Model Bayes Weibull untuk Pengujian Umur Produk: Akurasi Tinggi Tanpa Batasan Transformasi Waktu

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

10 April 2025, 09.39

Freepik.com

Pengujian umur produk (Accelerated Life Testing atau ALT) telah menjadi kebutuhan mutlak dalam industri berteknologi tinggi seperti elektronik militer, semikonduktor, dan perangkat kritikal lainnya. Produk dengan tingkat keandalan tinggi sering memiliki waktu gagal rata-rata (MTTF) yang sangat panjang—bahkan bisa lebih dari satu tahun. Menunggu produk gagal dalam kondisi normal tentu tidak efisien.

Makalah ini mengusulkan sebuah model inferensi Bayes umum berbasis distribusi Weibull, yang tidak membutuhkan fungsi transformasi waktu (Time Transformation Function, TTF). Ini merupakan terobosan karena sebagian besar metode sebelumnya sangat bergantung pada TTF parametris untuk mengaitkan kondisi stress dengan waktu gagal.

Apa yang Membedakan Model Ini?

🔍 Tanpa Ketergantungan TTF

Kebanyakan model ALT mengasumsikan bahwa parameter skala dalam distribusi Weibull berubah mengikuti fungsi matematis terhadap level stress. Model ini tidak memerlukan asumsi itu, dan sebagai gantinya menggunakan informasi awal (prior) untuk mendefinisikan distribusi bersama (joint distribution) antara parameter-parameter Weibull secara fleksibel.

🔍 Fleksibilitas untuk Semua Skema ALT

Model ini bisa menangani berbagai skenario ALT:

  • Pengujian stress tetap
  • Step-stress progresif
  • Profil stress individual untuk tiap item
  • Baik untuk interval-censored maupun Type I censored data

Rangkaian Metodologi

1. Model Likelihood Umum

Pendekatan ini mengembangkan likelihood function yang dapat mencakup berbagai jenis pola stress. Misalnya, pada kasus step-stress, item bisa berpindah ke level stress yang berbeda di setiap interval waktu, dan model akan menghitung akumulasi hazard rate secara bertahap.

2. Distribusi Prior Multivariat

Untuk mendukung pendekatan Bayesian, digunakan:

  • Ordered Dirichlet distribution untuk parameter skala (scale)
  • Distribusi beta untuk parameter bentuk (shape)

Prior ini ditentukan dengan elicitation ahli, misalnya melalui estimasi reliabilitas misi untuk beberapa waktu dan level stress.

3. Pendekatan Inferensi Posterior

Karena model posterior terlalu kompleks untuk solusi eksak, digunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC), khususnya Gibbs Sampling, untuk mendapatkan estimasi parameter dan distribusi posterior.

Contoh Aplikasi: ALT dengan 6 Sistem Uji

Untuk mendemonstrasikan model, dilakukan pengujian pada 6 proof-systems dalam dua tahap ALT. Setiap sistem diuji pada kombinasi stress dan interval waktu yang berbeda (lihat matriks lingkungan dan waktu).

Data dan Skema:

  • Misi waktu yang diuji: 2000 jam
  • Sistem diuji dalam dua tahap, dan yang gagal di tahap pertama diperbaiki secara minimal untuk lanjut ke tahap dua.
  • Data dikumpulkan untuk interval censoring dan type I censoring

Estimasi Reliabilitas Awal:

Beberapa estimasi median reliabilitas misi yang digunakan:

  • R1(2000) = 0.85, R2(2000) = 0.75, ..., R6(2000) = 0.55

Hasil Inferensi Bayes dan MCMC

Estimasi parameter berdasarkan lingkungan pengujian menunjukkan variasi yang signifikan pada skala dan bentuk distribusi posterior. Untuk lingkungan E1, nilai skala posterior tercatat sebesar 0.84 × 10⁶ dengan parameter bentuk sebesar 1.47, mencerminkan karakteristik kegagalan yang cenderung moderat. Sementara itu, lingkungan E2 memiliki skala posterior lebih rendah, yaitu 0.22 × 10⁶, namun dengan bentuk yang lebih tinggi sebesar 1.98, mengindikasikan percepatan kegagalan yang lebih tajam. Adapun pada lingkungan E3, skala posterior tercatat 0.31 × 10⁶, dan bentuk mencapai 2.49, menandakan profil kegagalan yang paling curam di antara ketiga lingkungan tersebut. Perbedaan ini memperlihatkan bahwa kondisi lingkungan secara langsung memengaruhi pola dan intensitas kegagalan dalam pengujian.

📌 Catatan Penting: Perbedaan paling besar antara distribusi prior dan posterior terjadi pada parameter bentuk, yang berarti data memberikan informasi tambahan signifikan mengenai bentuk distribusi umur produk.

📉 Histogram Distribusi:

  • Gambar histogram menunjukkan posterior lebih terpusat dan tajam, menunjukkan peningkatan kepastian estimasi dibandingkan sebelum pengujian.

Keunggulan Model dalam Praktik Industri

✅ Lebih Realistis dan Fleksibel

Karena tidak memerlukan transformasi waktu yang sulit diverifikasi, model ini lebih sesuai dengan kondisi dunia nyata.

✅ Cocok untuk ALT Bertingkat

Model ini menangani kombinasi stress yang kompleks dengan akurasi tinggi—sangat relevan untuk pengujian produk militer atau elektronik konsumen.

✅ Menggabungkan Judgement Ahli

Prior dapat ditentukan berdasarkan pengalaman engineer terhadap misi dan reliabilitas—hal yang sangat bermanfaat ketika data masih terbatas.

Kritik dan Saran Pengembangan

⚠️ Tantangan:

  • Komputasi intensif: MCMC memerlukan waktu dan sumber daya pemrosesan tinggi.
  • Memerlukan pengetahuan statistik lanjutan untuk implementasi dan validasi.

🔧 Saran:

  • Otomatisasi pengambilan prior dari pakar melalui aplikasi praktis.
  • Perluasan ke model dengan covariates atau multi-stage failure process.

Kesimpulan

Makalah ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan model inferensi Bayes untuk ALT, terutama untuk distribusi Weibull dalam lingkungan stress bertingkat. Dengan membebaskan diri dari asumsi fungsi transformasi waktu dan memanfaatkan MCMC untuk estimasi posterior, pendekatan ini menggabungkan fleksibilitas statistik dengan kenyataan industri.

Model ini sangat direkomendasikan untuk organisasi yang ingin:

  • Mempersingkat waktu pengujian produk
  • Tetap memperoleh estimasi keandalan yang akurat
  • Mengintegrasikan pengetahuan pakar ke dalam proses statistik

Dalam era produk canggih dan lifecycle cepat, model seperti ini bukan hanya berguna, tapi esensial.

Sumber Asli : J. René Van Dorp, Thomas A. Mazzuchi – A General Bayes Weibull Inference Model for Accelerated Life Testing, Department of Engineering Management and Systems Engineering, The George Washington University, USA.