Pendahuluan
Dalam industri logistik, Warehouse Management System (WMS) memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi penyimpanan barang, mengoptimalkan operasional gudang, dan mempercepat proses distribusi. Paper berjudul The Effect of the Implementation of Warehouse Management System on the Storage of Goods at PT Shippindo Logistics Technology oleh Dedek Faisal Anugrah dan Mithun B Patil membahas bagaimana penerapan WMS dapat meningkatkan efektivitas manajemen gudang di PT Shippindo.
Penelitian ini mengungkap bahwa implementasi WMS mampu mengurangi kesalahan pencatatan stok, mempercepat pemrosesan barang, serta meningkatkan ketepatan pengiriman. Sebelum menggunakan sistem ini, PT Shippindo menghadapi berbagai masalah, seperti penempatan barang yang tidak efisien, kesalahan dalam stock opname, dan keterlambatan distribusi. Dengan penerapan WMS, perusahaan berhasil meningkatkan akurasi inventaris hingga 40% dan mengurangi waktu pencarian barang sebesar 30%.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei, di mana 100 karyawan PT Shippindo Logistics diberikan kuesioner terkait efisiensi gudang sebelum dan sesudah penerapan WMS. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS, dengan metode regresi linier untuk menentukan hubungan antara WMS dan efisiensi penyimpanan barang.
Dari hasil regresi, ditemukan persamaan Y = 11.038 + 0.938X0.710, yang menunjukkan bahwa WMS memiliki pengaruh signifikan terhadap penyimpanan barang, dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Hasil Penelitian & Dampak Penerapan WMS
Penelitian ini menemukan bahwa penerapan Warehouse Management System memberikan dampak positif pada penyimpanan barang dan efisiensi operasional gudang di PT Shippindo Logistics. Berikut adalah beberapa hasil utama dari studi ini:
- Peningkatan Akurasi Inventaris
- Sebelum implementasi WMS, sering terjadi ketidaksesuaian antara catatan sistem dengan stok fisik, menyebabkan kesalahan dalam pengiriman barang.
- Dengan sistem WMS, akurasi pencatatan stok meningkat hingga 40%, mengurangi risiko kehilangan barang dan kelebihan persediaan.
- Pengurangan Waktu Pencarian Barang
- Tata letak gudang yang tidak optimal sebelumnya membuat waktu pencarian barang lebih lama, terutama untuk barang dengan volume tinggi.
- Setelah penerapan WMS, waktu pencarian barang berkurang sebesar 30%, meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan mempercepat pemrosesan pesanan.
- Optimalisasi Proses Inbound & Outbound
- Sebelum penerapan WMS, barang sering tertukar atau terlambat dikirim karena sistem pencatatan manual.
- Dengan fitur barcode scanning dan digital tracking, kesalahan pengiriman berkurang 20%, meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Efisiensi Ruang Penyimpanan
- Penyimpanan barang yang tidak teratur menyebabkan pemanfaatan ruang gudang kurang maksimal.
- Dengan WMS, penempatan barang menjadi lebih terstruktur, memungkinkan peningkatan kapasitas penyimpanan hingga 15%.
Studi Kasus: Perbandingan Sebelum & Sesudah Penerapan WMS
Penelitian ini membandingkan kinerja gudang PT Shippindo sebelum dan sesudah penerapan WMS. Hasil yang ditemukan antara lain:
- Sebelum Implementasi WMS
- Kesalahan pencatatan stok tinggi (20-30% mismatch)
- Waktu pencarian barang lama (rata-rata 15 menit per item)
- Distribusi sering tertunda akibat ketidaksesuaian stok
- Manajemen barang masih manual, rawan kesalahan
- Setelah Implementasi WMS
- Kesalahan pencatatan stok berkurang hingga 40%
- Waktu pencarian barang turun menjadi 10 menit per item
- Ketepatan distribusi meningkat, keterlambatan berkurang 20%
- Automasi pencatatan meningkatkan efisiensi operasional
Dengan perubahan ini, PT Shippindo berhasil meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memastikan pelayanan pelanggan lebih baik.
Tantangan dalam Implementasi WMS
Meskipun WMS membawa banyak manfaat, penelitian ini juga menemukan beberapa tantangan dalam penerapannya:
- Investasi Awal yang Besar
- Implementasi sistem digital membutuhkan biaya tinggi untuk infrastruktur dan pelatihan karyawan.
- Namun, dalam jangka panjang, sistem ini mampu mengurangi biaya operasional secara signifikan.
- Adaptasi Karyawan terhadap Teknologi Baru
- Banyak pekerja gudang terbiasa dengan sistem manual, sehingga perlu waktu untuk mempelajari sistem baru.
- Pelatihan intensif diperlukan agar seluruh tim dapat menggunakan WMS dengan maksimal.
- Integrasi dengan Sistem Lama
- Sebelum implementasi WMS, PT Shippindo menggunakan sistem pencatatan manual yang sulit dikombinasikan dengan sistem digital baru.
- Proses migrasi data menjadi tantangan utama dalam transisi ke sistem yang lebih modern.
Kesimpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa Warehouse Management System (WMS) berperan penting dalam meningkatkan efisiensi penyimpanan barang dan manajemen gudang. Dengan penerapan WMS, PT Shippindo Logistics berhasil mengurangi kesalahan pencatatan stok, mempercepat proses pengambilan barang, serta meningkatkan ketepatan pengiriman.
Meskipun ada tantangan dalam penerapannya, seperti biaya investasi awal dan kebutuhan pelatihan karyawan, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar dalam meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan logistik lainnya disarankan untuk mengadopsi teknologi WMS guna meningkatkan produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Sumber : Anugrah, D. F., & Patil, M. B. The Effect of the Implementation of Warehouse Management System on the Storage of Goods at PT Shippindo Logistics Technology. Sinergi International Journal of Logistic, Vol. 1, Issue 1, April 2023, pp. 32-41.