Industri Bangunan

Menggali Potensi Artificial Intelligence di Industri Bangunan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 22 April 2025


Dalam dekade terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menyusup ke berbagai sektor industri, dan kini mulai menunjukkan potensinya dalam sektor konstruksi—sektor yang selama ini dikenal lambat dalam adopsi teknologi. Paper dari Sofiat O. Abioye et al. menyajikan sebuah tinjauan menyeluruh tentang peran, tantangan, dan masa depan AI di dunia konstruksi. Artikel ini sangat relevan di tengah dorongan global menuju digitalisasi industri, dan menjadi bahan refleksi penting bagi para pemangku kepentingan di sektor ini.

Mengapa AI di Konstruksi Penting?

Industri konstruksi memiliki kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) banyak negara. Namun, sektor ini masih dihantui oleh berbagai tantangan seperti keterlambatan proyek, pembengkakan biaya, kecelakaan kerja, dan produktivitas yang rendah. Di sinilah AI masuk sebagai katalis transformasi. AI menawarkan otomatisasi, efisiensi, serta kemampuan prediksi yang dapat mengurangi biaya proyek, mempercepat waktu penyelesaian, dan meningkatkan keselamatan kerja.

Lingkup Studi dan Metodologi

Penulis menggunakan pendekatan sistematik untuk meninjau 151 jurnal yang diterbitkan antara 2010 hingga 2020. Penelitian ini mencakup berbagai topik, seperti machine learning, computer vision, natural language processing, hingga robotik dalam konteks konstruksi. Dari studi tersebut, tren peningkatan jumlah publikasi sejak 2016 menjadi sinyal kuat bahwa riset mengenai AI di sektor konstruksi semakin berkembang.

Beberapa poin penting yang tercatat:

  • Sekitar 60% artikel yang dianalisis berasal dari jurnal teknik dan ilmu komputer.
  • Mayoritas fokus penelitian masih pada tahap desain dan perencanaan proyek (lebih dari 40%), diikuti oleh tahap pelaksanaan dan pengawasan proyek.

Studi Kasus: Penerapan AI dalam Proyek Dunia Nyata

Beberapa implementasi AI yang ditampilkan dalam studi ini memberikan gambaran konkret mengenai manfaat teknologi tersebut. Salah satunya adalah penggunaan drones dengan computer vision untuk pemantauan proyek secara real-time. Di Inggris, salah satu perusahaan konstruksi besar berhasil memangkas waktu inspeksi lokasi dari 3 hari menjadi 4 jam dengan bantuan drone dan AI.

Contoh lain adalah sistem prediksi risiko kecelakaan berbasis machine learning yang diterapkan oleh perusahaan asal AS. Dengan menggunakan data historis kecelakaan, sistem ini mampu memprediksi area berisiko tinggi dan mengurangi kecelakaan kerja hingga 25% dalam satu tahun.

Manfaat AI dalam Proyek Konstruksi

  1. Peningkatan Efisiensi Proyek
    AI mampu menganalisis big data untuk memberikan perkiraan waktu dan biaya yang lebih akurat. Algoritma AI digunakan untuk menjadwalkan tugas konstruksi dengan efisiensi tinggi.
  2. Pemantauan Proyek Secara Real-time
    Teknologi seperti computer vision dan IoT membantu manajer proyek memantau progres pekerjaan dari jarak jauh, menghemat waktu dan tenaga.
  3. Deteksi Dini Masalah Konstruksi
    AI dapat mengenali pola-pola kegagalan struktural dalam tahap awal desain, meminimalisir risiko kerugian besar.
  4. Optimalisasi Manajemen Material dan Tenaga Kerja
    Dengan AI, perusahaan dapat menganalisis konsumsi material dan efektivitas tenaga kerja, lalu melakukan penyesuaian yang lebih strategis.

