Hotel Indonesia Kempinski Jakarta adalah salah satu hotel tertua dan paling terkenal di Jakarta, Indonesia. Terletak di Jakarta Pusat, hotel ini merupakan salah satu hotel bintang 5 pertama di Asia Tenggara dan tetap menjadi landmark utama Jakarta. Ketenarannya sering dikaitkan dengan kebanggaan politik Indonesia. Hotel ini terletak di dekat Bundaran Hotel Indonesia yang terkenal, yang namanya diambil dari nama hotel ini. Hotel ini berdekatan dengan pusat perbelanjaan Grand Indonesia dan Plaza Indonesia.
Sejarah
Menempati lahan seluas 25.082 m2 (269.980 kaki persegi), Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Denmark, Abel Sorensen, dan istrinya, Wendy Becker. Hotel ini dibangun oleh presiden pertama Indonesia, Sukarno, dalam rangka persiapan Asian Games 1962, untuk menampilkan Indonesia yang modern kepada dunia.
Hotel Indonesia, yang dioperasikan oleh Intercontinental Hotels hingga tahun 1974, dibuka untuk bisnis pada tanggal 16 Juli 1962. Pembukaannya dilakukan pada tanggal 5 Agustus 1962, dihadiri oleh Presiden Soekarno. Di depan hotel yang terletak di jantung ibu kota ini berdiri Monumen Selamat Datang, yang dimaksudkan untuk menyambut para tamu yang berkunjung ke Jakarta untuk Asian Games. Setelah Asian Games, hotel ini digunakan oleh Presiden Sukarno untuk menjamu tamu-tamu kenegaraan dan acara-acara resmi.
Pada masa kejayaannya, Hotel Indonesia merupakan pusat dari berbagai kegiatan budaya. Pertunjukan musik dan teater secara rutin dipentaskan di hotel ini, yang menjadi tempat peluncuran beberapa bintang terkenal Indonesia, termasuk Teguh Karya yang merupakan manajer panggung hotel ini, Slamet Rahardjo dan Rima Melati. Pada tahun 1969, Hotel Indonesia menjadi tuan rumah kontes Miss Indonesia yang dimenangkan oleh Irma Hadisurya . Pada tahun 1970-an, Nirwana Supper Club yang terletak di teras tertinggi Ramayana Wing menjadi tempat pilihan bagi para elit Jakarta untuk menikmati makan malam mewah, lengkap dengan hiburan langsung dari para musisi terkenal, baik lokal maupun internasional. Hotel ini dioperasikan oleh Sheraton Hotels dari tahun 1977 hingga 1981 sebagai Hotel Indonesia Sheraton.
Pada tahun 2004, hotel milik pemerintah ini ditutup untuk renovasi total. Hotel ini dibuka kembali pada tanggal 20 Mei 2009 sebagai Hotel Indonesia Kempinski, yang dikelola oleh Kempinski Hotels, grup hotel mewah tertua di Eropa.
Fasilitas
Hotel ini awalnya memiliki 406 kamar, kemudian dikurangi menjadi 289 kamar saat renovasi tahun 2004. Hotel ini terdiri dari dua sayap, yaitu Ramayana Wing setinggi 16 lantai dan Ganesha Wing setinggi 8 lantai, termasuk Presidential Suite dan empat Diplomatic Suite. Ramayana Wing memiliki dua tipe kamar: Kamar Deluxe (44 meter persegi) dan kamar Grand Deluxe, dengan luas antara 58 hingga 62 meter persegi dengan total 129 kamar. The Ganesha Wing dirancang untuk pelancong bisnis premium. Terdiri dari 160 kamar, yang terdiri dari 1 Presidential Suite yang sangat aman dan antipeluru, 4 Suite Diplomatik, 6 Suite Salon, 90 Executive Grand Deluxe, dan 59 kamar Deluxe, yang dilengkapi dengan Lounge di lantai 7.
Hotel ini awalnya memiliki kolam renang besar berukuran olimpiade di halaman belakangnya. Pada renovasi tahun 2004, kolam renang ini digantikan oleh kolam renang yang lebih kecil di teras atap. Pusat perbelanjaan Grand Indonesia sekarang berdiri di lokasi kolam renang yang asli.
Kempinski Grand Ballroom seluas 3.000 meter persegi dibuka pada bulan Maret 2008 dan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan perusahaan, pameran, pernikahan, dan acara. Bali Room seluas 1.000 meter persegi berbentuk oval yang bersejarah telah beroperasi sejak September 2008.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/