Perhubungan

Tragedi Penerbangan Garuda Indonesia 200: Kecelakaan yang Mengguncang Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Garuda Indonesia Penerbangan 200 merupakan penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta menuju Yogyakarta yang mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandar Udara Adisujipto pada tanggal 7 Maret 2007. Pesawat jenis Boeing 737-497 tersebut keluar jalur dan berhenti di persawahan. Area tersebut berada di dekat ujung landasan, dan pesawat terbakar. Dua puluh penumpang dan satu awak tewas dan 119 penumpang serta awak, termasuk dua pilot, selamat dari kecelakaan tersebut. Ini merupakan kecelakaan pesawat Boeing 737 kelima di Indonesia dalam enam bulan terakhir.

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (luka ringan), Adrianus Meliala (cedera), mantan Perdana Menteri UGM Yogyakarta, Prof. dokter Koesnadi Hardjasoemantri (almarhum). Sembilan belas orang asing berada di dalam pesawat tersebut, termasuk Jepang, Brunei Darussalam dan delapan warga Australia yang menjadi bagian tim pers yang meliput kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer ke Yogyakarta. .

Saksi mengatakan api mulai terjadi di depan pesawat. Roda patah saat mendarat. Ada juga laporan bahwa pesawat memiliki celah yang panjang dari kokpit hingga ekor pesawat, serta salah satu sayap pesawat patah dan terpisah.

Pesawat yang rusak tersebut dibangun pada 19 Oktober 1992 dengan total kerugian total. tanggal 31 Oktober 2006 sebanyak 34.112 jam terbang. Sebelum digunakan oleh Garuda pada tanggal 7 Oktober 2002, pesawat ini digunakan oleh beberapa maskapai penerbangan.

Investigasi

Pada tanggal 17 Maret 2007, kotak hitam pesawat dipindahkan ke Seattle untuk penyelidikan lebih lanjut. Analisis mengungkapkan bahwa sayap pesawat tidak dipasang pada konfigurasi pendaratan. Hal ini bertentangan dengan klaim kapten bahwa pesawat jatuh karena turun secara tiba-tiba. Selain itu, kopilot dan pilot dilaporkan berdebat mengenai kecepatan pendaratan pesawat, dan penyelidikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menemukan bahwa kecepatan pesawat lebih dari 60% lebih cepat dari perkiraan semula. Pilot Marwoto Komar mengaku mengabaikan peringatan darurat pesawat, berbunyi bip 15 kali.

Pada tanggal 2 November 2007, dilaporkan bahwa Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan Komar sebagai tersangka resmi, namun kemudian membantahnya, dan pada tanggal 4 Februari 2008, dilaporkan bahwa polisi menetapkan Komar sebagai tersangka. Hal ini menuai kritik dari Federasi Pilot Indonesia. IFALPA menyebut penahanan Komar melanggar aturan ICAO. Pada bulan April 2009, Pengadilan Negeri Sleman memutuskan Komar bersalah dan ia menjadi pilot pertama yang divonis bersalah oleh pengadilan. Komar divonis dua tahun penjara.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan Garuda Indonesia 200: Kecelakaan yang Mengguncang Indonesia

Perhubungan

Pembajakan Garuda Indonesia Penerbangan 206: Peristiwa Woyla dan Tantangan Terorisme Pertama di Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Garuda Indonesia Penerbangan 206, dikenal juga dengan peristiwa Woyla, adalah pembajakan pesawat Garuda Indonesia pada tanggal 28 Maret 1981 dari Bandara Sipil Talangbetutu di Palembang menuju Bandara Polandia di Medan. Pesawat DC-9 Woyla dibajak. kelima teroris tersebut dipimpin oleh Imran bin Muhammad Zein, yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok penyerang "Komando Jihad". Peristiwa ini merupakan peristiwa peringatan "jihad" yang pertama di Indonesia dan satu-satunya kejadian serupa sepanjang sejarah penerbangan Indonesia.

