Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan penataan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Kepala Balai Pengembangan Prasarana Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Syafriel Tansier mengatakan, Pantai Bebas Parapat memiliki daya tarik keindahan pemandangan Danau Toba, dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR. Penataan RTP ini dikerjakan di atas lahan seluas sekitar 10.150 meter persegi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Adapun pekerjaan dimulai sejak bulan Oktober 2020 dan baru berhasil dirampungkan pada bulan November 2021. Proyek yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Bangun Gedung (WIKA) dengan PT Yodya Karya (Persero) KSO PT Saranabudi Prakarsaripta sebagai konsultan ini menelan dana sebesar Rp 84,6 miliar.
“Lingkup pekerjaannya meliputi, penataan kawasan pantai bebas, penataan ruang terbuka publik Parapat, pembangunan gerbang KSPN arah Medan, dan pembangunan gerbang KSPN arah Silangit,” ujar Syarief. Sedangkan untuk fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung, meliputi wahana skateboard, jogging area, spot selfie yang tentunya dipadukan dengan hamparan semenanjung Pantai Parapat. Lebih lanjut, Pantai Bebas Parapat yang berlokasi di Kota Wisata Parapat tersebut berjarak sejauh 186 kilometer dari Kota Medan atau sekitar 3 jam 25 menit waktu tempuh melalui Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Tidak hanya itu, Syarief kembali menjelaskan bahwa saat ini juga terdapat sejumlah penataan kawasan di Danau Toba yang direncanakan selesai pada akhir tahun ini. Salah satu proyek yang masih dikejar penyelesaiannya tersebut adalah penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir.
Terkait hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah telah menyusun Program Pengembangan KSPN Danau Toba secara terpadu. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi,” jelas Basuki. Oleh karena itu, prinsip penataan yang diterapkan di kawasan ini adalah dengan merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal hingga nasional.
Sumber: kompas.com
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Metode pelaksanaan proyek konstruksi menentukan bagaimana para pemangku kepentingan proyek berinteraksi selama fase konstruksi. Rancang-bangun dan rancang-bangun-tawar-bangun adalah dua metode pelaksanaan yang paling umum. Meskipun namanya terdengar mirip, kedua metode ini sangat berbeda dalam hal peran yang mereka tentukan untuk pemilik, perancang, dan kontraktor selama proyek konstruksi.
Memilih metode pengiriman terbaik untuk proyek konstruksi dapat memengaruhi segalanya, mulai dari margin keuntungan kontraktor dan jadwal konstruksi hingga kualitas keseluruhan proyek yang telah selesai. Pemilik proyek harus mempertimbangkan keahlian, toleransi risiko, dan ukuran proyek, di antara faktor-faktor lainnya, untuk menentukan metode pengiriman terbaik untuk sebuah proyek.
Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara metode pelaksanaan konstruksi rancang-bangun dan rancang-bangun-tawar-bangun, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana pemilik proyek dapat memutuskan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek mereka.
Memahami Proses Rancang-Bangun
Pemilik yang memilih metode rancang-bangun membuat kontrak dengan satu perusahaan, yang menangani proses arsitektur dan teknik (desain) serta konstruksi produk akhir.
Ada dua aspek utama dari rancang-bangun yang berbeda dari kontrak rancang-bangun tradisional.
Pertama, adanya kesempatan untuk berkolaborasi antara para pemangku kepentingan di seluruh fase proyek.
Kedua, rancang-bangun dapat mempercepat jadwal proyek untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Karena rancang-bangun menyatukan fase desain dan konstruksi dalam satu kontrak, tim konstruksi dapat mulai bekerja sebelum semua desain diselesaikan. Desainer tetap menjadi bagian dari proses selama proyek berlangsung dan dapat terus melakukan perubahan sesuai kebutuhan.
Selama prakonstruksi, pemilik akan menentukan lokasi yang sesuai dan mengembangkan desain dan anggaran kasar. Pemilik akan mengeluarkan Request for Proposal (RFP) untuk meminta proposal dari tim rancang-bangun. Setelah kemitraan rancang-bangun memenangkan penawaran, proses desain dimulai, dan tim dapat mengembangkan ruang lingkup, jadwal, desain, dan biaya kontrak akhir yang jelas.
Segera setelah tahap perencanaan dirilis untuk konstruksi, perencanaan dan pembangunan dimulai pada bagian tersebut. Misalnya, jika lokasi membutuhkan persiapan khusus seperti drainase, bagian tersebut dapat dimulai sebelum desain lebih lanjut selesai.
Selama proses ini, kemitraan rancang-bangun berada di pucuk pimpinan proyek, memikul sebagian besar tanggung jawab untuk menjaga anggaran, jadwal, dan kualitas produk akhir. Meskipun pemilik tetap terlibat dan menyetujui perubahan pada rencana awal, perusahaan rancang-bangun menanggung risiko yang signifikan.
Setelah konstruksi selesai, tim rancang-bangun meninjau proyek dengan pemilik untuk penerimaan akhir dan kemudian menyerahkan proyek tersebut kepada pemilik.
