Pabrik Sepatu Indonesia Banjir Order! Inilah Efek Lockdown Vietnam yang Dahsyat

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja

01 Maret 2024, 08.08

www.cnbcindonesia.com

JAKARTA, CNBC Indonesia - Keputusan penutupan pemerintah Vietnam merupakan keuntungan bagi industri Indonesia. Pasalnya, banyak pesanan industri yang semula datang ke Tanah Air kini berpindah ke Indonesia. Salah satu yang banyak mendapat berkah adalah industri alas kaki. Kini pesanan berbeda-beda datang dan tidak terbatas pada jenis sepatu saja.
“Jika ekspor pada tahun 2020 bergantung pada sepatu olahraga, maka pada tahun 2021 sepatu akan mulai berdatangan, yaitu pesanan sepatu non-olahraga yang diproduksi oleh usaha menengah kita. Kita melihat peningkatan data ekspor dari Jabodetabek dan peningkatan ekspor dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. kata CEO Alas Kaki Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/9/21).

Setiap tahunnya banyak pabrikan Indonesia yang menerima pesanan dari brand ternama dunia seperti Adidas, Nike dan Puma. Saat ini permintaan terhadap merek tersebut masih ada, namun permintaan terhadap sepatu jenis lain semakin meningkat.

“Selain sepatu olah raga, banyak juga sepatu olah raga yang mereknya tidak besar, misalnya banyak sepatu outdoor, banyak sepatu untuk jalan-jalan, bertani dan berkebun,” ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan ini, produsen terus mencari produksi. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas hingga 100% yang disetujui pemerintah dengan syarat kesehatan terpenuhi.

"Kita 100% sesuai instruksi pemerintah. Dulu ada beberapa kabupaten tier 4 yang tidak mampu produksi 50%, tapi di beberapa kabupaten bawah justru menurun. Sekarang sudah terverifikasi 100%, mau tidak mau," katanya Furman. Namun, kondisi kerja berbeda-beda di setiap perusahaan dan wilayah.

"Sehubungan dengan bertambahnya pesanan aktif dan berakhirnya rekrutmen baru, maka terdapat kapasitas rekrutmen baru di wilayah Jawa Tengah. Jabodetabek, kami memiliki beberapa pekerja yang terkena PHK (kelebihan) dan yang telah di-PHK diberhentikan pada tahun 2020. Kami sedang mencari dan melatih kembali pekerja lain"; dia menjelaskan

Hal ini merupakan keuntungan bagi peningkatan kesempatan kerja sementara Vietnam masih stabil. Data Asosiasi Tekstil dan Garmen Vietnam (Vitas) yang dilansir AFP menunjukkan hingga 90% rantai pasokan sektor garmen mengalami kerusakan, terutama di wilayah selatan.

Disadur dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20210929144902-4-280124/efek-lockdown-vietnam-dahsyat-pabrik-sepatu-ri-banjir-order