[Tanya Jawab] Prospek Investasi Keuangan di Indonesia (Bagian 1)
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Prospek Investasi Keuangan di Indonesia (Bagian 1)

Manajemen Keuangan Series #6
0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
Dr. Sinta Aryani, ST, MAIS, IPU

1. Pertanyaan dari Bapak Wawan
Mohon izin untuk dapat dijelaskan kembali perihal sistem diskonto pada SBI.

Jawaban: Diskonto itu adalah sistem didiskon, diskonto sebenarnya adalah kompensasi yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank yang meminjamkan uang kepada Bank Indonesia. Jadi misalnya Bank Indonesia memerlukan uang 90 juta, misalnya diskonto 10%, artinya Bank Indonesia harus memberikan uang 99 juta kepada bank yang meminjamkan 9 juta tadi kepada Bank Indonesia. Jadi diskonto itu artinya adalah kompensasi yang diberikan dari pihak yang berhutang kepada pihak yang meminjamkan hutang. SBI ini bongkahan nya juga besar, Oleh karena itu yang beli hanya perusahaan-perusahaan saja, jadi tidak ada individual yang beli SBI. Di SBI ini diskontonya itu adalah menjadi acuan suku bunga di seluruh Indonesia. Misalnya tadi 10% acuannya paling tidak, suku bunga pemerintah kalau mengeluarkan obligasi tidak 10% pasti agak di atas sedikit dari 10%. Ini juga dipakai oleh Bank Indonesia ketika perlu ada kebijakan moneter ketika harus menarik uang atau mengeluarkan uang jadi uangnya diperbanyak, atau inflasi yang mau diturunkan, dsb itu adalah trik atau strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia ketika ingin mengatur tingkat suku bunga di Indonesia, salah satunya dengan menggunakan SBI ini.

2. Pertanyaan dari Ibu Chalvia
1) Investasi yang seperti apakah yang bagus bagi pemula, pasar uang, obligasi, atau saham?
2) Untuk investasi obligasi korporasi semisal ada gagal bayar dari perusahaan, apakah ada lembaga yang menjamin atau memang risikonya ditanggung oleh investor?
3) Apa investasi pasar uang yang disarankan bagi pemula?

Jawaban:
1) Pasar uang biasanya bongkahannya besar, kalau misalnya mau ke pasar uang kita belinya di reksadana. Setiap orang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Misalnya ada yang tidak apa-apa bunganya sedikit yang penting ada pendapatan tetap tiap hari yang masuk kedalam rekening saya, tidak perlu besar yang penting ada uangnya tidak tergerus dengan inflasi. Namun adapun yang tidak mau, biasanya suka mengambil risiko, ngapain saya investasi di pasar modal hanya mendapat 10% mending saya beli obligasi. Tetapi kalau saya sarankan anda berinvestasi itu syaratnya, harus uang yang anda sisihkan. Kalau berhutang saya sangat tidak rekomendasikan, tetapi harus uang yang anda sisihkan. Tergantung besarnya kalau misalnya satu juta Anda bisa beli obligasi, kalau misalnya ada 10 juta mau membeli saham juga bisa, ada saham yang harganya dibawah 1000. Jadi sebagai pemula daftarkan saja dulu ke perusahaan sekuritas, di perusahaan sekuritas anda bisa konsultasi dan diskusi dengan orang di sana.

2) Kalau korporasi ini risikonya ditanggung oleh investor, Oleh karena itu, ada lembaga rating. Lembaga rating itu adalah yang membuat peringkat, jadi investor bisa memilih sendiri mana yang sesuai dengan karakteristik dari investor tersebut, jadi tidak ada yang menjaminnya itu adalah risiko dari investor.

3) Tidak ada. Saya tidak menyarankan investasi pasar uang. Kecuali Anda boleh membeli di Reksa Dana. Reksa Dana itu ada yang isinya pasar uang.

3. Pertanyaan dari Ibu Nurul Ilmi
Sebagaimana keadaan saat ini, pandemi COVID-19 membuat semua harga saham melonjak turun. Contohnya, kemarin saham UNVR harganya turun drastis sekali. Menurut Ibu Sinta, apakah masih worth it untuk membeli saham saat ini? Apakah itu tidak berisiko? Dan untuk kaum milenial kira-kira lebih baik invest ke Saham atau ke Reksa Dana?

Jawaban: Justru ketika lagi krisis itu saatnya membeli saham, karena saham lagi murah. Kalau anda tertarik dengan Unilever silahkan saja, dan Unilever itu sahamnya mahal, termasuk saham yang bergengsi bisa sampai 70.000 untuk 1 sahamnya. Jadi kalau anda membeli satu lot anda minimal menyiapkan uang 7 juta, tapi sekarang turun Kalau tidak salah di harga 30.000an. Tentu yang namanya investasi ada risikonya yang tidak berisiko. Kita menaruh uang tabungan di bank saja ada risikonya, risikonya adalah uang kita tidak ada harganya karena bunga di bank di saving account di tabungan kita itu kecil sekali, lebih kecil daripada inflasi, artinya uang kita tidak tumbuh. Jadi apapun yang kita lakukan pasti ada risikonya, tapi jangan khawatir dengan yang namanya risiko. Kalau pertama kali saya sarankan menjadi investor saja jangan jadi trading, kalau ada menjadi trader anda akan selalu panik, apalagi ketika harga saham turun anda akan panik sekali ini harus dijual atau tidak. Kalau ada investor, saham itu anda diamkan saja karena anda berpikiran jangka panjang, ketika anda sudah beli namun sahamnya turun ya sudah biarkan saja karena ada sifatnya menabung, Jadi anda beli lalu anda simpan kemudian tutup mata saja, itu strategi saya.

Untuk kaum milenial lebih baik invest kemana? Itu tergantung karakteristik dari kita, mau yang agak menaikkan adrenalin Kita pindah ke saham, kalau mau reksadana ini pendapatan tetap, jadi kita akan dapat sejumlah yang sama seperti obligasi, bunganya tidak terlalu tinggi seperti di saham hingga 20% , 35%, kalau di saham tidak ada pendapatan tetapnya kalau di reksadana ada pendapatan tetap.

4. Pertanyaan dari Bapak Apriyanto
Ibu saya sangat tertarik investasi cryptocurrency. Bagaimana prospek investasi cryptocurrency di Indonesia? Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam investasi di cryptocurrency?

Jawaban: Cryptocurrency sebenarnya mirip-mirip dengan saham, tetapi diperjualbelikannya bukan di Bursa Efek, jadi dia ada pasarnya sendiri.

5. Pertanyaan dari Bapak Aji S
Saya belum pernah membeli saham atau ori atau lainnya. Bagaimana proses membeli saham dan di mana yang aman?

Jawaban: Kalau mau membeli saham, atau membeli ori, daftarkan dulu misalnya Bapak Aji daftar dulu ke perusahaan sekuritas kemudian Bapak menaruh uang di sana. Lalu bapak bisa meminta panduan jika ingin memulai saham, atau membeli ori, bisa meminta panduan untuk membantu. Misalnya anda ke perusahaan sekuritas nanti anda akan diberikan platformnya, softwarenya, software untuk jual beli saham, Setiap perusahaan sekuritas memiliki software sendiri-sendiri, nanti akan diajarkan oleh petugasnya di sana bagaimana cara membelinya dan menjual sahamnya. Ada yang suka malu bertanya, tanyakan saja jika memang kita pemula dan mereka akan terbuka, mereka dengan senang hati membantu.

6. Pertanyaan dari Bapak indra Jacobalis
Apakah aman bila membeli saham IPO sebuah perusahaan startup kelas Unicorn?

Jawaban: Ada paham orang yang menyukai saham-sahan yang smocab, smocab itu adalah kapitalisasinya rendah. Artinya harganya masih murah, karena ketika dia IPO harganya itu masih murah. Kalau mereka jual terlalu mahal tidak ada yang mau membeli, karena mereka belum memiliki track record di pasar saham. Kalau saya merekomendasikan, kalau IPO yang kelas Unicorn itu saya merekomendasikan dibeli, karena biasanya saham yang murah dan biasanya saham-saham ini disebutnya bisa jadi ini adalah under value, jadi saham-saham ini bisa naiknya jauh lebih besar dibanding saham-saham yang sudah besar.

7. Pertanyaan dari Bapak Ben
Ketika perusahaan butuh tambahan modal, apa yang menjadi pertimbangan sehingga perusahaan bisa memutuskan apakah akan mendapatkan tambahan modal dari mengeluarkan obligasi atau menambah lembar saham (right issue)?

Jawaban: Pertimbangannya kalau dari perusahaan beda dengan kita yang Individual, kalau perusahaan itu lebih kepada hubungannya dengan cost of capital. Jadi ketika perusahaan memerlukan dana, perusahaan harus menghitung biaya yang paling murah, apakah dia mengeluarkan saham atau mengeluarkan obligasi, atau dia meminjam. Ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan untuk menghitungnya, jadi ada perhitungannya sendiri. Cost of capital itu adalah menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ketika dia memerlukan dana, perusahaan akan mengeluarkan yang biayanya rendah, karena dengan biaya yang rendah itu dia akan balik modal lebih cepat dan lebih efisien, jadi akan membuat perusahaan tumbuh lebih baik.

8. Pertanyaan dari Bapak Andreas Ferdian
1) Apakah perusahaan dapat membeli obligasi perusahaan lain? Jika iya, Apakah prosedur pembeliannya sama dengan perorangan? 2) Investasi jenis apakah yang direkomendasikan suatu perusahaan (PT) dalam menginvestasikan pendapatannya dengan tujuan ekspansi perusahaan?

Jawaban:
1) Bisa, tentunya prosedurnya beda. Sama di perusahaan sekuritas namun ada SOP nya.

2) Investasi yang bisa dilakukan perusahaan itu bermacam-macam, bisa investasi real yang sifatnya fisik dan bisa cepat menghasilkan. Atau bisa investasi yang sifatnya Financial seperti obligasi atau saham itu juga bisa. Tergantung strategi perusahaan kedepannya mau seperti apa, kalau untuk perusahaan kelasnya lebih tinggi, bongkahan yang lebih besar. Kalau perusahaan ada alternatif lainnya yaitu di aset-aset yang sifatnya real.

9. Pertanyaan dari Bapak Kukuh
Dari beberapa instrumen investasi tersebut (saham, obligasi, dan lainnya) berapa % potongannya (pajak dan rata-rata broker fee nya)?

Jawaban: Kalau obligasi potongannya kurang lebih 15% ada aturan pemerintahnya. Kalau anda masuk ke perusahaan sekuritas, anda memiliki rekening sekuritas, langsung kepotong potongan feenya nama saya tidak pernah memperhatikan, tetapi saya rasa kurang dari 10% untuk broker feenya. Kalau misalnya anda trading ketika anda jual dan anda beli itu anda harus membayar fee, jadi makin sering anda melakukan perdagangan, Makin sering anda melakukan jual dan beli maka makin banyak fee yang harus anda bayar. Beda dengan investor, kalau investor Anda membeli hanya sekali, tunggu sampai berapa lama, sampai kita benar-benar memerlukan uangnya atau kita memiliki tujuan tertentu dan harus kita jual, hanya satu sampai dua kali feenya saja.

10. Pertanyaan dari Ibu Eva Florence Angeliva
Bagaimana cara memilih saham yang bagus untuk diinvestasikan?

Jawaban: Yang sering didengar, lagi memiliki waktu bisa browsing di Yahoo Finance untuk melihat harga-harga saham, pantun yang pas dengan dana kita. Kalau dananya besar kita bisa membeli misalnya yang di atas 10.000, kalau dananya misalnya sedang-sedang saja, bisa di antara yang 1.000 hingga 9.000. Atau yang masih kuliah juga bisa membeli yang harga dibawah 1000 itu banyak dan potensi untuk bertumbuh.

11. Pertanyaan dari Bapak Majamas Purba
Skill apa yang diperlukan agar seseorang mampu bermain saham untuk investasi?

Jawaban: Kalau saya sarankan kepada para pemula dan mau memulai jangan "bermain", lebih baik kita berinvestasi dan skill-nya itu paling tidak kita ke perusahaan sekuritas bertanya bagaimana cara kerjanya, sering-sering browsing ada saham-saham apa saja, kita harus mengetahui fundamentalnya seperti apa, artinya fundamental itu adalah kinerja nya dari perusahaan itu sendiri bagaimana, nanti ada teknik-teknik dari finansialnya apa yang harus diperhatikan, apakah suka bayar deviden, apakah asetnya banyak yang produktif atau tidak banyak yang produktif, skillnya itu memang background-nya finance. Kalau misalnya anda memiliki skill tambahan anda bisa melihat fundamental atau laporan keuangannya, tanda baca laporan keuangannya seperti apa, kalau bagus artinya anda bisa yakin stay di sana. Ilmu yang harus anda pelajari lagi adalah mengelola portofolio anda sehingga kalau ada saham yang jatuh akan tertutup dengan saham yang naik.

Profil Instruktur

Dr. Sinta Aryani, ST, MAIS, IPU

Dosen Teknik Industri Telkom University


Deskripsi Pemateri:

PENDIDIKAN

S1, Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, 1992

S2, Bisnis dan Ekonomi, Oregon State University, 2000

S3, Ilmu Manajemen, Institut Teknologi Bandung, 2021

PEKERJAAN

·Part-time Faculty at School of Business and Management, August 2016 – Now

·Full-time Faculty at Telkom University, January 2015 – Now

·New Business Starter/Owner: Bandung-Lembang, December 2009 – 2016

·Industry Advisor at SENADA Indonesia Competitiveness, a program funded project by USAID, Bandung-Jakarta, June 2007 - July 2009

·Relationship Manager at SENADA Indonesia, a competitiveness program funded project by USAID, Bandung, May 2006 - May 2007

Kursus Lainnya

Rasio Keuangan dan Implementasinya di Perusahaan

Rasio Keuangan dan Implementasinya di Perusahaan

Dasar-dasar Manajemen Risiko

Dasar-dasar Manajemen Risiko

Financial Statement (2020)

Financial Statement (2020)

Time Value of Money and Cost of Capital

Time Value of Money and Cost of Capital

Prospek Investasi Keuangan di Indonesia (Bagian 1)

Prospek Investasi Keuangan di Indonesia (Bagian 1)

Prospek Investasi Keuangan Bagian 2: Kelompok Aset Keuangan dan Instrumennya

Prospek Investasi Keuangan Bagian 2: Kelompok Aset Keuangan dan Instrumennya

Pengelolaan Risiko Investasi

Pengelolaan Risiko Investasi

Memahami Laporan Keuangan Bagi Manajer Non-Keuangan

Memahami Laporan Keuangan Bagi Manajer Non-Keuangan

Rasio Keuangan Bagian 1: Pengukuran Risiko Keuangan Perusahaan

Rasio Keuangan Bagian 1: Pengukuran Risiko Keuangan Perusahaan

Rasio Keuangan Bagian 2: Pengukuran Keuntungan dan Pengembalian Perusahaan

Rasio Keuangan Bagian 2: Pengukuran Keuntungan dan Pengembalian Perusahaan

Strategi Perencanaan Cash Flow untuk Bisnis

Strategi Perencanaan Cash Flow untuk Bisnis