Meningkatkan Produktivitas Proyek Konstruksi: Peran Vital Manajemen Material dalam Proyek Gedung Bertingkat

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

20 Mei 2025, 10.05

pexels.com

Pendahuluan: Tantangan Efisiensi dalam Dunia Konstruksi

Dalam industri konstruksi, efisiensi adalah kunci. Salah satu aspek paling kritis dalam menjaga efisiensi tersebut adalah pengelolaan material. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Azzahra dan Rida Respati pada proyek-proyek konstruksi bertingkat di Kota Palangka Raya membongkar peran manajemen material sebagai penentu utama dalam produktivitas tenaga kerja.

Material menyumbang sekitar 50-60% dari total biaya proyek konstruksi. Dengan angka sebesar ini, kesalahan dalam perencanaan, pengadaan, hingga penyimpanan dapat menyebabkan efek domino berupa keterlambatan, pemborosan, hingga penurunan mutu. Oleh karena itu, pertanyaan penting yang diajukan oleh studi ini adalah: "Apa saja faktor dalam manajemen material yang secara signifikan memengaruhi produktivitas kerja?"

Metodologi: Kombinasi Kuantitatif dan Kualitatif

Studi ini menggabungkan pendekatan kuantitatif (melalui penyebaran kuesioner kepada 25 responden berpengalaman di proyek konstruksi) dan pendekatan kualitatif (melalui wawancara dan brainstorming). Responden berasal dari berbagai posisi strategis seperti project manager, site engineer, dan quality control.

Analisis dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 23.0 untuk menguji pengaruh tujuh variabel bebas terhadap satu variabel terikat, yaitu produktivitas kerja proyek.

Temuan Kunci: Apa yang Meningkatkan dan Menurunkan Produktivitas?

Hasil analisis statistik menghasilkan model regresi berikut:

Y = (3,684) + 0,019X1 + 0,047X2 – 0,041X3 + 0,006X4 – 0,010X5 – 0,001X6 + 0,026X7

Dengan penjabaran:

  • Perencanaan & Penjadwalan Pengadaan Material

  • Organisasi & Personil Proyek

  • Pembelian Material Sesuai Perencanaan

  • Pengiriman Material Sesuai Spesifikasi & Jadwal

  • Penyimpanan & Gudang

  • Penggunaan Material Sesuai Karakteristik

  • Pengendalian & Pengawasan
     

Variabel Positif dan Signifikan:

  • Organisasi dan Personil Proyek mencatat pengaruh paling besar (koefisien 0,047). Ini menunjukkan bahwa keberhasilan tim proyek secara langsung meningkatkan produktivitas.

  • Perencanaan Pengadaan Material dan Pengendalian Proyek juga signifikan secara statistik dan meningkatkan produktivitas.

Variabel Negatif:

  • Anehnya, pembelian material sesuai perencanaan justru berdampak negatif. Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai efek dari perencanaan yang terlalu kaku tanpa fleksibilitas di lapangan.

  • Penyimpanan material dan penggunaan sesuai karakteristik juga menunjukkan pengaruh negatif, yang bisa disebabkan oleh sistem gudang yang tidak efisien atau ketidaksesuaian antara karakteristik material dan kondisi proyek.

Studi Kasus: Proyek di Palangka Raya

Lokasi penelitian difokuskan pada proyek Gedung Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah serta beberapa SD negeri di Palangka Raya. Proyek-proyek ini menjadi cerminan realistis bagaimana variasi manajemen material berdampak langsung terhadap progres harian dan output tenaga kerja.

Dampak Praktis:

  • Ketepatan waktu pengadaan terbukti sangat membantu kelancaran proyek.

  • Koordinasi tim proyek yang solid menghasilkan sinergi yang mempercepat penyelesaian pekerjaan.

  • Kendala gudang dan logistik menjadi sumber utama ketidakefisienan yang harus diatasi.

Kritik dan Komparasi: Perspektif Lebih Luas

Kritik:

Beberapa variabel penting seperti "pengiriman material" dan "penggunaan sesuai karakteristik" ternyata tidak signifikan. Ini bisa jadi karena dalam praktiknya, pengiriman sudah menjadi standar operasional rutin, sementara pemilihan material sangat ditentukan oleh kebijakan teknis, bukan preferensi lapangan.

Komparasi Penelitian:

Penelitian serupa oleh Suhardiyani et al. (2011) di Denpasar juga menunjukkan pentingnya integrasi antara sistem informasi logistik dan pengendalian stok dalam manajemen proyek. Sementara studi oleh Jusoh & Kasim (2016) menekankan perlunya pelatihan tim logistik agar pemahaman mereka menyeluruh, tidak hanya administratif.

Implikasi untuk Industri Konstruksi Nasional

  1. Pentingnya pelatihan SDM proyek khususnya dalam logistik material.

  2. Perlu sistem informasi manajemen material terintegrasi sejak tahap desain hingga pelaksanaan.

  3. Fleksibilitas dalam pengadaan material harus dikombinasikan dengan strategi just-in-time yang tepat.

  4. Evaluasi berkelanjutan terhadap sistem pergudangan wajib dilakukan tiap fase proyek.

Kesimpulan

Penelitian ini memperkuat pemahaman bahwa produktivitas dalam konstruksi bukan semata urusan tukang di lapangan, melainkan hasil dari manajemen logistik yang presisi dan koordinasi lintas fungsi yang rapi. Dengan kata lain, efisiensi dimulai dari rapat koordinasi hingga ke lantai kerja.

Temuan ini sangat relevan diterapkan tidak hanya pada proyek pemerintah, tetapi juga di sektor swasta yang kini makin fokus pada efisiensi biaya dan waktu.

Sumber Jurnal:
Putri Azzahra & Rida Respati. (2024). Analisa Pengaruh Manajemen Material Terhadap Produktivitas Kerja pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat di Kota Palangka Raya. Media Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 12, No. 2. Hal. 159-166.
DOI: https://doi.org/10.31294/mits.v12i2.7323