Keuntungan Rancang-Bangun
Rancang-bangun semakin populer akhir-akhir ini, karena banyak pemilik menyadari manfaatnya untuk proyek mereka. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan kekurangan dari metode rancang-bangun.
Jadwal yang lebih singkat
Salah satu aspek yang paling menguntungkan dari rancang-bangun adalah kemampuannya untuk memadatkan jadwal konstruksi. Karena tim desain dan tim pembangunan dikontrak bersama, tim kontraktor tidak perlu menunggu penyelesaian desain untuk mulai membangun. Konstruksi dapat dimulai pada fase proyek yang lebih awal sebelum desain akhir selesai.
Aspek ini dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk jadi, terutama untuk proyek-proyek besar dengan waktu yang lama.
Penghematan biaya
Metode rancang-bangun membuka pintu untuk kolaborasi yang signifikan antara berbagai pemangku kepentingan dalam proyek konstruksi. Ketika pemilik proyek, kontraktor, dan desainer menggunakan keahlian gabungan mereka untuk mengoptimalkan desain dan konstruksi proyek, mereka dapat menghemat biaya dengan menghindari kesalahan dan pengerjaan ulang yang sering kali menyebabkan pembengkakan biaya.
Kualitas proyek
Metode rancang-bangun menempatkan kontraktor dan desainer dalam satu tim yang sama dan dapat bekerja sama melalui rencana proyek. Ketika hubungan ini berjalan dengan baik, produk yang dihasilkan dapat memperoleh manfaat dari keahlian masing-masing. Ini adalah perbedaan besar antara metode rancang-bangun dan rancang-bangun-tender: Pada model pengiriman yang terakhir, kontraktor hanya bekerja dengan desain setelah selesai.
Pengalihan risiko
Model-model pelaksanaan proyek sangat berbeda dalam hal pendistribusian risiko. Dalam model rancang-bangun tradisional, pemilik menanggung risiko yang signifikan dan dapat kehilangan uang jika, misalnya, desain yang telah disetujui harus diubah setelah konstruksi dimulai. Model rancang-bangun mengambil sebagian besar risiko dari pemilik proyek dan menempatkannya pada tim rancang-bangun.
Tantangan dengan Rancang-Bangun
Kontrak rancang-bangun tidak ideal untuk setiap situasi - atau semua pemangku kepentingan. Mengidentifikasi kelemahan metode ini penting untuk membantu mengimplementasikan perencanaan yang tepat.
Konflik penjadwalan
Meskipun jadwal yang dipadatkan dapat menguntungkan pemilik dan perancang-bangun, namun hal ini menimbulkan banyak masalah bagi tim rancang-bangun. Para pembangun harus mengelola konstruksi sambil secara bersamaan berkonsultasi tentang desain lebih lanjut. Selain itu, jadwal yang dipersingkat dapat berdampak pada tingkat risiko bagi perancang-bangun, karena banyak faktor yang tidak diketahui saat konstruksi dimulai.
Ketidakpastian biaya
Penghematan biaya hanya mungkin dilakukan oleh perancang-bangun jika tim telah mengelola penawaran yang akurat, yang bisa jadi sangat sulit tanpa adanya desain yang lengkap.
Kesenjangan komunikasi
Tim rancang-bangun yang tidak bekerja sama secara efektif dapat mengakibatkan kesulitan yang cukup besar bagi kontraktor yang ditinggalkan dengan desain yang tidak dapat dibangun, namun memikul tanggung jawab untuk menghasilkan proyek yang berkualitas. Hubungan antara kontraktor dan perancang sangat penting untuk keberhasilan proyek dalam model rancang-bangun.
Memahami Proses Rancang-Bangun
Rancang-bangun adalah model tradisional yang digerakkan oleh pemilik proyek. Pemilik yang menggunakan model pengiriman desain-tawaran-bangun pertama-tama menandatangani kontrak untuk merancang proyek dengan tim arsitektur dan teknik, kemudian membuat perjanjian terpisah dengan kontraktor umum untuk menyelesaikan pembangunan.
Pada proyek rancang-bangun-bangun, pemilik, arsitek, dan insinyur akan bekerja sama untuk menyelesaikan desain sebelum kontraktor mengajukan penawaran pada proyek tersebut.
Setelah desain selesai sepenuhnya, pemilik akan mengadakan proses penawaran untuk memutuskan kontraktor umum mana yang akan mengerjakan proses selanjutnya. Ketika pemilik memberikan proyek kepada kontraktor, kedua belah pihak membuat perjanjian dan proses konstruksi dimulai.
Selama konstruksi, kontraktor umum memiliki proses pembangunan, dan menyelesaikan perintah perubahan untuk setiap bagian dari rencana yang tidak berfungsi atau perlu diubah. Kontraktor mengajukan perubahan yang diperlukan bersama dengan penawaran untuk biaya tambahan yang akan dihasilkan, dan pemilik menandatangani perubahan tersebut.
Setelah konstruksi selesai, kontraktor meninjau proyek akhir dengan pemilik dan menyerahkan produk yang telah selesai kepada pemilik.
Manfaat Desain-Tawar-Bangun
Untuk waktu yang lama, rancang-bangun dianggap sebagai standar industri. Sifatnya yang tersegmentasi dapat meminimalkan konflik dan memungkinkan semua tim untuk fokus pada peran masing-masing, tetapi dapat memperlambat proses konstruksi.