Tantangan Implementasi AI

Meskipun manfaatnya besar, penggunaan AI dalam konstruksi masih menemui berbagai hambatan:

  • Kurangnya Data Berkualitas
    AI sangat bergantung pada data historis, sementara banyak perusahaan konstruksi belum memiliki sistem manajemen data yang mumpuni.
  • Kurangnya SDM Terlatih
    Adopsi AI menuntut kehadiran tenaga kerja yang memahami baik domain konstruksi maupun teknologi digital, yang masih langka.
  • Isu Etika dan Keamanan
    Penggunaan AI menimbulkan pertanyaan tentang privasi data pekerja, pengawasan berlebihan, dan potensi penggantian tenaga kerja manusia.
  • Biaya Awal yang Tinggi
    Implementasi sistem berbasis AI memerlukan investasi besar di awal, yang menjadi kendala bagi perusahaan kecil dan menengah.

Peluang dan Masa Depan AI dalam Konstruksi

Penulis menggarisbawahi bahwa masa depan AI dalam konstruksi sangat menjanjikan, terutama dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Dengan kemampuan AI untuk melakukan simulasi energi dan menganalisis emisi karbon, konstruksi hijau bisa menjadi lebih mudah diwujudkan.

Potensi lain adalah:

  • Kolaborasi manusia dan robot (cobots) dalam pekerjaan berat.
  • Desain bangunan adaptif yang mampu merespon kondisi lingkungan secara dinamis.
  • Manajemen risiko prediktif berbasis data real-time.

Dalam jangka panjang, penggunaan AI juga bisa berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengurangi pemborosan material dan meningkatkan keselamatan kerja.

Kritik dan Saran

Meskipun paper ini sangat komprehensif, ada beberapa catatan kritis:

  • Studi lebih banyak membahas aspek teknis AI, tetapi minim mengulas strategi adopsi di negara berkembang seperti Indonesia, di mana hambatan infrastruktur dan literasi teknologi lebih kompleks.
  • Perlu pendekatan interdisipliner yang lebih eksplisit, melibatkan ilmu sosial untuk mengkaji dampak AI terhadap tenaga kerja lapangan.
  • Penulis juga bisa memperkaya analisis dengan studi longitudinal untuk melihat dampak jangka panjang dari penggunaan AI di berbagai jenis proyek konstruksi.

Relevansi dengan Industri Konstruksi Indonesia

Indonesia yang sedang giat membangun infrastruktur besar—seperti Ibu Kota Nusantara (IKN)—dapat mengambil banyak pelajaran dari studi ini. Salah satunya adalah pentingnya membangun ekosistem data konstruksi dari hulu ke hilir agar AI bisa diadopsi secara efektif.

Beberapa strategi yang dapat diadaptasi di Indonesia:

  • Mendorong kolaborasi antara startup teknologi lokal dengan BUMN konstruksi.
  • Menyelenggarakan pelatihan vokasi AI untuk tenaga kerja teknik.
  • Menyusun kebijakan nasional terkait etika dan keamanan penggunaan AI di proyek infrastruktur.

Penutup

Artikel yang ditulis oleh Abioye et al. menjadi salah satu referensi penting dalam memahami pergeseran paradigma industri konstruksi menuju era digital. Dengan mengangkat berbagai aplikasi AI yang nyata dan menelaah tantangan secara kritis, studi ini memberikan gambaran utuh bagi perusahaan konstruksi, akademisi, dan pembuat kebijakan yang ingin bertransformasi secara digital.

Namun demikian, transformasi ini memerlukan kerja sama berbagai pihak—dari pengembang teknologi, kontraktor, pemerintah hingga tenaga kerja lapangan. AI bukanlah solusi instan, melainkan alat yang memerlukan strategi implementasi cermat agar benar-benar memberikan dampak positif yang inklusif.

Sumber asli artikel:
Abioye, S. O., Oyedele, L. O., Akanbi, L., Delgado, J. M. D., Ajayi, A., Akinade, O. O., Bilal, M., & Owolabi, H. (2021). Artificial Intelligence in the Construction Industry: A Review of Present Status, Opportunities and Future Challenges. Journal of Building Engineering, 40, 102455.

 

Selengkapnya
Menggali Potensi Artificial Intelligence di Industri Bangunan
page 1 of 1