Dampak Digital Procurement terhadap Supplier Satisfaction dan Operative Excellence dalam Rantai Pasokan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

26 Februari 2025, 11.18

unplash.com

Pendahuluan

Perkembangan teknologi telah mengubah cara perusahaan mengelola rantai pasokan mereka. Digital procurement, atau penggunaan teknologi digital dalam proses pengadaan, semakin banyak diadopsi oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan hubungan dengan pemasok.

Namun, sejauh mana digital procurement berdampak pada kepuasan pemasok (supplier satisfaction) dan keunggulan operasional (operative excellence) masih menjadi perdebatan. Studi ini, berdasarkan penelitian oleh Tommaso Liberale (2023), mengeksplorasi dampak digital procurement dalam industri kimia dan menguji apakah praktik digital procurement benar-benar meningkatkan kepuasan pemasok atau hanya memperbaiki efisiensi operasional perusahaan.

Metodologi Penelitian

Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis survei terhadap 119 pemasok di industri kimia. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) untuk mengevaluasi hubungan antara digital procurement, supplier satisfaction, dan operative excellence.

Temuan Utama

1. Digital Procurement Meningkatkan Operative Excellence tetapi Tidak Mempengaruhi Supplier Satisfaction

  • Digital procurement berdampak positif pada operative excellence, meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan dalam rantai pasokan.
  • Tidak ada hubungan signifikan antara digital procurement dan supplier satisfaction, bertentangan dengan hipotesis awal penelitian.
  • Faktor utama yang meningkatkan supplier satisfaction adalah relational behavior dan growth opportunity, bukan teknologi digital semata.

2. Preferred Customer Status (PCS) Bergantung pada Supplier Satisfaction

  • Perusahaan dengan supplier satisfaction yang tinggi lebih mungkin mendapatkan status Preferred Customer (PCS), yaitu status eksklusif yang memungkinkan mereka menerima perlakuan istimewa dari pemasok.
  • Keuntungan dari PCS termasuk harga lebih kompetitif, akses lebih awal ke inovasi, serta ketahanan rantai pasokan yang lebih kuat.

3. Profitabilitas dan Operative Excellence Tidak Secara Langsung Meningkatkan Supplier Satisfaction

  • Profitabilitas tidak memiliki dampak signifikan terhadap supplier satisfaction, menunjukkan bahwa pemasok tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial tetapi juga faktor hubungan dan kesempatan bisnis jangka panjang.
  • Operative excellence meningkatkan efisiensi tetapi tidak menjamin kepuasan pemasok, karena pemasok tetap mengutamakan hubungan bisnis yang stabil dan peluang pertumbuhan.

4. Digital Capability Asymmetry Tidak Mempengaruhi Supplier Satisfaction

  • Ketidakseimbangan kemampuan digital antara perusahaan dan pemasok tidak berdampak signifikan pada supplier satisfaction.
  • Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan digital procurement lebih bergantung pada strategi hubungan pemasok daripada kesiapan digital pemasok itu sendiri.

Implikasi dan Rekomendasi Strategis

Hasil penelitian ini memberikan beberapa wawasan penting bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan digital procurement dalam rantai pasokan mereka:

1. Fokus pada Hubungan Jangka Panjang dengan Pemasok

  • Meskipun digitalisasi meningkatkan efisiensi, perusahaan tetap perlu membangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk mendapatkan manfaat dari status Preferred Customer (PCS).
  • Relational behavior seperti komunikasi yang baik dan transparansi lebih berdampak dibanding sekadar adopsi teknologi baru.

2. Gunakan Digital Procurement untuk Efisiensi, tetapi Jangan Lupakan Human Interaction

  • Teknologi dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi proses pengadaan, tetapi tanpa hubungan bisnis yang solid, pemasok tidak akan memberikan perlakuan istimewa.
  • Kombinasikan digital procurement dengan strategi SRM (Supplier Relationship Management) berbasis komunikasi dan kolaborasi.

3. Digitalisasi Harus Disertai dengan Pengembangan Pemasok

  • Membantu pemasok dalam meningkatkan kesiapan digital mereka dapat menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh dan adaptif.
  • Investasi dalam pelatihan digital bagi pemasok dapat meningkatkan sinergi antara perusahaan dan pemasok.

4. Prioritaskan Keunggulan Operasional, tetapi Jangan Lupakan Faktor Non-Teknologi

  • Digital procurement harus diterapkan bersama dengan strategi yang berorientasi pada kepuasan pemasok, seperti insentif kerja sama dan kontrak jangka panjang.
  • Pemasok cenderung lebih puas dengan klien yang menawarkan peluang pertumbuhan bisnis dibanding hanya fokus pada efisiensi operasional.

Kesimpulan

Digital procurement memberikan manfaat besar dalam meningkatkan keunggulan operasional perusahaan, tetapi tidak secara langsung meningkatkan kepuasan pemasok. Faktor hubungan bisnis dan peluang pertumbuhan pemasok lebih berperan dalam meningkatkan supplier satisfaction, yang pada akhirnya menentukan apakah perusahaan dapat memperoleh status Preferred Customer.

Untuk mencapai manfaat maksimal dari digital procurement, perusahaan harus menggabungkan teknologi dengan strategi manajemen hubungan pemasok yang efektif. Dengan cara ini, mereka tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membangun rantai pasokan yang lebih stabil, kolaboratif, dan kompetitif di masa depan.

Sumber Asli:
Tommaso Liberale (2023). Digital Procurement in Buyer-Supplier Relationships: The Impact on Operative Excellence and Supplier Satisfaction. University of Twente.