Pemisahan Peran
Ketika tim proyek menandatangani kontrak terpisah, mereka bisa fokus pada bidang keahlian mereka. Desainer tidak perlu mendengar suara kontraktor saat mereka mendesain, dan kontraktor dapat fokus pada pembangunan tanpa perlu khawatir mengawasi desain. Setiap tim bertanggung jawab dan dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan peran mereka yang sangat spesifik.
Kepastian Biaya
Rancang-bangun memungkinkan finalisasi desain yang lengkap sebelum penawaran, sehingga kontraktor terkadang dapat memberikan penawaran dan proyeksi biaya yang lebih akurat.
Proses Penawaran yang Lebih Kompetitif
Peluang penawaran desain hanya terbuka dan tersedia untuk tim yang dapat mengerjakan seluruh proyek. Sebaliknya, peluang rancang-bangun terbuka untuk lebih banyak pilihan desainer dan kontraktor - peluang membangun yang kompetitif dapat menurunkan harga dan memperkenalkan pemilik pada pilihan pembangun yang baru.
Kontrol Pemilik
Model penyampaian desain-tawaran-bangun memungkinkan pemilik untuk mempertahankan kontrol yang lebih besar terhadap proyek. Pemilik dapat memilih tim desain dan konstruksi yang diinginkan secara terpisah, tidak harus puas dengan tim desain-bangun yang sudah dikemas sebelumnya. Karena desainer dan pembangun tetap terpisah dan didefinisikan dengan jelas, pemilik proyek dapat memperoleh manfaat dari peningkatan transparansi dalam proses proyek.
Tantangan dengan Desain-Tawaran-Bangun
Kesenjangan Komunikasi
Kelemahan dari pemisahan peran adalah kurangnya pengaruh kontraktor terhadap desain. Kontraktor harus mengajukan perintah perubahan untuk mengubah rencana jika desain mengandung ketidakefisienan atau ketidakmungkinan.
Peningkatan Biaya
Jika perintah perubahan diperlukan setelah konstruksi dimulai, akan ada peningkatan biaya yang terkait dengan proyek, tetapi biaya tersebut akan dibebankan kepada pemilik.
Lebih Banyak Risiko
Dengan meningkatnya kontrol, maka akan ada peningkatan risiko bagi pemilik. Sementara metode rancang-bangun memberikan tanggung jawab penuh kepada tim DB untuk penyelesaian proyek, metode rancang-bangun mengontrakkan proses tertentu, sehingga sebagian besar tanggung jawab untuk perubahan dan tantangan diserahkan kepada pemilik.
Membandingkan Rancang-Bangun vs Rancang-Bangun
Rancang-bangun telah menjadi alternatif yang cukup populer untuk model pelaksanaan konstruksi tradisional desain-tawar-bangun bagi banyak pemilik proyek. Namun model ini tidak cocok untuk semua situasi, dan tidak semua pemangku kepentingan setuju bahwa ini adalah cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Pemilik yang memilih rancang-bangun harus bersedia menyerahkan sebagian besar kendali proyek, tetapi juga menikmati pengurangan risiko.
Rancang-bangun dapat memadatkan jadwal dengan margin yang signifikan untuk proyek-proyek yang sangat besar dan memakan banyak waktu. Beberapa proyek infrastruktur besar yang diproyeksikan memakan waktu lebih dari dua dekade dengan menggunakan metode rancang-bangun, dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun dengan menggunakan rancang-bangun. Perbedaan waktu yang begitu besar dapat membuat atau menghancurkan kelayakan proyek.
Keberhasilan proyek rancang-bangun dapat bergantung pada tingkat kepercayaan dan kolaborasi dalam tim rancang-bangun. Setelah pemilik menandatangani kontrak, tim rancang-bangun bertanggung jawab untuk melaksanakannya - perancang dan kontraktor harus bekerja sama, berkompromi, dan memiliki pemahaman yang baik ketika perubahan diperlukan untuk membuat proyek berjalan.
Ketika kemitraan ini berhasil, hal ini dapat mengurangi jumlah pesanan perubahan yang mahal dan memakan waktu serta menghasilkan proyek yang lebih baik. Jika tidak, akan ada tekanan yang signifikan pada kontraktor untuk bekerja dengan desain yang tidak sesuai atau menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk menanggung biaya perubahan.
Terlepas dari metode pelaksanaan proyek yang digunakan, organisasi yang jelas dan konsisten serta aksesibilitas informasi proyek dan komunikasi yang terbuka dapat membantu menumbuhkan pemahaman dan keberhasilan proyek secara keseluruhan.
Sumber: procore.com
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Dalam rangka meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat, Politeknik Pekerjaan Umum menyelenggarakan program rutin Bedah Buku yang diselenggarakan pada Maret 2024 bertempat di Auditorium Politeknik Pekerjaan Umum. Acara dihadiri oleh Balai Kementerian PUPR, dan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia, dosen dari Perguruan Tinggi, antara lain Politeknik Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Semarang. Selain itu dihadiri pula oleh beberapa Guru SMK 7 Semarang dan SMAN 3 Semarang, serta 500 peserta dari masyarakat umum, anggota FPPTI, praktisi dan akademisi yang mengikuti secara daring melalui Zoom dan Youtube Live.
