Analisis Penerapan Green Supply Chain Management di Negara Berkembang: Hambatan, Keberhasilan, dan Peluang di Bangladesh

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

20 Februari 2025, 13.49

unplash.com

Pendahuluan

Artikel ini mengkaji perkembangan Green Supply Chain Management (GSCM) melalui analisis literatur sistematis, dengan fokus pada penerapan GSCM di negara berkembang seperti Bangladesh. Penelitian ini membahas hambatan, faktor keberhasilan, dan peluang dalam penerapan GSCM pada berbagai industri, termasuk tekstil, kimia, dan kulit. Menggunakan model PRISMA, artikel ini memberikan wawasan yang berharga bagi peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi untuk memahami strategi keberlanjutan.

Metodologi

Penelitian ini menggunakan model PRISMA untuk menyaring dan menganalisis 70 artikel terkait GSCM dari database Scopus dan Web of Science. Artikel yang dipilih mencakup studi tentang berbagai industri di negara berkembang, dengan 21 artikel khusus membahas Bangladesh. Fokus utama adalah pada identifikasi hambatan dan faktor keberhasilan kritis (CSFs).

Temuan Utama

1. Definisi dan Evolusi GSCM

  • GSCM mengintegrasikan isu keberlanjutan dalam desain, pengadaan, produksi, distribusi, dan manajemen daur ulang.
  • Evolusi GSCM dimulai pada 1989 dengan fokus pada logistik hijau, dan saat ini mencakup aspek keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

2. Hambatan Implementasi Artikel ini mengidentifikasi hambatan utama penerapan GSCM, seperti:

  • Kurangnya dukungan pemerintah: Kebijakan yang tidak memadai menghambat adopsi teknologi hijau.
  • Keterbatasan teknologi dan infrastruktur: Sistem lama tidak mendukung praktik GSCM.
  • Biaya tinggi: Tingginya biaya awal untuk teknologi hijau membatasi penerapan di banyak industri.
  • Kurangnya kesadaran konsumen: Permintaan produk ramah lingkungan masih rendah.

3. Faktor Keberhasilan Faktor utama yang mendukung implementasi GSCM meliputi:

  • Kesadaran pelanggan: Kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan mendorong penerapan GSCM.
  • Dukungan manajemen puncak: Komitmen manajemen sangat penting untuk keberhasilan implementasi.
  • Ekonomi sirkular: Penggunaan material daur ulang dan sistem manajemen limbah yang efisien.

4. Studi Kasus

  • Industri Tekstil di Bangladesh: Implementasi GSCM di industri tekstil menghasilkan pengurangan emisi karbon hingga 30% dan limbah produksi hingga 25%.
  • Industri Kimia: Program daur ulang limbah mengurangi konsumsi bahan baku baru hingga 20%, meningkatkan efisiensi biaya.

Rekomendasi Strategis

  1. Penguatan Regulasi Pemerintah: Dukungan kebijakan diperlukan untuk mendorong adopsi GSCM.
  2. Edukasi dan Kesadaran: Pelatihan bagi karyawan dan manajer tentang pentingnya keberlanjutan.
  3. Kolaborasi Pemangku Kepentingan: Kerja sama dengan pemasok dan pelanggan untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
  4. Investasi Teknologi Hijau: Penyediaan fasilitas untuk teknologi hemat energi dan sistem logistik hijau.

Kesimpulan

Implementasi GSCM memberikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan, efisiensi ekonomi, dan reputasi sosial perusahaan. Meski terdapat tantangan seperti biaya tinggi dan kurangnya kesadaran konsumen, dukungan regulasi, dan teknologi yang tepat dapat mempercepat adopsi GSCM.

Sumber:
Nekmahmud Md., Rahman S., Sobhani F. A., Olejniczak-Szuster K., Fekete-Farkas M. (2020). A Systematic Literature Review on Development of Green Supply Chain Management. Polish Journal of Management Studies, Vol.22 No.1.