[Tanya Jawab] Pengaturan Waktu Kerja pada Kerja Shift dan Monoton untuk Mengurangi Kecelakaan Kerja
1. Pertanyaan dari Bapak Istiyan Wijayanto
1. Mohon informasinya, untuk bekerja shift malam berapa waktu maksimal dalam bekerja shift, dan setiap berapa waktu harus istirahat untuk jeda ditengah waktu kerja (Untuk operator Dump Truck & Alat berat di tambang)?
2. Bagaimana melakukan intervensi perilaku untuk operator yang memaksakan mengantuk agar tidak terjadi kecalakaan?
Jawaban dari Nara Sumber:
1. Kalau untuk waktu kerja shift itu sebenarnya sudah ada peraturannya dari Peraturan Menteri maksimal 8 jam walaupun untuk malam hari, hanya biasanya orang menyesuaikan karena malam ada perusahaan-perusahaan yang menyesuaikan seperti di pelabuhan itu dia buat menjadi 12 jam tetapi dia memberikan waktu istirahat di tengah, tetapi umumnya kalau industri-industri seperti di Cilegon, daerah industri itu mereka 8 jam dan 8 jam, jadi 24 jam itu dibagi 3 shift tetapi ada variasi-variasi yang dibuat oleh setiap perusahaan yang tergantung dari kondisi kerjanya. Terkait untuk pertambangan itu juga memang ada yang meneliti, karena pertambangan itu mereka jauh dari mess-nya, mereka bekerja akhirnya karena orang itu dipaksa bekerja sehingga ada pergeseran circadian rhythm tadi sehingga ada pergeseran, tetapi manusia itu secara ergonomi itu tidak dianjurkan mereka satu minggu shift malam lalu berikutnya berpindah, tidak seperti itu. Jadi kalau yang saya baca sebenarnya yang bagus itu tidak sampai 5 hari, pergantian shift itu jangan sampai 5 hari karena manusia memang dia jam biologisnya ada, jadi tidak mungkin kita merubah pola tidur kita untuk menjadi malam terus, tidak bisa kita merubah seperti itu. Jadi pergantian shift itu ada yang 3, 3, 2 juga ada yang 2, 2 tetapi kalau yang sampai 5 itu tidak dianjurkan sebenarnya, saya pernah baca dari penelitian itu tidak sesuai dengan karakteristik biologi tubuh kita, jadi agak berat. Tetapi mungkin di pertambangan karena dia bekerja jauh di pedalaman kadang-kadang seperti itu, karena saya belum meneliti juga di pertambangan itu sepertinya ada yang bekerja sampai satu minggu ganti shift. Yang pernah diteliti seperti yang tadi saya sudah perlihatkan, dia mengalami pergeseran circadian rhythm artinya dia beradaptasi tetapi pergeseran pun itu tidak banyak, hanya 2, 3 jam tidak bisa kita harus bangun terus sepanjang malam. Jadi kalau orang dipaksa bangun selama seminggu itu di hari-hari terakhir dia sudah tidak se-alertness daripada di awal-awal hari. Jadi pergantian shift itu biasanya 3, 3, 2 atau 2, 2, 2 jadi polanya itu 2 dan 3 hari biasanya, itu lebih sesuai dengan kondisi biologis manusia. Mengenai jam istirahat sebenarnya belum ada usulan sendiri, hanya kebetulan saya meneliti jam istirahat 2 jam itu, kalau dia istirahat sekitar jam 01.00 atau jam 03.00 malam itu bagus, jadi pada saat dia istirahat dia mengalami circadian paling rendah, artinya alertness paling rendahnya itu terjadi pada saat dia tidur, setelah itu dia akan naik lagi, artinya kesiapan dia bekerja sudah menjadi lebih bagus.
2. Jadi kalau mengantuk itu pertama yang paling mudah kita berubah posisi, Jadi kalau sedang di depan laptop lalu mengantuk, kita jalan terlebih dahulu dari duduk ke berdiri, memutar dulu sebentar itu akan hilang kantuknya atau kita makan dan minum itu juga menghilangkan kantuk dan yang pernah diteliti itu memberikan cahaya terang 2 jam itu akan membuat orang hilang kantuknya, jadi di industri dia berikan cahaya yang terang.
