[Tanya Jawab] Strategic Procurement Management
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Strategic Procurement Management

Procuremet Management Series #1
0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
Ir. Khairul Rizal, MBA., CPSt.

1. Pertanyaan dari Bapak Tarma Wijaya
Jika fokus ke output, bagaimana cara mengevaluasi teknis pelaksanaan pengadaannya jika menggunakan konsep seperti itu?

Jawaban: Kalau yang namanya proses pengadaan itu standar, jadi kita evaluasi teknis kemudian evaluasi komersial. Evaluasi itu adalah outputnya, jadi kalau tadi bersih clean and nice, apa indikator clean, apa indikator nice, apa yang indikator clean and nice. Mungkin lantainya bersih, dindingnya bersih, tatanan dalamnya rapi. Dan bagaimana membuat itu, dibuatlah speknya seperti yang akan kita ukur. Teknik pelaksanaan pengadaannya, kita bisa melakukan lelang itu atau kita bisa nego langsung.

Ada intermediately untuk kita memastikan tujuan kita akan tercapai. Jadi inovasi vendor itu akan terjadi ketika kita memberikan kebebasan karena kita menilainya adalah output. Tetapi kalau bapak ingin membandingkan 2/3 penyedia sebelum menentukan Siapa pemenang untuk minimum requirement ok saja. Bapak bilang untuk memastikan kualitasnya bagus mungkin mobilnya harus yang bermerk bagus itu silahkan saja tetapi itu ada costnya. Kalau Bapak ingin membuat seperti itu, Bapak sudah mematok costnya di mereka. Yang saya lihat itu bagaimana petani-petani di Jepang itu berinovasi, karena pemerintah tidak membantu dengan traktor dia tidak membantu dengan bibit, pemerintah hanya membantu me-link antara petani dengan rumah sakit. Bagaimana nanti quality improvement itu nanti petani itu sudah bisa melakukan bagaimana mencari pupuk yang lebih efisien, dll. Yang kita beli adalah hasilnya. Konsep strategi procurement ini memang kita harus mulai meninggalkan mindset yang lama, mindset yang too procedural, too birocratic menjadi lebih ke output, dan lebih ke strategy relation, long term relation.

2. Pertanyaan dari Bapak Halashon Simanjuntak
Saya setuju dengan penjelasan tadi bahwa mengenai langsung saja ke principle. 1) Apakah itu nanti tidak ada tabrakan regulasi mengenai tentang ada itu istilahnya mempekerjakan local people? 2) Terkadang dalam tender spesifikasi itu tidak dikunci, bagaimana kalau misalnya regulasinya ini seperti untuk tender saja kita sudah pasti step-nya sudah masuk ke kita, kemudian harus masuk minimal 5 vendor kalau tidak gugur.

Jawaban: Saya tadi menjelaskan tentang tujuan pengadaan, tujuan pengadaan itu memberikan best value for money yang selaras dengan tujuan organisasi. Untuk merubah pola pengadaan kita dari transaksional kepada strategi ini salah satunya regulasinya diubah. Siapa yang bisa merubah? Kalau BUMN, BUMD, BLU , apalagi swasta besok kalau bapak mau bisa merubah. Tidak bisa kita melakukan perubahan tanpa merubah aturan, itu yang bikin aturan kita. Oleh karena itu tidak akan mungkin terjadi perubahan kalau top level management tidak setuju atau tidak commit.

Profil Instruktur

Ir. Khairul Rizal, MBA., CPSt.

Konsultan dan Trainer Procurement Management


Deskripsi Pemateri: