Pendahuluan
Krisis iklim memperparah intensitas banjir dan kekeringan, terutama di negara berkembang. Handbook dari Japan International Cooperation Agency (JICA), berjudul "Handbook on Climate Change Adaptation in the Water Sector" (2010), merancang pendekatan resilien yang menggabungkan pengelolaan air dengan pembangunan masyarakat. Buku ini penting sebagai pedoman praktis dalam merancang proyek adaptasi sektor air dengan mempertimbangkan ketidakpastian iklim masa depan.
Lima Prinsip Dasar Adaptasi Resilien
JICA mengedepankan lima prinsip dasar adaptasi:
- Keamanan manusia – Perlindungan bagi individu yang rentan, bukan sekadar efisiensi proyek.
- Keterlibatan masyarakat – Pelibatan pemangku kepentingan lokal dan nasional.
- Membangun masyarakat adaptif – Dorongan membangun sistem sosial yang siap menghadapi perubahan iklim.
- Manajemen risiko bencana – Pengurangan kerentanan, bukan hanya bahaya fisik.
- Target nol korban – Pendekatan bertingkat dalam pengendalian banjir, termasuk relokasi dan manajemen komunitas.
Perencanaan Adaptasi Berbasis Proyeksi Iklim
Panduan ini menjelaskan metode proyeksi iklim menggunakan data GCM dan AGCM20. Misalnya, dalam studi di Malaysia, 13 model GCM menghasilkan proyeksi curah hujan yang bervariasi antara 90% hingga 270% dari kondisi saat ini. Pendekatan adaptasi diarahkan dengan menggabungkan model dinamis, koreksi bias, dan penurunan skala statistik.
Penilaian Risiko dan Dampak
Analisis dilakukan dengan memperkirakan dampak banjir, kekeringan, dan perlindungan pesisir:
- Banjir: Penentuan curah hujan desain menggunakan beberapa skenario.
- Kekeringan: Afrika menjadi studi kasus kritis dengan prediksi kekeringan ekstrem meningkat 10–30 kali pada tahun 2090-an.
- Pesisir: Perlindungan terumbu karang dan mangrove penting untuk komunitas pesisir rentan.
- Danau gletser: Di Himalaya, pembentukan danau akibat pencairan es menciptakan risiko banjir mendadak.
Perencanaan Adaptasi Komprehensif
Perencanaan adaptasi berbasis wilayah sungai menekankan:
- Tata kelola DAS melalui dewan lintas sektor
- Pengamatan meteorologi dan evakuasi
- Pengendalian banjir berbasis komunitas (CBDRM)
- Perencanaan tata ruang dan zona risiko
- Pengelolaan terpadu sumber daya air (IWRM)
Contoh studi dari Kenya (2009) menunjukkan pembentukan forum DAS Nyando sebagai wadah kolaboratif lintas sektor dalam menyusun masterplan banjir.
Inovasi dan Infrastruktur Adaptif
Pembangunan infrastruktur dilakukan bertahap dan fleksibel, termasuk:
- Waduk, tanggul berlapis, dan jalur evakuasi
- Kawasan retensi alami seperti sawah dan rawa
- Penggunaan green belt dan peraturan bangunan zona pesisir (seperti Nagoya, Jepang)
Fokus Sosial dan Komunitas Rentan
Buku ini menekankan perhatian khusus terhadap:
- Komunitas miskin dan rentan terhadap bencana
- Kebutuhan sistem asuransi bencana
- Pemantauan dan pemeliharaan sistem adaptasi
Kesimpulan
Handbook dari JICA menjadi referensi penting bagi negara berkembang untuk merespons tantangan perubahan iklim di sektor air. Dengan menekankan integrasi sains, partisipasi komunitas, dan strategi fleksibel seperti zero victim policy, buku ini memperluas pendekatan adaptasi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Sumber : Japan International Cooperation Agency (JICA). (2010). Handbook on Climate Change Adaptation in the Water Sector: A Resilient Approach that Integrates Water Management and Community Development. Global Environment Department, Japan.