2. Pertanyaan dari Bapak Istiyan Wijayanto
Menyambung dari pertanyaan poin yang kedua, mungkin bisa di-sharingkan base practice yang sudah dilakukan penelitian oleh Ibu terkait dengan bagaimana mengintervensi perilaku untuk memaksakan mengantuk? Mungkin agak sedikit berbeda di ergonimi atau mungkin ada wacana sehingga kita bisa custom untuk diimplementasikan di area mining. Mengingat kami jarak tempuhnya ini, hauling ada yang 2 kilo bahkan empat setengah kilo, ada juga yang hauling panjang seperti di Kalimantan Selatan itu bahkan sampai 72 km, 75 km. Pencerahannya dari riset atau mungkin yang sudah pernah dibaca atau dikaji dan dipelajari sebelumnya.
Jawaban dari Nara Sumber: Mungkin ini untuk driver yang membawa batubara, sebenarnya penelitian-penelitian itu mengatakan bahwa rasa mengantuk itu bertambah dengan bertambahnya waktu orang bekerja, jadi dasarnya itu biasanya waktu apalagi kalau truk atau dump truk yang kecepatannya lambat, jadi agak susah kita mengukur dengan km sehingga biasanya itu menggunakan waktu, hanya dari hasil penelitian itu mungkin kondisi juga berbeda kalau di pertambangan itu lingkungannya hutan, berbeda dengan truk industri yang melewati jalan tol yang ramai, mungkin juga berbeda jadi harus diteliti sendiri berbeda. Biasanya dasarnya waktu kemudian lingkungan fisik sangat mempengaruhi, saya pernah menghubungkan kondisi lalu lintas, kepadatan lalu lintas dengan tingkat orang mengantuk itu ternyata tidak berkorelasi positif, ada yang mengatakan kalau padat dia tidak mengantuk karena banyak harus waspada tapi ternyata tidak berkorelasi positif. Mungkin akan berbeda juga karakteristiknya kalau di dalam dump truk, kalau boleh meneliti saya nanti akan meneliti di sana karena kondisi alam itu mempengaruhi.
3. Pertanyaan dari Bapak Abdur Rahman S
Tadi sudah disampaikan banyak hal, masalah hal-hal yang sifatnya pemicu untuk man power yang bekerja. Hanya ini mungkin kebetulan kami di konstruksi, kebetulan juga kami masuk dalam golongan high risk juga di proyek bendungan. Ini masalah traffic manajemen hubungannya dengan yang tadi mungkin di pertambangan hampir sama, jadi di sini sudah sempat disampaikan hal-hal yang bisa mempengaruhi kondisi seseorang yang bekerja shift malam, tapi ada perilaku-perilaku yang sering kamu temui juga, saya ini posisi di quality control tapi kami juga sering berhubungan dengan safety, hubungannya bagaimana menjaga produk-produk yang ada jangan sampai terjadi namanya properti di match akibat benturan atau hal lainnya. Ada perilaku dari operator atau supir biasanya begini, masalah mendengarkan musik kira-kira dengan hal-hal begitu ada tidak yang bisa membantu supaya meredam kalau memang ada hal-hal yang sifatnya bisa mempengaruhi atau bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan? Karena misalnya kalau untuk suara atau polisi itu biasa Karena istilahnya "keenakan" kadang itu di posisi blank spot itu ada hal-hal yang sifatnya terjadi, makanya untuk antisipasinya biasanya kita ada semacam fragmen yang dipasang di seputaran itu.
