Keselamatan kerja di lingkungan pendidikan teknik memiliki peran penting dalam mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif dengan melibatkan 316 responden, yang terdiri dari:
- 34 pekerja industri skala menengah
- 129 guru teknik
- 153 siswa tahun terakhir di perguruan tinggi teknik
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik sensus, di mana seluruh populasi dijadikan bagian dari studi ini. Instrumen penelitian berupa kuesioner 90 item yang telah diuji validitasnya oleh lima ahli dan diuji reliabilitasnya menggunakan Cronbach’s alpha dengan koefisien 0.86, menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi.
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan rata-rata (mean) untuk menjawab pertanyaan penelitian dan Analisis Varians (ANOVA) untuk menguji hipotesis nol dengan tingkat signifikansi 0.05.
Faktor Pribadi
- Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan (mean = 4.56)
- Tidak stabil secara mental atau cemas (mean = 4.78)
- Kurang konsentrasi saat bekerja (mean = 4.65)
- Melanggar aturan keselamatan (mean = 4.35)
- Fisik yang tidak fit karena sakit atau usia (mean = 4.63)
Tindakan Tidak Aman
- Mengoperasikan peralatan tanpa izin (mean = 4.51)
- Tidak menggunakan alat pelindung diri (mean = 4.64)
- Menggunakan alat dalam kondisi tidak layak (mean = 4.38)
- Mengabaikan postur kerja yang benar (mean = 4.29)
- Berperilaku ceroboh di area kerja (mean = 4.76)
Faktor Lingkungan Kerja
- Ventilasi yang buruk (mean = 4.59)
- Tata letak bengkel yang tidak ergonomis (mean = 4.59)
- Kurangnya pencahayaan (mean = 4.66)
- Tidak adanya alat pemadam kebakaran (mean = 4.54)
- Penggunaan alat dan mesin yang sudah usang (mean = 4.38)
Kesadaran dan Kepatuhan terhadap Protokol Keselamatan
- Segera melaporkan kecelakaan kerja (mean = 4.66)
- Memastikan semua alat tajam sebelum digunakan (mean = 4.51)
- Tidak mengoperasikan mesin dalam keadaan lelah atau di bawah pengaruh obat (mean = 4.69)
- Memastikan alat pelindung diri digunakan (mean = 4.60)
- Menyediakan pelatihan keselamatan kerja secara berkala (mean = 4.64)
Pemeliharaan dan Manajemen Bengkel
- Memeriksa kondisi mesin sebelum digunakan (mean = 4.71)
- Memastikan ventilasi dan pencahayaan memadai (mean = 4.62)
- Menyediakan alat pemadam kebakaran dan jalur evakuasi yang jelas (mean = 4.63)
- Melakukan inspeksi rutin pada alat dan mesin (mean = 4.76)
- Menyediakan ruang penyimpanan peralatan yang aman (mean = 4.37)
Pengawasan dan Regulasi
- Pemerintah dan sekolah harus memastikan regulasi keselamatan dipatuhi
- Penerapan sanksi bagi pelanggaran aturan keselamatan
- Mendorong budaya keselamatan melalui seminar dan pelatihan intensif
Dampak Implementasi Keselamatan di Bengkel Teknik
- Penurunan kecelakaan sebesar 40% dalam dua tahun setelah implementasi kebijakan keselamatan baru.
- Peningkatan kesadaran keselamatan di kalangan siswa dan tenaga pengajar hingga 85%.
- Peningkatan efisiensi kerja karena pengurangan gangguan akibat insiden kecelakaan.
Kelebihan
✅ Menggunakan data empiris yang kuat dengan sampel yang representatif.
✅ Mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan secara komprehensif.
✅ Menyediakan strategi yang dapat diterapkan secara praktis di bengkel teknik.
Kekurangan
❌ Fokus utama masih pada wilayah Nigeria, tanpa membandingkan dengan sistem keselamatan di negara lain.
❌ Tidak membahas aspek biaya dan tantangan implementasi kebijakan keselamatan.
❌ Belum menyertakan teknologi berbasis IoT atau AI dalam solusi keselamatan kerja.
Untuk meningkatkan efektivitas keselamatan kerja di bengkel teknik, beberapa langkah dapat dilakukan:
- Integrasi Teknologi: Menggunakan kamera AI untuk memantau penggunaan alat pelindung diri.
- Penerapan Sistem Insentif: Memberikan penghargaan kepada siswa dan guru yang menerapkan keselamatan kerja dengan baik.
- Peningkatan Kurikulum: Menambahkan pelajaran khusus tentang keselamatan kerja dalam pendidikan teknik.
- Kolaborasi dengan Industri: Mengundang pakar keselamatan kerja dari industri untuk memberikan pelatihan kepada siswa dan pengajar.
Pentingnya keselamatan kerja di bengkel pendidikan teknik. Dengan memahami faktor penyebab kecelakaan dan menerapkan strategi yang tepat, lingkungan bengkel dapat dibuat lebih aman dan mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.
Meskipun terdapat beberapa kekurangan, penelitian ini tetap menjadi referensi penting bagi pengambil kebijakan dan institusi pendidikan dalam menciptakan budaya keselamatan di dunia teknik.
Sumber Artikel
Oviawe, J. I. (2018). Strategies for Preventing Accidents and Maintaining Industrial Safety in Technical Education Workshops. ATBU, Journal of Science, Technology & Education (JOSTE), 6(4), 217-226.