Episode kejadian bermula saat pesawat meninggalkan Palembang menuju Medan. Dua penumpang turun dari tempat duduknya, satu masuk ke kompartemen penumpang dan menodongkan pistol, sementara yang lain tetap berdiri di kompartemen penumpang. Pesawat itu kemudian dibajak oleh lima pembajak bersenjata. Pilot memerintahkan pilotnya terbang ke Kolombo, Sri Lanka, namun pilot mengatakan pesawat tidak memiliki cukup bahan bakar. Pesawat dialihkan ke Penang, Malaysia untuk mengisi bahan bakar dan akhirnya terbang ke Thailand di bawah tekanan teroris dan izin dari pemerintah Thailand.

Masalah terbesar adalah pembajakan pesawat. Penerbangan Garuda DC-9 Woyla berlangsung selama empat hari. Penerbangan yang berlangsung di Bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand, berakhir pada tanggal 31 Maret dengan serangan oleh Grup Para-Komando ke-1 yang dipimpin oleh Letkol Infanteri. Kol. Sintong Panjaitan. Dalam baku tembak yang terjadi saat operasi penyelamatan, pilot Garuda, Kapten Herman Chain dan seorang Para Commando tewas.

Para teroris mengaku sebagai anggota kelompok ekstremis yang dikenal sebagai Panglima Jihad. Ini merupakan tugas yang sulit bagi para komandan Indonesia, yang pada saat itu belum memiliki pengalaman dalam melakukan operasi antipesawat. Kopassanda (Satuan Kopassus), satuan pasukan khusus yang baru dibentuk, menyewa pesawat DC-9 untuk menyelidiki situasi tersebut.

Para pembajak menuntut $1,5 juta untuk pembebasan anggota Komando Jihad yang ditahan di Indonesia dan memperingatkan bahwa mereka telah memasang bom di pesawat yang siap meledak. .Setelah membayar, saya meninggalkan Malaysia dan pergi ke Bandara Don Mueang di Thailand. Penculiknya mengizinkan seorang penumpang wanita terbang ke Malaysia. Tuntutan mereka antara lain pembebasan tahanan dan uang tebusan serta ancaman akan meledakkan pesawat.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Pembajakan Garuda Indonesia Penerbangan 206: Peristiwa Woyla dan Tantangan Terorisme Pertama di Indonesia

Perhubungan

Tragedi Penerbangan Garuda 708: Kecelakaan Mematikan di Bandara Mapanget, Manado

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Garuda Indonesia Penerbangan 708 adalah penerbangan terjadwal Garuda Indonesia (sekarang Garuda Indonesia) dari Jakarta ke Manado melalui Surabaya dan Makassar. Pada tanggal 16 Februari 1967, pada penerbangan terakhir dari Makassar menuju Manado, terjadi kecelakaan saat pendaratan pesawat Lockheed L-188C Electra yang lepas landas dari Bandara Mapanget Manado. 22 dari 84 penumpang tewas dalam kecelakaan itu, delapan awak selamat.

Pesawat

Pesawat yang jatuh adalah Lockheed L-188C dengan nomor seri produksi 2021, nomor lini produksi 169, registrasi PK-. listrik. . GLB. Pesawat tersebut diakuisisi oleh Garuda Indonesia pada Januari 1961. Pemeriksaan akhir pesawat dilakukan pada 13 November 1966 dan pesawat mendapat sertifikat kelaikudaraan hingga 23 Juni 1967. Penerbangan tersebut memiliki waktu [12,359] jam sebelum kecelakaan.

Penerbangan

Penerbangan 708 berangkat dari Jakarta melalui Surabaya dan Makassar menuju Manado. Pada leg kedua, cuaca buruk selama penerbangan menuju Makassar memaksa kru kembali ke Surabaya. Penerbangan dilanjutkan keesokan harinya melalui Makassar menuju Manado. Cuaca di Manado berawan pada ketinggian 900 kaki dan jarak pandang 2 kilometer.

