Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak ekonomi di Indonesia. Dilansir dari Maxmanroe.com, sekitar 60% Produk Domestik Bruto (PDB) di negara kita berasal dari UMKM. Tidak hanya itu, kehadiran UMKM juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat sehingga pengangguran dapat berkurang.
Meski berskala kecil, UMKM di Indonesia memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan mengejar passion-nya. Sebab, ada berbagai bantuan yang bisa diakses, mulai dari bantuan modal dari Pemerintah Indonesia, pelatihan untuk meningkatkan skill, dan sosialisasi tentang bagaimana mengelola bisnis di era digital. Di Indonesia, kita bisa menemukan 6 jenis UMKM yang paling populer. Apakah UMKM Anda masuk ke dalam salah satu kategorinya? Simak penjelasannya berikut ini!
1. UMKM di bidang kuliner
Pernah mendengar anggapan bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang akan selalu diminati? Hal ini dikarenakan makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, penjualan makanan dan minuman akan selalu dicari. Ada berbagai macam jenis bisnis kuliner yang bisa dilakukan oleh para pengusaha UMKM, mulai dari makanan ringan, aneka minuman, hingga makanan pokok. Tentunya, semua jenis usaha kuliner tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti cara produksi dan sistem pengemasannya.
2. UMKM yang menyediakan aneka pakaian
Seperti halnya makanan, pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, bisnis UMKM di bidang ini juga sangat digemari. Belum lagi kebutuhan pakaian manusia yang berbeda-beda. Beberapa contohnya adalah pakaian untuk beribadah, pakaian untuk bekerja, dan pakaian untuk bersantai. Selain memproduksi pakaian sendiri, UMKM di bidang fashion juga bisa menjadi reseller dan dropshipper dari produsen lain.
3. UMKM yang menyediakan kursus online/offline
Pendidikan merupakan modal utama bagi generasi muda untuk dapat berkembang dan bersaing di dunia kerja. Oleh karena itu, setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, baik secara formal maupun informal. Pebisnis UMKM yang memiliki latar belakang pendidikan dan keterampilan lainnya dapat menjadikan hal ini sebagai peluang untuk membuka usaha. Beberapa contoh lembaga pendidikan non-formal yang sering dicari adalah lembaga bahasa asing, olahraga, dan pelatihan pajak.
4. UMKM di bidang otomotif
Seiring dengan kemajuan pembangunan, perkembangan dunia otomotif di Indonesia juga semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah sepeda motor dan mobil yang selalu meningkat. Para pelaku UMKM yang memiliki keahlian di bidang otomotif memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha sendiri. Beberapa contohnya seperti toko sparepart, jasa cuci mobil dan motor, serta jasa perbaikan kendaraan.
5. Pemilik agribisnis skala UMKM
Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki banyak lahan yang subur dan berpotensi untuk menjadi tempat tumbuhnya bahan-bahan makanan. Kebutuhan akan bahan-bahan tersebut juga memberikan peluang bagi para pengusaha agribisnis untuk mengembangkan usahanya, misalnya melalui penanaman padi, aneka sayuran, aneka buah-buahan, dan tanaman lain yang banyak dicari orang. Jika sudah berkembang dan dikenal oleh banyak orang, pelaku agribisnis skala UMKM juga bisa menjual produknya hingga ke luar negeri lho!
Meski skalanya tidak besar, UMKM bukanlah bisnis yang bisa dipandang sebelah mata karena sudah banyak UMKM yang berhasil mengembangkan, bahkan mengekspor hasil produksinya ke luar negeri. Jadikan UMKM Anda sebagai bisnis yang berkontribusi besar bagi kemajuan masyarakat bersama Cashlez yang menerima berbagai pembayaran non-tunai dan mencatat semua transaksi di toko Anda!
Disadur dari: www.cashlez.com