Meningkatkan Keselamatan di Industri Manufaktur Melalui Kesadaran dan Pelatihan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

20 Februari 2025, 13.05

AI generatif

Keselamatan kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam lingkungan manufaktur. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan sampel sebanyak 180 pekerja lantai produksi di beberapa industri manufaktur. Data dikumpulkan melalui:

Kuesioner yang mencakup aspek kesadaran keselamatan, kepatuhan terhadap prosedur, dan persepsi pekerja mengenai kebijakan keselamatan. Observasi langsung terhadap perilaku pekerja dan penerapan langkah-langkah keselamatan. Analisis data sekunder dari laporan kecelakaan dan kebijakan keselamatan perusahaan.

Teknik Analisis Data

Persentase dan analisis deskriptif digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pekerja terhadap keselamatan. Analisis regresi dilakukan untuk menilai hubungan antara pelatihan keselamatan dan tingkat kecelakaan di tempat kerja. Perbandingan antar industri untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan keselamatan yang diterapkan.

Survei menunjukkan bahwa:

71% pekerja menganggap keselamatan sebagai prioritas utama di tempat kerja. 61% telah menerima pelatihan keselamatan untuk menangani situasi darurat. 52% merasa puas dengan peralatan pelindung diri (PPE) yang disediakan perusahaan. 68% memahami kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diterapkan di tempat kerja. 75% mengetahui lokasi alat pemadam kebakaran, namun hanya 64% yang benar-benar memahami cara menggunakannya.

Sebuah pabrik manufaktur otomotif yang menerapkan kebijakan keselamatan berbasis pelatihan intensif mengalami:

Penurunan insiden kecelakaan sebesar 35% dalam satu tahun. Peningkatan laporan nyaris celaka hingga 830 kasus, yang menunjukkan peningkatan kesadaran pekerja terhadap potensi bahaya. 104.167 tindakan tidak aman berhasil diidentifikasi dan diperbaiki, berkat pelatihan yang lebih baik.

Namun, meskipun terdapat peningkatan signifikan dalam kesadaran keselamatan, 33% pekerja masih merasa tidak sepenuhnya aman saat bekerja, yang menunjukkan adanya celah dalam implementasi kebijakan keselamatan.

Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan

Menurut penelitian ini, penyebab utama kecelakaan kerja di industri manufaktur meliputi:

Perilaku tidak aman pekerja (88% dari total kecelakaan, berdasarkan teori Heinrich). Kondisi kerja yang tidak aman seperti tata letak yang buruk dan pencahayaan yang kurang memadai. Kurangnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan, terutama dalam penggunaan PPE dan alat pemadam kebakaran. Kurangnya pengawasan dari manajemen, yang menyebabkan rendahnya disiplin pekerja dalam menerapkan prosedur keselamatan.

Kelebihan 

Memberikan wawasan tentang pentingnya kesadaran keselamatan di industri manufaktur. Menggunakan data empiris yang kuat dari survei dan observasi. Studi kasus memberikan bukti nyata bahwa pelatihan keselamatan dapat mengurangi kecelakaan kerja.

Kekurangan 

Tidak membahas dampak ekonomi dari kecelakaan kerja bagi perusahaan. Tidak membandingkan efektivitas kebijakan keselamatan di berbagai sektor industri. Tidak menyoroti peran teknologi seperti AI dan IoT dalam meningkatkan keselamatan kerja.

Rekomendasi untuk Implementasi Lebih Lanjut

  1. Peningkatan Frekuensi Pelatihan Keselamatan
    • Meningkatkan sesi pelatihan interaktif dengan simulasi kondisi darurat.
    • Melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas pelatihan yang diberikan.
  2. Penggunaan Teknologi untuk Pemantauan Keselamatan
    • Menggunakan sensor IoT untuk mendeteksi lingkungan kerja yang berbahaya.
    • Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis pola kecelakaan dan memberikan peringatan dini.
  3. Peningkatan Keterlibatan Manajemen dalam Keselamatan
    • Mewajibkan manajemen puncak untuk terlibat langsung dalam inspeksi keselamatan.
    • Memberikan insentif kepada pekerja yang menunjukkan kepatuhan tinggi terhadap prosedur keselamatan.
  4. Audit Keselamatan yang Lebih Ketat
    • Melakukan audit internal setiap bulan untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan K3.
    • Menyediakan jalur pelaporan anonim bagi pekerja untuk melaporkan potensi bahaya tanpa takut adanya konsekuensi negatif.

Pemahaman yang kuat tentang pentingnya kesadaran keselamatan dalam industri manufaktur. Meskipun banyak pekerja sudah memahami pentingnya K3, masih ada tantangan dalam memastikan penerapan kebijakan keselamatan yang konsisten.

Peningkatan pelatihan, pemanfaatan teknologi, dan keterlibatan manajemen dapat menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif. Dengan pendekatan yang lebih komprehensif, industri manufaktur dapat mencapai tingkat keselamatan yang lebih tinggi dan mengurangi risiko kecelakaan secara signifikan.

Sumber Artikel

Rajuskar, C. S., & Warule, S. (2020). Safety Environment in Manufacturing Industry. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), 9(3), 523-526.