Teknik Struktur

Teknik struktur

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 15 Juli 2022


Teknik struktur adalah bidang ilmu teknik yang berhubungan dengan analisis dan desain struktur yang menyokong atau menahan beban. Teknik struktur biasanya berada di dalam teknik sipil, tetapi juga bisa terpisah.[1]

Insinyur teknik struktur biasanya terlibat dalam desain bangunan dan struktur non-bangunan yang besar,[2] tetapi mereka juga bisa terlibat dalam desain mesin, peralatan medis, kendaraan, atau benda lainnya yang terkait dengan integritas struktural yang terkait dengan fungsi atau keamanan benda tersebut. Insinyur teknik struktur harus memastikan desain mereka sesuai dengan kriteria desain, berdasar pada keamanan atau performa bangunan.

Teori teknik struktur berdasar pada hukum fisika dan pengetahuan empiris mengenai performa struktur berdasarkan material dan geometri tertentu. Teknik struktur disarankan membuat desain yang sesederhana mungkin dengan tidak meninggalkan tujuan awal dibuatnya struktur, terutama jika terkait dengan efisiensi pendanaan atau keterbatasan ruang.[2]

Spesialisasi


Struktur bangunan
Teknik bangunan struktural mencakup semua aspek trknik struktur yang terkait dalam mendesain bangunan. Ini adalah cabang teknik struktur yang terdekat dengan arsitektur

Teknik bangunan struktural digerakkan oleh manipulasi kreatif dari bahan dan bentuk berdasarkan prinsip matematika dan sains untuk mencapai tujuan memenuhi persyaratan fungsi yang dibutuhkan dan aman secara struktural ketika diberikan beban yang mungkin akan diterima oleh struktur. Berbeda dengan desain arsitektur yang memanipulasi bahan, bentuk, massa, ruang, volum, tekstur, dan pencahayaan untuk mencapai tujuan fungsional, estetika, dan artistik.

Desain struktural untuk bangunan harus memastikan bahwa bangunan mampu berdiri tegak dan aman, mampu berfungsi tanpa defleksi yang berlebihan atau pergerakan yang mungkin mampu menyebabkan kelelahan (fatigue) dari elemen struktural, cracking, creep, dan masalah struktural lainnya. Desain juga harus memperhitungkan batas toleransi dari suatu bahan yang akan digunakan untuk membangun. Selain itu, kondisi kerja seperti ventilasi, pengaturan udara, kelistrikan, pencahayaan, dan sebagainya juga harus diperhitungkan, termasuk keselamatannya. Desain struktural dari bangunan modern bisa sangat rumit hingga membutuhkan sejumlah besar tim untuk menyelesaikannya.

Teknik struktur gempa

Piramida suku maya di Chichen Itza yang tahan gempa
Artikel utama: Teknik struktur gempa
Tujuan utama teknik struktur gempa adalah untuk memahami interaksi antara struktur dengan getaran tanah untuk mengetahui konsekuensi dari gempa yang mungkin akan terjadi, dan mendesain serta membangun struktur yang tahan gempa.

Struktur tahan gempa bukanlah struktur yang sangat kuat seperti piramida suku maya. Bahkan struktur yang sangat kaku merupakan bangunan yang rentan hancur oleh gempa. Piramida dikategorikan tahan gempa karena memiliki luas permukaan yang menyentuh tanah yang luas jika dibandingkan dengan tingginya. Sedangkan sebagian besar bangunan modern mejulang tinggi dengan luas alas bangunan yang tidak sebanding dengan tingginya.

Teknik sipil struktural
Teknik sipil sturktural mencakup semua ilmu teknik struktur yang terkait dengan lingkungan pembangunan. Hal ini mencakup:

  • Jembatan
  • Bendungan
  • Earthworks
  • pondasi
  • Struktur lepas pantai
  • Jaringan pipa
  • Pembangkit listrik
  • Jalur rel
  • Tembok penahan
  • Jalan
  • Terowongan
  • Jalur air
  • Infrastruktur air dan air pembuangan


Teknik sipil struktural sering kali dihadapkan dengan hambatan tinggi, seperti variasi temperatur yang besar, beban dinamis seperti ombak atau lalu lintas, tekanan tinggi dari air atau gas bertekanan, dan lingkungan korosif.

