Dari sketsa hingga hasil akhir, penciptaan produk adalah sebuah perjalanan. Dunia desain produk merupakan perpaduan antara visi dan pragmatisme, yang dikombinasikan dengan kreativitas, keterampilan teknis, dan kewirausahaan.
Desain produk industri sering kali berhubungan dengan pembuatan produk yang terpisah dari produk apa pun, mulai dari barang elektronik massal dan barang rumah tangga hingga peralatan yang sangat spesifik dan mesin industri. Terlepas dari industrinya, desainer produk harus terlibat dalam proses bisnis dan umpan balik pelanggan.
Desainer produk perlu mengetahui cara menggabungkan kreativitas dengan visi yang logis dan hal ini membutuhkan pengetahuan yang luas dalam pembuatan model, keterampilan teknis yang baik, dasar-dasar desain berbantuan komputer (CAD), dan juga keterampilan manajemen proyek.
Tanggung jawab utama desainer produk
Desainer produk biasanya mengkhususkan diri pada jenis produk tertentu. Sangat penting untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan mereka mudah digunakan, kualitatif, hemat biaya produksi, dan menarik bagi pengguna. Desainer produk harus sepenuhnya memahami keinginan klien mereka dan persyaratan anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tergantung pada sifat proyek, tugas utama desainer produk umumnya meliputi:
- Membuat penjelasan singkat tentang produk dan menyelidiki apa yang diinginkan klien
- Meneliti cara kerja produk yang sudah ada
- Memvisualisasikan ide melalui sketsa awal dan rencana garis besar
- Memilih bahan dan sumber daya yang diperlukan
- Menggunakan perangkat lunak desain komputer untuk membuat cetak biru produk yang terperinci
- Membuat sampel prototipe atau model kerja
- Menguji desain untuk fungsionalitas
- Menyempurnakan desain untuk menyelesaikan masalah atau kesalahan
Dalam semua tahap realisasi produk, perancang produk perlu berkolaborasi dengan para insinyur, pemodel konsep, spesialis simulasi dan pengujian teknik, dan insinyur manufaktur. Mereka dapat menjadi bagian dari tim desain internal manufaktur yang bekerja pada peluncuran produk baru, pekerja lepas, atau perusahaan konsultan.
5 Hal penting yang harus diketahui desainer produk
Di awal proses pengembangan produk, desainer produk harus mempertimbangkan lima tips berikut ini saat memulai fase desain produk:
Berkolaborasi dengan tim heterogen dengan tujuan berbeda
Insinyur dan desainer produk memiliki tujuan yang berbeda untuk hasil proyek. Insinyur tertarik pada tujuan pragmatis pengembangan produk seperti keandalan produk, kualitas, detail dimensi, pasokan bahan, dan proses manufaktur. Desainer produk lebih fokus pada aspek kreatif seperti fitur desain, pengalaman pengguna, dan alternatif yang kompetitif. Penting bagi semua anggota tim untuk bekerja sama dan mencapai tujuan proyek. Memungkinkan kolaborasi antar anggota tim, solusi CAD dan CAE berbasis cloud menawarkan platform bagi tim untuk bekerja di mana saja, kapan saja, dan dari perangkat apa saja.
Berpikir sederhana
Desainer produk tidak boleh mempersulit proses pengembangan. Bertindak sebagai poros kreasi yang penting dalam proses pengembangan produk, peran desainer produk adalah memastikan kesesuaian yang sempurna antara fungsionalitas dan desain produk. Setiap produk baru harus mudah digunakan dan sederhana.
Dengan menggunakan perangkat lunak CAD, yang disajikan sebagai SaaS (Software as a Service), seperti Onshape, manajer produk dapat berkolaborasi secara real time tidak hanya dengan anggota tim teknik dan manufaktur, tetapi juga dengan mitra dan klien. Dengan cara ini, mereka dapat mengontrol bagaimana kesederhanaan konsep desain lebih sesuai dengan tujuan akhir produk baru, sejak awal.
Lihatlah produk yang sudah ada
Pelanggan membutuhkan produk yang lebih baik dan praktis. Tidak ada yang perlu menemukan kembali roda untuk tujuan ini. Sebelum memulai dengan konsep desain, desainer produk harus menyelidiki ulasan produk yang sudah ada, fitur produk pesaing, dan fungsionalitas. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD dan CAE di cloud, desainer produk dapat memastikan pengoptimalan waktu nyata dari produk yang sudah ada, dengan mengerjakan model digital yang sama. Mitra dan klien dapat melihat pratinjau gambar digital prototipe di perangkat seluler apa pun, dan desainer dapat meningkatkan desain, dimensi, atau material produk, mulai dari model sebelumnya.
Pengujian yang tepat
Desainer produk dan tim teknik harus membuat tolok ukur produk baru, mengevaluasi bagaimana fitur dan fungsionalitas baru dapat diimplementasikan ke dalam desain produk. Sebelum memproduksi, pengujian produk diperlukan. Desainer produk yang berpengalaman lebih suka melakukan pengujian virtual melalui CAE dan kemudian membuat prototipe fisik.
Percaya pada simulasi
Simulasi rekayasa bukanlah alternatif untuk pembuatan prototipe fisik, melainkan langkah pelengkap yang menawarkan cara yang hemat biaya untuk menguji desain melalui analisis numerik, membuat perubahan yang diperlukan, dan meningkatkan desain sebelum membuat prototipe fisik yang mahal.
Dengan menyediakan cara baru dalam melakukan simulasi perekayasaan, platform CAE berbasis web seperti SimScale menawarkan solusi yang lebih baik dan lebih hemat biaya untuk pengujian virtual, yang hanya membutuhkan PC atau laptop biasa dan koneksi internet.
Disadur dari: simscale.com