Pendahuluan
Artikel ini mengeksplorasi implementasi Green Supply Chain Management (GSCM) di berbagai sektor industri di India. GSCM menjadi pendekatan strategis untuk menggabungkan kelestarian lingkungan dengan efisiensi operasional dalam rantai pasokan. Studi ini menggunakan pendekatan berbasis kasus yang mencakup analisis perusahaan seperti HCL Infosystem, Tata Consultancy Services (TCS), dan Larsen & Toubro (L&T). Penelitian ini juga menyoroti tantangan, peluang, dan dampak GSCM terhadap keberlanjutan bisnis dan lingkungan.
Kerangka Konseptual GSCM
GSCM mencakup proses 4R1D: Reduce, Reuse, Recycle, Reclaim, dan Degradable, yang terintegrasi dalam seluruh siklus hidup produk, mulai dari bahan baku hingga limbah. Selain itu, pendekatan ini memanfaatkan teknologi seperti e-logistics, reverse logistics, dan green manufacturing untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi ekonomi.
Teori Pendukung:
- Transaction Cost Theory: Mengoptimalkan biaya transaksi melalui efisiensi rantai pasokan.
- Resource-Based View (RBV): Menekankan pentingnya sumber daya organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Temuan Utama
1. Efektivitas GSCM di India
- HCL Infosystem: Implementasi e-logistics dan kebijakan daur ulang e-waste telah membantu perusahaan mengurangi limbah elektronik hingga 30%.
- TCS: Kebijakan pengadaan hijau dan rantai pasokan melingkar (circular supply chain) meningkatkan profitabilitas sebesar 15% sambil memenuhi target keberlanjutan.
- L&T: Investasi sebesar USD 2.5 miliar untuk energi hijau, dengan target netralitas karbon dan air pada 2035–2040.
2. Tantangan dalam Implementasi GSCM
- Kendala Teknologi: Banyak perusahaan kekurangan infrastruktur digital yang memadai untuk mendukung otomatisasi proses hijau.
- Resistensi terhadap Perubahan: Kurangnya pelatihan dan kesadaran membuat adopsi GSCM menjadi lambat, terutama di sektor UKM.
- Biaya Awal: Implementasi teknologi hijau membutuhkan investasi besar, yang seringkali sulit diakses oleh perusahaan kecil.
3. Dampak Positif GSCM
- Lingkungan: Pengurangan emisi karbon sebesar 40% melalui penggunaan e-vehicles dalam logistik.
- Ekonomi: Optimalisasi biaya produksi dan logistik mencatat peningkatan efisiensi hingga 20%.
- Sosial: Pelatihan bagi karyawan menciptakan tenaga kerja yang lebih sadar lingkungan, meningkatkan kepuasan pelanggan.
Studi Kasus: Perusahaan Terkemuka di India
HCL Infosystem Limited
- Kebijakan Hijau: Memperkenalkan kebijakan daur ulang limbah elektronik (e-waste) untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional.
- Hasil: Pengurangan dampak limbah elektronik terhadap lingkungan sebesar 30%, dengan peningkatan kepercayaan pelanggan.
Tata Consultancy Services (TCS)
- Circular Supply Chain: Menekankan penggunaan kembali bahan baku dalam proses manufaktur untuk mengurangi limbah.
- Dampak: Profitabilitas meningkat sebesar 15%, sambil menciptakan rantai pasokan yang lebih berkelanjutan.
Larsen & Toubro (L&T)
- Investasi Hijau: Mengalokasikan USD 2.5 miliar untuk proyek energi bersih, termasuk hidrogen hijau dan sel bahan bakar.
- Target: Netralitas karbon dan air pada 2035–2040, dengan pengurangan konsumsi kayu hingga 60% dalam krematorium hijau.
Rekomendasi Strategis
- Penguatan Pelatihan Karyawan:
Karyawan harus mendapatkan pelatihan keterampilan hijau untuk mendukung otomatisasi dan inovasi dalam GSCM. - Investasi pada Teknologi Digital:
Penggunaan IoT dan blockchain dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi logistik, terutama dalam manajemen limbah dan pelacakan produk. - Kemitraan untuk Proyek Hijau:
Kolaborasi antara perusahaan besar dan UKM dapat mempercepat adopsi teknologi hijau sambil berbagi biaya dan pengetahuan.
Kesimpulan
Implementasi GSCM di India menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan, efisiensi operasional, dan daya saing bisnis. Studi ini menekankan pentingnya kolaborasi, pelatihan, dan investasi strategis untuk menghadapi tantangan GSCM. Dengan langkah yang tepat, perusahaan di India dapat memimpin dalam keberlanjutan global melalui rantai pasokan hijau.
Sumber:
Pradeep Singh (2023). Implementation of Green Supply Chain Management Practices: Examples from India. Metropolia University of Applied Sciences.