1. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apabila dalam pengembangan teori tersebut, apakah selalu tujuan akhirnya adalah dari sisi keuangan? Kemudian, apa keuntungan apabila nanti diperoleh keuntungan selain keuntungan GAP-nya bagaimana? Apakah harus dikonversi ke nilai keuangan?
Jawaban: Saya pikir tidak juga, tadi yang kita lihat bahwa tidak semuanya itu terhadap keuangan. Ini kembali lagi bahwa ini bukan dalam rangka untuk mencari mana yang untung dan mana yang tidak. Ini adalah dalam rangka ujungnya bagaimana kita mendeskripsikan apa harapan si pelanggan kemudian bagaimana kita berupaya untuk memenuhi dari apa keinginan pelanggan tersebut, jadi ujung tombaknya adalah kepuasan pelanggan sebenarnya. Namun ini berbeda cara menterjemahkan atau Bagaimana keinginan pelanggan ini kita terjemahkan ke dalam technical respon tadi, daftar descriptionnya apa, supaya apa keinginan pelanggan ini terpenuhi, dengan menggunakan strategi apa.
2. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Record-nya bisa minta ke mana? Apakah semua variabel diidentification harus diterjemahkan dalam technical requirement atau hanya prioritas saja?
Jawaban: Saya pikir kalau harus diterjemahkan, kalau bisa dicoba untuk dipenuhi dari semua itu, tinggal kita meramu technical descriptionnya seperti apa, mau kita kombinasikan. Contoh tadi ada 1 kasus, satu sisi alami satu sisi kuat, kalau alami tentunya agak repot kalau kita kuat. Misalnya contoh dari rotan, tidak terlalu kuat lama, kalau kena hujan atau terkena apa juga bisa cepat rusak, makanya perlu ada kombinasi, kan ada perlawanan di antara yang satu bisa technical alami, tapi satu sisi kuat, ini saling agak bertentangan. Kita cari solusinya kita rubah lagi ini technical descriptionnya diganti dengan alloying sama besi atau sintetis, itu menjadi jalan tengah, agar dua-duanya, apa yang dibutuhkan dapat, tapi terkesan ini seperti alami.
3. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Jika QFD diterapkan pada pengembangan layanan senjata, apakah tahapannya sama dengan beban produk?
Jawaban: Ya, sama prosesnya dan jika diintegrasikan dengan kano apakah tahapannya akan sama? Kalau kano, kuesioner kano dalam rangka di awal, itu hanya untuk melakukan deskripsi apa keinginan pelanggan itu mana, dibikin semacam kotak-kotak, kelompok mana yang mau dikelompokkan dari hasil survei di kuesioner kano ini, dibagi 4 wilayah (4 area). Tinggal kita sebenarnya mau mengambil pasar semua itu atau kita bisa saja hanya menetapkan satu area saja yang diambil. Tapi dalam rangka untuk menterjemahkan dari hasil kuesioner kano ini, bisa saja ini akan dimasukkan dalam proses QFD. Jadi menurut saya metode kano dengan QFD ini saling berkesinambungan, jadi bukan melawan tetapi saling bekerja sama. Metode kano pada saat pengambilannya mendeskripsikan sebuah apa keinginan pelanggan, hasil rangkumannya dan solusinya diterjemahkan, dari metode QFD yang akan menterjemahkan ke dalam setiap fungsi-fungsi ataupun proses berikutnya.
4. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah dalam pembuatan HOQ perlu menterjemahkan kebutuhan pelanggan kepada dimensi kualitas?
Jawaban: Saya pikir dengan sequel boleh-boleh saja sebenarnya, di dalam QFD tidak menerjemahkan harus menggunakan QFD kualitas 8 dimensi tersebut. 8 dimensi itu sebenarnya membantu kita untuk menterjemahkan lebih dalam lagi. Jadi sebenarnya metode itu bisa kita terjemahkan dalam rangka untuk menangkap itu kemudian di input ke dalam proses alat QFD.
5. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
1) Bagaimana untuk membuat HOQ dalam bidang pengembangan jasa? Apakah mengenai dimensi kualitasnya?
2) Apakah HOQ ini dalam pengembangannya, produk harus lengkap sampai empat tahap seperti yang tadi? Seperti 4 tadi, apakah tahapan satu saja cukup bisa dilanjutkan penentuan pengenalan produk lainnya?
Jawaban:
1) Dimensi kualitas itu bisa produk bisa jasa, dua-duanya bisa kita masukkan.
