara Schenectady dan Mechanicville, New York, dengan menggunakan katup busur merkuri. Sebelumnya, HVDC dicoba menggunakan generator arus searah secara seri, tetapi masalah keandalan tetap ada. Demonstrasi penyearah solid-state pertama Siemens pada tahun 1957 menandai kemajuan yang signifikan, meskipun implementasi komersialnya dalam sistem tenaga listrik tidak terjadi hingga awal tahun 1970-an. Selain itu, pada tahun 1959, Westinghouse memperkenalkan pemutus sirkuit pertama yang menggunakan SF6 sebagai media interupsi, bahan yang menawarkan sifat dielektrik yang lebih unggul dibandingkan dengan udara. Inovasi ini menghasilkan switchgear dan transformator yang lebih ringkas dan efisien. Selain itu, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memfasilitasi studi aliran beban yang lebih efisien dan meningkatkan kemampuan kendali jarak jauh peralatan sistem tenaga.

Gambaran Umum Teknik Tenaga Listrik

Teknik Tenaga mencakup seluruh proses pembangkitan, transmisi, distribusi, dan pemanfaatan listrik, bersama dengan desain perangkat terkait seperti transformator, generator, motor, dan elektronika daya. Insinyur tenaga listrik juga dapat berfokus pada sistem tenaga listrik off-grid, terutama di daerah terpencil atau aplikasi seluler di mana koneksi jaringan tidak praktis atau mahal.

Bidang Fokus Utama

  • Pembangkit Listrik: Melibatkan perancangan dan pembangunan fasilitas untuk mengubah energi dari sumber primer menjadi tenaga listrik.
  • Transmisi Tenaga Listrik: Membutuhkan rekayasa jalur transmisi tegangan tinggi dan gardu induk untuk menghubungkan sistem pembangkitan dan distribusi, termasuk sistem arus searah tegangan tinggi.
  • Distribusi Tenaga Listrik: Meliputi elemen-elemen sistem tenaga listrik dari gardu induk ke konsumen akhir.
  • Perlindungan Sistem Tenaga Listrik: Menangani studi tentang potensi kegagalan dalam sistem tenaga listrik dan metode untuk deteksi dan mitigasi.

Kolaborasi Antardisiplin Ilmu

Insinyur tenaga listrik berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu seperti ahli sipil, mekanik, lingkungan, hukum, dan keuangan. Proyek sering kali membutuhkan koordinasi dengan banyak profesional, dan upaya skala besar seperti stasiun pembangkit mungkin melibatkan banyak profesional desain. Rekayasa sistem tenaga listrik yang efektif tidak hanya membutuhkan pengetahuan teknis tetapi juga keterampilan administratif dan organisasi yang kuat.


Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
Mengungkap Rahasia Tenaga Listrik

Bisnis

Samsung Group: Mengenal Konglomerat Multinasional yang Berpengaruh di Korea Selatan dan Global

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 02 Mei 2024


Samsung

Samsung Group adalah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan. Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha yang mayoritas berbisnis dengan merek Samsung, dan perusahaan ini merupakan chaebol terbesar di Korea Selatan.

Samsung didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938 sebagai sebuah perusahaan perdagangan. Dalam tiga dekade berikutnya, perusahaan ini berekspansi ke sejumlah sektor, seperti pemrosesan makanan, tekstil, asuransi, sekuritas, dan ritel. Samsung kemudian juga berekspansi ke industri elektronik pada akhir dekade 1960-an, serta ke industri konstruksi dan pembuatan kapal pada pertengahan dekade 1970-an, yang mana ketiga sektor ini kemudian menjadi tumpuan pertumbuhan perusahaan ini.

Pasca kematian Lee pada tahun 1987, Samsung dipisah menjadi empat grup bisnis, yakni Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, dan Hansol Group. Sejak tahun 1990, Samsung meningkatkan penjualan produknya di luar Korea Selatan, terutama produk ponsel dan semikonduktornya yang kemudian menjadi sumber pendapatan paling penting. Hingga tahun 2020, Samsung memiliki nilai merek tertinggi kedelapan di dunia.