Bedah Buku ini membahas tentang “ Manajemen Keselamatan Konstruksi “ yang merupakan Karya Ilmiah Ir. Brawijaya, S.E., M.Eng.I.E, MSCE, Ph.D. selaku Direktur Politeknik Pekerjaan Umum, berdasarkan pengalaman beliau di bidang konstruksi selama lebih dari 30 tahun di Kementerian PUPR. Dalam Bukunya, beliau menyampaikan Latar Belakang Keselamatan Konstruksi dan Sejarahnya; Kebijakan Pemerintah tentang Keselamatan Konstruksi; Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi; PP Nomor 14 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021; Tata Cara Penjaminan Muta dan Pengandalian Mutu; dan Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan Kepala LKPP.
“Dalam dunia konstruksi, Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ( SMKK ) penting diterapkan pada berbagai proyek konstruksi, terutama mengingat berbagai kecelakaan konstruksi yang terjadi antara tahun 2016 – 2018. Untuk itu ada 5 ( lima ) elemen SMKK yang harus dipenuhi oleh pelaku konstruksi yaitu : kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja, perencanaan, dukungan, operasi, dan evaluasi kinerja” ujar Wakil Direktur III Politeknik Pekerjaan Umum dalam sambutannya.
Pada acara menghadirkan 5 orang penanggap sekaligus narasumber yaitu Ir. Harsono Wuryanto, M.Sc, selaku Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Jawa Tengah; Ir. Kusumo Drajad Sutjahjo, ST.,Msi, CSP., IPU., ASEAN Eng, selaku Sekretaris Jenderal Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia; Dr. Harya Muldianto S.T., M.T, selaku Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidrolika Indonesia Jawa Tengah; Dr. Ar Resza Riskiyanto, S.T, M.T, selaku Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Tengah; Suwondo, S.Hum., M.Kom, selaku Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia serta sebagai moderator DR.Raditya Hari Murti, ST.M.SC, selaku Dosen dan Ketua Unit Perpustakaan Politeknik Pekerjaan Umum. Bedah Buku yang akan diisi oleh pemaparan Penulis juga akan ada sesi diskusi interaktif dengan moderator dan peserta.
Acara Bedah Buku di Politeknik Pekerjaan Umum diharapkan diselenggarakan secara rutin, sehingga dapat menambah literasi buku khususnya untuk para mahasiswa dan tenaga pendidik sebagai bahan pembelajaran.
Sumber: politeknikpu.ac.id
Pertahanan
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Taktik perang adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah penggunaan kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata untuk memenangkan pertempuran.
Strategi medan tempur, terkenal dengan istilah taktik. Merumuskan dan melaksanakan taktik adalah sangat penting dalam sebuah pertempuran karena sebuah negara pun masih bisa kalah dalam medan pertempuran meskipun strategi perang yang sudah terkoordinasi baik, strategi militer yang tepat, dan strategi operasi yang terancang baik.
Konsep
Sebelum abad ke-19, banyak taktik yang terbatas pada medan perang, seperti bagaimana manuver terbaik selama pertempuran di medan terbuka. Dalam pemikiran militer saat ini, taktik adalah tingkat terendah perencanaan, melibatkan unit-unit kecil mulai dari beberapa puluh hingga beberapa ratus orang.
Unit tersebut disusun dalam formasi, terdiri dari tiga tingkat perencanaan yaitu
Ketiganya mempunyai hubungan timbal balik.
Ada taktik khusus untuk berbagai situasi, mulai dari mengamankan ruangan atau bangunan, untuk operasi skala besar seperti membangun superioritas udara di atas suatu wilayah. Taktik militer bekerja pada semua tingkat komando, dari individu dan kelompok, sampai seluruh angkatan bersenjata.
Jenis Taktik
Serangan
Serangan adalah sebuah operasi militer yang berusaha melalui agresif angkatan bersenjata untuk menduduki wilayah, memperoleh atau mencapai tujuan strategis yang lebih besar, operasional atau tujuan taktis. Istilah lain untuk sebuah serangan yang sering dipakai oleh media adalah invasi. Pada dasarnya serangan dilakukan dengan kekuatan fisik. Serangan dapat dilakukan dengan kekuatan lain seperti kekuatan ekonomi, kekuatan budaya, kekuatan politik dan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serangan itu dianggap sebagai sarana unggulan untuk menghasilkan kemenangan dan dapat dilancarkan di darat, di laut atau di udara.
Kekuatan Darat
sunting
Serangan angkatan darat, sebagai kekuatan darat, seperti kavaleri(pasukan berkuda) Mongol yang bergerak dari markasnya di Asia Tengah dan berhasil merebut dan menguasai banyak bagian di Eropa dan Asia. Begitu pula dengan Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 memiliki kemampuan untuk menyusun kekuatan darat yang menguasai hampir seluruh Eropa dan kandas ketika menyerang Rusia.