Struktur mekanis

Desain peluru kendali juga membutuhkan perhatian teknik struktur karena beban yang diterima dalam "menerjang udara" (beban aerodinamis) sangat besar
Prinsip teknik struktur diaplikasikan pada berbagai jenis struktur mekanis yang bergerak setiap saat ketika digunakan. Desain struktur statis mengasumsikan bahwa geometri struktur tidak berubah (meski kenyataannya geometri struktur statis selalu berubah, tetapi sangat kecil hingga bisa diabaikan). Desain struktur mekanis harus memperhitungkan berbagai faktor kelelahan bahan, variasi beban yang mampu ditangani, dan defleksi akibat pergerakan struktur mekanis. Teknik struktur mekanis sangat dekat dengan teknik mesin, bahkan dipelajari di dalam teknik mesin dan ilmu teknik lainnya seperti teknik perkapalan dan teknik penerbangan.

Bagian-bagian mesin dapat dihadapkan ke gaya yang besarnya bisa bervariasi secara signifikan, dan terjadi berulang-ulang pada laju yang sangat besar. Misal gaya pada sayap pesawat terbang bisa bervariasi tergantung pada ketinggian, posisi atau kemiringan, dan kondisi (lepas landas atau mendarat). Perubahan gaya ini bisa terjadi ribuan kali sepanjang usia penggunaan pesawat.

Sedangkan pada komponen mesin, misal piston, dapat terjadi perubahan gaya yang cukup besar sebanyak ribuan kali dalam semenit, dan selama bekerja, piston menerima temperatur yang tinggi. Desain struktural mekanis seperti ini harus memastikan bahwa struktur mampu menahan kondisi seperti itu dalam batas waktu usia pemakaian yang diizinkan.

Struktur berikut ini membutuhkan pekerjaan dari teknik struktur mekanis:

  • Saluran bertekanan
  • Karoseri
  • Crane
  • Lift
  • Eskalator
  • Badan kapal

Sejarah teknik struktur
Pengetahuan mengenai teknik struktur bisa dilihat pertama kali pada piramida bertingkat yang dibangun Imhotep untuk firaun Djoser. Imhotep merupakan manusia pertama yang dikenal sebagai ahli struktur bangunan. Piramida merupakan bentuk struktur yang paling umum yang dibangun pada zaman kuno karena bentuk struktur piramida diketahui stabil dan secara teori bisa dibangun hingga ketinggian yang tak terbatas.[3]

Namun bentuk bukanlah hal yang mutlak dibutuhkan dalam integritas bangunan. Integritas piramida tetap terjaga karena batu yang berada di bawahnya mampu menunjang beban yang berada di atasnya.[4] Batu kapur, bahan yang digunakan untuk membangun piramida, memiiki kekuatan tekan antara 30 hingga 250 MPa. Beban di atasnya tidak melebihi kekuatan tekan pidamida, batu kapur tidak akan rusak karena tekanan dari beban di atasnya.[5]

Pada abad pertengahan, kebanyakan desain dan konstruksi arsitektural dilakukan oleh tukang batu (masonry) dan tukang kayu (carpenter), menjadikan peran master builder menjadi terkenal. Ketika itu, pengetahuan mengenai struktur begitu terbatas dan mereka melakukannya hanya berdasarkan pada pengalaman dan eksperimen yang hasilnya hanya diketahui oleh kalangan (guilds) sendiri. Struktur yang dibangun cenderung sama, dan hanya mengalami peningkatan sedikit demi sedikit hingga cukup monumental untuk dikenang sejarah.[3]

Meski tidak ada catatan pasti mengenai perhitungan kekuatan dan sifat bahan struktur bangunan, pekerjaan ini terus berkembang hingga Revolusi Industri menjadikan beton diproduksi secara massal. Sebelumnya pada abad Renaisans pemahaman fisika modern dimulai oleh Galileo dan Newton namun tidak menyentuh secara langsung teknik struktur; seolah pengetahuan masih dipegang masing-masing kelompok mason. Perlahan ilmu fisika mulai menyentuh teknik struktur dan pada tahun 1970an telah dimulai analisis berbasis komputer.[6][7]

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Teknik struktur

Geodesi dan Geomatika

Peta

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 15 Juli 2022


Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

Sejarah

Syarat-syarat

  • Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
  • Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
  • Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan.

Fungsi Pembuatan Peta

Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:

  • menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat.
  • memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta,
  1. Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta
  2. Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda
  • menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya:
  1. Peta potensi rawan banjir
  2. Peta potensi kekeringan
  3. Peta Potensi Air
  4. Peta Potensi Ikan
  • memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung dengan membandingkan skala petanya.

