Faktor Pendorong dan Penghambat Implementasi Green Supply Chain Management di Industri Manufaktur Mozambik: Tinjauan Kualitatif

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

20 Februari 2025, 10.57

unplash.com

Artikel "Drivers and barriers of green supply chain management implementation in the Mozambican manufacturing industry" oleh W Niemann, T Kotze, dan F Adamo, yang diterbitkan di Journal of Contemporary Management pada tahun 2016, membahas tentang faktor-faktor pendorong (drivers) dan penghambat (barriers) implementasi Green Supply Chain Management (GSCM) di industri manufaktur Mozambik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerapan praktik GSCM di industri manufaktur Mozambik melalui studi kualitatif.

Latar Belakang dan Motivasi

Dalam dua dekade terakhir, isu-isu terkait rantai pasok hijau atau Green Supply Chain Management (GSCM) menjadi fokus perhatian banyak peneliti. GSCM bertujuan untuk mengurangi limbah dan polusi dengan mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam desain produk dan manajemen akhir masa pakai. Implementasi rantai pasok hijau dipengaruhi oleh faktor pendorong (drivers) dan penghambat (barriers). Pemahaman tentang berbagai faktor pendorong dan penghambat yang terlibat dalam GSCM sangat penting, terutama bagi industri manufaktur yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan polusi.

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Mengidentifikasi faktor pendorong yang memotivasi implementasi GSCM di industri manufaktur Mozambik.
  2. Mengidentifikasi faktor penghambat yang mencegah implementasi GSCM di industri manufaktur Mozambik.
  3. Menentukan faktor pendorong dan penghambat mana yang memiliki dampak terbesar/terkecil pada implementasi praktik GSCM di industri manufaktur Mozambik.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan manajer senior di delapan organisasi yang berbeda di industri manufaktur Mozambik. Data dianalisis menggunakan analisis tematik.

Kerangka Teoretis

Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:

  • Green Supply Chain Management (GSCM): Proses menggunakan input rantai pasok yang ramah lingkungan dan mengubah input ini menjadi output yang dapat direklamasi dan digunakan kembali pada akhir siklus hidupnya, sehingga menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan.
  • Faktor Pendorong (Drivers): Kekuatan yang memotivasi organisasi untuk mengimplementasikan rantai pasok hijau.
  • Faktor Penghambat (Barriers): Kekuatan yang menghambat implementasi rantai pasok hijau.
  • Corporate Social Responsibility (CSR): Tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Organizational Culture: Budaya organisasi.

Hasil dan Diskusi

Faktor Pendorong Implementasi GSCM

Hasil penelitian mengidentifikasi empat faktor pendorong utama implementasi GSCM di industri manufaktur Mozambik:

  1. Corporate Social Responsibility (CSR): Perusahaan semakin bertanggung jawab atas dampak lingkungan mereka dan mendapat tekanan dari pemangku kepentingan.
  2. Internal Organizational Policies: Organisasi dengan kebijakan internal yang kuat tentang manajemen lingkungan lebih mungkin untuk menerapkan praktik GSCM.
  3. Board and Top Management Support: Dukungan dari dewan direksi dan manajemen puncak sangat penting untuk menyediakan sumber daya dan menciptakan budaya kesadaran lingkungan dalam organisasi.
  4. Green Image and Competitive Advantage: Citra hijau yang baik dan keunggulan kompetitif.

Faktor Penghambat Implementasi GSCM

Hasil penelitian juga mengidentifikasi delapan faktor penghambat utama implementasi GSCM di industri manufaktur Mozambik:

  1. Organizational Culture: Banyak organisasi di Mozambik memiliki budaya tradisional yang tidak menghargai keberlanjutan lingkungan.
  2. Corruption: Korupsi dapat menyebabkan persaingan tidak sehat, kurangnya transparansi, dan pengabaian terhadap peraturan lingkungan.
  3. Costs: Implementasi rantai pasok hijau membutuhkan investasi yang signifikan dalam teknologi dan proses baru, serta pelatihan karyawan.
  4. Government Legislations: Peraturan pemerintah dapat menciptakan ketidakpastian karena sering berubah dan sulit ditafsirkan.
  5. Lack of Awareness and Knowledge: Banyak organisasi mungkin tidak menyadari manfaat GSCM atau tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikannya.
  6. Supply Chain Complexity: Kompleksitas rantai pasok dapat mempersulit koordinasi dan pengendalian kinerja lingkungan di seluruh rantai pasok.
  7. Lack of Resources: Banyak organisasi mungkin tidak memiliki sumber daya keuangan, sumber daya manusia, atau sumber daya teknologi yang diperlukan untuk mengimplementasikan praktik GSCM.
  8. Lack of Top Management Commitment: Kurangnya komitmen dari manajemen puncak.

Statistik Penting

  • Penelitian ini menggunakan sampel kecil yang terdiri dari delapan organisasi, yang membatasi kemampuan generalisasi temuan.
  • Penelitian ini hanya berfokus pada industri manufaktur, yang berarti bahwa temuan tersebut mungkin tidak berlaku untuk industri lain.
  • Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif, yang berarti bahwa temuan tersebut tidak dapat digeneralisasikan secara statistik.

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi GSCM di industri manufaktur Mozambik didorong oleh faktor-faktor seperti CSR, kebijakan organisasi internal, dan dukungan manajemen puncak. Namun, implementasi GSCM juga dihambat oleh faktor-faktor seperti budaya organisasi, korupsi, biaya, dan peraturan pemerintah.

Implikasi Manajerial

Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:

  • Perusahaan harus berfokus pada promosi budaya organisasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
  • Perusahaan harus berupaya mengurangi korupsi dan meningkatkan transparansi dalam operasi mereka.
  • Perusahaan harus bersedia berinvestasi dalam teknologi dan proses baru yang ramah lingkungan.
  • Pemerintah harus menyediakan peraturan yang jelas dan konsisten untuk mendorong implementasi GSCM.
  • Organisasi harus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang manfaat GSCM.
  • Perusahaan harus mengatasi kompleksitas rantai pasok mereka untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
  • Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk mengimplementasikan praktik GSCM.
  • Manajemen puncak harus berkomitmen untuk mendukung inisiatif GSCM.

Penelitian Masa Depan

Penelitian masa depan dapat fokus pada:

  • Menggunakan ukuran sampel yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan generalisasi temuan.
  • Berfokus pada industri lain untuk menentukan apakah temuan tersebut berlaku untuk konteks lain.
  • Menggunakan desain penelitian kuantitatif untuk menguji hubungan antara faktor pendorong dan penghambat implementasi GSCM.

Sumber : Niemann, W., Kotze, T., & Adamo, F. (2016). Drivers and barriers of green supply chain management implementation in the Mozambican manufacturing industry. Journal of Contemporary Management, 13, 977-1013.