Inovasi digital
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 22 April 2025
Pengantar: Di Balik Hype Big Data dan Inovasi
Dalam dunia bisnis modern, istilah “big data” seringkali digaungkan sebagai kunci kesuksesan. Tapi seberapa dalam sebenarnya teknologi ini mempengaruhi proses inovasi? Berat Ilkay dalam tesisnya menyisir lebih dari 40 studi untuk menjawab pertanyaan krusial ini: bagaimana data besar memengaruhi setiap tahap dari proses pengembangan produk baru (NPD – New Product Development)?
Tesis ini menawarkan lebih dari sekadar gambaran umum. Ilkay menyusun framework konkret yang dapat dijadikan pedoman oleh perusahaan dalam memilih sumber data big data yang tepat untuk setiap fase inovasi.
Metodologi Kritis: Di Balik Sistematikanya
Berbasis systematic literature review (SLR), Ilkay mengkaji 45 artikel akademik, di mana 24 di antaranya memiliki kontribusi langsung terhadap pemetaan hubungan antara input big data dan fase inovasi. Pendekatannya mengandalkan:
Ini bukan sekadar review naratif, tapi upaya serius untuk membangun jembatan antara teori dan praktik.
Menyingkap Tahapan Proses Inovasi Produk
Menurut Ilkay, proses inovasi produk tidak terjadi dalam ruang hampa. Ia mengikuti tahapan yang relatif konsisten:
Tugas utama tesis ini adalah memetakan co-creation data dari pelanggan ke dalam tiap tahap tersebut.
Lima Sumber Big Data Kunci
Ilkay membagi input big data dari sisi pelanggan ke dalam lima sumber utama:
1. Customer Voice
Data berasal dari ulasan, forum, media sosial, dan survei digital. Sangat berguna untuk:
2. Customer Engagement
Lebih dari sekadar mendengar, ini soal melibatkan pelanggan sebagai co-creator. Studi kasus Starbucks dengan platform MyStarbucksIdea mengumpulkan lebih dari 200.000 ide pelanggan, 1.000 di antaranya diimplementasikan.
Sensor dan perangkat pintar mengumpulkan data pengguna secara real-time. Contohnya:
4. Neuromarketing
Mengukur aktivitas otak dan respons emosional terhadap iklan atau prototipe produk. Meski data yang dihasilkan belum selalu masuk kategori “big data” dalam volume, ia memberi nilai strategis di fase:
5. Search Data
Data dari mesin pencari seperti Google Trends membantu:
Membangun Framework Big Data-Inovasi
Tesis ini menyusun sebuah framework penting: Big Data Innovation Model, yang memetakan sumber data ke tahapan NPD. Hasilnya, bisa disimpulkan sebagai berikut:
Studi Kasus Nyata: Dari Ducati hingga Lego
Beberapa perusahaan besar telah mempraktikkan integrasi big data dalam NPD:
Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mendengarkan, tapi secara aktif mempekerjakan data pelanggan dalam inovasi.
Nilai Tambah: Transformasi dari “Innovation from Data” ke “Innovation as Data”
Ilkay menyentuh perubahan paradigma penting: dari sekadar menggunakan data sebagai referensi, menuju menjadikan data sebagai bagian inti dari proses inovasi itu sendiri. Ini mengarah pada model “continuous innovation” yang terintegrasi dengan alur digital perusahaan.
Kritik Konstruktif terhadap Tesis
Walaupun tesis ini unggul dalam pemetaan konseptual dan menggabungkan berbagai literatur penting, ada beberapa celah:
Namun demikian, tesis ini memberikan fondasi yang kuat untuk riset lanjutan dan bisa diterjemahkan ke dalam kebijakan inovasi di perusahaan.
Implikasi Nyata untuk Dunia Industri
Bagi pelaku bisnis, tesis ini menyarankan:
Penutup: Data Bukan Lagi Sekadar Bahan Bakar, Tapi Navigator Inovasi
Berat Ilkay menunjukkan bahwa big data bukan hanya mempercepat inovasi, tapi juga mendemokrasikannya—melibatkan pelanggan sebagai bagian dari tim inovator. Dengan pendekatan sistematis dan pemetaan yang rapi, tesis ini menyumbang pemahaman mendalam tentang bagaimana big data dapat diorkestrasi menjadi alat strategis dalam menciptakan produk yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih relevan.
Sumber
Ilkay, B. (2020). Big Data and the Innovation Process: A Systematic Review. Master’s Thesis, University of Twente.