[Tanya Jawab] Pengukuran dan Pengendalian Faktor Ergonomi di Tempat Kerja
1. Pertanyaan dari Bapak Indra Jacobalis
Ada atau tidak tips untuk tempat kerja bagi orang yang “kidal” dan tidak “kidal”?
Jawaban dari Nara Sumber: Daftar pertanyaan SNI tadi, menanyakan mana tangan yang dominan bekerja, jadi kalau pekerjaannya dia mengatur sendiri mungkin yang kiri kalau di depan komputer tapi kalau pekerjaan industri mungkin dia juga kiri. Jadi sebenarnya sama saja namun di pertanyaan itu akan dipertanyakan dominan tangan bekerja yang mana, sehingga pada saat mendesain kita harus memperhatikan tangan ini harus dalam posisi netral atau dalam postur netral untuk dia bekerja. Kalau penyakit akibat kerja itu kita fokusnya ke postur, jadi kita harus lihat postur tubuh yang dominan melakukan gerakan-gerakan itu harus dalam postur netral tetapi kalau untuk detailnya kalau menulis agak susah karena kalau kita lihat misalnya di kampus-kampus, mejanya kecil-kecil di depan kursi dan di depan tangan kanan sehingga akan susah juga untuk orang "kidal", karena desainnya seperti itu. Agak susah juga, mungkin kursinya harus dimiringkan tapi ada juga kampus yang kursinya sudah dipatenkan tidak bisa digeser-geser, mungkin beberapa peralatan, kalau peralatan pribadi dia bisa menyesuaikan. Misalnya yang suka main gitar, gitarnya diubah kiri dan kanan berbeda tetapi kalau untuk tempat umum agak susah juga.
2. Pertanyaan dari Bapak Indra Jacobalis
Jadi kasusnya ini salah satu workstation dari proses yang 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan seterusnya, prosesnya adalah solder. Di workstation itu kalau orang tangan kanan, bendanya berjalan dari kiri ke kanan, mengambil dengan tangan kiri lalu disolder dan selesai disolder dikembalikan, lalu lanjut tetapi kalau orang "kidal" memegang soldernya tangan kiri, dia mengambil dengan tangan kanan jadi agak susah, demikian kasusnya. Bagaimana pendapat Ibu?
Jawaban dari Nara Sumber: Untuk desain stasiun kerja itu kita sampai memperhatikan gerakan tangan kiri dan tangan kanan, jadi gerakan tangan itu harus seimbang antara kiri dan kanan dan juga ada prinsip-prinsipnya namanya ekonomi gerakan harus seimbang, kemudian harus simetris tetapi untuk kasus-kasus tertentu kita usahakan mendekati seimbang, mendekati simetris tetapi kalau misalnya orang itu mungkin dia bekerja di depan ban berjalan, di depan conveyor itu agak susah, teorinya bisa di desain orang itu bisa bekerja di sebelah kirinya kalau orang kanan bekerja di sebelah kanannya, orang "kidal" bekerja di sebelah kirinya sehingga posisi tangannya itu tidak simpang siur. Jadi kita harus memperhatikan juga operatornya sehingga posisi tangan itu tidak simpang siur pada saat dia bekerja, jadi kita harus perhatikan juga tangan kanan dan kirinya itu sebenarnya tidak direkomendasikan hanya tangan kanan, harus seimbang sebenarnya kalau bekerja. Hanya untuk kedetailan kalau orang "kidal" dia pasti detail menggunakan tangan kiri, itu harus dicarikan solusinya sehingga dia tetap menggunakan tangan kiri pada saat solder.
3. Pertanyaan dari Bapak Maeyer Beni
Apakah ada standar waktu lama berdiri, lama duduk, lama melihat laptop, lama membungkuk dan sebagainya agar tidak terjadi masalah kesehatan dan keselamatan kerja?
