Optimasi Keandalan Distribusi Listrik: Pendekatan Stokastik untuk Manajemen Risiko dan Efisiensi Investasi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti

15 Mei 2025, 11.17

pexels.com

Pendahuluan

Di tengah tuntutan akan keandalan energi yang semakin tinggi, penelitian oleh Kisuule et al. (2021) dalam Sustainability menawarkan pendekatan baru dalam memahami risiko suplai listrik di jaringan distribusi. Dengan menggabungkan model probabilistik, analisis biaya gangguan pelanggan, dan simulasi Monte Carlo berurutan waktu, studi ini memberikan panduan komprehensif untuk meningkatkan efisiensi investasi dan keandalan operasional distribusi listrik【5†source】.

Latar Belakang: Tantangan Keandalan dan Keterbatasan Operasional

Operator jaringan listrik kini dihadapkan pada tekanan untuk meningkatkan kualitas pasokan dengan biaya seminimal mungkin. Sayangnya, metode tradisional seringkali menggunakan nilai rata-rata tetap untuk tingkat kegagalan komponen, yang tidak akurat karena kegagalan nyata bervariasi sepanjang siklus hidup peralatan, mengikuti pola "bathtub curve"【5†source】. Hal ini memunculkan ketidakcocokan antara investasi jaringan dan manfaat keandalan nyata yang dirasakan pelanggan.

Penelitian ini mencoba menjembatani kesenjangan tersebut dengan memasukkan:

  • Variasi waktu tingkat kegagalan komponen
  • Model masa pakai komponen berbeda
  • Biaya gangguan pelanggan berbasis probabilistik

Metodologi: Inovasi dalam Simulasi Probabilistik

Metode utama yang digunakan adalah time-sequential Monte Carlo Simulation (MCS), yang memodelkan transisi status komponen (berfungsi/gagal) secara kronologis berdasarkan distribusi probabilitas kegagalan dan waktu perbaikan【5†source】.

Beberapa aspek unik dari pendekatan ini:

  • Model Bathtub Curve Dinamis: Tingkat kegagalan bervariasi sesuai umur komponen.
  • Skewed Bathtub untuk Overloading: Untuk mensimulasikan percepatan keausan akibat kelebihan beban.
  • Sawtooth Distribution untuk Pemeliharaan: Menggambarkan pola peningkatan risiko setelah perbaikan terjadwal.
  • Indeks SAICI Baru: Mengukur biaya rata-rata gangguan pelanggan dalam £/pelanggan/tahun.

Penulis menggunakan model jaringan berbasis Roy Billinton Test System, memvalidasi metodologi ini pada jaringan distribusi kecil dengan transformator utama 2,5 MVA dan beban campuran residensial-komersial【5†source】.

Selain itu, skenario pelanggaran overloading dimodelkan dengan memperpendek masa pakai transformator dan pemutus sirkuit (linear) atau menggeser distribusi "bathtub" (non-linear). Sementara itu, skenario pemeliharaan dipertimbangkan dengan dua pendekatan: penurunan rata-rata kegagalan (linear) dan distribusi sawtooth (non-linear) untuk menggambarkan efek perawatan berkala.

Studi Kasus: Dampak Praktis dari Berbagai Skenario

Penelitian ini menguji enam skenario berbeda, termasuk:

  • S-1: Model konstan (baseline tradisional)
  • S-2: Model Bathtub variabel (dasar baru)
  • S-3/S-4: Pelanggaran batas overloading (metode non-linear dan linear)
  • S-5/S-6: Implementasi pemeliharaan (frekuensi tinggi vs. rendah)

Temuan Kunci

  1. Penggunaan Bathtub Variabel meningkatkan akurasi keandalan hingga 36% lebih baik dibanding model tradisional.
  2. Pelanggaran Overloading meningkatkan biaya gangguan pelanggan (SAICI) sebesar 26% menggunakan model skewed bathtub.
  3. Pemeliharaan Proaktif mampu mengurangi gangguan hingga 15% dan biaya gangguan hingga 13%.

Data spesifik:

  • SAIDI (rata-rata durasi gangguan): Turun dari 12,7 jam (model konstan) ke 8,06 jam (model variabel).
  • SAICI: Naik dari £1804.56 menjadi £2274.80 per pelanggan/tahun akibat overloading.