Anak usaha Samsung yang paling terkenal antara lain Samsung Electronics (perusahaan teknologi informasi, produsen elektronik konsumen, dan produsen chip dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2017), Samsung Heavy Industries (pembuat kapal dengan pendapatan terbesar kedua di dunia pada tahun 2010), dan Samsung Engineering serta Samsung C&T (masing-masing merupakan perusahaan konstruksi terbesar ke-13 dan ke-36 di dunia). Anak usaha Samsung yang lain diantaranya Samsung Life Insurance (perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-14 di dunia), Samsung Everland (operator Everland Resort, taman hiburan tertua di Korea Selatan), dan Cheil Worldwide (agen periklanan dengan pendapatan terbesar ke-15 di dunia pada tahun 2012).

Samsung memiliki pengaruh kuat pada perkembangan ekonomi, politik, media, dan budaya di Korea Selatan, serta menjadi pendukung utama di balik "Keajaiban di Sungai Han". Anak usaha Samsung memproduksi sekitar seperlima dari total ekspor Korea Selatan. Pendapatan Samsung pun setara dengan 17% PDB Korea Selatan yang sebesar $1.082 milyar.

Semua presiden di kursi C Level Samsung memiliki kekuasaan yang tanpa batas. Tidak heran jika karyawan Samsung kerap menganggap para Presiden perusahaan itu sebagai ‘dewa’.

Jumlah 20 presiden yang dianggap sebagai ‘dewa’ itu hanyalah 0,02 persen dari total karyawan yang ada di Samsung. Mereka merupakan manajemen kunci dan pembuat keputusan bisnis. Tidak heran jika mereka memiliki waktu lebih banyak di kantor dan berkutat dengan pemilik ‘kerajaan’ ketimbang di rumah bersama keluarga.

Etimologi

Menurut pendiri Samsung, arti dari kata Samsung dalam hanja Korea adalah "tiga bintang". Kata "tiga" merepresentasikan sesuatu yang "besar, banyak, dan kuat", sementara "bintang" berarti awet, seperti halnya bintang di langit.

Sejarah

1938–1970

Lee Byung-chul, pendiri Samsung

Pada tahun 1938, Lee Byung-chul (1910–1987), anak dari keluarga pemilik tanah luas di Uiryeong, pindah ke Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe. Samsung pun mulai berbisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan dengan empat orang pegawai di Su-dong (kini Ingyo-dong). Perusahaan ini awalnya memperdagangkan ikan kering, mie, serta bahan makanan yang ditanam di daerah sekitar.

Perusahaan inipun berkembang baik dan kemudian Lee memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Seoul pada tahun 1947. Saat Perang Korea pecah, Lee terpaksa meninggalkan Seoul. Ia pun mendirikan sebuah pabrik gula di Busan dengan nama Cheil Jedang. Pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu. Pabrik tersebut merupakan pabrik wol terbesar di Korea Selatan.

Samsung kemudian berekspansi ke sejumlah sektor. Lee berupaya menjadikan Samsung sebagai pemimpin di berbagai macam industri. Samsung pun berekspansi ke sektor asuransi, sekuritas, dan ritel.

Pada tahun 1947, Cho Hong-jai, pendiri Hyosung Group, bersama pendiri Samsung, Lee Byung-chull berinvestasi pada sebuah perusahaan baru yang diberi nama Samsung Mulsan Gongsa, atau Samsung Trading Corporation. Perusahaan tersebut kini berkembang menjadi Samsung C&T Corporation. Setelah beberapa tahun, Cho dan Lee berpisah karena memiliki gaya manajemen yang berbeda. Samsung Group pun dipisah menjadi Samsung Group, Hyosung Group, Hankook Tire, dan sejumlah perusahaan lain.

Pada akhir dekade 1960-an, Samsung Group masuk ke industri elektronik. Perusahaan ini pun membentuk sejumlah divisi yang terkait dengan elektronik, seperti Samsung Electronics Devices, Samsung Electro-Mechanics, Samsung Corning, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications, serta membuat pabriknya di Suwon. Produk elektronik pertama Samsung adalah televisi hitam putih.