Jawaban dari Nara Sumber: Belum ada yang meneliti untuk standarnya itu, karena kalau berdiri saja misalnya itu termasuk dalam gerakan statis, gerakan statis itu membuat kita menjadi lebih lelah daripada kita bergerak. Seperti kita menunggu orang, kita akan cenderung berjalan ke kiri sedikit dan juga ke kanan daripada kita hanya berdiri saja karena itu merupakan gerakan statis yang membuat kita menjadi lebih cepat lelah, sehingga sebenarnya bekerja berdiri itu juga tidak ergonomis. Hanya karena keterbatasan-keterbatasan di industri operator harus bekerja berdiri, salah satu solusinya itu dengan memberikan kursi agar dia bisa memindahkan berat badannya ke kursi itu sedikit. Misalnya karena stasiunnya itu dia harus banyak bergerak maka kursinya juga tidak mungkin dengan desain kursi yang seperti biasa atau mungkin stasiun kerjanya ruang kecil maka desain kursinya tidak mungkin dengan desain kursi yang biasa, sehingga desain kursinya ada istilahnya desain kursi untuk kerja berdiri. Kursinya tidak saya tampilkan di sini, jadi bukan untuk duduk sebenarnya tapi hanya untuk bersandar jadi ada tiangnya tegak, lalu di atasnya miring, ini dudukannya miring, nanti operator pinggulnya menyangga ke alas kursi yang miring tadi, sehingga berkuranglah berat beban di kakinya dan di pinggangnya, dengan desain kursi yang ramping begitu itu tidak akan mengganggu gerakan orang yang bekerja, biasanya salah satunya diberi solusi seperti itu. Tapi untuk lama waktu itu memang belum ada penelitian, hanya untuk bekerja secara sehat itu ada istilah 2, 2, 2 mungkin di industri pernah mendengar, bekerja selama 2 jam kemudian melakukan gerakan-gerakan relaksasi selama sekian jam dan kemudian memandangkan mata keluar dengan jarak sekian meter, jadi ada yang seperti itu. Biasanya kalau kita melakukan relaksasi otot-otot, setelah 2 jam kita melakukannya seperti itu karena dengan postur statis yang lama itu membuat orang menjadi cepat lelah dan bisa berakibat penyakit akibat kerja.
4. Pertanyaan dari Ibu Vinny Sisthaviani
Jika tempat pekerjaan dengan posisi meja bentuk row dan posisi kursi saling membelakangi, berapa meter jarak ideal kursi satu sama lain yang membelakangi sesuai dengan standar P2 K3?
Jawaban dari Nara Sumber: Kalau kita mendesain tempat kerja ini berarti kursinya membelakangi, ada dua row kursinya belakang. Jadi kalau kita mendesain itu, mendesain ukuran kursi dulu kemudian ukuran meja, kalau ukuran kursi tentu saja berdasarkan data antropometri, lebar pinggul, istilahnya panjang popliteal untuk kedalaman kursi itu, kemudian ketinggian kursi. Untuk meja tentu saja dari panjang jangkauan tangan maksimal dan tentu saja memperhatikan benda-benda kerja yang akan dirakit di sana. Kemudian juga harus ditambahkan allowance karena orang itu bergerak, jadi pada saat dia masuk ada allowance selebar untuk dia bisa duduk di sana, jadi kursinya akan ditarik ke belakang sebesar paha dia begitu juga orang yang di belakangnya, itu allowance dari pinggir meja, kalau dari pinggir kursi ke pinggir meja ada allowance yang nanti dia akan menarik kursi. Bukan hanya itu tentu saja ada tangannya juga, jadi allowance-nya harus ditambahkan karena tangannya menarik ke belakang agar allowance untuk jarinya, jadi itu harus ditambahkan allowance selebar kaki orang ditambah dia harus menarik dengan tangannya. Jadi setelah panjang meja, lebar meja ditambah panjang kursi kemudian ditambah allowance untuk gerakan dia mau duduk atau nanti dia mau keluar, jadi seperti itu kalau untuk panjang lebarnya. Kalau untuk panjang selain memperhatikan panjang jangkauan juga harus memperhatikan benda-benda kerja yang mau dirakit, kalau misalnya komponen-komponen yang dirakit tidak terlalu besar maka tidak harus sepanjang jangkauan tangan karena itu akan menghabiskan ruangan, terutama untuk industri-industri misalnya elektronik yang komponennya kecil-kecil, itu tidak harus sepanjang itu namun harus diperhatikan kadang-kadang saya searching di internet, saya lihat fotonya kadang-kadang benda kerja Itu posisinya agak jauh, jadi dia menjangkaunya agak jauh atau agak tertutup dengan mejanya, agak di bawah, mestinya itu sejajar dengan meja sehingga dia mudah menjangkaunya Jadi tangannya tidak tergesek.