2) Kalau mau di detail kan itu memang harus tahapan panjang. Namun ada juga itu hanya menjadi tahapan satu saja produk itu tapi mungkin nanti akan masing-masing. Sebaiknya 4 lengkap, cuman dalam QFD ini kebanyakan itu terjemahan pada saat penerjemahan produknya saja, nanti ke belakangnya itu bisa menggunakan metode yang lain. Misalnya dengan KPI , tapi itu sama saja bisa kita terapkan juga. Yang jelas secara esensinya adalah bahwa QFD ini menterjemahkan apapun di pelanggan, kemudian diterjemahkan bisa dari proses design. Tapi kalau desainnya ingin diterjemahkan lebih rinci lagi setiap fungsi apa setiap departemen bisa gunakan QFD atau bisa menggunakan metode lain. Yang sebenarnya bisa kita lakukan dengan beberapa tree diagram analysis, karena ini kita bahas tentang QFD kalau bisa diterjemahkan semua, tetapiapi kalau cuma satu ya mangga tidak ada masalah, namun kesananya intisarinya dapat. Misalnya tadi secara poin, kenyamanan, kenyamanan harus ada bantal, bantal itu harus cuci pakaian lagi ke bidang pembuatan brosur bantal, bantal kemudian diterjemahkan, supaya nyamannya harus bagaimana, terbuat dari ini, cara jahitnya seperti apa, dan sebagainya.
6. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Cukup jelas pengenalan produk pohon klasifikasi. Apakah digunakan menjadi patokan dalam menentukan prioritas kebutuhan pelanggan yang didata?
Jawaban: Metode QFD adalah salah satu metode alat analisis juga bagi kita yang bergerak di bidang kualitas, jadi kalau ada yang tidak menggunakan kualitas ya tidak masalah sebenarnya. Istilahnya begini, alat itu sudah jadi membantu kita, tetapi kalau sudah paham itu, tidak pakai alat juga kita ini bisa menterjemahkan sendiri, sudah paham intisarinya. Kalau kita bersepakat bahwa QFD menjadi salah satu alat tools itu seharusnya menjadi prioritas atau patokan kita semua. Masalahnya setiap industri atau setiap suatu institusi perusahaan belum tentu juga digunakan metode ini, tetapi kalau kita gunakan akan lebih bagus.
7. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah QFD bisa dibuat dari perspektif pasar, bukan saja perspektif soal pelanggan?
Jawaban: Namanya perspektif suara pelanggan itu dari pasar. Pasar itu disurvei oleh kita, kita ini berarti suara pelanggan baru kita masuk ke QFD. Perspektif pasar itu kan perfektif suara pelanggan.
8. Pertanyaan dari Bapak Muhammad Ridwan
Kapan tahapan QFD dianggap cukup? Melihat tadi, HOQ-nya bisa dilanjut sampai berapa tahapan.
Jawaban: Menurut saya sampai ke detail, kalau sampai tadi kan terakhir bagaimana mengendalikan proses itu. Sampai kapan cukup? Sampai kita mentok tidak ada pertanyaan bagaimana menterjemahkan, tapi kan itu pasti ada terus menerus, lalu ada rantai supply-nya. Ini kalau kita lihat dari rantai supply bisa panjang, QFD antar rantai supply bisa panjang lagi. Jadi agak susah dikatakan cukup kalau dilihat dari perspektif mana dulu. Mungkin industri hanya sebatas sampai kontrol, tetapi kalo rantai supply, bisa panjang lagi meruntut sampai ke titik yang paling kecil, produk yang disupply paling kecil. Itu bisa juga suatu penelitian bagaimana kita melakukan penerjemahan QFD dari rantai supply. Jadi di rantai supply sendiri kita punya kewenangan untuk menetapkan titik mana, sampai mana scope-nya, scope ini sampai ini gitu. Jadi QFD ini kita terjemahkan secukup mana tergantung kita menterjemahkannya, kita punya batasannya sampai mana.
9. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah penerapan QFD dapat menjamin kelangsungan sebuah perusahaan? Dan mengapa industri selalu menerapkan sistem QFD?
Jawaban: Tidak juga sebenarnya, yang namanya kelangsungan hidup sebuah perusahaan itu adalah pertama dari bagaimana kita mendevelop sebuah produk yang berkualitas yang diinginkan pelanggan kemudian memaintain pelanggan itu supaya dia tetap loyal, semakin banyak customer yang loyal akan membeli produk kita dan lancar. Tergantung dari manajemen secara total tidak hanya kita mengenai produk, tetapi manajemen yang lain misalnya kesiap sediaan dari finansial untuk operasional, pengaturan keuangan, pengaturan produk, marketing,dll. Jadi tidak hanya ditentukan karena satu alat itu saja.
10. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah kita ingin melakukan identifikasi matriks benchmarking. Apakah pesaing itu harus yang lebih baik dari produk jasa kita atau bagaimana?
Jawaban: Bebas aja, kalau mau improvement cari yang lebih bagus ,kalau cari yang lebih dibawah kita, kita selalu merasa tidak unggul, seharusnya yang lebih bagus supaya kita terpacu lebih naik lagi cari yang lebih bagus.
11. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Pada beberapa jurnal contoh kelihatannya hanya satu tahapan saja?
Jawaban: Iya memang, karena memang mahasiswa ataupun peneliti menetapkan sendiri itu batasannya hanya di situ saja, kalau mau lebih lebar jangkauannya lebih banyak. Kalau kita mau komitmen terjemahkan, misalnya ada suatu produk diterjemahkannya tidak hanya proses tetapi bisa juga antar fungsi SDM, keuangan, itu bisa kita lakukan. Kalau diterjemahkan ini dibandingkan seperti KPI, balance scorecard itu sama, diterjemahkan lagi terus ke bawah tetapi dia scope-nya hanya KPI, tetapi kalau kita bisa terjemahkan lagi dari requirement, kemudian terjemahkan dari technical descriptor tadi.
12. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
QFD apakah sama dengan Proses Six Sigma?
Jawaban: Six sigma lebih ke statistikal, karena menggunakan sigma, kalau ini mungkin lebih kepada menterjemahkan matriks dari requirement menjadi technical, tetapi memang ada kaitannya dengan voice of customer juga.
13. Pertanyaan dari Yayan Nuryana
1) Saya tertarik QFD ini perihal bisa diterapkan di bagian jasa. Kebetulan saya ini di Quality, kadang-kadang di QA ada penanganan customer voice handling. Mungkin, saya berpikir apakah bisa dalam menangani customer voice handling ini kita menggunakan HOQ? Tentunya dengan kebutuhan customer itu. Bagaimana penanganan handling voice customer yang seharusnya customer mau, lalu kita terjemahkan ke HOQ tersebut? Itu yang sedang saya ingin bayangkan. Mohon pencerahannya, kira-kira bisa atau tidak?
2) Untuk di form HOQ ini, itu ada beberapa tipe. Karena, saya kalau melihat dari jurnal-jurnal itu banyak sekali macam-macamnya.
Jawaban:
1) Kita bisa membayangkan kalau misalnya di customer requirement-nya kira-kira customer handling itu seperti apa. Misalnya salah satunya kalau telepon tidak lama-lama, kalau telepon tidak diangkat-angkat itu kan kesal, itu satu berarti responsiveness-nya, cara bicara bisa juga, kesopanan, mendengarkan, apakah orang yang menerima telepon itu mendengarkan atau tidak atau dia banyak nyerocos. Atau kadang-kadang bisa terjadi hal-hal kecil seperti suaranya yang membuat adem misalnya menelpon marah-marah tapi yang menanggapinya makasih pak, jadi ada faktor fisiologisnya itu menjadi poin poin juga. Tapi sebaiknya sebelum membuat HOQ itu mungkin sedikit survei dulu, lakukan survei dulu kepada kira-kira yang pernah komplain itu, ditanya kira-kira Departemen kami itu bagaimana menurut bapak, ini akan bisa menjadi masukan di dalam menentukan customer requirement. Technical responnya apa, berarti harus ada stand by kadang-kadang customer handling itu yang pernah saya tahu itu, dia kan menelpon Terus dan butuh istirahat, saya keluar dulu atau ke mana itu tidak ada orang, sehingga pada saat ada yang menelpon tidak ada yang mengangkat menjadi temuan juga, sehingga harus dilakukan semacam, kalau dia meninggalkan tempat customer handling itu harus ada orang lain yang menggantikan dulu, itu hal-hal teknis, teknik itu dijabarkan ke dalam technical descriptor. Bisa juga menggunakan, supaya mudah mendengarkan pakai, selain suara juga kasih lampu. Kalau ada yang bunyi itu bisa juga kan, jadi misalnya bunyi tetapi yang lain pun bunyi akhirnya tidak terdengar, bisa juga dengan lampu akan lebih mudah. Atau teknik-teknik yang di lapangan supaya ini target yang tadi itu kalau ada telepon tidak lama mengangkatnya, dan berbagai lagi hal lain yang bisa kita dapatkan dalam mendeskripsikan bagaimana memenuhi requirement. Atau misalnya perlu ada pelatihan, orang itu menerimanya harus bagaimana, cara ngomongnya seperti apa, mendengarkan, kasih pengertian tentang konsep customer handling, fisiologi customer, banyak lagi yang dilakukan bisa diterapkan di dalam technical descriptor.
