Industri 4.0 menghadirkan revolusi besar dalam sektor manufaktur dengan integrasi teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), robotika, dan kecerdasan buatan. Namun, kemajuan ini juga membawa risiko baru bagi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Studi yang dilakukan oleh Aylin Adem, Erman Çakit, dan Metin Dağdeviren dalam jurnal SN Applied Sciences (2020) menyoroti risiko baru yang muncul akibat pergeseran ke lingkungan kerja berbasis teknologi tinggi. Dengan menggunakan pendekatan Hesitant Fuzzy Analytic Hierarchy Process (AHP), penelitian ini mengidentifikasi, mengelompokkan, dan memprioritaskan risiko K3 dalam konteks Industri 4.0.
Para peneliti menggunakan metode Hesitant Fuzzy AHP untuk menentukan peringkat risiko yang muncul akibat penggunaan teknologi Industri 4.0. Metode ini memungkinkan para ahli menilai risiko dengan lebih fleksibel dan akurat dibandingkan metode tradisional. Studi ini mengumpulkan data dari pakar industri dan membandingkan berbagai faktor risiko dengan mempertimbangkan tingkat kepentingannya.
Risiko Utama dalam Industri 4.0
Penelitian ini mengidentifikasi lima risiko utama dalam lingkungan kerja berbasis teknologi:
- Kelelahan Mental (Mental Fatigue)
- Peringkat risiko tertinggi dalam penelitian ini.
- Disebabkan oleh interaksi manusia-mesin yang kompleks dan tuntutan kognitif tinggi.
- Berkontribusi terhadap stres kerja dan menurunkan produktivitas.
- Tekanan Psikologis (Psychological Pressure)
- Timbul akibat kebutuhan untuk beradaptasi dengan tugas yang membutuhkan kreativitas tinggi.
- Pekerja merasa tertekan karena harus menguasai teknologi baru dengan cepat.
- Gangguan Mata (Eye-related Disorders)
- Disebabkan oleh paparan layar komputer dalam waktu lama.
- Dapat mengarah pada kelelahan mata digital (digital eye strain).
- Gangguan akibat Posisi Kerja Statis (Disorders from Static Working Position)
- Pekerjaan berbasis teknologi sering kali membuat pekerja berada dalam posisi duduk dalam waktu lama.
- Risiko kesehatan meliputi nyeri punggung, leher, dan gangguan muskuloskeletal lainnya.
- Paparan Partikel Berbahaya dari Interaksi dengan Robot (Exposure to Unknown Dangerous Particles)
- Berisiko karena bahan atau partikel yang dihasilkan oleh robot atau mesin otomatis.
- Risiko ini sulit diprediksi karena kurangnya data tentang dampak jangka panjangnya.
Analisis dan Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, dua risiko tertinggi yang perlu mendapat perhatian utama adalah kelelahan mental dan tekanan psikologis. Ini menunjukkan bahwa meskipun otomatisasi dan digitalisasi mengurangi beban kerja fisik, mereka membawa tantangan baru terkait kesejahteraan mental pekerja. Beberapa implikasi penting dari temuan ini meliputi:
- Perlu adanya program manajemen stres di tempat kerja untuk membantu pekerja menghadapi tekanan akibat peralihan ke Industri 4.0.
- Desain ulang lingkungan kerja yang mengurangi beban mental dan mendukung keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.
- Implementasi sistem rotasi pekerjaan untuk mengurangi dampak posisi kerja statis dan kelelahan akibat penggunaan layar.
- Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang lebih baik untuk mengatasi paparan partikel berbahaya dari robot dan mesin otomatis.
Rekomendasi untuk Masa Depan
Agar transisi ke Industri 4.0 berjalan lancar tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja, perusahaan harus mengambil langkah-langkah berikut:
- Peningkatan Kesadaran tentang Risiko Baru
- Pelatihan reguler bagi pekerja dan manajer tentang dampak psikologis dari lingkungan kerja berbasis teknologi.
- Optimasi Penggunaan Teknologi
- Menggunakan teknologi yang mendukung ergonomi kerja, seperti standing desks dan pencahayaan adaptif.
- Pengembangan Kebijakan Kesehatan Mental
- Memberikan dukungan psikologis dan menciptakan budaya kerja yang sehat secara mental.
- Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
- Menggunakan data analitik untuk memantau kesejahteraan pekerja dan menyesuaikan strategi K3 sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja, termasuk risiko baru bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Penelitian ini menegaskan bahwa kelelahan mental dan tekanan psikologis merupakan tantangan utama dalam lingkungan kerja berbasis teknologi. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah proaktif untuk mengurangi dampak negatif ini dan memastikan kesejahteraan pekerja tetap menjadi prioritas.
Sumber Asli
Adem, Aylin., Çakit, Erman., & Dağdeviren, Metin. Occupational Health and Safety Risk Assessment in the Domain of Industry 4.0. SN Applied Sciences, 2:977, 2020.