5. Pertanyaan dari Ibu Vinny Sisthaviani
1. Jika terjadi misalkan hal yang tidak diinginkan seperti gempa bumi yang harus keluar bersama-sama, kalau misalkan jaraknya tidak standar nanti kursi itu akan terjadi benturan maka mereka akan sulit keluar dari area mejanya.
2. Misalkan untuk jarak idealnya taruhlah 1 meter atau berapa itu memang belum ada ya?
Jawaban dari Nara Sumber:
1. Jika terjadi bencana-bencana seperti itu maka allowance-nya harus diperbesar.
2. Belum ada.
6. Pertanyaan dari Bapak Abdul S
1. Setelah disimak pemaparan tadi memang disesuaikan dengan kondisi ideal badan misalnya desain kursi kerja maupun meja yang ergonomic, misalnya untuk staff laki-laki atau perempuan atau yang bertubuh besar atau bertubuh lebih kecil itu memang idealnya memang harus ada custom product.
2. Nilai faktor ekonomi dalam hal cost estimasi bila suatu tempat kerja diharuskan untuk menyesuaikan desain kerja termasuk perabot dan perawatan kerja agar lebih nyaman, sehat dan produktif sebab memang hal ini perlu, namun perlu ada penyesuaian memang supaya terhindar dari kecelakaan kerja. Harus ada pertimbangan cost balance juga di perusahaan, itu bagaimana? Apakah bisa menyusul saja atau bagaimana pengaturannya kalau sudah berhubungan dengan cost balance?
Jawaban dari Nara Sumber:
1. Kalau terlalu ekstrim mungkin tetapi sebenarnya tidak, sebenarnya kalau prinsip ergonomi itu bukan orang yang menyesuaikan dengan mesin, kalau begitu artinya kita mencari tenaga kerja yang sesuai dengan ukuran mesin. Prinsip ergonomi itu adalah bagaimana mesin menyesuaikan dengan orang.
2. Yang sudah ada agak susah, biasanya mungkin secara bertahap.
7. Pertanyaan dari Bapak Abdul S
Jadi sebenarnya dari pengalaman lalu, di beberapa kantor itu kebetulan saya juga bergerak di bidang desain produk, desain interior. Waktu itu tertantangnya saya di cost saja, saya harus menyesuaikan siasatnya bagaimana padahal kalau di custom itu harganya juga bervariasi sementara ada biaya limit misalnya sekian, itu harus menyesuaikan. Jadi kalau misalkan berapa orang tenaga kerja, semuanya itu harus diakomodasi termasuk kursi, meja dan lain-lain baik yang di lapangan maupun untuk staf, agak lumayan rumit juga menyusun RAB-nya.