Jawaban dari Nara Sumber: Karena beberapa kali saya meneliti distraction untuk driver, kalau orang mengemudi itu paling nyaman mendengarkan musik, ternyata manusia itu inderanya banyak, kita mempunyai indera pendengaran, kita bisa penglihatan dan kalau kita mendengarkan musik itu asal musiknya tidak keras, kalau musiknya keras tentu saja nanti informasi dari jalan itu tidak terdengar tetapi kalau masih terdengar yang di luar kita tidak masalah, malah meningkatkan performance menerima dengan indera yang berbeda dan itu tidak mengganggu konsentrasi. Ada yang meneliti untuk driver di jalan raya itu tidak mengganggu konsentrasi orang itu dalam berkendara karena kalau berkendara dia menggunakan indera mata visualnya sedangkan musik itu dia menangkap dengan Indera auditorinya sehingga itu tidak mengganggu, artinya dia tidak mengganggu performasi dari melakukan pekerjaan ataupun di industri tetapi mungkin akan mengganggu kalau terlalu keras, itu dia tidak mendapatkan informasi-informasi yang mestinya dia terima kalau ada untuk safety-nya, jadi sebenarnya tidak masalah malah meningkatkan performasi.
4. Pertanyaan dari Bapak Abdur Rahman S
Dengan adanya kenek bagaimana itu, apakah bisa meningkatkan atau justru berbahaya?
Jawaban dari Nara Sumber: Kalau ada kenek artinya mereka bisa mengobrol atau bisa bersosialisasi sebenarnya, bisa mengurangi kantuk tapi kenek yang memang dia juga memiliki tugas, jadi dia bagi-bagi tugas. Kalau dari referensi-referensi itu sebenarnya dianjurkan ada temannya, sehingga kalau mengantuk dia memiliki teman untuk mengobrol atau dia memiliki teman untuk sharing-sharing.
5. Pertanyaan dari Ibu Tiwi Anggraeni
Terkait dengan kelelahan kerja, karena untuk shift kerjanya sudah baik ada di dua shift, di shift pagi dan malam itu ada 8 jam dan ada satu jam istirahat tapi untuk bagaimana cara mengukur kekalahan kerja di tengah jam kerja? Untuk perginya biasanya kita ada briefing, untuk mengukur kelelahan teman-teman ini kelelahan kerja atau tidak itu bagaimana caranya?
Jawaban dari Nara Sumber: Kalau banyak aktivitas fisik itu biasanya kita dari head tread, akan sangat kelihatan jadi kalau pekerjaannya di depan laptop itu head tread-nya rendah tapi kalau dia sudah beraktivitas fisik, misalnya dia menyekop itu akan akan tinggi tread-nya, jadi kita tinggal memakai itu ada yang bentuknya seperti jam tangan, itu bisa kita pantau setiap jam. Itu ada level-levelnya, kalau masih 90 itu masih level sedang, head tread-nya per menit tapi kalau sudah lebih dari 100 itu sudah termasuk kerja berat, itu kalau mahasiswa sudah paham betul.
Pekerjaan itu karakteristiknya berbeda-beda kalau di depan laptop kita tidak akan lelah hanya kita pegal, tapi kalau dia menggunakan fisik atau aktivitas fisik yang besar seperti pekerjaan bangunan atau orang yang harus menyekop tadi maka head tread-nya akan tinggi sementara kita secara fisiologi manusia itu sama, kita punya kapasitas fisik, kapasitas energi yang siap pakai dalam tubuh kita, jadi itu sekitar 25 kilo kalori. Kita bekerja pada level berat misalnya di head tread diatas 100 maka kita menggunakan cadangan energi siapa kita di yang 25 kilo kalori tadi, ini agak teoritis jadi cadangan 25 kilo kalori itu kita pakai sampai habis, kalau itu sudah habis maka kita akan sangat kelelahan dan pada saat kita sangat kelelahan itu kita butuh istirahat, sehingga kalau pekerja-pekerjaan yang fisiknya besar misalnya untuk konstruksi bangunan, kita bisa menghitung secara detail berapa lama cadangan energi siap pakai yang 25 kilo kalori itu akan habis, itu bisa kita hitung. Jadi setelah itu habis ada ada rumusnya sebenarnya, maka orang itu harus istirahat jadi head tread-nya akan naik terus dari mulai dia bekerja misalnya jam 8 malam dia kerja sampai 3 jam, setelah 