1970–1990

SPC-1000, diperkenalkan pada tahun 1982, merupakan produk komputer pertama Samsung (hanya dijual di Korea Selatan) dan menggunakan sebuah pita kaset audio untuk memuat dan menyimpan data, dengan cakram liuk bersifat opsional.

Pada tahun 1980, Samsung mengakuisisi Hanguk Jeonja Tongsin asal Gumi dan resmi masuk ke industri perangkat keras telekomunikasi. Produk pertamanya adalah switchboard. Pabriknya kemudian dikembangkan menjadi pusat produksi telepon, LCD dan faksimili, yang lalu menjadi pusat produksi ponsel Samsung. Perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 800 juta unit ponsel hingga saat ini. Samsung kemudian menggabungkan semua aktivitas bisnis yang terkait dengan elektronik ke Samsung Electronics pada dekade 1980-an.

Setelah Lee meninggal pada tahun 1987, Samsung Group dibagi menjadi lima grup bisnis, yakni Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, Hansol Group, dan JoongAng Group. Shinsegae (toko diskon dan toserba) awalnya merupakan bagian dari Samsung Group, dan resmi dipisah dari Samsung Group pada dekade 1990-an, bersama dengan CJ Group (makanan/bahan kimia/hiburan/logistik), Hansol Group (kertas/telekomunikasi), dan JoongAng Group (media). Saat ini, semua grup tersebut bersifat independen dan bukan merupakan bagian ataupun terkait dengan Samsung Group.

Salah satu perwakilan Hansol Group menyatakan bahwa, "Hanya orang yang tidak mengerti hukum yang dapat mempercayai hal yang aneh", dan menambahkan, "Saat Hansol dipisah dari Samsung Group pada tahun 1991, Hansol memutus semua jaminan pembayaran dan hubungan kepemilikan saham dengan Samsung." Salah satu sumber dari Hansol Group pun menegaskan bahwa, "Hansol, Shinsegae, dan CJ telah dikelola oleh manajemen tersendiri sejak resmi dipisah dari Samsung Group". Salah satu direktur eksekutif Shinsegae juga menyatakan bahwa, "Shinsegae tidak memiliki jaminan pembayaran yang terkait dengan Samsung Group".

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Samsung Group: Mengenal Konglomerat Multinasional yang Berpengaruh di Korea Selatan dan Global

Lingkungan

Potensi Bahaya dan Dampak Lingkungan dari Limbah Elektronik: Tantangan Global dalam Pengelolaan dan Pengurangan

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 02 Mei 2024


Limbah elektronik

Limbah elektronik adalah peralatan elektronik atau perangkat berbasis energi listrik yang sudah tidak terpakai. Peralatan elektronik bekas yang dimaksudkan untuk diperbaiki, digunakan ulang, dijual kembali, didaur naik, didaur ulang, atau dibuang juga termasuk dalam kategori limbah elektronik.

Pengolahan limbah elektronik secara tidak tepat di negara-negara berkembang dapat menyebabkan efek buruk terhadap kesehatan manusia dan polusi lingkungan.

Meningkatnya penggunaan perangkat elektronik akibat revolusi digital dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi telah menimbulkan bahaya dan masalah dalam skala global.

Komponen dalam perangkat elektronik seperti CPU, berpotensi mengandung material berbahaya dan bahan beracun semisalnya seperti timbal, merkuri dan kadmium.

Definisi

Limbah elektronik tercipta ketika produk elektronik yang dibuang karena telah habis masa pakainya. Ekspansi pasar secara besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan teknologi dan masyarakat yang konsumtif berhasil menciptakan limbah elektronik dalam jumlah yang sangat besar.

Dampak lingkungan

Sebuah studi yang baru-baru ini mengkaji tentang polusi elektronik yang meningkat di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa layar komputer rata-rata memiliki lima hingga delapan pon atau lebih, timbal yang mewakili 40 persen dari semua timbal di tempat pembuangan sampah AS.