Mereka mendekati landasan pacu 18, namun setelah melewati bukit 200 meter di atas ketinggian landasan pacu dan 2.720 kaki dari ambang batas, pilot menyadari bahwa ia terlalu tinggi, terlalu kiri dari titik tengah. Hidung diturunkan dan pesawat berbelok ke kanan untuk menghindari selip. Kecepatan udara turun hingga kecepatan kritis [125] knot, dan pesawat terus berbelok ke kanan, mendarat kira-kira [156] kaki dari landasan. Bagian bawahnya patah sehingga menyebabkan pesawat tergelincir dan terbakar.

Kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat adalah keputusan untuk menggunakan teknik pendaratan yang janggal, karena terlalu tinggi saat mendarat. Beberapa penyebabnya adalah sepinya lalu lintas udara dan kondisi cuaca buruk pada saat pendaratan.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan Garuda 708: Kecelakaan Mematikan di Bandara Mapanget, Manado

Perhubungan

Tragedi AirAsia QZ8501: Kecelakaan Mematikan yang Mengguncang Dunia Penerbangan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 (Nomor Penerbangan: QZ8501/AWQ8501) (terkadang disebut sebagai AirAsia Crash QZ8501) adalah sebuah Airbus A320 milik AirAsia Indonesia (AirAsia Group) yang dilaporkan kehilangan kontak di Laut Jawa dekat Lembah Selimut Saya tersesat. Terdapat 155 penumpang dan 7 awak dalam penerbangan dari Surabaya, Indonesia ke Singapura pada 28 Desember 2014 (total 162). Pada 30 Desember 2014, puing pesawat ditemukan mengambang di Laut Jawa. Mayat manusia juga ditemukan bersamaan dengan jatuhnya pesawat, 162 orang dikabarkan meninggal dunia.

Pada 20 Januari 2015, QZ8501 dikabarkan terhenti, kondisi pesawat kehilangan arah. Hal ini terjadi karena hidung pesawat yang tinggi. Pada tanggal 1 Desember 2015, tepat satu tahun setelah jatuhnya QZ8501, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) mengumumkan temuan terakhirnya bahwa bagian kemudi ekor pesawat mengalami kerusakan. Pilot merespons dengan kesalahan fatal. Kurangnya komunikasi antara pilot dan co-pilot menyebabkan pesawat tersebut jatuh.

Kecelakaan QZ8501 merupakan kecelakaan terparah ketiga sepanjang sejarah Indonesia setelah jatuhnya Garuda di Medan. Pada tahun 1997, 234 orang tewas dalam kecelakaan Air Lion. Sebuah pesawat terbang mengalami kecelakaan pada tahun 2018, tercatat 189 orang meninggal di Laut Karawang. Jatuhnya QZ8501 juga merupakan kecelakaan maskapai terburuk ketiga di dunia, setelah Malaysia Airlines Penerbangan 17 dan Malaysia Airlines Penerbangan 370 pada tahun 2014. Ini merupakan kecelakaan Airbus A320 terburuk kedua setelah TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054, dan kecelakaan udara terburuk ketiga. Kecelakaan tahun 2014. Keluarga A320, TAM 3054 dan Kogalymavia penerbangan 9268.

Linimasa

Kontak hilang pada pukul 0724 WIB, menurut AirAsia. Namun dari beberapa laporan otoritas penerbangan Indonesia, kontak hilang lebih awal, tepatnya pada pukul 06.17 WIB. Penerbangan berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 05:35 WSS (UTC+7) dengan rute M365 dan mendarat pada pukul 08:30 WSS (UTC+8). Pesawat tersebut berada di bawah pengawasan penerbangan sipil Indonesia saat diminta menyimpang dari jalur penerbangan semula karena cuaca buruk.

Pilot meminta izin untuk mendaki hingga ketinggian 38.000 kaki (11.600 m) untuk menghindari awan kumulonimbus yang tebal, namun ketinggian akhir yang ditunjukkan oleh transponder dan dicatat oleh Flightradar24 adalah 32.000 kaki (9.750 m). Pesawat tersebut terbang dengan ketinggian dan kecepatan tinggi di atas Laut Jawa antara Kalimantan dan Jawa yang masih dalam kendali lalu lintas udara Indonesia, ketika hilang kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:24 waktu setempat. Analisis menunjukkan bahwa pesawat melewati area badai hanya beberapa menit sebelum menghilang.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi AirAsia QZ8501: Kecelakaan Mematikan yang Mengguncang Dunia Penerbangan

Perhubungan

Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik di Jakarta

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Koperasi Angkutan Jakarta atau Kopaja adalah sebuah koperasi yang didirikan pada tahun 1971 untuk menyediakan layanan transportasi publik di Jakarta. Flotil Kopaja terdiri dari lebih dari 1.400 minibus pada pertengahan tahun 2012, lebih dari separuh di antaranya diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun.

