Pendahuluan
Kota-kota modern menghadapi tantangan besar dari perubahan iklim dan urbanisasi yang pesat. Salah satu risiko utama yang terus mengancam adalah banjir ekstrem, terutama di kawasan perkotaan yang tumbuh di sekitar daerah aliran sungai. Pori, kota industri di Finlandia dengan penduduk sekitar 85.000 jiwa, menjadi contoh nyata dari kompleksitas hubungan antara masyarakat dan air. Penelitian "An Empirical Study on Socio-Hydrology and the Historical Evolution of Flood Risk in Pori, Finland" oleh Konstantinos Mandilaris (2016) menggambarkan bagaimana transformasi kota dan pengelolaan risiko air berkembang secara historis dan sosial.
Urbanisasi dan Tantangan Hidrologi
Pori tumbuh dari kota kecil abad ke-16 menjadi kota industri modern. Namun, kedekatannya dengan Sungai Kokemäenjoki dan delta yang luas membuatnya sangat rawan banjir. Mandilaris mencatat bahwa sejak tahun 1924, setidaknya enam banjir besar telah terjadi. Urbanisasi mengubah permukaan tanah alami menjadi permukaan kedap air seperti beton dan aspal, yang meningkatkan limpasan permukaan hingga 75% dan menurunkan infiltrasi hingga hanya 5%. Akibatnya, banjir bandang perkotaan menjadi lebih sering dan parah.
Peran Sosio-Hidrologi dalam Analisis Banjir
Sosio-hidrologi adalah pendekatan interdisipliner yang menggabungkan ilmu air dan perilaku sosial. Studi ini mengadopsi kerangka kerja umpan balik yang menyoroti hubungan dinamis antara:
- Banjir (frekuensi, intensitas, durasi)
- Dampak dan Persepsi (kerugian ekonomi, kesadaran masyarakat)
- Kebijakan dan Infrastruktur (tanggul, sistem drainase, zonasi)
- Masyarakat (pola pemukiman, reaksi terhadap bencana)
Data dan Temuan Penting
- Debit maksimum Sungai Kokemäenjoki: 918 m³/detik
- Proyeksi skenario iklim menunjukkan potensi peningkatan debit hingga 1537 m³/detik pada 2100
- Banjir dengan periode ulang 1/250 tahun berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi €300 juta dan penghentian produksi 3 bulan
- Risiko banjir meningkat di kawasan industri dan pemukiman sepanjang sungai
- Hampir seluruh wilayah Pori bisa terendam banjir dalam skenario banjir 1/1000 tahun
Studi Kasus Banjir Pori 2007
Banjir besar tahun 2007 menunjukkan betapa rentannya kota ini terhadap kerusakan infrastruktur dan gangguan kehidupan sosial. Warga terpaksa menggunakan perahu darurat, akses jalan terputus, dan aktivitas ekonomi lumpuh selama berminggu-minggu. Gambar-gambar dari kejadian ini menunjukkan bagaimana masyarakat harus beradaptasi secara cepat dengan kondisi ekstrem.
Perubahan Persepsi dan Kebijakan
Dalam respon terhadap meningkatnya risiko, Finlandia memperkenalkan proyek EXTREFLOOD II, menghasilkan peta bahaya banjir rinci dengan periode ulang hingga 1000 tahun. Namun, sebagaimana dicatat oleh Mandilaris, perlindungan struktural seperti tanggul dapat menimbulkan "efek ilusi aman", mendorong warga tinggal lebih dekat ke sungai dan menurunkan kesiapsiagaan terhadap banjir ekstrem.
Transformasi Sosial dan Ekologi Sungai
Studi ini juga menyoroti perubahan lingkungan akibat kegiatan industri. Sebelas pembangkit listrik tenaga air telah mengubah karakter sungai dan memusnahkan populasi ikan salmon yang dahulu menopang ekonomi lokal. Urbanisasi pascaperang juga menghapus sebagian besar area hijau di sepanjang sungai.
Kontribusi Sosio-Hidrologi pada Perencanaan Kota
Mandilaris menyarankan agar perencanaan kota di masa depan mengintegrasikan:
- Model umpan balik sosial-air untuk memahami reaksi jangka panjang masyarakat
- Data historis dan geospasial (seperti peta 1895–1987) untuk memprediksi risiko
- Infrastruktur berbasis alam seperti taman resapan dan kolam retensi
- Peningkatan literasi risiko masyarakat melalui edukasi dan keterlibatan komunitas
Kesimpulan dan Relevansi Global
Studi ini memberikan pelajaran penting bagi kota-kota di seluruh dunia. Risiko banjir tidak hanya bergantung pada curah hujan atau morfologi sungai, tetapi juga pada cara masyarakat merespons, membangun, dan hidup berdampingan dengan air. Dengan pendekatan sosio-hidrologi, kita dapat melihat bahwa solusi teknis semata tidak cukup tanpa memahami dimensi sosial dan perilaku manusia.
Sumber : Mandilaris, K. (2016). An Empirical Study on Socio-Hydrology and the Historical Evolution of Flood Risk in Pori, Finland. Department of Earth Sciences, Uppsala University, Examensarbete Nr. 374, ISSN 1650-6553.