Logam mulia biasanya dianggap sebagai logam sebagai elemen kimia yang biasanya tahan terhadap korosi dan biasanya terdapat di alam dalam bentuk mentah. Emas, platina, dan logam lain dari kelompok platina (rutenium, rhodium, paladium, osmium, iridium) paling sering diklasifikasikan seperti itu. Logam mulia terkadang termasuk perak, tembaga, dan merkuri, tetapi masing-masing biasanya muncul di alam bersama belerang, dalam bidang studi dan aplikasi khusus, jumlah elemen yang dianggap sebagai logam mulia bisa lebih kecil atau lebih besar. Dalam fisika, hanya ada tiga logam mulia: tembaga, perak, dan emas.
Dalam kedokteran gigi, perak tidak selalu dianggap sebagai logam mulia karena dapat mengalami korosi saat berada di dalam mulut. Dalam kimia, istilah logam mulia kadang-kadang digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada unsur logam atau semi-logam apa pun yang tidak bereaksi dengan asam lemah dan tidak melepaskan gas hidrogen dalam prosesnya. Rangkaian yang lebih luas ini mencakup tembaga, merkuri, teknesium, renium, arsenik, antimon, bismut, polonium, emas, enam logam kelompok platina, dan perak.
Unsur Logam Mulia
Logam mulia terdiri dari rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), osmium (Os), iridium (Ir), platina (Pt), dan emas (Au).
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_mulia