Keselamatan Kebakaran dan Evakuasi di Fasilitas Medis: Tantangan dan Solusi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

21 Februari 2025, 15.11

damkar.bandaacehkota.go.id

Keselamatan kebakaran di fasilitas medis menjadi perhatian utama, terutama karena tingginya kadar oksigen di rumah sakit yang dapat mempercepat penyebaran api. Selain itu, mobilitas terbatas pasien juga meningkatkan risiko dalam proses evakuasi darurat. Paper ini mengeksplorasi simulasi kebakaran dan evakuasi untuk menilai Required Safe Evacuation Time (RSET) dan Available Safe Evacuation Time (ASET) menggunakan perangkat lunak Fire Dynamic Simulator (FDS) dan Pathfinder. Penelitian ini menemukan bahwa kadar oksigen yang lebih tinggi dapat mengurangi waktu aman evakuasi hingga kurang dari 150 detik, menjadikan tindakan mitigasi sangat penting untuk keselamatan pasien dan tenaga medis.

Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis simulasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pemodelan kebakaran dengan Fire Dynamic Simulator (FDS) untuk mengukur suhu, visibilitas, kadar CO, O₂, dan CO₂ di rumah sakit.
  2. Simulasi evakuasi dengan Pathfinder, dengan mempertimbangkan berbagai karakteristik penghuni rumah sakit, seperti pasien dengan keterbatasan mobilitas.
  3. Perbandingan ASET dan RSET untuk mengevaluasi keamanan evakuasi dalam skenario kebakaran.
  4. Analisis dampak kadar oksigen tinggi terhadap penyebaran api dan visibilitas selama evakuasi.

Dalam lingkungan normal, kadar oksigen atmosfer adalah 21%, namun di rumah sakit, terutama di ruang operasi atau ruang perawatan intensif, kadar ini bisa meningkat hingga 25%. Studi ini menemukan bahwa:

  • Oksigen tinggi meningkatkan suhu api, mempercepat penyebaran kebakaran hingga mencapai 500°C dalam 150 detik.
  • Visibilitas berkurang drastis dalam ruangan dengan oksigen tinggi, sehingga pasien dan tenaga medis kesulitan menemukan jalur keluar.
  • Waktu aman evakuasi berkurang drastis dibandingkan dengan lingkungan normal, dengan batas aman kurang dari 150 detik.

Paper ini membandingkan Required Safe Evacuation Time (RSET) dan Available Safe Evacuation Time (ASET):

  • ASET adalah waktu yang tersedia bagi penghuni untuk meninggalkan bangunan sebelum kondisi menjadi fatal.
  • RSET adalah waktu yang dibutuhkan bagi seluruh penghuni untuk mengevakuasi bangunan dengan aman.

Simulasi menunjukkan bahwa jika ASET lebih kecil dari RSET, maka penghuni tidak akan memiliki cukup waktu untuk melarikan diri.

  • Dalam kondisi kadar oksigen normal, ASET sekitar 192 detik, memungkinkan evakuasi yang relatif aman.
  • Dalam kondisi kadar oksigen tinggi, ASET berkurang menjadi kurang dari 150 detik, meningkatkan risiko korban jiwa.

Penelitian ini juga menguji berbagai skenario keterlambatan evakuasi (delay time), yang mencakup:

  • Waktu deteksi kebakaran (alarm)
  • Waktu reaksi tenaga medis
  • Kesiapan jalur evakuasi

Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Keterlambatan 60 detik dapat meningkatkan jumlah korban hingga 25%.
  • Keterlambatan 120 detik membuat lebih dari 40% penghuni gagal keluar sebelum kondisi menjadi fatal.

Penelitian ini menggunakan model simulasi jalur evakuasi Pathfinder untuk menguji efektivitas berbagai jalur keluar. Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Tangga merupakan jalur utama evakuasi, tetapi dapat menjadi hambatan jika tidak cukup luas atau memiliki banyak penghuni dengan mobilitas terbatas.
  • Lift tidak direkomendasikan untuk evakuasi kebakaran, tetapi dalam beberapa kasus bisa digunakan dengan prosedur khusus.
  • Jumlah tenaga medis dan petugas evakuasi sangat berpengaruh, dengan rekomendasi minimal 20-30 petugas evakuasi untuk rumah sakit berukuran besar.

Salah satu kejadian nyata yang diangkat dalam penelitian ini adalah ledakan tangki oksigen di rumah sakit Baghdad pada April 2021, yang menyebabkan 82 kematian dan ratusan korban luka.

  • Kadar oksigen tinggi di ruangan tertutup meningkatkan risiko kebakaran spontan.
  • Kurangnya sistem deteksi dini membuat kebakaran sulit dikendalikan sebelum mencapai tingkat berbahaya.
  • Evakuasi yang lambat menyebabkan banyak korban terjebak dalam ruangan penuh asap dan api.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya sistem mitigasi oksigen berlebih dan protokol evakuasi yang lebih efisien untuk fasilitas medis.

Berdasarkan temuan penelitian, beberapa langkah mitigasi yang direkomendasikan untuk meningkatkan keselamatan kebakaran di rumah sakit meliputi:

1. Kontrol Kadar Oksigen

  • Mencegah akumulasi oksigen di ruang tertutup dengan sistem ventilasi yang baik.
  • Memastikan oksigen tidak kontak dengan bahan mudah terbakar seperti minyak dan pelumas medis.

2. Meningkatkan Sistem Deteksi Kebakaran

  • Menggunakan detektor asap dan sensor oksigen untuk mendeteksi kondisi berbahaya lebih awal.
  • Memasang alarm otomatis yang terhubung ke sistem evakuasi rumah sakit.

3. Optimalisasi Jalur Evakuasi

  • Menambah jumlah petugas evakuasi minimal 20-30 orang di fasilitas besar.
  • Mengurangi waktu keterlambatan evakuasi dengan pelatihan berkala bagi staf medis.
  • Menyesuaikan desain rumah sakit dengan jalur keluar yang lebih luas untuk pasien dengan keterbatasan mobilitas.

4. Penggunaan Teknologi dalam Evakuasi

  • Menggunakan simulasi evakuasi berbasis AI untuk mengoptimalkan rute keluar yang paling aman.
  • Penerapan sistem pemantauan real-time dengan CCTV dan perangkat IoT untuk meningkatkan respons dalam keadaan darurat.

Penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas medis dengan kadar oksigen tinggi memiliki risiko kebakaran yang jauh lebih besar dibandingkan bangunan biasa.

  • ASET dapat berkurang drastis hingga kurang dari 150 detik, membuat evakuasi menjadi lebih sulit.
  • Penambahan tenaga evakuasi serta sistem deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko korban jiwa.
  • Desain rumah sakit harus mempertimbangkan jalur evakuasi yang lebih efisien untuk pasien dengan keterbatasan mobilitas.

Dengan menerapkan rekomendasi ini, rumah sakit dapat mengurangi dampak kebakaran, meningkatkan efisiensi evakuasi, serta melindungi pasien dan tenaga medis dari risiko yang tidak perlu.

Sumber 

Shaikh, M. A., Karim, R., Daniel, N. M., & Khan, M. A. (2024). Fire Safety Status and Evacuation of Medical Facility Considering Elevated Oxygen Concentrations. Heliyon, 10, e36847.