Pengembangan serangan Napoleon pada tingkat strategi bahwa operasi serangan dapat dilakukan dengan operasi garis dalam yaitu mengkonsentrasikan serangan terhadap bagian lemah dari musuh sambil memberikan perlawanan seperlunya terhadap kekuatan utama serangan musuh. Kecepatan gerak dan daya pukul yang tinggi merupakan kunci sukses operasi garis dalam. Cara berperang Napoleon seperti ini yang menjadi bahan dan dasar bagi penyusun teori ilmu perang. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Kekuatan Laut
Serangan angkatan laut, sebagai kekuatan maritim, seperti Jepang menyerang Pearl Harbor, dapat memiliki implikasi luas bagi strategi nasional, dan memerlukan komitmen logistik yang signifikan untuk menghancurkan kemampuan angkatan laut musuh. Juga dapat digunakan untuk memblokade logistik musuh, seperti Pertempuran Atlantik kedua (1939-1945). Serangan angkatan laut juga dapat taktis di alam seperti Operasi Coronado IX yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat Mobile Riverine Force selama Perang Vietnam. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Kekuatan Udara
Pertahanan merupakan kondisi yang temporal untuk melawan usaha penyerang dengan menghentikan momentum serangannya. Pertahanan memiliki beberapa kegunaan dalam bidang aplikasi militer. Ketika diterapkan pada unit militer, pertahanan menyiratkan penggunaan taktik bertahan. Pada perencanaan operasi militer, strategi pertahanan adalah kebijakan mencegah serangan, atau meminimalkan kerusakan serangan, oleh kekuatan-kekuatan strategis.
Pertahanan merupakan kondisi untuk menyiapkan diri agar dapat melakukan serangan terhadap penyerang. Untuk memperkuat posisi pertahanan, pertahanan disusun untuk menguasai medan yang dapat mempersulit penyerang seperti di lereng, di bukit dan di belakang sungai atau dibentuk perbentengan. Untuk mencegah keberhasilan penyerang melakukan serangan lambung atau melingkar, maka pertahanan disusun mendalam yaitu kekuatan pertahanan tidak ditempatkan di garis depan saja.
Ketika belum ada senjata api, posisi pasukan panah ditempatkan di belakang pasukan infanteri (pejalan kaki) untuk menembaki pasukan penyerang yang mendekat.
Jika penyerang berhasil maju terus maka pasukan infanteri bangkit menyerbu pasukan penyerang untuk saling berkelahi dan membunuh.
Jika penyerang menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda) untuk menyerang lambung maka pihak pertahanan menyambut serangan tersebut dengan menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda). Setelah ada senjata api, pasukan artileri menempatkan meriamnya di belakang posisi pertahanan pasukan infanteri yang berada di garis depan. Kondisi seperti ditentukan oleh kemampuan Panglima Perang, sebagai seniman perang, untuk menggerakkan pasukan dengan jumlah dan waktu yang tepat, seperti Napoleon.
Kekuatan Darat
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Kekuatan Laut
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Kekuatan Udara
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:
Pertahanan ke Serangan Balasan
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa cara.
Pertahanan harus diakhiri Serangan Balasan
Pertahanan tidak hanya bertujuan menahan penyerang, melainkan juga untuk memenangkan perang atau pertempuran. Setiap pertahanan harus mampu melakukan serangan balasan. Pertahanan mengalahkan serangan kalau dapat melakukan serangan balasan terhadap penyerang dan mengalahkannya . Hanya dengan demikian sumber ancaman baik ancaman militer maupun ancaman nonmiliter dapat ditiadakan. Bila pertahanan tak mampu melakukan serangan balasan maka terjadi perang statis, tidak ada yang menang dan yang kalah seperti perang di Eropa Barat menjadi perang parit (perang Jerman - Prancis) dalam perang dunia I. Perang ini berakhir setelah Inggris membantu Prancis dengan menggunakan tank untuk menembus pertahanan musuh.
Kehebatan dominasi serangan tentara Jerman melalui tim tank-infanteri-zeni ditambah bantuan udara (blitzkrieg) dapat diatasi secara memuaskan oleh pertahanan Uni Soviet melalui serangan balasan, meskipun setelah Uni Soviet mengalami banyak kegagalan dan kekalahan sebelumnya.
Kemenangan tersebut akibat dari inovasi taktik Uni Soviet yaitu menggunakan lapangan ranjau untuk mengurangi kebebasan gerak tank; memperbanyak senjata antitank pada pasukan infanteri; pasukan arteleri menembaki daerah belakang dan garis komunikasi penyerang untuk mempersulit pelaksanaan logistik yang diperlukan gerak maju tank.; dan menyiapkan pasukan tank untuk menghancurkan pasukan tank penyerang yang tertahan gerak majunya. Sejak inovasi taktik Uni Soviet, Serangan tidak unggul lagi atas pertahanan.
Menggagalkan usaha Konsolidasi Penyerang
Jika serangan balasan tidak menyelesaikan konflik dengan kemenangan di pihak pertahanan, maka harus menggagalkan usaha penyerang mengadakan konsolidasi. Penggagalan konsolidasi dilakukan dengan gangguan militer, berupa pertahanan wilayah, dan melakukan usaha diplomasi dan memobilisasi dukungan negara-negara lain yang membantu kepentingan pihak pertahanan. Serangan Jerman terhadap Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa mulai tanggal 22 Juni 1941 merupakan contoh perang darat dan keberhasilan pihak pertahanan mengalahkan penyerang dengan melakukan serangan balasan.