Jawaban dari Nara Sumber: Biasanya desain bukan custom, kalau custom Itu untuk satu atau dua orang, kalau untuk perusahaan atau untuk di fasilitas umum maka ukuran itu kita gunakan adalah ukuran antropometri yang berdasarkan persentase tadi. Jadi bukan orang per orang, nanti ketika orangnya pindah kerja tidak ada lagi perusahaan yang dengan ukuran itu, jadi yang digunakan itu adalah ukuran persentil tadi. Misalnya kursi untuk lebar tempat duduk, untuk bekerja di depan laptop misalnya atau kerja kantor maka lebar tempat duduk itu adalah selebar pinggul, lebar yang kita gunakan tentu saja ada orang yang terlalu gendut atau ada orang yang terlalu kurus, jadi kita tidak mengikuti orang per orang tetapi kita kumpulkan data setiap orang yang sederhananya kita ambil data antropometri Indonesia itu ada di webnya perhimpunan ergonomi Indonesia, itu sudah banyak data orang yang ukurannya. Kemudian kita ambil data rata-rata, kita cari nilai persentilnya untuk menghitung nilai, jadi memakai rumus juga untuk menghitung nilai persentil. Yang pertama kita rata-ratakan, nilai rata-rata itu adalah persentil 50, jadi kalau untuk dudukan kursi tentu saja agar 95% orang nyaman maka lebar dudukannya adalah pada nilai persentil 95, itu nilai rata-rata ditambah sekian kali standar deviasi. Jadi artinya kita mengukur dari nilai rata-rata dan dilihat nilai persentil yang cenderung besar atau nilai orang yang cenderung besar, bukan yang terbesar, kalau yang terbesar itu tidak nyaman bagi orang-orang lain atau itu membutuhkan bahan yang terlalu banyak atau membutuhkan ruang yang terlalu banyak, jadi desainnya orang per orang apalagi Bapak sebagai desainer yang orang pesan untuk kantor atau orang pesan untuk suatu tempat, itu kita berdasarkan pada data persentil. Jadi misalnya tinggi kursi, artinya kita menggunakan tinggi dari lipatan lutut sampai alas kaki kalau atau istilahnya tadi tinggi popliteal. Jadi kita bukan memakai nilai rata-rata tetapi memakai nilai orang yang cenderung rendah karena supaya sebagian orang bisa menapak, jadi tidak perorangan.
8. Pertanyaan dari Bapak Abdul S
Tapi yang saya lihat itu kalau untuk di kantor, rata-rata kursi itu yang memiliki berat badan 70 kg itu kursinya cepat rusak semua, bagaimana itu kiranya?
Jawaban dari Nara Sumber: Dari desainnya atau dari bahannya, kalau bahan umum ada kayu, ada besi atau ada yang polimer, dari bahannya akan mempengaruhi kapasitas juga desain, kalau ada desain yang model-model terbaru kadang-kadang Jadi kurang kokoh, itu mempengaruhi. Sehingga kita bisa mengukur kapasitasnya kalau misalnya diukur, jadi kalau orang yang terlalu berat maka akan cepat rusak. Seperti kalau jalannya digunakan oleh truk yang terlalu berat, juga akan cepat rusak.
Profil InstrukturDr. Lovely Lady, ST. MT.
Kepala Lab. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi - UNTIRTA
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
1994 Sarjana (S1) Institut Teknologi Bandung Teknik Industri
2000 Magister (S2) Institut Teknologi Bandung Transportasi
2013 Doktor (S3) Institut Pertanian Bogor Keteknikan pertanian
Pengalaman kerja
1994 - 2000 Peneliti pada Lembaga Penelitian ITB Penelitian bidang transportasi bekerjasama dengan Badan Litbang Departemen Perhubungan.
2004 - Sekarang Dosen pada jurusan Teknik Industri – UNTIRTA Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Kegiatan Profesional
2014 Narasumber kegiatan Seminar Nasional Penanggulangan Bencana Kegagalan Teknologi pada Industri di Provinsi Banten BPBD Banten, Pemerintah Propinsi Banten.
