Jadwal Praktikum Tanpa Drama: Inovasi Web Aplikasi untuk Kampus Modern

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah

14 Mei 2025, 08.05

pixabay

Pendahuluan

Di era digital saat ini, efektivitas pengelolaan jadwal praktikum menjadi krusial, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi yang memiliki dinamika penggunaan laboratorium yang tinggi. Artikel karya Dede Haryadi, Refi Yenti, dan Ayi Suryana dari Universitas Bina Darma ini menyoroti permasalahan pelik yang sering kali dihadapi oleh pihak laboratorium kampus, yaitu pengelolaan jadwal praktikum yang masih manual.

Permasalahan tersebut tidak hanya menghambat efisiensi kerja staf laboratorium, namun juga menimbulkan potensi benturan jadwal dan miskomunikasi antara dosen, laboran, dan mahasiswa. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi web berbasis menjadi solusi yang tepat, efisien, dan relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Tujuan Penelitian dan Relevansinya

Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis web yang mampu membantu pengelolaan jadwal praktikum secara sistematis, mudah diakses, dan real-time. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, serta akurasi informasi dalam proses penjadwalan.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan digital dalam bidang akademik, sistem seperti ini memiliki relevansi tinggi—tidak hanya untuk Universitas Bina Darma, namun juga bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia.

Metodologi yang Digunakan

1. Metode Pengembangan Sistem

Peneliti menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari lima tahapan:

  • Analisis Kebutuhan: Identifikasi aktor sistem (admin, laboran, dosen, dan mahasiswa).

  • Perancangan Sistem: Pembuatan flowchart, use case diagram, dan desain database.

  • Implementasi: Pembuatan aplikasi berbasis PHP dan MySQL.

  • Pengujian: Uji coba sistem dengan skenario aktual.

  • Pemeliharaan: Penyesuaian jika ditemukan bug atau error.

2. Teknologi Pendukung

  • Bahasa Pemrograman: PHP

  • Database: MySQL

  • Web Server: Apache

  • Tool Perancangan: UML dan flowchart

Metodologi ini cukup klasik namun terbukti handal dalam pengembangan aplikasi sistem informasi berbasis web dengan kebutuhan yang spesifik dan terstruktur.

Fitur Unggulan Aplikasi yang Dikembangkan

🔹 Manajemen Jadwal Praktikum

  • Input, edit, dan hapus jadwal berdasarkan nama mata kuliah, kelas, dan laboratorium.

  • Validasi agar tidak terjadi bentrok waktu antara kelas satu dengan lainnya.

🔹 Notifikasi dan Monitoring

  • Dosen dan laboran dapat memantau jadwal secara real-time.

  • Sistem memberikan peringatan jika terjadi tumpang tindih jadwal.

🔹 Hak Akses Berdasarkan Peran

  • Mahasiswa hanya bisa melihat jadwal praktikum.

  • Dosen dan laboran dapat menambahkan atau mengedit data yang relevan.

🔹 Dashboard Interaktif

  • Tersedia ringkasan jadwal mingguan atau bulanan.

  • Interface dirancang sederhana agar mudah dipahami semua pengguna.

Analisis Keunggulan dan Kelemahan Sistem

✅ Keunggulan

  • Efisiensi Waktu dan Tenaga: Tidak perlu mencetak atau merevisi jadwal manual.

  • Aksesibilitas: Bisa diakses dari mana saja, kapan saja melalui browser.

  • Transparansi: Semua pihak memiliki akses informasi yang sama.

  • Reduksi Human Error: Sistem otomatis mendeteksi bentrok jadwal.

❌ Kelemahan

  • Belum tersedia fitur integrasi dengan sistem akademik utama universitas.

  • Aplikasi belum diuji untuk akses skala besar atau lintas fakultas.

  • Antarmuka (UI) sederhana tetapi belum responsif untuk perangkat mobile.

Studi Kasus

Laboratorium komputer Universitas Bina Darma digunakan oleh berbagai program studi secara bergantian. Sebelum sistem ini dikembangkan, jadwal praktikum disusun manual menggunakan Microsoft Excel dan disebarkan melalui media cetak atau grup WhatsApp.

Setelah penerapan sistem ini, tercatat:

  • Penurunan konflik jadwal sebesar 85% dalam dua semester awal.

  • Waktu penyusunan jadwal berkurang dari 7 hari menjadi 2 hari.

  • 90% pengguna (dosen dan laboran) menyatakan puas karena dapat melihat perubahan jadwal secara real-time.

Temuan ini menunjukkan bahwa sistem benar-benar menyelesaikan masalah yang menjadi tujuan awal penelitian.

Perbandingan dengan Penelitian Sejenis

Penelitian ini sejalan dengan studi lain, seperti yang dilakukan oleh Yulianto et al. (2021) yang mengembangkan sistem penjadwalan untuk laboratorium teknik menggunakan metode SCRUM. Perbedaannya, sistem pada penelitian ini lebih sederhana dan cocok diterapkan di institusi dengan sumber daya TI terbatas.

Namun jika dibandingkan dengan platform penjadwalan berbasis cloud seperti Google Calendar API Integration, sistem ini masih kalah dalam hal fleksibilitas dan dukungan multiplatform. Tapi untuk kebutuhan lokal kampus, desain khusus seperti ini lebih unggul karena bisa dikustom sesuai kebutuhan institusi.

Dampak Praktis dan Rekomendasi

Sistem ini bukan hanya solusi teknis, tapi juga berkontribusi pada:

  • Transformasi digital kampus: Menjadi langkah awal menuju smart campus.

  • Peningkatan kepuasan pengguna: Baik dari pihak mahasiswa, dosen, maupun laboran.

  • Penghematan biaya operasional: Karena tidak perlu cetak manual atau revisi berulang.

📌 Rekomendasi Pengembangan Lanjutan:

  1. Integrasi ke sistem akademik seperti KRS dan LMS.

  2. Versi mobile-friendly atau aplikasi Android untuk kemudahan akses.

  3. Fitur reminder otomatis melalui email atau notifikasi push.

  4. Data analitik untuk mengetahui frekuensi penggunaan laboratorium.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi berbasis web untuk manajemen jadwal praktikum adalah solusi yang efektif, efisien, dan layak direplikasi. Sistem ini memberikan nilai tambah yang signifikan dari segi efisiensi, akurasi, dan transparansi. Dengan pengembangan lanjutan, sistem ini berpotensi menjadi model bagi sistem laboratorium di perguruan tinggi lain di Indonesia.

Sumber Artikel

Haryadi, D., Yenti, R., & Suryana, A. (2022). Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Jadwal Praktikum Berbasis Web pada Laboratorium Komputer Universitas Bina Darma. Prosiding Seminar Nasional SAKAPARI 3.