Sumber: id.wikipedia.org
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Kegagalan konstruksi dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk kerugian finansial, bahaya bagi keselamatan manusia, dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, mengidentifikasi potensi kegagalan dari tahap awal proyek konstruksi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengapa identifikasi dan penanganan potensi kegagalan dari awal proyek konstruksi sangat penting, serta strategi untuk mengatasinya.
Mengapa Identifikasi Potensi Kegagalan Penting?
1. Mencegah Keterlambatan Proyek
Identifikasi potensi kegagalan dari awal memungkinkan untuk penanganan yang tepat waktu, menghindari keterlambatan proyek yang mungkin terjadi akibat perbaikan atau modifikasi yang dibutuhkan.
2. Mengurangi Risiko Kecelakaan
Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan konstruksi, risiko kecelakaan bagi pekerja dan pengguna bangunan dapat dikurangi secara signifikan.
3. Menghindari Biaya Tambahan
Mengatasi potensi kegagalan dari awal dapat mengurangi kemungkinan perbaikan dan modifikasi yang mahal di tahap-tahap selanjutnya, menghemat biaya proyek secara keseluruhan.
4. Meningkatkan Kualitas Bangunan
Dengan mengatasi potensi kegagalan sejak awal, kualitas bangunan dapat ditingkatkan, meningkatkan kepuasan pengguna dan mengurangi kebutuhan akan pemeliharaan jangka panjang.
Strategi untuk Mengidentifikasi dan Mengatasi Potensi Kegagalan
1. Melakukan Studi Site Survey yang Komprehensif
Studi site survey yang cermat akan membantu mengidentifikasi potensi risiko dan tantangan yang mungkin dihadapi selama konstruksi. Ini termasuk analisis tanah, iklim, dan faktor lingkungan lainnya.
2. Konsultasi dengan Ahli
Melibatkan ahli konstruksi, insinyur, dan arsitek sejak awal proyek dapat membantu mengidentifikasi potensi kegagalan yang mungkin terlewat. Ahli dapat memberikan wawasan yang berharga tentang risiko dan cara mengatasinya.
3. Analisis Risiko Terperinci
Melakukan analisis risiko menyeluruh untuk mengidentifikasi berbagai potensi kegagalan, termasuk risiko teknis, lingkungan, dan keuangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti analisis HAZOP (Hazard and Operability Study) atau analisis fault tree.
4. Perencanaan Darurat dan Reaksi Cepat
Membuat rencana darurat yang jelas dan respons cepat untuk mengatasi kegagalan yang mungkin terjadi selama konstruksi. Ini termasuk perencanaan evakuasi darurat, tindakan pengamanan, dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
5. Penggunaan Teknologi Canggih
Memanfaatkan teknologi canggih seperti pemodelan 3D, analisis struktural, dan sensor monitoring dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi kegagalan dengan lebih efektif. Ini memungkinkan untuk pemantauan yang lebih akurat dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi konstruksi.
6. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Melakukan pelatihan reguler bagi semua personel yang terlibat dalam proyek konstruksi tentang identifikasi dan penanganan potensi kegagalan. Karyawan yang terlatih dapat membantu mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan kesadaran keselamatan di lokasi konstruksi.
Mengidentifikasi dan mengatasi potensi kegagalan dari tahap awal proyek konstruksi sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek. Dengan melakukan studi site survey yang komprehensif, konsultasi dengan ahli, analisis risiko terperinci, perencanaan darurat, penggunaan teknologi canggih, dan pendidikan karyawan, kita dapat mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan keselamatan, kualitas, dan efisiensi proyek konstruksi secara keseluruhan. Dengan demikian, langkah-langkah ini bukan hanya investasi dalam keberhasilan proyek tertentu, tetapi juga dalam keselamatan dan kualitas infrastruktur yang lebih luas.
Sumber: procurement.id
Pertahanan
Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Maret 2025
Geofisika adalah subjek ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan proses fisik dan sifat fisik Bumi dan lingkungan ruang angkasa di sekitarnya, serta penggunaan metode kuantitatif untuk analisisnya. Ahli geofisika, yang biasanya mempelajari geofisika, fisika, atau salah satu ilmu bumi di tingkat pascasarjana, menyelesaikan penyelidikan di berbagai disiplin ilmu. Istilah geofisika secara klasik mengacu pada aplikasi bumi padat: Bentuk bumi; medan gravitasi, medan magnet, dan medan elektromagnetiknya; struktur dan komposisi internalnya; dinamika dan ekspresi permukaannya dalam lempeng tektonik, pembentukan magma, vulkanisme, dan pembentukan batuan.
Namun, organisasi geofisika modern dan para ilmuwan murni menggunakan definisi yang lebih luas yang mencakup siklus air termasuk salju dan es; dinamika fluida samudra dan atmosfer; kelistrikan dan kemagnetan di ionosfer dan magnetosfer serta fisika surya-terestrial; dan masalah analog yang terkait dengan Bulan dan planet-planet lainnya.