2016 Keynote speaker ‘Seminar Regional Ergonomi’ Perhimpunan Mahasiswa Teknik Industri Untirta
2017 Narasumber kegiatan Deperindag Tangerang Selatan : ‘Bimbingan Teknis Gugus Penjaminan Mutu (GPM) untuk Industri Kecil Menengah di kota Tengerang Selatan’. Deperindag Tangerang Selatan
2018 Narasumber Workshop Kewirausahaan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Cilegon tema : ‘Peningkatan Ekonomi Organisasi Wanita’ Gabungan Organisasi Wanita kota Cilegon
Sertifikasi Profesional
2021 Sertifikat profesional sebagai ’HACCP Representative’ TUV Rheinland Indonesia 69666/21/1015
2022 Sertifikat Kompetensi sebagai ‘Pelaksana Ekspor’ BNSP 46000.3324.4.0000821.2022
Pelatihan Profesional
2015 Pelatihan PEKERTI LP3M UNTIRTA Juli 2015
2016 Pelatihan Applied Aproach (AA) LP3M UNTIRTA 22 – 24 Agustus 2016
2016 Pelatihan Training of Trainer Balai Material dan Peralatan Konstruksi 5 – 10 September 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan penyusunan dokumen standar proses pembelajaran’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 16-17 Sept 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan Penyusunan dokumen standar dosen dan tenaga kependidikan’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 27-28 Sept 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan Penyusunan dokumen standar penilaian pembelajaran’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 28-29 Sept 2016
2017 Workshop Kurikulum Fakultas Teknik 25-26 Sept 2017
2021 Online Export Clinic: Prosedur ekspor dan akses pembiayaan FTA center Jakarta dan FEB UI April 2021 2021 Online Export Clinic: Pemasaran Ekspor FTA center Jakarta dan FEB UI Maret 2021
2021 Online Export Clinic: Implementasi Hasil Perjanjian Perdagangan Internasional FTA center Jakarta dan FEB UI Sept 2021
2021 Pelatihan Akses dan Survey Pasar Melalui Internet Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) 27-28 Sept 2021
2021 Pelatihan Bagaimana memulai Ekspor Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) 7- 9 Sept 2021 2022 Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi Pelaksana Ekspor Kemenkop UKM 22-26 Agust 2022
Karya Ilmiah
A. BUKU/PRODUK BAHAN AJAR
2015 ERGONOMI: Lingkungan Fisik dan Performansi Kerja, Untirta Press ISBN: 978-602-1013-21-2
2017 Perancangan Teknik Industri Laboratorium RSKE Untirta - Modul Praktikum (non cetak)
2020 Perencanaan dan Pengembangan Produk Laboratorium RSKE Untirta - Modul Praktikum (non cetak)
2022 Management Plant, Closed Loop Dairy Industry. Untirta Press
2023 Ergonomi dalam Transportasi Percetakan Deepublish ISBN: 978-623- 02-6333-0
B.JURNAL dan SCOPUS Conference
2016 Pengaruh Usia dan Lama Masa Kerja terhadap Beban Kerja Fisiologi dan Psikologi Operator. Jurnal Industrial Services, Vol 2. No 1. Oktober 2016. ISSN 2461-0623. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/issue/archi ve
2017 OPTIMAL PHYSICAL ENVIRONMENT TO MAINTAIN CONCENTRATION ON OFFICE WORK IN TROPICAL CLIMATE IN INDONESIA. International Conference ‘ Quality in Research (QIR) Juli 2017. ISSN : 411-1484 http://qir.eng.ui.ac.id/qir-proceedings/
2017 Analisis Tingkat Stres Kerja dan Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja pada Pegawai BPBD Kota Cilegon. Jurnal Industrial Services, Vol 3. No 1b. Oktober 2017. ISSN 2461-0631. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/issue/archi ve
2018 Analyzing Circadian Rhythms for Breaktime Schedulling on Night Shift Work The 5th International Conference on Industrial Engineering and Applications (ICIEA), April 2018. Singapore. ISBN : 978-1-7281-0850-6. Terindex : IEEE dan SCOPUS https://ieeexplore.ieee.org/xpl/tocresult.jsp?isnumb er=8387054
2019 Factors supporting the implementation of mass transport system in Indonesia The 6th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (6th ACISE 2019), Semarang, 23 – 24 April 2019. IOP Conference Series : Materials Science and Engineering, Vol 598 tahun 2019. Terindex : SCOPUS https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757- 899X/598/1/012013 doi:10.1088/issn.1757-899X Online ISSN: 1757-899X Print ISSN: 1757-8981
2019 Effect of Using Electronic Map While Driving on Human Error Probability, Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Bangkok, Thailand, March 5-7, 2019 http://www.ieomsociety.org/ieom2019/papers/370. pdf ISBN: 978-1-5323-5948-4 ISSN: 2169-8767
2020 Efek Usia, Pengalaman Berkendara, dan Tingkat Kecelakaan terhadap Driver Behavior Pengendara Sepeda Motor Jurnal Teknologi UMJ Vol 12, no 1 (2020) Terakreditasi Nasional level 3 ISSN : 2085-1669 eISSN: 2460-0288 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/vie w/4485 2020 Identify factors that caused false and violation by motorcycle rider IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Volume 909, terindeks Scopus Q4. International Conference on Advanced Mechanical and Industrial engineering (ICAMIE) 8-9 July 2020, Banten, Indonesia https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757- 899X/909/1/012067 Online ISSN : 1757-899X
2021 Human Error dalam Berkendara Berdasarkan Kebiasaan Pelanggaran oleh Pengemudi Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik Trisakti, Vol 8, no.1, Maret 2021 DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.510 Print ISSN : 2355-472X Online ISSN : 2442-3149 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
2021 Assessment Comfortability of Climbing Stairs and the Height of Building Stair IOP Conference Series : Materials Science and Engineering, Vol tahun 2021. The 8th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (8th ACISE 2021). September 2021. http://ieomsociety.org/proceedings/2021indonesi a/533.pdf
2022 The Effects of Using Electronic Maps While Driving on The Driver Performance International Journal of Technology (IJTECH), terindex Scopus Q2. Accepted Juli 2022.
