Panduan Menilai Risiko Longsor Gambut untuk Proyek Energi di Lahan Basah

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

30 April 2025, 17.19

pexels.com

Pendahuluan: Urgensi Penilaian Longsor Gambut dalam Pengembangan Energi

Lahan gambut adalah penyimpan karbon penting yang mencakup sekitar 30% dari simpanan karbon tanah dunia, namun rentan terhadap instabilitas lereng dan longsor. Penelitian dan panduan teknis yang disusun oleh Energy Consents Unit, Pemerintah Skotlandia (2017) ini bertujuan memberikan pedoman praktik terbaik dalam menilai dan mengelola risiko longsor gambut, terutama dalam konteks proyek pembangkit listrik tenaga angin dan hidro di dataran tinggi.

Mengapa Longsor Gambut Berbahaya?

Longsor gambut dapat:

  • Mengganggu ekosistem unik lahan basah yang langka dan rapuh
  • Mengakibatkan kerusakan infrastruktur, seperti jaringan listrik dan akses jalan
  • Mengganggu penyimpanan karbon alami, sehingga memperburuk perubahan iklim
  • Mengancam kehidupan manusia jika terjadi dekat pemukiman atau jalur distribusi energi

Studi Kasus Nyata: Longsor Gambut Derrybrien, Irlandia

  • Terjadi saat konstruksi ladang angin
  • Menghancurkan sebagian lahan, menyebabkan gangguan air, memengaruhi sungai, dan menimbulkan kerusakan ekologi
  • Jadi sorotan internasional yang memicu revisi kebijakan pengelolaan lahan gambut

Jenis-Jenis Longsor Gambut

1. Peat Slide (Luncuran Gambut):

  • Terjadi pada kemiringan 5–15°
  • Ketebalan gambut 1–3 m
  • Gerakan translasi cepat di sepanjang bidang geser

2. Bog Burst (Ledakan Gambut):

  • Terjadi pada kemiringan 2–10°
  • Ketebalan >2 m
  • Pelepasan massa gambut cair yang besar akibat tekanan internal

3. Bog Flow dan Bog Slide:

  • Cenderung terjadi di blanket bog (gambut selimut) dan raised bog
  • Melibatkan pergerakan lambat atau sedang dari material gambut basah

Faktor Pemicu Longsor Gambut

Faktor Alami:

  • Hujan ekstrem → meningkatkan tekanan air pori
  • Salju mencair cepat
  • Kemiringan lereng dan tekanan air bawah tanah
  • Kondisi lapisan tanah seperti keberadaan iron pan (lapisan keras tak tembus air)

Faktor Ulah Manusia:

  • Pembangunan jalan dan infrastruktur di atas gambut
  • Drainase atau pemotongan lereng yang melemahkan stabilitas
  • Penanaman pohon (afforestation) yang mengubah struktur hidrologi alami

Indikator Lapangan yang Perlu Diwaspadai

  • Retakan memanjang dan konsentris di permukaan gambut
  • Tonjolan tanah, ridge, dan tekanan bawah tanah
  • Jaringan drainase buatan atau pipa alami
  • Tanda-tanda ‘peat creep’: pergeseran tanah lambat yang tampak dari pagar atau tiang miring
  • Vegetasi yang tenggelam atau munculnya sumber air secara tiba-tiba

Langkah-Langkah Penilaian Risiko (PLHRA)

1. Scoping dan Studi Awal

  • Cek peta tanah dan citra satelit
  • Survei awal untuk memastikan kedalaman dan luas gambut
  • Tentukan apakah area masuk dalam kategori bog aktif

2. Survei Lapangan dan Pemetaan

  • Identifikasi gejala awal longsor
  • Peta kemiringan, kedalaman gambut, drainase alami dan buatan
  • Gunakan teknologi LiDAR, GPR, dan UAV bila perlu

3. Investigasi Kondisi Tanah

  • Uji laboratorium: kadar organik, kadar air, struktur gambut
  • Logging dengan sistem Troels-Smith dan von Post
  • Pemetaan ketebalan gambut dengan teknik coring dan probing

4. Analisis Bahaya dan Risiko

  • Gunakan kombinasi pendekatan probabilistik dan analisis stabilitas
  • Evaluasi dampak: pada habitat, air, struktur
  • Hitung skenario risiko: frekuensi × dampak

Strategi Mitigasi Longsor Gambut

1. Pencegahan (Avoidance):

  • Pindahkan jalur infrastruktur menjauhi daerah dengan ketebalan gambut >1 meter
  • Hindari daerah dengan sejarah longsor atau indikator kegagalan

2. Solusi Teknik (Engineering):

  • Perkuat tanah dasar dengan material stabil
  • Pasang sistem drainase horizontal dan vertikal
  • Gunakan penghalang geomembran atau penutup batu kerikil

3. Pemantauan & Tindak Lanjut:

  • Gunakan instrumen monitoring kelembaban dan tekanan air
  • Lakukan inspeksi berkala sebelum, selama, dan sesudah konstruksi
  • Siapkan rencana tanggap darurat jika longsor terjadi

Catatan Kritis dan Perbandingan

Panduan ini sangat komprehensif dan praktis, namun:

  • Perlu diperluas ke wilayah tropis, seperti Kalimantan dan Papua
  • Perlu penyesuaian lokal dengan regulasi Indonesia
  • Belum banyak membahas integrasi dengan perencanaan karbon nasional atau dampak sosial

Namun keunggulan panduan ini sangat jelas:

  • Mengintegrasikan aspek geologi, ekologi, dan kebijakan energi
  • Memberikan template langkah demi langkah yang bisa diadopsi negara lain
  • Mendorong sinergi antara pemerintah, pengembang, dan ahli teknis

Kesimpulan

Penilaian risiko dan mitigasi longsor gambut bukan sekadar aspek teknis, tapi juga bagian dari tanggung jawab ekologis dan sosial dalam pembangunan infrastruktur energi. Panduan ini menyajikan pendekatan multidisiplin, dari identifikasi lokasi rawan, pengukuran ilmiah, hingga strategi rekayasa mitigasi yang terukur. Di tengah perubahan iklim dan meningkatnya tekanan pembangunan, perlindungan lahan gambut adalah prioritas global, dan panduan ini bisa jadi model acuan internasional untuk wilayah gambut lainnya.

Sumber : Scottish Government Energy Consents Unit (2017). Peat Landslide Hazard and Risk Assessments: Best Practice Guide for Proposed Electricity Generation Developments, Second Edition, April 2017