Jakarta (ANTARA) - Produksi sepatu Indonesia menempati urutan keempat di tingkat dunia dengan jumlah 1,4 miliar pasang pada tahun 2018 atau berkontribusi sebesar 4,6 persen dari produksi global.
"Indonesia berada di peringkat keempat sebagai produsen sepatu terbesar di dunia setelah China, India, dan Vietnam. Sementara itu, sebagai konsumen sepatu, kita berada di urutan keempat dengan jumlah alas kaki sebanyak 886 juta pasang," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Gati menyebutkan, jumlah industri alas kaki di Indonesia saat ini mencapai 18.687 unit, yang terdiri atas 18.091 unit usaha kecil, 144 unit usaha menengah, dan 155 unit usaha besar.
"Usaha-usaha alas kaki ini telah menyerap 795.000 tenaga kerja," imbuhnya.
Gati menyampaikan, dalam rangka mengembangkan industri alas kaki nasional, khususnya IKM, Kemenperin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengikuti Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019.
"IFCC merupakan kompetisi kreatif alas kaki 3 in 1 yang meliputi desain, fotografi, dan video grafis," ujar Gati.
Acara ini diprakarsai oleh Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIP) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Kementerian Perindustrian. Balai yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur ini memiliki tugas untuk membina para pelaku usaha untuk mengembangkan industri alas kaki nasional.
Menurut Gati, balai ini juga memberikan layanan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor industri alas kaki, peningkatan pengetahuan dan teknologi, serta penyusunan standardisasi produk alas kaki.
Pada IFCC 2019 ini, Balai Besar PPSP bekerja sama dengan Universitas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur. Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa Petra untuk berpartisipasi dalam pelatihan setelah mengikuti seleksi. Setidaknya 40 mahasiswa diizinkan untuk berpartisipasi dalam pelatihan.
Gati mengapresiasi pemerintah provinsi Jawa Timur yang telah aktif mengembangkan industri kreatif melalui program Millennial Job Center. "Ini merupakan program yang terintegrasi," imbuhnya.
Menurutnya, generasi muda selalu memikirkan desain, brand, visualisasi produk, dan jasa dalam aktivitasnya baik dalam basis perdagangan, hobi, maupun komunitas.
Oleh karena itu, melalui IFCC, Pusat Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia memperkenalkan alas kaki kepada generasi muda.
Selain itu, mereka juga ingin menunjukkan bahwa alas kaki merupakan bagian dari mode, fashion, dan bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Disadur dari: en.antaranews.com