2022 Drowsiness on Industrial Logistics Driver In the Morning and Afternoon Trip Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Johor Bahru, Malaysia, September 13-15, 2022. ISSN: 2169-8767 (U.S. Library of Congress); ISBN: 978-1-7923-9162-0 September 2022, Vol. 12 No. 6 http://ieomsociety.org/proceedings/2022malaysia/7 12.pdf
2022 Integrated eco-design and ergonomic innovation into product design and development, Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Johor Bahru, Malaysia, September 13-15, 2022. ISSN: 2169-8767 (U.S. Library of Congress); ISBN: 978-1-7923-9162-0 September 2022, Vol. 12 No. 6 http://ieomsociety.org/proceedings/2022malaysia/7 40.pdf
C.Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
2021/2022 Reviewer pada jurnal Industrial Services Untirta Press
2021 Reviewer on 2st International Conference on Broad Exposure to Science and Technology(BEST)
2021 2 nd BEST – FT Untirta 2020 Reviewer on 1st International Conference on Advance Mechanical and Industrial Engineering (ICAMIE) 2020 1st ICAMIE – FT Untirta
2019 Reviewer on 10th Annual International Conference on Industrial Engineering and Operation Management (IEOM) 10-12 Maret 2020 in Dubai. 10th IEOM – Dubai - United Arab Emirates (UAE)
2017 Reviewer Prosiding Seminar Nasional Industrial Services (SNIS) 2017 Jurusan Teknik Industri UNTIRTA Fakultas Teknik UNTIRTA
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
2015 Seminar Hasil Penelitian Desentralisasi 2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan – DIKTI DIKTI Presenter
2015 Seminar Nasional Industrial Services Teknik Industri UNTIRTA Moderator
2016 Seminar Nasional INDUSTRIAL ENGINEERING CONFERENCE (IDEC)
2016 Universitas Sebelas Maret – Solo Presenter
2016 International Conference ‘ South East Asia Network of Ergonomics Society (SEANES) Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) Presenter
2017 International Conference ‘Quality in Research (QIR)’ Fakultas Teknik-UI Presenter
2018 The 5th International Conference on Industrial Engineering and Applications (ICIEA), April 2018. Singapore National University of Singapore (NUS) Presenter
2018 Prosiding Kongres dan Seminar Nasional Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) 2018. Universitas Sumatra Utara (USU) Presenter
2019 The 6th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (6th ACISE 2019), 23 – 24 April 2019 Universitas Diponegoro (UNDIP) Presenter
2019 4 th International Conference on Ergonomics & 2nd International Conference on Industrial Engineering (ICE & ICIE 2019). Kuala Trengganu, Malaysia University of Malaya dan University Putra Malaysia (UPM) Presenter
2020 1st International Conference on Advance Mechanical and Industrial Engineering (ICAMIE) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Presenter
2021 International Conference on Industrial System Engineering (ACISE) Universitas Diponegoro (Undip) Presenter
2022 Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja setelah pandemic dengan tetap menjaga produktifitas Perhimpunan Ergonomi Indonesia Moderator