Bisa juga menentukan teknologinya, bisa juga teknologi yang langsung merekam, waktu pembicaraan langsung terekam otomatis nanti menjadi data.
2) Macamnya itu sama satu cuma kadang-kadang ada hal-hal yang tidak dipakai, ini tidak usah, ini dikurangi. Jadi sebenarnya semuanya sama cuma ada fungsi-fungsi yang menurut si pengguna itu tidak usah, tidak perlu yang penting intisarinya. Jadi sebenarnya sama cuma kadang-kadang penerapannya setiap orang masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.
14. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Apakah dalam tahapan QFD bisa digunakan metode lain, seperti Metode FDA? Karena, QFD kalau saya pahami hanya memberikan prioritas terhadap produk. Sementara, belum sampai pada tahapan penentuan design.
Jawaban: Saya kurang paham FDA 2022 mungkin metode baru, saya mungkin belum mempelajari, mungkin belum bisa jawab mengenai metode baru ini.
15. Pertanyaan dari Ibu Suly Yunwanti
Bentuk kuesionernya itu bisa langsung atau bertahap mendapatkan data-data tersebut?
Jawaban: Sebenarnya masalah metode kuesioner dan lain-lain itu topik yang berbeda, namun QFD ini adalah yang diterima oleh cfd ini hanya hasil dari pertanyaan kira-kira pelanggan itu butuhnya apa, kalau itu dijawab sudah langsung bisa kita lakukan, bisa kita analisa menggunakan metode QFD. Namun kalau metode QFD ini, proses sebelum itu harus melakukan survei, survei itu metodenya mau bertahap atau itu mungkin bisa-bisa saja. Bahwa metode bagaimana menangkap suara pelanggan itu bisa melalui kuesioner, interview, focus group discussion, bisa juga melalui teknik lain atau melalui kuesioner, Bahkan bukan kuesioner lagi bisa juga interview lewat telepon, interview dipanggil, macam-macam. Inti dasarnya adalah mendapatkan suara customer, pelanggan itu maunya apa, kalau data itu sudah ada lalu kita masukkan ke dalam kolom atau diagram House of quality atau QFD. Jadi mengenai teknik bagaimana mengumpulkannya mungkin beda topik, mungkin tersendiri.
Profil InstrukturAndri Hermawan, M.T.
Konsultan dan Trainer Manajemen Mutu
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
University Kuala Lumpur, 24 November 2019 – On progress, Candidate of Ph.D (Philosophy of Doctoral) in Supply Chain Management
University of Indonesia, 2002 - 2004, Magister Teknik, Industrial Engineer
Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian RI, 1991 - 1996, Ahli Manajemen Industri (Sarjana Sains Terapan) Industrial Engineer
Pengalaman Kerja Terakhir
TRAINING
1. Creation dari Enterprises – Formation dari Entrepreneurs (CEFE) Training Program Loka Kewirausahaan Industria
(LKI)- 15 Juli s/d 5 Agustus, 1995.
2. How To Conduct Cleaner Production Assessment Training Program, PT. Prima Inti Mutu Andalan - 11September,
1997.
3. World Wide Web Internet Training in Cleaner Production, PT. Prima Inti Mutu Danalan – 13 September, 1997
4. ISO 9001:2000 Quality Standard Workshop, ByWater Mclean- 11 November, 1998.
5. QS 9000 Awareness Training, ByWater Mclean-12 November, 1998
6. Marketing Strategy Workshop, MarkPlus – 21 November 1998
7. Total Productive Maintenance Training Program , Astra Management Development Institute - 23-26,November,
1998.
8. The Right Way dari Doing Powerful Marketing Research, Frontier Marketing & Research Consultant – 14-16,
Desember 1998.
9. Awareness dari Business transformation Program, SPRINT Konsultan – 28-30, Januari 1999.
10. Business Transformation dan Optimus Assessment, PT. Sucofindo Prima International Konsultan – 1 Maret 1999.
11. Personality Development, John Robert Powers – 25,September 1999.
12. Salesmanship & Negotiation Skill Training, Academia Education Konsultan – 19-20 Januari, 2000.
13. Facilitation Skill Training, PSDM Konsultan –17-18 Januari ,2001.
14. Training Course on Environmental Management System Establishment dan Internal Audit, The Association untuk
Overseas Technical Scholarship (AOTS) JAPAN – 29 Januari s/d 2 Februari 2001.
