Automasi dalam Last-Mile Delivery: Solusi Inovatif untuk Efisiensi dan Keberlanjutan Logistik

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

26 Februari 2025, 16.28

pixabay.com

Pendahuluan

Last-mile delivery (LMD) merupakan tahap akhir dalam rantai pasok, di mana paket dikirim dari pusat distribusi ke pelanggan. Segmen ini menyumbang 41% dari total biaya rantai pasok dan menjadi tantangan besar bagi perusahaan logistik. Dengan meningkatnya e-commerce, solusi otomatis seperti drone, autonomous guided vehicles (AGVs), dan droids mulai diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Artikel ini membahas peran solusi otomatis dalam LMD, mencakup tantangan, teknologi yang digunakan, serta dampaknya terhadap industri logistik dan e-commerce.

Tantangan dalam Last-Mile Delivery

1. Biaya Operasional Tinggi

  • LMD menyumbang hingga 53% dari total biaya pengiriman karena inefisiensi dan kegagalan pengiriman pertama.
  • Pengiriman makanan memerlukan standar kualitas yang tinggi agar tetap segar seperti di toko fisik.

2. Keterlambatan dan Ketidakefisienan

  • Kepadatan lalu lintas meningkatkan waktu pengiriman di area perkotaan.
  • Kurangnya transparansi dalam pelacakan pengiriman menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.

3. Keamanan dan Keandalan Teknologi

  • Drone dan robot pengiriman menghadapi kendala regulasi dan keamanan.
  • Pelanggan masih ragu terhadap keandalan pengiriman otomatis, terutama terkait kehilangan atau kerusakan paket.

Solusi Automasi dalam Last-Mile Delivery

1. Drone Pengiriman

  • DHL dan Amazon Prime Air telah menguji drone untuk pengiriman cepat.
  • Keunggulan: Mengurangi waktu pengiriman hingga 80% dan lebih hemat energi dibanding kendaraan konvensional.
  • Kendala: Baterai terbatas, regulasi ketat, dan ketidakmampuan membawa barang berat.

2. Autonomous Guided Vehicles (AGVs)

  • AGVs seperti Starship Technologies dan Amazon Scout digunakan untuk pengiriman jarak pendek.
  • Keunggulan: Fleksibilitas tinggi, dapat beroperasi tanpa intervensi manusia, serta ramah lingkungan.
  • Kendala: Kecepatan terbatas (hanya 6 km/jam) dan memerlukan infrastruktur yang memadai.

3. Robot Pengiriman (Droids)

  • Droids digunakan oleh DHL dan Hermes di Jerman untuk pengiriman paket kecil.
  • Keunggulan: Efektif untuk pengiriman di lingkungan perkotaan dengan sistem penguncian otomatis yang hanya bisa dibuka oleh penerima.
  • Kendala: Memerlukan infrastruktur trotoar yang mendukung dan pengawasan manusia dalam pengoperasiannya.

4. In-Car dan In-Fridge Delivery

  • In-Car Delivery: Pelanggan dapat menerima paket langsung di bagasi mobil menggunakan akses digital.
  • In-Fridge Delivery: Kurir dapat mengantarkan bahan makanan langsung ke dalam kulkas pelanggan dengan izin akses sementara.
  • Keunggulan: Meminimalkan kegagalan pengiriman dan meningkatkan kenyamanan pelanggan.
  • Kendala: Keamanan data dan privasi masih menjadi perhatian utama bagi pelanggan.

Studi Kasus: Implementasi Automasi dalam Last-Mile Delivery

1. Amazon Prime Air (Amerika Serikat)

  • Drone Amazon diuji di beberapa kota untuk pengiriman di bawah 30 menit.
  • Tantangan utama: Regulasi FAA dan masalah keamanan udara.

2. Starship Technologies (Eropa)

  • Robot pengiriman diuji di Jerman dan Inggris dengan peningkatan efisiensi hingga 30%.
  • Kendala utama: Interaksi dengan pejalan kaki dan keterbatasan kecepatan.

3. JD Logistics (China)

  • Menggunakan drone untuk pengiriman ke daerah terpencil, memotong waktu pengiriman hingga 50%.
  • Keunggulan: Drone lebih cepat dibandingkan kendaraan darat di area sulit dijangkau.

Rekomendasi untuk Masa Depan

  1. Meningkatkan Infrastruktur dan Regulasi
    • Pemerintah harus mengembangkan aturan yang mendukung penggunaan drone dan robot pengiriman.
  2. Pengembangan Teknologi AI dan Machine Learning
    • Optimasi rute pengiriman menggunakan AI dapat mengurangi waktu dan biaya operasional.
  3. Ekspansi Jaringan Parcel Lockers dan Micro-Hubs
    • Mengurangi ketergantungan pada pengiriman langsung ke rumah untuk meningkatkan efisiensi.
  4. Peningkatan Kesadaran Konsumen terhadap Automasi
    • Kampanye edukasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap teknologi LMD.

Kesimpulan

Solusi otomatis dalam last-mile delivery menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari efisiensi operasional, pengurangan biaya, hingga keberlanjutan lingkungan.

  • DHL dan Amazon menggunakan drone untuk memangkas waktu pengiriman hingga 80%.
  • AGVs meningkatkan efisiensi logistik hingga 40% dengan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia.
  • Droids dan robot pengiriman terbukti mampu mengurangi emisi karbon serta mempercepat pengiriman di area perkotaan.

Dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang mendukung, masa depan last-mile delivery akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.

Sumber Artikel

Karunakaran Kannan & Ranjithkumar Ponnusamy Rajakumar (2021). A Study on Automated Solutions for Last Mile Delivery. Politecnico di Milano.