Tujuan Pembuatan Peta

  • membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
  • analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
  • menyimpan informasi,
  • membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
  • komunikasi informasi ruang.

Unsur-unsur

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:

  • Judul

Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.

  • Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

  • Orientasi/tanda arah

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
  2. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
  3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
  • Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

  1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
  2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
  3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
  4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
  5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
  6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
  7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
  • Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

    • Warna hijau

Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

    • Warna merah

Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.

    • Warna hijau muda

Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.

    • Warna kuning

Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

    • Warna cokelat muda

Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar BumiayuBanjarnegaraTemanggungWonosoboSalatiga dan Tawangmangu.

    • Warna cokelat

Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.

    • Warna biru keputihan

Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.

    • Warna biru muda

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

    • Warna biru tua

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

  • Tipe Huruf (Lettering)

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:

  1. Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
  2. Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
  • Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

  • Inset

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:

  1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
  2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
  3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
  • Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.

  • Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.

  • Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

Jenis

Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu:

Berdasarkan isi data yang disajikan

  • Peta umum, yakni peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

Berupa Suatu Daerah / Wilayah

  • Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta berdasarkan sumbernya (data)

  • Peta turunan (derived map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
  • Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya

  1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
  3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
  4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
  5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya

  1. Peta skala kadaster/teknik adalah peta yang berskala 1 : 100 - 1 : 5.000
  2. Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 : 5.000 - 1 : 250.000
  3. Peta skala sedang adalah peta yang berskala 1 : 250.000 - 1 : 500.000
  4. Peta skala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 - 1 : 1.000.000

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Peta

Teknik Sipil

Semen Indonesia Revitalisasi Laboratorium Teknik Sipil UBH

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 15 Juli 2022


Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Provinsi Sumatra Barat kini memiliki laboratorium yang semakin memadai guna mendukung berbagai riset, penelitian dan pengembangan keilmuan mereka.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah merevitalisasi Laboratorium Mekanika Tanah dan Laboratorium Material dan Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (23/1), Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono, mengatakan hari ini sarana dan prasaran penunjang pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UBH tersebut telah diresmikan.

Peresmian Laboratorium Mekanika Tanah dan Laboratorium Material dan Struktur ini dilakukan oleh Direktur Engineering & Project Semen Indonesia, Tri Abdisatrijo bersama Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno serta Pjs Rektor UBH, Hendra Suherman.

Sigit Wahono juga mengatakan, Semen Indonesia telah memberikan dukungan berupa bantuan dana dalam rangka mendukung peningkatan sarana dan prasarana pendidikan hingga total senilai Rp 1 miliar. Dana bantuan ini selanjutnya digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan penyediaan peralatan praktikum di Laboratorium Material dan Struktur serta Laboratorium Mekanika Tanah FTSP UBH Padang tersebut.

Program revitalisasi kedu laboratorium di lingkungan UBH Padang ini merupakan bentuk komitmen perseroan (Semen Indonesia) dalam rangka mendukung visi Pemerintah untuk mencetak SDM bangsa yang unggul. Ia juga berharap, dukungan revitalisasi laboratorium dan infrastrukturnya ini dapat memacu semangat seluruh civitas akademika di Univesitas Bung Hatta.

“Khususnya dalam riset, penelitian serta pengembangan disiplin ilmu teknik sipil,” jelas Sigit Wahono.

Sementara itu, Pjs Rektor UBH, Hendra Suherman mengapresiasi dukungan Semen Indonesia dalam revitalisasi laboratorium yang menjadi sarana dan prasarana pendukung pendidikan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil.

Menurutnya, bantuan ini akan dimanfaatkan dan dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UBH. “Dengan adanya dukungan ini, civitas akademika UBH Padang akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Hendra Suherman.

Sigit Wahono juga menambahkan, dalam rangkaian kegiatan ini, Perseroan juga menggelar kompetisi vlog bagi mahasiswa UBH. “Peserta diwajibkan membuat vlog dengan durasi lima menit sesuai kreativitas masing- masing dalam memaparkan laboratorium Teknik Sipil setelah direvitalisasi tersebut,” tambahnya.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Semen Indonesia Revitalisasi Laboratorium Teknik Sipil UBH

Geodesi dan Geomatika

Ilmu Ukur Wilayah

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 15 Juli 2022


Ilmu ukur wilayah (bahasa Inggrisland surveying), ilmu ukur tanah, atau handasah adalah sebuah metode pengukuran titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut di antara setiap titik tersebut pada suatu wilayah dengan cermat. Berbagai titik tersebut biasanya adalah permukaan bumi dan digunakan untuk membuat sebuah peta, batas wilayah suatu lahan, lokasi konstruksi, dan tujuan lainnya. Ilmu ukur wilayah juga merupakan sebuah pekerjaan. Surveyor menggunakan ilmu geodesi yang mencakup berbagai elemen matematika seperti geometri dan trigonometri, juga fisika dan keteknikan.