15. Interpretation dari ISO 9001:2000 Quality Management System, Quality Assurance Services – 26 Februari 2001.
16. Internal Audit dari ISO 9001:2000, SPRINT Konsultan – 15-17 Mei, 2001.
17. EMS (ISO 14001) Awareness Training, SPRINT Konsultan – 25 Juni, 2001.
18. Education Based on Competence, West Java Institutional Development Project- 20 Januari, 2004.
19. Technical QCC dan Suggestion System, 3-6 Desember 2004, Andes dan Associates Consulting.
20. KUBIK Leadership, 24 Maret 2008.
21. Technical of Interview, Iradhat Consultan February 2010
22. Hypnosis & Hypnoselling , Pemulihan Jiwa, Dedy Susanto. Maret 2012
23. Internet Marketing , Sulhadi, Mei 2012
24. Property & Business Seccret , Suhaldi, Juni 2012
25. IRCA Certified ISO 9001: 2015 Auditor / Lead Auditor Training Course (QMS). Nevileclark , November 2016. IRCA
No. NCI-P 121034.
Pengalaman Kerja
1. Konsultan Lingkungan “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, Proyek Departemen
Perindustrian dan Perdagangan , Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997.
2. Konsultan SPRINT Consultant (Management dan Industrial Engineering, Investment, Environmental, Business
Transformation, ISO 9000 & 14000 dan Cleaner Production) –1997/2002
3. Konsultan dari PSMIL (Pusat Studi Manajemen Industri dan Lingkungan)- Sekolah Tinggi Manajemen Industri –
Departement Perindustrian dan Perdagangan RI)- Tenaga Ahli. 2002/2003
4. Konsultan dari LEMTEK Universitas Indonesia – Tenaga Ahli ”Business Transformation” 2003/2004
5. Asisten Dosen Universitas Indonesia – 2004/2005
6. Asisten Dosen Magisterial Management Universitas Mercubuana – 2004/2005
7. Manager Training di BSP Consulting - – 2004/2005
8. Quality Assurance, Organization dan Marketing Development, Human Resources Management di ADIRA RENT –
– 2005 – 2007
9. Auditor ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan Associate Konsultan di SPRINT Konsultan - 2007
10. Direktur ASC Consulting - 2005 sampai 2013
11. Tenaga Ahli “Change Management” di PT. SUCOFINDO - SBU RKT (Engineering dan Transportation) , 2007-2008.
12. Project Director PT. Rasicipta Consultama, 2008-2010.
13. General Manager HRD Project and Transformation (as Management Representative) PT. Bumi Karya Artha, 2010
2/d 2011
14. General Manager HCBS (Human Capital & Business Support Division) PT. Bumi Karya Artha, 2011 s/d 2012
15. Asisstance Vice President Learning Center & Corporate Culture Departement PT. Bumi Karya Artha , 2012 – 2013.
16. Dosen Kewirausahaan di STIKES Mahardika 2015
17. Kepala Satuan Penjamin Mutu Internal STIKES Mahardika. 2015
18. Director CIMS Foundation Yayasan Cipta Insan Mandiri Sejahtera (CIMS), 2013- sekarang
19. Dosen Teknik Mesin Konsentrasi Teknik Industri UNTAG Cirebon. 2015 sampai Sekarang.
20. Direktur CEVO (Center Engineering and Innovation) UNTAG Cirebon. 2016 sampai 2017.
21. Dosen Enterprenership di STIKES Mahardika 2014-2015
22. Dosen Smart Enterpreneur di LP3i Cirebon, 2016- 2018
23. CEO ASCORP Management, 2017 sampai sekarang
24. PEMRED ( Pimpinan Redaksi) Koran BARAYA , 2017 sampai 2018
25. Komisaris PT. BIG SAPPHIRE ALAM WISATA, 2018 sampai sekarang
26. Penasehat Dewan Komisaris PD.Surabraja Pabrik Saos Sambal di Jamblang, 2017 sampai 2020.
27. Direktur PT. Andrie Somamihardja Cipta Orisinal Pratama (ASCORP) 2019 sampai sekarang
PROJECT EXPERIENCE / PENGALAMAN PEKERJAAN PROYEK
A. STUDI PENELITIAN
1. Operation System dari Production Planning Inventory Control (PPIC) at PT. KABELINDO MURNI, 1994
2. Finance Analysis at PT. KABELINDO MURNI , 1995
3. Production Planning Inventory Control (PPIC) System in Implementing Cleaner Production Concept in Industry,
1998.