Meskipun geofisika baru diakui sebagai disiplin ilmu yang terpisah pada abad ke-19, namun asal-usulnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kompas magnetik pertama dibuat dari batu lodestones, sementara kompas magnetik yang lebih modern memainkan peran penting dalam sejarah navigasi. Instrumen seismik pertama dibuat pada tahun 132 Masehi. Isaac Newton menerapkan teori mekanikanya pada pasang surut dan presesi ekuinoks; dan instrumen dikembangkan untuk mengukur bentuk, kepadatan, dan medan gravitasi Bumi, serta komponen siklus air. Pada abad ke-20, metode geofisika dikembangkan untuk eksplorasi jarak jauh dari Bumi yang padat dan lautan, dan geofisika memainkan peran penting dalam pengembangan teori lempeng tektonik.
Geofisika diterapkan untuk kebutuhan masyarakat, seperti sumber daya mineral, mitigasi bahaya alam, dan perlindungan lingkungan. Dalam geofisika eksplorasi, data survei geofisika digunakan untuk menganalisis reservoir minyak bumi potensial dan deposit mineral, menemukan air tanah, menemukan peninggalan arkeologi, menentukan ketebalan gletser dan tanah, dan menilai lokasi untuk perbaikan lingkungan.
Fenomena fisik
Geofisika adalah subjek yang sangat interdisipliner, dan ahli geofisika berkontribusi pada setiap bidang ilmu Bumi, sementara beberapa ahli geofisika melakukan penelitian di bidang ilmu planet. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan geofisika, bagian ini menjelaskan fenomena yang dipelajari dalam fisika dan bagaimana hubungannya dengan Bumi dan sekitarnya. Ahli geofisika juga menyelidiki proses fisik dan sifat Bumi, lapisan fluida, dan medan magnetnya, serta lingkungan dekat Bumi di Tata Surya, yang meliputi benda-benda planet lainnya.
Gravitasi
Tarikan gravitasi Bulan dan Matahari menyebabkan terjadinya dua kali pasang dan dua kali surut setiap hari lunar, atau setiap 24 jam 50 menit. Oleh karena itu, ada jeda 12 jam 25 menit antara setiap pasang dan surut. Gaya gravitasi membuat batuan menekan batuan yang lebih dalam, meningkatkan densitasnya seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Pengukuran percepatan gravitasi dan potensial gravitasi di permukaan bumi dan di atasnya dapat digunakan untuk mencari endapan mineral (lihat anomali gravitasi dan gravimetri). Medan gravitasi permukaan memberikan informasi tentang dinamika lempeng tektonik. Permukaan geopotensial yang disebut geoid adalah salah satu definisi dari bentuk Bumi. Geoid akan menjadi permukaan laut rata-rata global jika lautan berada dalam kesetimbangan dan dapat diperpanjang melalui benua (seperti dengan terusan yang sangat sempit).
Aliran panas
Bumi mendingin, dan aliran panas yang dihasilkan menghasilkan medan magnet Bumi melalui geodinamika dan lempeng tektonik melalui konveksi mantel. Sumber utama panas adalah: panas purba akibat pendinginan Bumi dan radioaktivitas di kerak atas planet. Ada juga beberapa kontribusi dari transisi fase. Panas sebagian besar dibawa ke permukaan melalui konveksi termal, meskipun ada dua lapisan batas termal - batas inti-mantel dan litosfer - di mana panas diangkut melalui konduksi. Beberapa panas dibawa naik dari bagian bawah mantel oleh bulu-bulu mantel. Aliran panas di permukaan bumi sekitar 4,2 × 1013 W, dan ini merupakan sumber energi panas bumi yang potensial.
Getaran
Gelombang seismik adalah getaran yang menjalar melalui interior Bumi atau sepanjang permukaannya. Seluruh Bumi juga dapat berosilasi dalam bentuk yang disebut mode normal atau osilasi bebas Bumi. Gerakan tanah dari gelombang atau mode normal diukur dengan menggunakan seismograf. Jika gelombang berasal dari sumber yang terlokalisasi seperti gempa bumi atau ledakan, pengukuran di lebih dari satu lokasi dapat digunakan untuk menemukan sumbernya. Lokasi gempa bumi memberikan informasi tentang lempeng tektonik dan konveksi mantel.
Perekaman gelombang seismik dari sumber yang terkontrol memberikan informasi mengenai wilayah yang dilalui gelombang tersebut. Jika densitas atau komposisi batuan berubah, gelombang akan dipantulkan. Pantulan yang direkam menggunakan Seismologi Refleksi dapat memberikan banyak informasi tentang struktur bumi hingga kedalaman beberapa kilometer dan digunakan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang geologi serta mengeksplorasi minyak dan gas bumi. Perubahan arah perjalanan, yang disebut pembiasan, dapat digunakan untuk menyimpulkan struktur bumi yang lebih dalam.
Gempa bumi menimbulkan risiko bagi manusia. Memahami mekanismenya, yang bergantung pada jenis gempa bumi (misalnya, intraplate atau fokus dalam), dapat menghasilkan estimasi yang lebih baik tentang risiko gempa bumi dan perbaikan dalam rekayasa gempa bumi.