Kompas Brunton, sebuah alat yang umum digunakan para kartografer dan surveyor di seluruh dunia

Sejarah

Pengukuran wilayah yang sangat mendasar terjadi ketika manusia mulai membangun struktur besar. Bukti paling awal mengenai praktik pengukuran wilayah dilakukan oleh masyarakat yang membangun Stonehenge; mereka menggunakan pasak dan tali sebagai media pengukuran wilayah.

Di peradaban Mesir Kuno, begitu banyak lahan pertanian dibandung di pinggir sungai Nil yang secara rutin mengalami pasang surut yang mengembalikan kesuburan tanah. Tali digunakan sebagai pembatas lahan pertanian milik individu. Selain itu, bentuk persegi yang hampir sempurna dari banyak piramida juga menegaskan penggunaan ilmu ukur wilayah sebagai instrumen pembangunannya.

Di peradaban Romawi, surveyor merupakan sebuah pekerjaan yang resmi.

Ilmu ukur wilayah modern

Table of Surveying, 1728 Cyclopaedia

Sebuah peta hasil ilmu ukur wilayah, tahun 1870

Sistem triangulasi modern dikembangkan oleh pakar matematika Belanda Willebrord Snell, yang pada tahun 1615 telah mensurvey wilayah dari Alkmaar ke Bergen op Zoom, sejauh kurang lebih 70 mil (110 kilometer), menggunakan serangkaian titik yang membentuk 33 segitiga secara keseluruhan. Theodolite ditemukan oleh Jesse Ramsden pada tahun 1787 dan menjadi awal perkembangan yang pesat dari ilmu ukur wilayah modern. Sebelumnya sudah ada alat yang serupa dengan akurasi yang lebih lemah, yang dikembangkan oleh Leonard DiggesJoshua Habermel, dan Jonathan Sisson Theodolite buatan Ramsden digunakan oleh tim Great Trigonometric Survey yang memetakan India hingga gunung Everest yang dimulai pada tahun 1801. Pemetaan yang dilakukan tim ini memiliki banyak dampak secara ilmiah dan ekonomi dan menjadi awal industrialisasi oleh pemerintahan kolonial Inggris dengan pembangunan kanaljalan, dan rel secara massa.

Metode surveying

Dalam sejarahnya, jarak diukur dengan berbagai cara seperti menggunakan tali atau rantai yang direntangkan, contoh rantai Gunther. Cara kuno seperti ini mengharuskan surveyor harus memutuskan alat ukurnya ketika berhadapan dengan tanah miring.

Pengukuran sudut umumnya menggunakan kompas yang menghasilkan sudut antara satu titik dengan titik lainnya relatif terhadap kutub utara kompas sehingga nilainya dapat berupa 0 hingga 359. Pengukuran yang lebih teliti akan mendapatkan detik sudut.

Perubahan berikutnya adalah pengukuran sudut yang lebih teliti dengan menggunakan Theodolit dan mengukur jarak secara elektronik dengan menggunakan EDM.

Saat ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan Total Station yang menggabungkan Theodolite dan EDM dengan perangkat pintar didalamnya.

Sumber Artikel : Merlin Reineta

Selengkapnya
Ilmu Ukur Wilayah

Teknik Sipil

Kurikulum OBE, Teknik Sipil UMM Raih Akreditasi Baik Sekali

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 15 Juli 2022


Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapatkan akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Peningkatan akreditasi ini diperoleh pada Rabu (4/8) lalu.

Kepala Prodi Teknik Sipil, Rofikatul Karimah mengatakan, sebelum mendapat akreditasi Baik Sekali, prodinya hanya berakreditasi B. Akreditasi ini sebenarnya masih berlaku sampai 13 Oktober mendatang. Namun Prodi Teknik Sipil memutuskan untuk mengajukan koversi lebih awal kepada BAN-PT."Alhamdulillah pengajuan kita diterima dan berhasil mendapatkan akreditasi Baik Sekali,” kata dosen kelahiran Madura tersebut.

