Data sekunder mengacu pada data yang dikumpulkan oleh pengguna selain pengguna utama. Sumber data sekunder yang umum dalam ilmu sosial meliputi sensus, informasi yang dikumpulkan oleh lembaga pemerintah, catatan organisasi, dan data yang awalnya dikumpulkan untuk tujuan penelitian lainnya. Di sisi lain, data primer dikumpulkan oleh peneliti yang melakukan penelitian.
Analisis data sekunder dapat menghemat waktu yang dihabiskan untuk pengumpulan data dan, khususnya untuk data kuantitatif, dapat menyediakan basis data yang lebih besar dan berkualitas tinggi yang tidak dapat dibuat oleh seorang peneliti. Selain itu, para analis perubahan sosial dan ekonomi percaya bahwa data sekunder penting karena tidak mungkin melakukan penelitian baru yang dapat menangkap perubahan dan perkembangan masa lalu secara memadai. Namun, analisis data sekunder mungkin tidak terlalu berguna dalam riset pasar karena datanya mungkin sudah ketinggalan zaman atau tidak akurat.
Sumber data sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber:
- sensus dan departemen pemerintah seperti perumahan, jaminan sosial, statistik pemilu, catatan pajak
- pencarian internet dan perpustakaan
- GPS dan penginderaan jauh
- laporan kemajuan km
- jurnal, surat kabar dan majalah
Data administrasi dan sensus
Departemen dan lembaga pemerintah secara rutin mengumpulkan informasi ketika mendaftarkan individu, melakukan transaksi, dan menyimpan catatan, biasanya ketika memberikan layanan. Informasi ini disebut data administratif.
Ini dapat mencakup:
- informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, alamat
- informasi tentang sekolah dan prestasi pendidikan
- informasi tentang kesehatan
- informasi tentang hukuman pidana atau hukuman penjara
- catatan pajak, seperti pendapatan
Sensus adalah proses memperoleh dan mencatat informasi secara sistematis tentang anggota kelompok populasi tertentu. Ini adalah sensus resmi dan berkala terhadap populasi tertentu. Meskipun ini adalah data administratif, namun dikumpulkan secara berkala untuk tujuan penelitian. Sebagian besar data pemerintah dikumpulkan secara berkelanjutan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kelebihan dan kekurangan data sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dari sumber lain dan mungkin telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Menghemat waktu dan menghemat biaya: Pengumpulan data dilakukan oleh orang lain selain peneliti. Data administratif dan sensus dapat mencakup sampel populasi besar dan kecil secara rinci. Informasi yang dikumpulkan pemerintah juga mencakup segmen masyarakat yang cenderung tidak berpartisipasi dalam sensus (jika sensus bersifat sukarela).
Keuntungan yang jelas dari penggunaan data sekunder adalah bahwa sebagian besar pekerjaan latar belakang yang diperlukan, seperti tinjauan literatur dan studi kasus, telah diselesaikan. Data tersebut sudah dapat digunakan dalam teks dan statistik yang dipublikasikan di tempat lain, dipromosikan di media, dan untuk membuat kontak pribadi yang berguna. Data sekunder umumnya memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang telah ditentukan sebelumnya sehingga tidak memerlukan pengujian ulang oleh peneliti yang menggunakan kembali data tersebut. Data sekunder adalah kunci dari konsep pengayaan data. Hal ini melibatkan pengaitan kumpulan data sumber sekunder dengan kumpulan data penelitian dan menambahkan atribut dan nilai kunci untuk meningkatkan akurasi kumpulan data.
Data sekunder berfungsi sebagai dasar penelitian primer untuk membandingkan hasil data primer yang dikumpulkan dan juga membantu dalam desain penelitian. Namun, data sekunder juga dapat menimbulkan masalah. Data tersebut mungkin sudah usang atau tidak akurat. Jika data yang dikumpulkan digunakan untuk tujuan penelitian lain, data tersebut mungkin tidak mencakup populasi sampel yang ingin diteliti oleh peneliti atau mungkin tidak cukup rinci. Data administratif yang awalnya tidak dikumpulkan untuk tujuan penelitian mungkin tidak tersedia atau sulit diakses dalam format penelitian yang umum.
Analisis sekunder atau penggunaan kembali data kualitatif
Meskipun "data sekunder" dikaitkan dengan database kuantitatif, analisis yang berfokus pada materi verbal atau visual yang dibuat untuk tujuan lain merupakan alat yang sah bagi peneliti kualitatif. Faktanya, analisis data sekunder kualitatif dapat dikatakan “dapat dipahami, namun tidak sebaik menganalisis data yang sudah ada”. Dokumentasi yang baik tidak boleh diremehkan dalam analisis data kualitatif sekunder, karena dokumentasi tersebut memberikan latar belakang dan konteks bagi peneliti masa depan dan memungkinkan replikasi.
Disadur dari: en.wikipedia.org