Kopaja memiliki kapasitas penumpang sekitar 20-30 tempat duduk, mirip dengan layanan MetroMini. Bus Kopaja berwarna hijau dan putih. Namun, meskipun kapasitas nominalnya 20-30 penumpang, bus Kopaja sering kali sangat penuh. Praktik kelebihan penumpang ini sering kali mengorbankan keamanan. Selain itu, para pengemudi sering kali ugal-ugalan dan tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan kendaraan lainnya. Kendaraan diesel Kopaja juga sering kali tidak terawat dengan baik dan menyumbang polusi yang signifikan di Jakarta. Pada akhir tahun 2012, sebagai tanggapan terhadap kritik, ketua organisasi Kopaja mengakui bahwa sekitar 70% bus Kopaja tidak layak jalan, tetapi ia mengatakan bahwa perbaikan akan memerlukan dukungan dari pemerintah Jakarta.

Meskipun memiliki sejumlah masalah, layanan bus Kopaja, seperti opsi transportasi bus murah lainnya seperti angkot, merupakan bagian penting dari jaringan transportasi Jakarta. Terdapat banyak rute yang melintasi kota dan terhubung dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta. Tarifnya murah, sekitar Rp 2.000 per perjalanan (sekitar 20 sen Amerika) untuk sebagian besar layanan. Upaya untuk meningkatkan layanan dengan memperkenalkan bus Kopaja ber-AC yang lebih baru pada tahun 2012 belum terlalu diminati karena penumpang enggan membayar harga lebih tinggi sebesar Rp 5.000 (sekitar 50 sen Amerika) untuk bus berkualitas lebih tinggi. Pemerintah Jakarta juga sesekali melakukan upaya untuk meningkatkan layanan; pada akhir tahun 2015, misalnya, diumumkan bahwa pemerintah akan menyediakan bus baru yang lebih besar di salah satu rute Kopaja (rute S66) dan memperketat pengaturan tarif di rute tersebut.

Tidak jarang ada pengamen, seringkali anak-anak, yang naik ke bus Kopaja. Namun, selain berharap mendapatkan sedikit sumbangan, mereka jarang menyebabkan masalah bagi penumpang.

Rute-rute bus Kopaja memiliki nomor dan mengikuti rute yang ditentukan. Nomor-nomor tersebut terkadang sulit terlihat karena dipasang secara acak di bus, biasanya di jendela depan dan belakang, dan kadang-kadang (atau sebagai alternatif) di jendela samping juga. Terdapat juga halte bus yang ditentukan, tetapi halte-halte tersebut jarang digunakan. Sebaliknya, penumpang hanya mengacungkan tangan kepada bus yang melintas dengan kecepatan rendah dan kemudian menunjukkan tempat di mana mereka ingin turun. Konduktor yang berdiri di pintu depan atau belakang Kopaja, sering kali berteriak tujuan bus saat bus melintas (seperti "Senen, Senen, Senen" pada rute No P.20 yang tertera di bawah), membantu pengaturan ini.

Rute yang diikuti oleh bus Kopaja biasanya tertera di jendela depan bus (seperti Tn. Abang - Ragunan untuk rute No P.19 di bawah). Namun, agak membingungkan, sebagian besar bus memiliki nama-nama besar yang mencolok di jendela depan juga, seperti Mawar (Mawar), Bunga (Bunga), Ikhlas (Ikhlas), Firdaus (Surga), dan bahkan Sexy. Nama-nama ini, yang serArtikel 1: "Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik dengan Kendala"

Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) didirikan pada tahun 1971 sebagai koperasi yang menyediakan layanan transportasi publik di Jakarta. Flotil Kopaja terdiri dari lebih dari 1.400 minibus, sebagian besar di antaranya sudah berusia lebih dari 20 tahun. Meskipun memiliki peran penting dalam jaringan transportasi Jakarta, Kopaja menghadapi beberapa masalah yang perlu diperhatikan.