Pada proses peningkatan akreditasi, terdapat empat aspek yang dinilai oleh BAN-PT. Pertama, aspek tenaga pengajar yang dimiliki terutama jumlah Dosen Tetap Program Studi (DTPS) yang ada di Teknik Sipil. Kemudian ada juga penilaian dari aspek kurikulum, bagaimana Teknik Sipil UMM menyusun dan menjalankan kurikulumnya. 

Ketiga, penilaian terkait capaian pembelajaran mahasiswa. "Terakhir, ada pula penilaian dari segi jaminan mutu yang dimiliki oleh Teknik Sipil UMM," katanya, Kamis (12/8).

Menurut Rofi, kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran di Prodi Teknil Sipil adalah sistem Outcome Based Education (OBE). Sistem ini menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. Dengan demikian, akan melahirkan mahasiswa dan lulusan yang bisa memberikan solusi di tengah permasalahan.

Prodinya juga telah mempersiapkan kelas unggulan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) untuk Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Harapannya, mereka bisa lebih memahami bagaimana penggunaan PLTMH untuk memberikan manfaat bagi warga sekitar.

Selanjutnya, Teknik Sipil UMM akan fokus pada kegiatan-kegiatan untuk menyiapkan program akreditasi internasional dan akreditasi unggulan yang tersedia. Rofi juga mengatakan, keberhasilan prodinya meraih hasil akreditasi ini  berkat kerja keras semua dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kolaborisi dan sinergitas semua pihak menjadi kunci keberhasilan tersebut.  “Semoga Teknik Sipil UMM bisa terus berkembang dan senantiasa mengembangkan diri sehingga mampu menjadi Prodi yang lebih baik lagi,” kata dia menambahkan.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Kurikulum OBE, Teknik Sipil UMM Raih Akreditasi Baik Sekali

Teknik Sipil

10 Jurusan Tenik Sipil Terbaik Dunia, Indonesia Tak Masuk Daftar

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 15 Juli 2022


Besaran gaji dan kesuksesan karier para profesional di bidang teknik sipil, umumnya bergantung pada kelulusan mata kuliah, kualifikasi, serta perguruan tinggi di mana mereka menuntut ilmu. Dengan begitu, sudah dapat dipastikan Anda mengetahui pekerjaan mana yang paling menarik yang ditawarkan industri konstruksi. Namun, tahukah Anda universitas mana saja yang dinilai terbaik di dunia terutama untuk  program jurusan teknik sipil?

Berikut 10 perguruan tinggi dengan jurusan teknik sipil terbaik dunia berdasarkan Times Higher Education World University Rankings 2019:

1. Universitas Oxford Universitas yang berada di Oxfordshire, Inggris, ini secara konsisten menempatkan diri  sebagai salah satu institusi akademik terbaik di dunia. Universitas ini telah menghasilkan lebih dari 30 pemimpin dunia, termasuk 26 Perdana Menteri Inggris.

Times Higher Education World University Rankings 2019, mendapuk program sarjana sains teknik sipilnya terbaik di dunia. Program teknik sipil di kampus ini mempersiapkan siswa untuk berkarier pada masa depan dengan inovasi teknik dan pembelajaran yang mengintegrasikan seluruh disiplin sipil untuk pemahaman dasar profesi.

2. Universitas Stanford Sejak tahun 1885, Universitas Stanford merupakan salah satu benteng akademis di Amerika Serikat. Rata-rata mahasiswa telah menyelesaikan program teknik sipil jauh sebelum umur kelulusan mereka.

Program keinsinyuran dirancang dapat memberikan pengantar hukum dasar teknik terbaik untuk mahasiswanya. Demikian halnya dengan program khusus teknik sipil, desain arsitektur, konstruksi, dan geo-teknik. Sedangkan kursus teknik rekayasa mencakup mekanika fluida lingkungan dan hidrologi.

3. Institut Teknologi Massachusetts (MIT) Institut Teknologi Massachussets (MIT) didirikan pada tahun 1861, dua dekade sebelum Universitas Stanford lahir. MIT sekaligus mencatatakan diri sebagai rumah bagi sekitar 11.000 mahasiswa. Universitas ini menawarkan pelajaran teknik umum dengan jalur khusus yang memungkinkan siswa untuk menjadi spesialis di bidang teknik sipil, dan keinsinyuran. Hal ini juga mendukung untuk persiapan siswa di era kota pintar dan memenuhi kebutuhan untuk membangun infrastruktur yang lebih efisien dan berkelanjutan.

