Study of Safety Aspects in Handling Hazardous Material Transportation in the Middle East

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

21 Februari 2025, 14.20

rafikatransindo.co.id

Transportasi bahan berbahaya (hazardous materials/HazMat) di kawasan Timur Tengah merupakan tantangan besar bagi industri logistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dan studi kasus industri untuk menganalisis pengelolaan bahan berbahaya di kawasan Timur Tengah. Beberapa metode yang diterapkan dalam analisis meliputi:

  • Identifikasi tingkat bahaya berbagai jenis bahan kimia
  • Evaluasi sistem transportasi dan infrastrukturnya
  • Analisis kesenjangan kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional

Berdasarkan United Nations Classification of Dangerous Goods, bahan berbahaya dikategorikan dalam beberapa kelas, antara lain:

  • Kelas 1: Bahan peledak
  • Kelas 2: Gas (mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan beracun)
  • Kelas 3: Cairan mudah terbakar
  • Kelas 4: Padatan mudah terbakar
  • Kelas 5: Zat pengoksidasi dan peroksida organik
  • Kelas 6: Zat beracun dan infeksius
  • Kelas 7: Material radioaktif
  • Kelas 8: Bahan korosif
  • Kelas 9: Bahan berbahaya lainnya

Studi ini menemukan bahwa 21% kecelakaan terkait bahan kimia terjadi saat transportasi, sementara 39% disebabkan oleh kegagalan peralatan dan 33% oleh kesalahan manusia. Beberapa faktor risiko utama yang diidentifikasi meliputi:

  • Ketidaksesuaian infrastruktur jalan (misalnya jalan dengan belokan tajam, kemiringan tinggi, atau frekuensi lalu lintas yang padat)
  • Kurangnya pelatihan bagi pengemudi kendaraan HazMat
  • Kurangnya pengawasan dan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan

Beberapa insiden transportasi HazMat yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi:

  • Kecelakaan tangki gas di Uni Emirat Arab (UEA) tahun 2015, yang menyebabkan ledakan besar dan menewaskan 7 orang.
  • Tumpahan bahan kimia di Arab Saudi tahun 2018, yang mencemari sumber air setempat dan mengakibatkan gangguan kesehatan bagi warga sekitar.
  • Kebakaran kontainer berisi bahan mudah terbakar di Oman tahun 2020, yang disebabkan oleh kegagalan prosedur penyimpanan dan transportasi yang sesuai.

Tantangan dan Kesenjangan dalam Pengelolaan Transportasi HazMat di Timur Tengah

  1. Kurangnya Regulasi Keselamatan yang Konsisten
    • Meskipun beberapa negara GCC telah menerapkan regulasi berbasis standar internasional seperti UN Recommendations on the Transport of Dangerous Goods, implementasi dan penegakan hukum masih lemah.
  2. Infrastruktur Transportasi yang Belum Memadai
    • Banyak jalur transportasi di Timur Tengah belum dirancang untuk menangani pengangkutan bahan berbahaya secara aman.
  3. Kurangnya Teknologi Keamanan dalam Kendaraan HazMat
    • Minimnya sensor kebocoran, sistem pemantauan GPS, dan perangkat mitigasi kebocoran meningkatkan risiko kecelakaan.
  4. Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan bagi Pengemudi
    • Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengemudi kendaraan HazMat tidak memiliki pelatihan khusus dalam menangani bahan berbahaya.

Strategi Mitigasi Risiko

1. Optimalisasi Infrastruktur dan Rute Transportasi

  • Memisahkan jalur khusus untuk kendaraan HazMat guna mengurangi risiko bagi pengguna jalan lainnya.
  • Menghindari rute dengan tingkat lalu lintas tinggi dan area padat penduduk.

2. Penerapan Teknologi Keamanan

  • Penggunaan sistem pemantauan GPS dan sensor kebocoran untuk mendeteksi insiden secara real-time.
  • Implementasi sistem peringatan dini untuk mengurangi dampak kecelakaan.

3. Peningkatan Regulasi dan Penegakan Hukum

  • Harmonisasi regulasi antara negara-negara GCC agar memiliki standar yang seragam.
  • Inspeksi ketat terhadap kendaraan HazMat sebelum diizinkan beroperasi.

4. Peningkatan Pelatihan dan Kesadaran

  • Program sertifikasi wajib bagi pengemudi kendaraan HazMat
  • Sosialisasi risiko bahan berbahaya kepada masyarakat di sekitar jalur transportasi

Transportasi bahan berbahaya di Timur Tengah masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari regulasi yang belum seragam, kurangnya pelatihan pengemudi, hingga infrastruktur yang belum optimal. Dengan mengadopsi standar keselamatan internasional dan meningkatkan investasi dalam teknologi keamanan, risiko dalam transportasi HazMat dapat diminimalkan secara signifikan.

Sumber Artikel: Balan Sundarakani, "Study of Safety Aspects in Handling Hazardous Material Transportation in the Middle East", Conference Paper, April 2018, University of Wollongong in Dubai.