4. Technique of enhancing for Productivity, efficiency, dan effectively through Pollution Prevention, 1998.
5. Invention dari The Rubber Ball Theory dan The Production Forecast untuk Continuous dan Unconscious Industries,
2003
6. The time Completion Estimation Model dari Product X at PT Y with using Pro Model Simulation (Case Study :
garment factory dari PT Buana Kualitasindo), 2004
7. Regional Development Study of Four Kalimantan Province, Accelerated Development of East Indonesian Zone
Ministry, 2004..
8. Inventarisation and Verification of Supply Chain Management Infrastructure for LPG 3 Kg Distribution, 2009. (Area
Banten, Central Java, and Yogya),
B. KAJIAN/GAP ANALISIS /AUDIT
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997
2. OPTIMUS Assessment untuk PT. MERPATI NUSANTARA, April 1999
3. OPTIMUS Assessment untuk PT. AIRFAST INDONESIA, April 1999
4. OPTIMUS Assessment untuk PT. PELNI, 1999
5. OPTIMUS Assessment untuk PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X, 1999
6. OPTIMUS Assessment untuk PT. INKA, 2000
7. OPTIMUS Assessment untuk PT. PURNA BINA NUSA, 2000
8. OPTIMUS Assessment untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000
9. OPTIMUS Assessment dan ISO 9000 untuk PT. TRAKINDO UTAMA, 2000
10. JOB ANALYSIS at PT. IMC , 2005
11. GAP ANALYSIS dari ISO 9001:2000 PT. Lestari Dini Tunggul, 2005
12. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2000 dan OHSAS PT. Kaltim Methanol Indonesia – Bontang – Kalimantan Timur -
2006
13. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sriboga Ratu Raya, 2006
14. GAP ANALYSIS dari ISO 14001:2004 PT. Bukit Asam, 2007 – Lampung-Tanjung Enim – Palembang – 2007
15. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Sucofindo, 2007
16. Malcolm Baldridge National Quality Award, PT. Surveyor Indonesia, 2007
17. Malcolm Baldridge National Quality award, PT. Jasa Marga, 2009-2010
18. Audit / Evaluasi Organisasi Tatalaksana Kerja di Kementrian Perindustrian , Kementrian Pegawai Aparatur
Negara & Reformasi Birokrasi RI, 2018-2019.
19. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2017
20. Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20015 PD Surabraja Food Industrie, 2019
21. Evaluasi atau Audit Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perindustrian, Kementrian Aperatur Negara &
Reformasi Birokrasi RI, 2018.
C. INSTRUCTOR OF TRAINING
1. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment dan Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, President Hotel.
2. Organized Seminar Project “ Introductory Course on ISO 9000 : 2000 Standards, sebagai Project Manager 2001
3. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Jakarta, Sahid Hotel.
4. Organized Seminar Project “Practical Course On Environmental Management System Establishment and Internal
Audit”, sebagai Project Manager 2001 di Surabaya, Sheraton Hotel.
5. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
6. Awareness, Interpretation, Documentation, dan Internal Quality Audit dari ISO 9001:2000 untuk Sekolah Tinggi
Management Industri Departemen Perindustrian dan Perdagangan, RI sebagai Instructor
7. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, IBIS Hotel 3-5 December 2004
sebagai Instructor.
8. Public Training dari Internal Quality Audit ISO 9001:2000, IBIS Hotel 11-12 December 2004 sebagai Instructor.
9. Six Sigma untuk BNI 46, HRD Department, 15-17 December 2004, sebagai Instructor Assistant.
10. Public Training dari Awareness, Interpretation, dan Documentation ISO 9001:2000, Century Athletic Hotel 18-20
April 2005 sebagai Instructor.
11. Public Training dari Customer Satisfaction Improvement (Case Study Implementing ISO 9001:2000 at PT. Samudra
Montaz), Savoy Homman Hotel, Bandung 30 Agustust-1 September 2005 sebagai Instructor.
12. Technical Quality Control Circle at PT. Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada
2005 -2006.
13. Suggestion System at PT. Adira Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana Armada 2005 -
2006.
14. Quality and Improvement Awareness Training at Adira Sarana Armada, Regular Training untuk PT. Adira Sarana
Armada 2005 -2006.