4. Institut Teknologi California Salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat yang biasa disebut Caltech ini memiliki program pascasarjana di bidang teknik sipil. Program pascasarja di bidang teknik sipil ini masuk dalam daftar Times Higher Education World University Rankings 2019 sebagai salah satu yang terbaik. Sulit untuk masuk ke Institut Teknologi California. Tercatat hanya ada 1 dari 10 mahasiswa yang mendaftar, lolos masuk ke perguruan tinggi ini. Program teknik sipil di sini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam keahlian profesional pada era teknologi yang bergerak cepat.

5. Universitas Princeton Kampus di New Jersey, Amerika Serikat, ini menawarkan satu dari lima program sarjana terkait teknik yang disebut 'trek'. Program 'trek' ini mencakup arsitektur, teknik lingkungan, teknik geologi, teknik struktural, dan seni liberal. Tujuan dari program yang dibuat ini untuk mempersiapkan mahasiswa berperan dalam kepemimpinan di bidang teknik sipil dan lingkungan. Selain itu, juga memastikan mereka dapat memecahkan masalah yang kompleks, berkomunikasi secara efektif, dan menegakkan standar etika.

6. Imperial College London Dianggap sebagai salah satu perguruan tinggi top Inggris, kampus ini pernah memiliki dosen Mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi serta Ahli Biologi Sir Alexander Flemming. Imperial College London menawarkan program sarjana teknik sipil yang berperingkat terbaik di London, Inggris. Materi kuliah dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan insinyur teknik sipil yang dapat membangun keberlanjutan, melindungi lingkungan, dan memecahkan masalah sosial serta infrastruktur negeri.

7. ETH Zurich Institut Teknologi Federal Swiss, Zurich, ini juga dikenal sebagai ETH Zurich. ETH Zurich menawarkan gelar sarjana teknik sipil yang sebagian besar diajarkan dalam bahasa Jerman. Hal ini sekaligus menawarkan akses langsung ke program pascasarjana teknik sipil ETH Zurich serta membekali siswa dengan pemahaman kompetensi seperti fisika, hidrolika, hidrologi, teknik struktural, ilmu material, teknik geoteknik, dan infrastruktur transportasi.

8. Universitas John Hopkins Universitas John Hopkins berbasis di Baltimore, Amerika Serikat. Kampus ini merupakan salah satu terbaik di dunia dalam jurusan teknik sipil. Para mahasiswa yang belajar dalam program ini fokus pada prinsip-prinsip kimia, matematika, dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari proyek-proyek skala besar, seperti proyek Riyadh Metro di Arab Saudi. Kurikulum Universitas John Hopkins sendiri cukup luas dan memungkinkan siswa menjelajahi program lain di luar Departemen Teknik Sipil, seperti program-program dalam penyediaan air dan analisis sistem.

9. Universitas College London (UCL) Universitas College London di Inggris yang didirikan pada tahun 1826 ini menawarkan gelar sarjana teknik yang mencakup teknik sipil, struktur, pekerjaan geo-teknik, cairan, desain, analisis transportasi, survei, dan material. Pengajar UCL memiliki latar belakang sebagai peneliti dan praktisi industri terkenal. Program  teknik sipilnya telah diakreditasi oleh Dewan Gabungan Moderator Inggris serta membuka jalan untuk memulai proses mengamankan peringkat terbaiknya di bidang teknik sipil.

10. Universitas California, Berkeley Perguruan tinggi yang berlokasi di wilayah Teluk San Francisco, Berkeley, ini menawarkan program teknik sipil dalam jenjang waktu kurang lebih empat tahun. Program tersebut memberi pemahaman komprehensif tentang ilmu teknik, desain, dan praktik kepada mahasiswa. Program ini pun telah terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Teknik Badan Akreditasi untuk Rekayasa dan Teknologi (Abet) yang berbasis di Amerika Serikat. Demikian sepuluh besar jurusan teknik sipil terbaik dunia. Sayangnya, tak ada satu pun perguruan tinggi Indonesia yang masuk daftar Times Higher Education World University Rankings 2019.

Sumber Artikel: properti.kompas.com

Selengkapnya
10 Jurusan Tenik Sipil Terbaik Dunia, Indonesia Tak Masuk Daftar
« First Previous page 708 of 773 Next Last »