3 jam kalau ada rumusnya karena head tread-nya naik terus itu cadangan energi 25 kilo kalori akan habis sehingga dia harus istirahat, sehingga karakteristik orang yang fisik kerja besar itu pola kerjanya akan berbeda dengan orang yang terlihat fisiknya tidak besar yang hanya depan komputer. Mereka membutuhkan istirahat di tengah-tengah, jadi istirahat itu bisa kita hitung mungkin jumlah waktu istirahat yang dibutuhkan itu pun bisa kita hitung. Mungkin 2 jam bekerja kemudian dia istirahat 15 menit atau 3 jam dia bekerja, dia butuh istirahat setengah jam, jadi tergantung dari karakteristik pekerjaannya, kalau fisiknya besar dia butuh istirahat di tengah-tengah. Jadi bukan hanya pada saat jam kalau misalnya pagi dia tadi jam 8 bukan hanya jam 12, karena kalau menunggu itu dia sudah kelelahan, sudah habis energinya, jadi kita menghitung dari ketersediaan energi di tubuh orang itu, jadi di tengah-tengah dia butuh waktu istirahat itu dihitung kalau mau detailnya kita harus tahu dia mengeluarkan energi berapa banyak sehingga kita bisa hitung. Tapi kalau mau dipukul rata mungkin di tengah-tengah antar jam 08.00 sampai jam 12.00 dia istirahat dulu di tengah, 15 menit sampai setengah jam kalau mau dipukul rata aja tapi ada hitungan detailnya juga.
6. Pertanyaan dari Bapak Yusuf
Untuk memanfaatkan waktu istirahat yang baik itu seperti apa? Apakah cukup mengisi energi dengan asupan makanan dan minuman saja?
Jawaban dari Nara Sumber: Sebenarnya kalau kita merasa mengantuk, kita berhenti lalu tidur sebenarnya tidak harus tidur juga karena kita keluar dari kendaraan itu akan menghilangkan kantuknya karena kita berubah posisi dan juga untuk orang-orang yang bekerja di industri itu, asupan minuman karena kita harus menjaga jumlah kadar garam dalam tubuh, jadi asupan minuman, minum air putih pun tidak apa-apa, minum itu akan mengurangi kantuk dan memenuhi kebutuhan kita untuk tubuh agar bekerja secara normal. Makan itu juga biasanya menghilangkan kantuk, jadi sebenarnya yang dianjurkan itu minum tetapi pada beberapa penelitian itu memang kita menanyakan apakah orang ini sebelum berkendara dia minum kopi? Itu memang mengurangi kantuk kalau dia minum kopi tetapi kalau tidak biasa minum kopi tidak dianjurkan juga. Jadi sebenarnya untuk menghilangkan kantuk itu mengubah posisi atau makanan minum atau tidur sejenak itu bisa menghilangkan kantuk tetapi memang kopi itu banyak yang meneliti bisa menghilangkan kantuk untuk beberapa waktu.
7. Pertanyaan dari Ibu Mawar Indah
Apakah mengantuk kalau kita cuci muka atau mandi, apakah bisa menghilangkan kantuk?
Jawaban dari Nara Sumber: Itu memang menghilangkan kantuk, jadi kita cuci muka atau kita berwudhu atau kita mandi itu bisa menghilangkan kantuk, hanya saya belum dapat referensi. Biasanya itu sudah diteliti orang, tapi waktu saya kecil baru bangun langsung disuruh cuci muka memang langsung hilang kantuknya namun memang untuk secara ilmiahnya itu saya belum dapat referensinya.
Profil InstrukturDr. Lovely Lady, ST. MT.
Kepala Lab. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi - UNTIRTA
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
1994 Sarjana (S1) Institut Teknologi Bandung Teknik Industri
2000 Magister (S2) Institut Teknologi Bandung Transportasi
2013 Doktor (S3) Institut Pertanian Bogor Keteknikan pertanian
Pengalaman kerja
1994 - 2000 Peneliti pada Lembaga Penelitian ITB Penelitian bidang transportasi bekerjasama dengan Badan Litbang Departemen Perhubungan.
2004 - Sekarang Dosen pada jurusan Teknik Industri – UNTIRTA Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Kegiatan Profesional
2014 Narasumber kegiatan Seminar Nasional Penanggulangan Bencana Kegagalan Teknologi pada Industri di Provinsi Banten BPBD Banten, Pemerintah Propinsi Banten.