15. Supply Chain Management at PT. PERTAMINA sebagai Instructor, Maret 2006.
16. Basic Mentality dan Quality Control Circle sebagai Instructor, June 2007
17. Cleaner Production sebagai Instructor, Pemerintah Tangerang, July 2007
18. Guidance to Manage HR based on ISO 9001:2008, 14 May 2008, Corporate Human Resource sebagai Instructor.
19. Awareness dan Implementation dari ISO 9001: 2008 sebagai Instructor , 16 May 2008, Perusahaan Listrik Negara
(PLN) AP Gambir & AP Tanjung Priuk.p
20. Asset Management Training at IASTP Project dari USAID, 30 June s/d 12 July 2008.
21. Basic Mentality and Leadership for Succsess dari ESDM- Ditjend Migas , Banten-Temanggung-Kudus-Tegal-
Purwokerto-Semarang, Juli 2009,
22. Hypnoselling , PT. Anugrah Selaras Cipta, 2012.
23. Indonesian Young Enterpreneurs Start Up, Kemenpora November 2013. As Trainer.
24. International Standard in Management System, June 2014, Kelapa Manis Cirebon. ASC & EQA Certification
Body.
25. Service Excellance for Majalengka Regional State Own Company (BUMD). 3-4 December 2017
26. Character Building and Corporate Culture for Majalengka Regional State Own Company ( BUMD ) 9-10
November 2018
27. Character Building and Corporate Culture for Balai Bahan Baku Industri Dinas Perindustrian DKI Jakarta Pusat, 7-8
Desember 2018
28. Change Paradigma for Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Timur, 8 Februari 2019.
29. ISO 31000 Implementation in Badan Sandi Negara RI,30 September – 2 Oktober 2019, SCIENCOM.
D. LINGKUNGAN
1. Cleaner Production Assessment at PT. UMAS JAYA FARM in Lampung, 1997,sebagai Konsultan
2. The Indonesian Country Programme Update untuk Ozone Depleting Substances Phase Out, PT. SUCOFINDO
PRIMA INTERNATIONAL KONSULTAN & KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP, 1998. sebagai Konsultan
3. “Cleaner production dari Indonesia Cleaner Production Program”, The Project dari Industrial dan Trade
Department RI, Hagler Bailly & PT. SUCOFINDO, 1997. sebagai Konsultan.
4. “Cleaner production Program untuk Pemerintah Tangerang”, PT. Sucofindo Prima Internasional Konsultan, 2007.
sebagai Expertise.
E. RESTRUKTURISASI DAN BISNIS TRANSFORMASI
1. Business Process Management Project untuk PELNI, 2000
2. Business Process Improvement untuk PELNI, 2000
3. Customer Care Program untuk PT. BOURAQ Airlines, 2000-2001
4. Business Process Re-engineering dari Investment Permit Process at BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)
2001
5. Business Process Improvement untuk Investment License in Indonesia, Trade dan Industrial Department RI, PT.
SUCOFINDO, 2002 sebagai Project Manager.
6. Business Process Improvement untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Expertise
7. Business Process Improvement dan Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG, 2004,
sebagai Expertise
8. Performance Measurement with Malcolm Baldrige National Quality Award method untuk PT. Sariboga –
Semarang, 2005, sebagai Expertise
9. Improvement Management System with Implementing QCC dan SS untuk PT. Adira Sarana Armada, 2006,
sebagai Expertise
10. Change Management untuk PT. SUCOFINDO – SBU RKT, 2007 sebagai Expertise.
11. Membangun SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) / Human resource Management Information
System at Ministry dari Finance RI – 2008
12. Restrukturisasi BUMN Sektor Bidang Sertifikasi, Menteri Negara BUMN – 2009, sebagai Tenaga Ahli Bidang
Sertifikasi.
13. Survey Kajian Penerapan K3 di perusahaan dan pemantauan oleh pemerintah, Departemen Tenaga Kerja, RI .
2011.
14. Good Corporate Government (GCG) for PD. Surabraja Food Industries 2017
15. Restrukturisasi dan Rekruitment HRD PT.BIMA INTI GLOBAL, Losari Berebes – Jawa Tengah. 2017-2018.
F. INTERNASIONAL STANDAR
F.1. ISO 9001
1. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2001-2002, sebagai Project
Manager.
2. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAMUDRA MONTAZ, 2001-2002, sebagai
Project Manager.
3. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk Identity Card service dari Jakarta East Area,
2002, sebagai Expertise
4. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INTRACO LESTARI, 2002, sebagai Expertise
5. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TECHNOWOOD INDONESIA, 2002, sebagai
Expertise
6. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2002, sebagai
Expertise
7. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. TIARA TIRTA WANAJAYA, 2002, sebagai
Expertise
8. Quality Management System ISO 9001:2000 Training untuk PT. VOLCOM INDONESIA, 2002, sebagai Instructor.
9. Maintenance dari ISO 9001:2000 untuk PT. BUANA KUALITASINDO, 2003, sebagai Management Representative.
10. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. INDAHTEX MAS CEMERLANG 2004, sebagai
Expertise
11. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. SAPUKURATA, 2004, sebagai Expertise
12. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. PRIMA INDAH LESTARI, 2004, sebagai Expertise
13. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. LESTARI DINI, 2004, sebagai Expertise
14. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GOTEK 2004, sebagai Expertise
15. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT PERENTJANA DJAJA 2004, sebagai Expertise
16. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. JAWAMANIS RAFINASI 2004, sebagai
Expertise.
17. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. GWP–Duri-Riau 2005, sebagai Senior
Konsultan.
18. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Saripari Geosains 2005, sebagai Senior
Konsultan.
19. Membangun Quality Management System ISO 9001:2000 untuk PT. Bumi Karya Artha 2008, sebagai Senior
Konsultan
20. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk PT. Trimustika Perkasa 2008, sebagai Senior
Konsultan
21. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
22. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
23. Membangun Quality Management System ISO 9001:2008 untuk Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Majalengka 2016, sebagai Senior Konsultan
24. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PD Surabraja Food Industri 2017, sebagai Senior
Konsultan
25. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk Badan Kesehatan Paru Masyarakat - Cirebon
2017, sebagai Senior Konsultan
26. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Hymsa Indotraco – Cirebon 2018-2019
sebagai Senior Konsultan.
27. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk PT. Buana Mandiri Solusindo – Jakarta 2020-
sebagai Senior Konsultan.
28. Membangun Quality Management System ISO 9001:2015 untuk BMKG Kertajati _ Jatiwangi – Majalengka 2020-
sebagai Senior Konsultan.
F.2. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
1. Quality Management System ISO 9001 dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) training untuk PT.
YUASA AGRO, 2002, sebagai Instructor
2. HACCP & GMP Public Training untuk Food dan Beverage Industry at DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, 18-20 July 2005, sebagai Instructor.
3. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Cadbury Indonesia 2005, sebagai
Expertise
4. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Winner Food Industry 2005, sebagai
Expertise
5. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk PT. Lestari Food 2005, sebagai Expertise.
6. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk GOLDFRANCE (PT. Ciptayasa Putra
Mandiri), sebagai Expertise
7. Membangun Food Safety Management System HACCP dan GMP untuk KEMFOOD sebagai Expertise
8. Membangun Sistem Manajemen ISO 9001:2015 yang berbasis HACCP dan GMP di PD SURABRAJA Cirebon 2017-
2019
F.3. QS 9000 / ISO TS
1. Membangun QS 9000 Management System untuk PT FDK Indonesia, 2004 sebagai Expertise.
F.4. ISO 14001:2004
1. Membangun Quality Management System ISO 14000:2004 untuk PT. Swarga Loka Dinamika 2005, sebagai
Konsultan.
F.5. OHSAS 18001:2007
1. Membangun Safety Management System OHSAS 18001:2007 untuk PT. Trimustika Perkasa 2009, sebagai Senior
Konsultan.
F.6. INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN
1. Membangun Integrated Management System ISO 9001 dan ISO 14000 untuk PT. MUSTIKA RATU, 2001-2002
sebagai Konsultan
2. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, OHSAS 18000, dan SMK3, untuk PT.
Kaltim Methanol Industri - 2005, sebagai Konsultan dan Auditor Konsultan.
3. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2000, ISO 14000:2004, dan SMK3, untuk PT. BUKIT ASAM -
2007, sebagai Auditor Konsultan.
4. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA - Tarakan, sebagai Auditor Konsultan. 2011
5. Audit Integrated Management System dari ISO 9001:2008, ISO 14000:2004, dan OHSAS 18000, untuk PT.
PERTAMINA – Balongan , sebagai Auditor Konsultan. 2011
F.7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
1. Inventarisasi dan Pengembangan Infrastruktur Penyediaan LPG dan Verifikasi Distribusi Isi Ulang / Refill LPG
Tabung 3 Kg di Wilayah Konversi /Wilayah II (Banten dan Jawa Tengah), Ditjend Migas - ESDM – 2009, sebagai
Project Director PT. Rasicipta Consultama.
VII. ACCOMPANIMENT SME’s (SMALL MEDIUM INDUSTRIES) / PENDAMPINGAN UMKM
1. SAMBEL SEDAP -PD. Surabraja ,Jamblang - Cirebon 2019
2. OCHIEN Kripik Tempe , Palimanan – Cirebon , 2019
3. MARRY CAKE Kue Kering , Palimanan – Cirebon , 2019