Teknik Fisika Susah Mencari Kerja

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi

31 Mei 2024, 16.04

Sumber: umn.ac.id

Gue lulusan S1 Teknik Fisika 2018 dan gue setuju ga setuju ya terkait judul artikel gue disini. Tapi gue lebih setuju kalau “Lowongan yang membutuhkan kualifikasi S1 Teknik Fisika sangat minim”. Mengapa demikian? Ini hasil riset gue pribadi.

Jurusan Teknik yang paling banyak Stikma negatif

Gue coba iseng typing keyword di google “prospek teknik fisika” hasilnya banyak banget stigma atau testimoni negatifnya. Contohnya seperti ga begitu dibutuhkan, susah cari kerja, skill tidak sesuai, dan lain sebagainya. Tapi saat gue typing dengan keyword jurusan teknik lain, ga ada yang se vulgar itu dalam memberian testimoni. Artinya disini saya menangkap bahwa banyak banget review jujur yang memberikan fakta kebenaran nasib lulusan teknik fisika.

Lowongannya sedikit

Kalau untuk poin ini gue ga bisa nyimpulin based on data yg gue dapat atau research sendiri. Kalau selama gue skimming keyword lowongan dengan kualifikasi S1 Teknik fisika di linkedin emang bener lebih sedikit dibanding jurusan teknik mesin, teknik industri, teknik material, dan teknik elektro sih. Biasanya lowongan teknik fisika ini masuk ketika kualifikasinya adalah “semua jurusan teknik”.

Once again, its just my skimming research.

Tapi gue nemu nih artikl di quora yang review jurusan teknik fisika lowongannya sedikit. Dia melakukan metode penelitiannya dia sendiri ketika dibukanya lowongan BUMN batch 2 di akhir 2022 lalu. Penelitian tersebut dia post di Quora untuk menjawab pertanyaan “Mengapa Jurusan Teknik Fisika jarang diminati di Indonesia?”.

Menurut gue pendapat dia sangat luar biasa didukung dengan bukti-bukti akurat yang ada. Dilihat dari sisi keyword saja teknik fisika termasuk yang opsi lowongannya sangat minim, itu pun dicampur dengan jurusan teknik lain. Jadi tidak ada lowongan yang membuka lowongan dengan kebutuhan spesifik teknik fisika.

“Teknik Fisika kan emang keilmuan yang bisa handle tanggung jawab teknik dibidang apa pun?”

Ya, gue sepakat. Tapi sistem seleksi jaman sekarang sudah secara sistem menggunakan Artificial Intelligance yang mana kalau tidak sesuai jurusan secara administratif gagal. Kesimpulan hampir kebanyakan nasib pencari kerja dengan background keilmuan teknik fisika ini sudah auto gagal di seleksi administrasi.

Kalah dengan rumpun ilmu baru

Teknik Fisika yang dikenal sebagai fundamental ilmu teknik disemua bidang makin lama makin tersingkirkan.

Mengapa?

Sebab lowongan pekerjaan sekarang lebih membutuhkan spesialisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Jurusan teknik fisika makin tersingkirkan oleh Diploma Instrumentasi, Teknik Elektro, Elektronika dan Instrumentasi, dan Teknik Robotika dan automasi. Kalau ditarik mundur ke belakang pada tahun 90-an, kelima jurusan tersebut tidak begitu banyak (kecuali teknik elektro ya) sehingga lulusan Teknik Fisika pun masih bisa untuk mendapatkan pekerjaan. Nah sekarang bagaimana? Persaingan makin sulit karena tidak begitu dibutuhkannya S1 Teknik Fisika di lowongan kerja dibanding keilmuan rumpun yang baru.

Minat terendah di kalangan jurusan teknik

Teknik fisika adalah jurusan teknik yang paling mudah bersaing untuk didaftar sebab peminatnya seidkit. Berikut faktanya

Yup, gambar diatas menunjukkan data peminat teknik fisika di kampus ganesha adalah prioritas no 4 atau prioritas akhir. Artinya persaingan untuk masuk ke sini sangatlah mudah.

Ternyata di fakultas teknik UGM pun termasuk yang paling minim peminat. tercatat 140 orang peminat dengan daya tampung 42 kursi. Artinya kalau kamu mau masuk teknik, daftar saja jurusan teknik fisika.

