Mendorong Efisiensi Proyek Fast-Track melalui Lean Construction di Mesir

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

08 Mei 2025, 07.33

freepik.com

Mesir sedang mengalami lonjakan pertumbuhan di sektor konstruksi dengan nilai pasar mencapai USD 50,78 miliar pada 2024 dan proyeksi naik menjadi USD 75,97 miliar pada 2029. Namun, pertumbuhan ini menghadapi hambatan berupa inefisiensi manajemen proyek yang memicu pemborosan, penurunan mutu, dan keterlambatan proyek. Paper berjudul Adoption of Lean Approach to Enhance Performance of Fast-Track Construction Projects karya Amr Elmalky, Shady Dokhan, dan Karim El-Dash menyelami peluang implementasi Lean Construction (LC) sebagai solusi strategis dalam meningkatkan kinerja proyek konstruksi cepat (fast-track) di Mesir.

Artikel ini menyajikan tinjauan menyeluruh tentang kesadaran, adopsi, manfaat, tantangan, dan strategi implementasi LC berdasarkan survei terhadap 133 profesional konstruksi. Penelitian ini tidak hanya memetakan kondisi eksisting, tetapi juga menyusun kerangka konseptual untuk penerapan LC dalam konteks Mesir yang unik.

Mengapa Lean Construction Relevan untuk Proyek Fast-Track?

Proyek fast-track membutuhkan keseimbangan yang cermat antara kecepatan pelaksanaan, kualitas hasil, dan efisiensi biaya. Lean Construction hadir dengan prinsip mengurangi pemborosan (waste), menciptakan aliran kerja optimal, serta meningkatkan nilai dari perspektif pelanggan. Dengan fokus pada integrasi proses, kolaborasi tim, dan visualisasi manajemen, LC terbukti dapat:

  • Mengurangi rework dan konflik antar tim desain dan pelaksana
  • Menghemat waktu proyek hingga 15–20%
  • Meningkatkan produktivitas pekerja hingga 30%
  • Mengurangi limbah bahan hingga 25%

Metodologi Penelitian dan Karakteristik Responden

Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis survei dengan desain kuesioner empat bagian:

  1. Profil responden
  2. Tingkat kesadaran terhadap prinsip LC (35 item)
  3. Tingkat adopsi, hambatan, dan manfaat LC (21 item)
  4. Persepsi LC terhadap peningkatan kinerja proyek fast-track

Sebanyak 133 responden dari total 149 undangan memberikan data valid. Karakteristik responden meliputi:

  • 46,6% dari kontraktor, 31,6% konsultan, 21,8% pemilik proyek
  • 55,6% berpendidikan sarjana, 26,3% magister, 18% doktor
  • 46,6% berpengalaman 15–25 tahun, 27,8% lebih dari 25 tahun

Hasil Temuan Kunci

1. Tingkat Kesadaran dan Adopsi Lean

  • 88% responden mengenal istilah Lean Construction secara umum
  • Namun, hanya 44,4% yang tergolong "aware" berdasarkan skor pengetahuan lima prinsip utama LC (nilai median = 10 dari maksimal 15)
  • Responden yang tergolong "aware" menunjukkan tingkat adopsi LC 72,9%, jauh lebih tinggi dibandingkan yang "unaware" (40,5%), dengan signifikansi p < 0,001

2. Hambatan Implementasi LC

Responden "aware" justru lebih peka terhadap hambatan, di antaranya:

  • 88,1% mengakui waktu sebagai hambatan utama
  • Hambatan lain: resistensi budaya organisasi, minimnya dukungan manajemen, ketidaksiapan kontrak dan sistem pengadaan, kurangnya pelatihan

3. Manfaat LC di Tiga Dimensi (Triple Bottom Line)

a. Lingkungan

  • Pengurangan limbah waktu dan material (81,4% aware vs 60,8% unaware, p=0,005)
  • Efisiensi energi (66,1% aware vs 37,8% unaware, p<0,001)
  • Lingkungan kerja yang lebih baik (64,4% aware vs 43,2% unaware, p=0,006)

b. Ekonomi

  • Peningkatan kualitas (71,4%)
  • Pengambilan keputusan lebih baik (70,7%)
  • Reduksi rework (64,7%)
  • Penghematan siklus hidup (61,7%)

c. Sosial

  • Peningkatan kerja tim (65,4%), komunikasi (60,9%), dan kepuasan pelanggan (56,4%)
  • 43,6% merasakan peningkatan kepuasan karyawan dan penurunan konflik

4. Pandangan terhadap Proyek Fast-Track

  • 37,6% responden sangat setuju LC dapat meningkatkan performa proyek fast-track
  • Namun 56,4% belum sepenuhnya yakin, menunjukkan adanya celah pemahaman dan pengalaman

Framework Konseptual: 8 Langkah Lean untuk Proyek Fast-Track

Berdasarkan analisis data dan kajian literatur, penulis merumuskan kerangka implementasi LC sebagai berikut:

  1. Identifikasi Nilai Pelanggan: Fokus pada apa yang benar-benar bernilai
  2. Eliminasi Pemborosan: Kurangi pergerakan, penundaan, dan kelebihan produksi
  3. Peningkatan Berkelanjutan: Kaji rutin dan adakan sesi refleksi tim
  4. Manajemen Visual: Gunakan papan, peta proses, dan dashboard proyek
  5. Kolaborasi dan Komunikasi: Bangun budaya saling percaya dan partisipasi
  6. Adopsi Teknologi: Gunakan BIM, 4D, Kanban digital, dan JIT
  7. Pengembangan SDM: Investasi pelatihan dan manajemen perubahan
  8. Pull Planning & Just-In-Time: Produksi sesuai permintaan aktual proyek

Kekuatan dan Implikasi Penelitian

  • Reliabilitas tinggi: Cronbach’s Alpha 0,86–0,97 untuk semua domain
  • Korelasi kesadaran dan adopsi signifikan
  • Tiga manfaat utama LC terbukti kuat secara statistik
  • Tersedianya framework praktis yang bisa langsung diterapkan kontraktor

Untuk Industri Konstruksi Mesir dan Global

  • Mesir: Butuh kebijakan insentif adopsi LC, pelatihan terstandar, dan transformasi budaya organisasi
  • Global: Model ini bisa diadaptasi negara berkembang lain dengan menyesuaikan regulasi dan kapasitas lokal

Rekomendasi Strategis

  1. Integrasikan prinsip LC dalam kurikulum teknik sipil dan arsitektur
  2. Bangun kemitraan industri-akademik untuk uji coba LC secara sistematis
  3. Kembangkan KPI khusus LC dalam sistem penilaian proyek
  4. Dorong kebijakan publik berbasis efisiensi dan keberlanjutan

Kesimpulan

Paper ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami hubungan antara kesadaran, adopsi, dan manfaat LC dalam konteks proyek fast-track. Dengan bukti empiris yang kuat dan framework yang terstruktur, penelitian ini menjadi acuan penting bagi pengambil kebijakan, perusahaan konstruksi, dan akademisi yang ingin mendorong efisiensi, kolaborasi, dan keberlanjutan dalam sektor konstruksi.

Sumber Artikel

Elmalky, A., Dokhan, S., & El-Dash, K. (2024). Adoption of Lean Approach to Enhance Performance of Fast-Track Construction Projects. Engineering Research Journal, 128(June), C1–C26.