Semua racun ini bersifat berkelanjutan/persisten, racun bioakumulasi (PBT) yang menimbulkan risiko lingkungan dan kesehatan saat komputer dibakar, dibuang ke tempat pembuangan sampah, atau dilebur.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Potensi Bahaya dan Dampak Lingkungan dari Limbah Elektronik: Tantangan Global dalam Pengelolaan dan Pengurangan

Revolusi Industri

Industrialisasi: Latar Belakang dan Deskripsi Mendalam

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 02 Mei 2024


Industrialisasi (UK) atau industrialisasi (AS) adalah periode perubahan sosial dan ekonomi yang mengubah suatu kelompok manusia dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Hal ini melibatkan reorganisasi ekonomi yang luas untuk tujuan manufaktur. Industrialisasi dikaitkan dengan peningkatan industri yang menghasilkan polusi dan sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Dengan meningkatnya fokus pada pembangunan berkelanjutan dan praktik kebijakan industri hijau, industrialisasi semakin mencakup lompatan teknologi, dengan investasi langsung pada teknologi yang lebih maju dan lebih bersih.

Reorganisasi ekonomi memiliki banyak konsekuensi yang tidak diinginkan baik secara ekonomi maupun sosial. Ketika pendapatan pekerja industri meningkat, pasar untuk barang dan jasa konsumen dari semua jenis cenderung berkembang dan memberikan stimulus lebih lanjut untuk investasi industri dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, struktur keluarga cenderung bergeser karena keluarga besar cenderung tidak lagi tinggal bersama dalam satu rumah tangga, lokasi, atau tempat.

Latar Belakang

Transformasi pertama dari ekonomi agrikultur ke ekonomi industri dikenal sebagai Revolusi Industri dan berlangsung dari pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Revolusi ini dimulai di Inggris, menyebar ke Belgia, Swiss, Jerman, dan Prancis, dan akhirnya ke daerah lain di Eropa dan Amerika Utara. Karakteristik industrialisasi awal ini adalah kemajuan teknologi, pergeseran dari pekerjaan di pedesaan ke pekerjaan industri, dan investasi keuangan dalam struktur industri baru. Para komentator kemudian menyebutnya sebagai Revolusi Industri Pertama.

"Revolusi Industri Kedua" adalah sebutan untuk perubahan yang terjadi pada pertengahan abad ke-19 setelah penyempurnaan mesin uap, penemuan mesin pembakaran dalam, pemanfaatan listrik, dan pembangunan kanal, rel kereta api, dan jalur listrik. Penemuan jalur perakitan memberikan dorongan pada fase ini. Tambang batu bara, pabrik baja, dan pabrik tekstil menggantikan rumah sebagai tempat bekerja.

Pada akhir abad ke-20, Asia Timur telah menjadi salah satu kawasan industri paling baru di dunia. Negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) sedang menjalani proses industrialisasi.

Ada banyak literatur yang membahas faktor-faktor yang memfasilitasi modernisasi industri dan pengembangan perusahaan.

Konsekuensi sosial

Revolusi Industri disertai dengan perubahan signifikan dalam struktur sosial, perubahan utamanya adalah transisi dari pekerjaan pertanian ke kegiatan yang berhubungan dengan pabrik. Hal ini menghasilkan konsep kelas sosial, yaitu status sosial hirarkis yang ditentukan oleh kekuatan ekonomi individu. Hal ini telah mengubah sistem keluarga karena sebagian besar orang pindah ke kota, dengan keluarga besar yang tinggal terpisah menjadi lebih umum. Perpindahan ke daerah perkotaan yang lebih padat dari daerah pertanian yang kurang padat telah meningkatkan penularan penyakit. Posisi perempuan dalam masyarakat telah bergeser dari pengasuh utama menjadi pencari nafkah, sehingga mengurangi jumlah anak per rumah tangga. Selain itu, industrialisasi juga berkontribusi pada meningkatnya kasus pekerja anak dan sistem pendidikan.