Distribusi probabilitas (PDF) untuk SAIDI dan SAIFI juga menunjukkan bahwa penggunaan model yang lebih akurat mempersempit ekor distribusi, mengurangi risiko gangguan ekstrem.

Analisis Tambahan: Mengapa Ini Relevan?

1. Relevansi Industri Dalam dunia nyata, sektor distribusi menghadapi beban fluktuatif akibat kendaraan listrik, penyimpanan energi, dan energi terbarukan terdistribusi. Model berbasis "bathtub dinamis" sangat relevan untuk:

  • Mengelola keausan dini pada peralatan transformator di jaringan perkotaan padat.
  • Menilai trade-off investasi penyimpanan energi versus peningkatan jaringan.

2. Perbandingan dengan Studi Sebelumnya Jika dibandingkan dengan studi oleh Peyghami et al. (2020) tentang keandalan mikrogrid【5†source】, pendekatan Kisuule lebih granular karena mempertimbangkan variasi kegagalan berdasarkan waktu dan kondisi operasi spesifik. Ini meningkatkan ketepatan analisis risiko secara signifikan.

3. Kritik dan Peluang Pengembangan Walaupun pendekatan ini sangat kuat, masih ada keterbatasan:

  • Data input sangat bergantung pada catatan kegagalan historis yang akurat.
  • Model belum memperhitungkan interaksi kompleks dengan Distributed Energy Resources (DERs) secara penuh.

4. Integrasi Masa Depan Integrasi dengan teknologi big data, machine learning untuk prediksi kegagalan berbasis pola historis, serta IoT sensors untuk real-time monitoring dapat memperkaya ketepatan model ini.

Dampak Praktis: Menyusun Strategi Investasi Cerdas

Penemuan penting dari penelitian ini mendorong:

  • Investasi berbasis risiko: Menentukan prioritas perbaikan berdasarkan analisis biaya-manfaat reliabilitas.
  • Strategi pemeliharaan berbasis kondisi: Mengoptimalkan frekuensi dan intensitas pemeliharaan.
  • Desain jaringan adaptif: Menghindari pelanggaran overload dengan strategi penyeimbangan beban dinamis.
  • Evaluasi Kelayakan Ekonomi: Menghubungkan biaya pemeliharaan, penggantian komponen, dan kerugian pelanggan dalam model perencanaan distribusi.

Studi Kelayakan Ekonomi

Dengan indeks SAICI, utilitas dapat:

  • Menentukan kapan perbaikan lebih menguntungkan daripada membiarkan risiko gangguan.
  • Memprioritaskan investasi berdasarkan potensi penghematan biaya pelanggan.
  • Mengembangkan skema insentif berbasis kinerja keandalan.

Contoh Nyata

Perusahaan utilitas di Eropa, seperti UK Power Networks, telah mulai mengadopsi pendekatan berbasis biaya gangguan pelanggan dalam perencanaan mereka, mirip dengan konsep SAICI yang dikembangkan dalam studi ini.

Rekomendasi untuk Regulator Energi

Regulator dapat menggunakan pendekatan ini untuk:

  • Menetapkan standar berbasis biaya gangguan, bukan hanya metrik teknis.
  • Mendorong utilitas menyusun pelaporan berbasis distribusi probabilitas, bukan hanya rata-rata.
  • Membuat kerangka kerja investasi berbasis reliability-worth.

Kesimpulan: Masa Depan Keandalan Distribusi

Studi ini membuka jalan baru dalam perencanaan jaringan distribusi dengan:

  • Meningkatkan akurasi prediksi kegagalan
  • Menyelaraskan investasi dengan kebutuhan pelanggan
  • Mengintegrasikan aspek keuangan ke dalam keandalan operasional

Untuk masa depan, integrasi model ini dengan big data, AI prediktif, dan sistem monitoring real-time akan sangat penting dalam memastikan keandalan dan efisiensi jaringan listrik modern.

Sumber:
Kisuule, M., Hernando-Gil, I., Serugunda, J., Namaganda-Kiyimba, J., & Ndawula, M.B. (2021). Stochastic Planning and Operational Constraint Assessment of System-Customer Power Supply Risks in Electricity Distribution Networks. Sustainability, 13(9579). https://doi.org/10.3390/su13179579【5†source】