Listrik
Meskipun kita terutama memperhatikan listrik selama badai petir, selalu ada medan listrik ke bawah di dekat permukaan yang rata-rata 120 volt per meter. Sehubungan dengan Bumi yang padat, ionisasi atmosfer planet ini adalah hasil dari sinar kosmik galaksi yang menembusnya, yang meninggalkannya dengan muatan positif bersih. Arus sekitar 1.800 ampere mengalir di sirkuit global. Arus ini mengalir ke bawah dari ionosfer di sebagian besar Bumi dan kembali ke atas melalui badai petir. Aliran ini dimanifestasikan oleh petir di bawah awan dan sprite di atas.
Berbagai metode elektrik digunakan dalam survei geofisika. Beberapa mengukur potensi spontan, potensi yang muncul di dalam tanah karena gangguan buatan manusia atau alam. Arus tellurik mengalir di Bumi dan lautan. Arus ini memiliki dua penyebab: induksi elektromagnetik oleh medan geomagnet yang bervariasi dan berasal dari luar, dan gerakan benda penghantar (seperti air laut) melintasi medan magnet permanen Bumi. Distribusi kerapatan arus tellurik dapat digunakan untuk mendeteksi variasi resistivitas listrik struktur bawah tanah. Ahli geofisika juga dapat menyediakan arus listrik sendiri (lihat polarisasi terinduksi dan tomografi resistivitas listrik).
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik terjadi di ionosfer dan magnetosfer serta di inti luar Bumi. Paduan suara fajar diyakini disebabkan oleh elektron berenergi tinggi yang terperangkap dalam sabuk radiasi Van Allen. Siulan dihasilkan oleh sambaran petir. Desisan dapat dihasilkan oleh keduanya. Gelombang elektromagnetik juga dapat dihasilkan oleh gempa bumi (lihat seismo-elektromagnetik).
Pada besi cair yang sangat konduktif dari inti luar, medan magnet dihasilkan oleh arus listrik melalui induksi elektromagnetik. Gelombang Alfvén adalah gelombang magnetohidrodinamik di magnetosfer atau inti bumi. Di dalam inti, gelombang ini mungkin memiliki sedikit efek yang dapat diamati pada medan magnet Bumi, tetapi gelombang yang lebih lambat seperti gelombang Rossby magnetik dapat menjadi salah satu sumber variasi sekuler geomagnetik.
Metode elektromagnetik yang digunakan untuk survei geofisika meliputi elektromagnetik transien, magnetotellurik, resonansi magnetik nuklir permukaan, dan penebangan dasar laut elektromagnetik.
Magnetisme
Medan magnet Bumi melindungi Bumi dari angin matahari yang mematikan dan telah lama digunakan untuk navigasi. Medan magnet ini berasal dari gerakan fluida inti luar. Medan magnet di atmosfer bagian atas memunculkan aurora. Diagram dengan garis-garis medan, sumbu, dan garis magnet.
Sumbu dipol Bumi (garis merah muda) dimiringkan menjauhi sumbu rotasi (garis biru).
Medan bumi secara kasar seperti dipol miring, tetapi berubah seiring waktu (fenomena yang disebut variasi sekuler geomagnetik). Sebagian besar kutub geomagnet tetap berada di dekat kutub geografis, tetapi pada interval acak rata-rata 440.000 hingga satu juta tahun, polaritas medan Bumi berbalik. Pembalikan geomagnet ini, yang dianalisis dalam Skala Waktu Polaritas Geomagnet, berisi 184 interval polaritas dalam 83 juta tahun terakhir, dengan perubahan frekuensi dari waktu ke waktu, dengan pembalikan singkat peristiwa Laschamp yang terbaru terjadi 41.000 tahun yang lalu pada periode glasial terakhir.
Para ahli geologi mengamati pembalikan geomagnet yang terekam dalam batuan vulkanik, melalui korelasi magnetostratigrafi (lihat magnetisasi remanen alami) dan ciri-cirinya dapat dilihat sebagai garis-garis anomali magnetik linier paralel di dasar laut. Garis-garis ini memberikan informasi kuantitatif tentang penyebaran dasar laut, yang merupakan bagian dari lempeng tektonik. Garis-garis ini merupakan dasar dari tetapi pada interval acak rata-rata 440.000 hingga satu juta tahun, polaritas medan Bumi berbalik.
Pembalikan geomagnet ini, yang dianalisis dalam Skala Waktu Polaritas Geomagnet, berisi 184 interval polaritas dalam 83 juta tahun terakhir, dengan perubahan frekuensi dari waktu ke waktu, dengan pembalikan singkat peristiwa Laschamp yang terbaru terjadi 41.000 tahun yang lalu pada periode glasial terakhir. Para ahli geologi mengamati pembalikan geomagnet yang terekam dalam batuan vulkanik, melalui korelasi magnetostratigrafi (lihat magnetisasi remanen alami) dan ciri-cirinya dapat dilihat sebagai garis-garis anomali magnetik linier paralel di dasar laut. Garis-garis ini memberikan informasi kuantitatif tentang penyebaran dasar laut, yang merupakan bagian dari lempeng tektonik.
li