Urbanisasi

Revolusi Industri merupakan pergeseran dari masyarakat agraris, orang-orang bermigrasi dari desa untuk mencari pekerjaan ke tempat-tempat di mana pabrik-pabrik didirikan. Perpindahan penduduk desa ini menyebabkan urbanisasi dan peningkatan populasi kota. Konsentrasi tenaga kerja di pabrik-pabrik telah meningkatkan urbanisasi dan ukuran pemukiman, untuk melayani dan menampung para pekerja pabrik.

Eksploitasi

Perubahan struktur keluarga

Struktur keluarga berubah seiring dengan industrialisasi. Sosiolog Talcott Parsons mencatat bahwa pada masyarakat pra-industri, terdapat struktur keluarga besar yang mencakup banyak generasi yang mungkin tinggal di lokasi yang sama selama beberapa generasi. Dalam masyarakat industri, keluarga inti, yang hanya terdiri dari orang tua dan anak-anak mereka yang sedang tumbuh, mendominasi. Keluarga dan anak-anak yang mencapai usia dewasa lebih mobile dan cenderung pindah ke tempat di mana ada pekerjaan. Ikatan keluarga besar menjadi lebih renggang.

Industrialisasi di Asia Timur

Antara awal 1960-an dan 1990-an, Empat Macan Asia mengalami industrialisasi yang cepat dan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.

Situasi saat ini

Pada tahun 2018, komunitas pembangunan internasional (Bank Dunia, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), banyak departemen Perserikatan Bangsa-Bangsa, FAO WHO ILO, dan UNESCO, mendukung kebijakan pembangunan seperti pemurnian air atau pendidikan dasar dan kerja sama di antara masyarakat dunia ketiga. Beberapa anggota komunitas ekonomi tidak menganggap kebijakan industrialisasi kontemporer sebagai kebijakan yang memadai bagi negara-negara selatan (negara-negara Dunia Ketiga) atau bermanfaat dalam jangka panjang, dengan persepsi bahwa kebijakan-kebijakan tersebut hanya akan menciptakan industri-industri lokal yang tidak efisien dan tidak mampu bersaing dalam tatanan politik yang didominasi oleh perdagangan bebas, yang telah dipupuk oleh industrialisasi.[citation needed] Lingkungan hidup dan politik hijau mungkin mewakili reaksi yang lebih mendalam terhadap pertumbuhan industri. Namun demikian, contoh-contoh yang berulang dalam sejarah tentang industrialisasi yang tampaknya berhasil (Inggris, Uni Soviet, Korea Selatan, Cina, dll.) dapat membuat industrialisasi konvensional tampak seperti jalan yang menarik atau bahkan alamiah ke depan, terutama ketika populasi bertambah, ekspektasi konsumerisme meningkat, dan peluang pertanian berkurang.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan sangat kompleks, dan produktivitas yang lebih tinggi terkadang dapat menyebabkan lapangan kerja yang statis atau bahkan lebih rendah (lihat pemulihan pengangguran). Terdapat perbedaan antar sektor, di mana sektor manufaktur kurang mampu dibandingkan sektor tersier untuk mengakomodasi peningkatan produktivitas dan kesempatan kerja; lebih dari 40% pekerja di dunia adalah "pekerja miskin", yang penghasilannya tidak cukup untuk mempertahankan diri mereka dan keluarga mereka di atas garis kemiskinan sebesar $2 per hari. Ada juga fenomena deindustrialisasi, seperti yang terjadi di negara-negara bekas Uni Soviet yang bertransisi ke ekonomi pasar, dan sektor pertanian sering kali menjadi sektor kunci dalam menyerap pengangguran yang dihasilkan.

Disadur dari: en.wikipedia.org
 

 

Selengkapnya
Industrialisasi: Latar Belakang dan Deskripsi Mendalam

Keprofesian

Upaya BNSP Agar Sertifikasi Profesi Diakui Secara Internasional

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 02 Mei 2024


Jakarta - Pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) hingga saat ini terus melakukan perbaikan, harmonisasi, pengembangan sistem sertifikasi, dan pengakuan kompetensi. Harapannya agar sertifikasi kompetensi kerja dari BNSP dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dapat memperoleh pengakuan di level internasional.

