Pendahuluan: Ketika Game Menjadi Alat Perubahan Sosial
Pengelolaan air di komunitas periurban sering kali diwarnai konflik, ketimpangan akses, dan minimnya partisipasi warga. Artikel karya Mariano dan Alves (2020) menawarkan pendekatan inovatif: menggabungkan roleplaying game (RPG) dan agentbased modeling (ABM) untuk memahami dan memperbaiki perilaku kolektif dalam pengelolaan air. Studi ini dilakukan di Canaan Settlement, wilayah pertanian kecil di Distrik Federal Brasil yang mengalami krisis air antara 2015–2017.
Metodologi: Kombinasi Edukasi, Simulasi, dan Partisipasi
Penelitian ini menggunakan dua alat utama:
- WaDiGa (Water Distribution Game): RPG berbasis papan yang mensimulasikan pengambilan keputusan petani terkait jenis tanaman, penggunaan air, dan investasi sumur.
- ABM di platform GAMA: Model komputer yang mereplikasi perilaku petani berdasarkan hasil RPG, lalu mensimulasikan enam skenario iklim dan pasar.
Studi dilakukan dalam dua sesi RPG dengan total 22 peserta dari komunitas lokal. Model ABM mencakup 100 agen petani, 50x50 petak lahan, dan tiga jenis tanaman utama: jagung (nonirigasi), markisa (irigasi), dan agroforestri.
Studi Kasus: Canaan Settlement dan Krisis Air
Canaan Settlement terdiri dari 67 lahan pertanian kecil (1–5 ha) di DAS Descoberto, yang menyuplai air untuk 60% populasi Distrik Federal. Tantangan utama:
- Krisis air 2016–2018 akibat kekeringan dan ekspansi urban ilegal.
- Ketimpangan akses air antara petani hulu dan hilir.
- Ketergantungan pada sumur pribadi, yang mahal dan tidak merata.
Temuan dari RPG: Realitas Sosial dalam Simulasi
Sesi pertama RPG menunjukkan bahwa:
- Petani lebih memilih lahan dekat sungai.
- Agroforestri (AFS) populer karena dianggap konservatif dan menguntungkan.
- Saat curah hujan tinggi, konsumsi air meningkat drastis tanpa koordinasi.
- Dialog kolektif hanya muncul saat air langka, tapi tidak menghasilkan kesepakatan.
Sesi kedua menambahkan elemen sumur pribadi dan kolektif. Hasilnya:
- Pemain kaya membeli sumur pribadi, memperkuat ketimpangan.
- Sumur kolektif diabaikan karena konflik sosial.
- 62,5% lahan memiliki sumur pribadi di akhir sesi, mencerminkan realitas lokal.
Komentar pemain seperti “kalau terus begini, lahan hilir jadi perumahan” menunjukkan kesadaran akan spekulasi properti akibat krisis air.
Model ABM: Prediksi, Validasi, dan Simulasi
Model ABM memvalidasi hasil RPG dan mensimulasikan 6 skenario berdasarkan kombinasi curah hujan (tinggi, sedang, rendah) dan kondisi pasar (baik, buruk). Temuan utama:
- Skenario 1 (hujan tinggi, pasar bagus): profit tinggi (R$1,1 juta), tapi air habis dalam 5,8 tahun.
- Skenario 2 (hujan tinggi, pasar buruk): profit turun 45%, tapi air bertahan 28 tahun.
- Skenario 6 (hujan rendah, pasar buruk): tidak ada tanaman irigasi, muncul properti urban, profit nyaris nol.
AFS menghasilkan 44% dari total profit di skenario terbaik, menunjukkan potensi sebagai solusi berkelanjutan.
Kritik dan Refleksi: Antara Edukasi dan Prediksi
Artikel ini menonjol karena:
- Menggabungkan edukasi dan simulasi dalam satu pendekatan partisipatif.
- Merefleksikan realitas sosial lewat RPG, bukan hanya model statistik.
- Menunjukkan bahwa kesadaran tidak otomatis menghasilkan kolaborasi—akses dan insentif tetap krusial.
Namun, model masih menyederhanakan dinamika sosial seperti konflik internal, gender, dan kekuasaan lokal. Selain itu, asumsi bahwa curah hujan langsung memengaruhi air tanah bisa disempurnakan dengan data hidrogeologi.
Nilai Tambah dan Relevansi Global
Pendekatan ini sangat relevan untuk:
- Wilayah periurban di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang menghadapi tekanan urbanisasi dan krisis air.
- Program edukasi lingkungan, karena RPG terbukti meningkatkan kesadaran dan empati.
- Perencanaan partisipatif berbasis data, karena ABM dapat digunakan untuk diskusi kebijakan.
Kesimpulan: Game Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Alat Perubahan
Studi ini membuktikan bahwa perubahan perilaku kolektif bisa dimulai dari simulasi sederhana. Ketika petani melihat dampak keputusan mereka secara visual dan langsung, mereka lebih terbuka untuk berdialog dan mengevaluasi strategi. Kombinasi RPG dan ABM bukan hanya alat akademik, tapi juga platform pembelajaran sosial yang kuat.
Sumber Artikel :
Mariano, D. J. K., & Alves, C. M. A. (2020). The application of roleplaying games and agentbased modelling to the collaborative water management in periurban communities. Revista Brasileira de Recursos Hídricos, 25, e25.