Salah satu masalah utama adalah kelebihan penumpang. Meskipun kapasitas nominalnya adalah 20-30 penumpang, bus Kopaja sering kali sangat penuh. Praktik ini mengorbankan keamanan penumpang dan sering kali menyebabkan ketidaknyamanan. Selain itu, perilaku pengemudi juga menjadi masalah. Mereka sering kali ugal-ugalan, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan kurang memperhatikan kendaraan lain.

Selain itu, kendaraan diesel Kopaja sering kali tidak terawat dengan baik. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat polusi di Jakarta. Pada tahun 2012, sekitar 70% bus Kopaja diketahui tidak layak jalan. Meskipun demikian, perbaikan yang diperlukan membutuhkan dukungan dari pemerintah Jakarta.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik di Jakarta

Perindustrian

Perjalanan Masyarakat: Sejarah dan Peran Angkutan Kota dalam Transportasi Publik Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Angkutan kota, atau yang biasa disingkat angkot, merupakan salah satu jenis transportasi umum di Indonesia. Angkot dapat dianggap sebagai bentuk taksi bersama dengan rute tetap. Bedanya dengan bus adalah angkot dapat berhenti di mana saja untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, tidak terikat pada halte bus yang sudah ditentukan.

Angkot di Indonesia termasuk dalam kategori taksi bersama atau share taxi dalam konteks internasional. Kendaraan yang digunakan lebih kecil dari bus dan membawa penumpang dalam rute tetap atau setengah tetap, tanpa jadwal yang pasti. Angkot biasanya berangkat ketika semua kursi telah terisi. Mereka memiliki fleksibilitas untuk berhenti di mana saja agar penumpang dapat naik atau turun. Di negara-negara berkembang, angkot atau taksi bersama sering ditemui dan kendaraan yang digunakan bervariasi mulai dari mobil berkapasitas empat kursi hingga bus kecil.

Angkutan kota memiliki peran penting dalam sistem transportasi di Indonesia, terutama di perkotaan yang padat penduduk. Mereka menjadi pilihan transportasi yang terjangkau dan fleksibel bagi masyarakat. Angkot sering kali membawa penumpang di rute-rute yang tidak dilayani oleh bus umum atau moda transportasi lainnya. Mereka juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi umum lainnya.

Salah satu keunikan angkot adalah rute tetap yang mereka layani. Meskipun demikian, angkot juga memiliki fleksibilitas untuk berhenti di berbagai titik yang diperlukan, sehingga penumpang dapat naik atau turun di tempat yang paling nyaman bagi mereka. Hal ini membuat angkot menjadi pilihan populer bagi penduduk lokal yang tinggal di daerah-daerah yang tidak tercover oleh rute transportasi umum lainnya.

Meskipun populer, angkutan kota juga menghadapi beberapa tantangan. Beberapa angkot masih menggunakan kendaraan yang tua dan kurang terawat, sehingga mengurangi kenyamanan dan keamanan penumpang. Selain itu, peraturan lalu lintas dan parkir yang tidak konsisten juga dapat menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan bagi pengguna angkot. Namun demikian, dengan perencanaan yang baik serta pengembangan regulasi dan infrastruktur yang memadai, angkutan kota memiliki potensi untuk menjadi moda transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan di Indonesia.

Angkutan kota adalah salah satu pilihan transportasi umum yang penting di Indonesia. Mereka memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas bagi masyarakat yang membutuhkan transportasi yang terjangkau dan mudah diakses. Dengan pengembangan yang tepat, angkot dapat menjadi solusi yang efisien untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas di perkotaan.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Perjalanan Masyarakat: Sejarah dan Peran Angkutan Kota dalam Transportasi Publik Indonesia
« First Previous page 592 of 835 Next Last »