Dengan memiliki sertifikat yang diakui level internasional, maka kompetensi pekerja Indonesia akan diakui dunia internasional. Sehingga dapat menjadi penunjang apabila mereka punya keinginan untuk bekerja di negara-negara seperti Jepang, Thailand, Filipina dan Korea.

"BNSP terus melakukan perbaikan, harmonisasi dan pengembangan sistem sertifikasi, terutama untuk mengejar pengakuan kompetensi level internasional," kata Komisioner BNSP, Aldo Tobing dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1/2022).
Aldo menilai sertifikat kompetensi kerja akan menjadi nilai tambah bagi tenaga kerja Indonesia. Sekaligus pengakuan terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kompetensi kerja yang dipersyaratkan.

"Jadi seluruh pekerja harus disertifikasi agar Indonesia ini punya satu standar nasional, dan menciptakan SDM-SDM Indonesia unggul dan Indonesia bisa maju karena semua tenaga kerjanya memiliki keahlian, memiliki kompetensi," tandasnya.

Sumber: news.detik.com

Selengkapnya
Upaya BNSP Agar Sertifikasi Profesi Diakui Secara Internasional

Keprofesian

BWI: Sertifikasi Nazir Dilakukan Bertahap

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 02 Mei 2024


Komisioner Badan Wakaf Indonesia Susono Yusuf menyampaikan program sertifikasi nazir mengharuskan agar setiap nazir mengikuti sertifikasi profesi. Meski begitu, dia mengatakan program tersebut perlu dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan sosialisasi.

"Jadi masyarakat yang ingin menjadi nazir wakaf uang misalnya, itu harus memenuhi kompetensi yang diinginkan oleh standar nasional yang diantaranya harus punya kualifikasi pendidikan tertentu dan sedikitnya sudah punya pengalaman," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (15/10).

Susono melanjutkan penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) telah diselesaikan dan saat ini sedang dalam tahap pendidikan asesor. Regulasi yang menyangkut SKKNI ini belum akan diberlakukan secara total, tetapi akan disosialisasikan terlebih dulu kepada masyarakat.

"Jadi prosesnya bertahap dan tidak langsung ketat sehingga perlu penahapan. Kalau sekarang sekaligus 100 persen, akan banyak yang nggak mau jadi nazir," ujarnya. Susono juga mengungkapkan ujung dari penahapan tersebut adalah diwajibkannya mengikuti sertifikasi profesi bagi masyarakat yang ingin menjadi nazir. Namun, untuk sementara ini belum diberlakukan secara total karena memang perlu diawali dengan sosialisasi dan edukasi khususnya kepada para nazir perorangan yang sudah ada selama ini.

"Butuh waktu sekitar 2-5 tahun sampai baru bisa dibuat wajib. Jadi lihat perkembangan juga. Karena sebetulnya masih banyak nazir kita yang kalau diajak sertifikasi itu nggak mau. Makanya, kalau disyaratkan ketat, nanti akan banyak pelanggaran," ujarnya.

Menurut Susono, ada persoalan tersendiri mengapa nazir enggan mengikuti sertifikasi profesi. Biasanya ini terjadi pada nazir perorangan yang mengelola wakaf tanah atau bangunan. Apalagi jika nazir perorangan ini ditunjuk langsung oleh wakif.

"Lembaga-lembaga pendidikan Islam saat ini masih banyak yang dipegang oleh nazir perorangan. Ini akan menjadi problem kalau SKKNI diberlakukan sekaligus di seluruh Indonesia. Karena itu, harus bertahap, dengan edukasi dan sosialisasi terlebih dulu, agar para nazir ini bisa memenuhi standar nasional," ujarnya.

Sumber: khazanah.republika.co.id

Selengkapnya
BWI: Sertifikasi Nazir Dilakukan Bertahap
« First Previous page 774 of 884 Next Last »