Aits, ternyata jurusan teknik fisika bukan jurusan paling sepi peminat di fakultas teknik ugm, tapi sepi peminat se-UGM. Nah, jadi buat lu yang mau masuk UGM (ambil embel-embel UGMnya doang), daftarlah teknik fisika.

Tapi resapi lagi, apakah memilih jurusan paling sepi peminat adalah solusi dalam karir? Apa jangan-jangan kalau kita masuk jurusan yang sepi peminat, nanti cari kerjanya semakin susah? Jadi coba resapi kembali.

Jurusan yang lebih baik dihapus

Kalau sudah dibuktikan dengan kuat oleh fakta-fakta diatas bahwa jurusan ini sudah tidak relevan di Indonesia, lalu untuk apa dipertahankan? Gue sepakat dengan pendapat pak jokowi terkait jurusan yang sudah tidak relevan lebih baik dihapus saja seperti pada artikel ini.

Sejauh ini gue masih melihat perguruan tinggi negeri yang mana beridiri dengan support uang pajak pemerintah, masih mempertahankan jurusan teknik fisika ini. Pemerinah memberikan support berupa dana dan program melalui KEMENDIKBUD lalu diteruskan ke Perguruan Tinggi Negeri tersebut. Padahal dari PNS dan BUMN sendiri pun juga minim banget mengeluarkan kebutuhan lowongan dengan kualifikasi Teknik Fisika. Maksud gue begini :

Buat apa pemerintah mempertahankan jurusan yang tidak begitu dibutuhkan pemerintah itu sendiri?”

Makanya tidak kaget kalau Bapak Presiden Jokowi memberikan himbauan terkait jurusan yang sudah tidak relevan lebih baik ditinggalkan supaya fokus dengan kebutuhan yang relevan.

Solusinya apa?

Gue suka membahas permasalahan dengan memeberikan buah pikir berupa solusi. Kalau solusinya menurut gue ada 2:

  • Hapus Jurusan Teknik Fisika

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau memang sudah tidak relevan kenapa harus dipertahankan? Fokuskan SDM kita pada kebutuhan yang nyata dan relevan.

Untuk penghapusan ini bisa dilakukan step by step secara matang. Gue yakin pemerintah jika menanggapi dengan serius bisa melakukannya. Kalau menurut gue intinya gue ga akan mau menelantarkan dosen dosen yang bekerja di jurusan ini. Menurut gue bisa dong dosen dosen yang dulu mengajar di Teknik Fisika dialihkan ke bidang ilmu lain. Contohnya :

  1. Dosen Teknik Fisika dengan spesialisasi Vibrasi dipindahkan ke teknik sipil atau arsitektur karena masih berkorelasi dengan kebutuhan bidang ilmu bangunan
  2. Dosen Teknik fisika dengan spesialisasi Energi dipindahkan ke teknik elektro karena masih berkorelasi dengan energi keterbarukan dan lingkungan.
  3. Dosen Teknik fisika dengan spesialisasi Instrumentasi bisa dipindahkan ke Diploma instrumentasi atau ELINS karena masih berkorelasi di otomasi.
  4. Dosen Teknik fisika dengan spesialisasi Fotonika bisa dialihkan ke biomedis atau elektro karena berkaitan erat dengan sensor atau fiiber optic. dan lain sebagainya
  • Belajar bidang keilmuan yang kebutuhannya paling banyak

Ini solusi buat yang sudah terlanjur kuliah atau lulus di Teknik Fisika. Pelan pelan mulailah pelajari skill yang bener bener relevan dengan kebutuhan sekarang seperti : carbon auditor, energy auditor, programmer, data science, dan lain sebagainya. Ilmunya pun bisa didapat dari bootcamp yang diselenggarakan gratis dan ada job connectornya seperti :

  1. Apple Academy (gratis, job connector, dapat ipad, laptop)
  2. Rakamin Academy (beasiswa, wfh, job connector, uang saku)
  3. Digitalent Kominfo (gratis, wfh, sertifikasi dari kementrian)
  4. dan lain sebagainya.

Gue gimana?

Ya gue disini masih berjuang mendapatkan lowongan pekerjaan di BUMN atau BUMN yang sustain sambil berjualan seblak di Kedai 21 Seblak Bandung lokasinya di Tangerang. Bisa coba di gmap dan mampir ya. hihihi

Sumber: https://medium.com/