2016 Keynote speaker ‘Seminar Regional Ergonomi’ Perhimpunan Mahasiswa Teknik Industri Untirta
2017 Narasumber kegiatan Deperindag Tangerang Selatan : ‘Bimbingan Teknis Gugus Penjaminan Mutu (GPM) untuk Industri Kecil Menengah di kota Tengerang Selatan’. Deperindag Tangerang Selatan
2018 Narasumber Workshop Kewirausahaan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Cilegon tema : ‘Peningkatan Ekonomi Organisasi Wanita’ Gabungan Organisasi Wanita kota Cilegon
Sertifikasi Profesional
2021 Sertifikat profesional sebagai ’HACCP Representative’ TUV Rheinland Indonesia 69666/21/1015
2022 Sertifikat Kompetensi sebagai ‘Pelaksana Ekspor’ BNSP 46000.3324.4.0000821.2022
Pelatihan Profesional
2015 Pelatihan PEKERTI LP3M UNTIRTA Juli 2015
2016 Pelatihan Applied Aproach (AA) LP3M UNTIRTA 22 – 24 Agustus 2016
2016 Pelatihan Training of Trainer Balai Material dan Peralatan Konstruksi 5 – 10 September 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan penyusunan dokumen standar proses pembelajaran’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 16-17 Sept 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan Penyusunan dokumen standar dosen dan tenaga kependidikan’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 27-28 Sept 2016
2016 Bimtek ‘Perencanaan dan Penyusunan dokumen standar penilaian pembelajaran’ Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)Untirta 28-29 Sept 2016
2017 Workshop Kurikulum Fakultas Teknik 25-26 Sept 2017
2021 Online Export Clinic: Prosedur ekspor dan akses pembiayaan FTA center Jakarta dan FEB UI April 2021 2021 Online Export Clinic: Pemasaran Ekspor FTA center Jakarta dan FEB UI Maret 2021
2021 Online Export Clinic: Implementasi Hasil Perjanjian Perdagangan Internasional FTA center Jakarta dan FEB UI Sept 2021
2021 Pelatihan Akses dan Survey Pasar Melalui Internet Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) 27-28 Sept 2021
2021 Pelatihan Bagaimana memulai Ekspor Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) 7- 9 Sept 2021 2022 Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi Pelaksana Ekspor Kemenkop UKM 22-26 Agust 2022
Karya Ilmiah
A. BUKU/PRODUK BAHAN AJAR
2015 ERGONOMI: Lingkungan Fisik dan Performansi Kerja, Untirta Press ISBN: 978-602-1013-21-2
2017 Perancangan Teknik Industri Laboratorium RSKE Untirta - Modul Praktikum (non cetak)
2020 Perencanaan dan Pengembangan Produk Laboratorium RSKE Untirta - Modul Praktikum (non cetak)
2022 Management Plant, Closed Loop Dairy Industry. Untirta Press
2023 Ergonomi dalam Transportasi Percetakan Deepublish ISBN: 978-623- 02-6333-0
B.JURNAL dan SCOPUS Conference
2016 Pengaruh Usia dan Lama Masa Kerja terhadap Beban Kerja Fisiologi dan Psikologi Operator. Jurnal Industrial Services, Vol 2. No 1. Oktober 2016. ISSN 2461-0623. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/issue/archi ve
2017 OPTIMAL PHYSICAL ENVIRONMENT TO MAINTAIN CONCENTRATION ON OFFICE WORK IN TROPICAL CLIMATE IN INDONESIA. International Conference ‘ Quality in Research (QIR) Juli 2017. ISSN : 411-1484 http://qir.eng.ui.ac.id/qir-proceedings/
2017 Analisis Tingkat Stres Kerja dan Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja pada Pegawai BPBD Kota Cilegon. Jurnal Industrial Services, Vol 3. No 1b. Oktober 2017. ISSN 2461-0631. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/issue/archi ve
2018 Analyzing Circadian Rhythms for Breaktime Schedulling on Night Shift Work The 5th International Conference on Industrial Engineering and Applications (ICIEA), April 2018. Singapore. ISBN : 978-1-7281-0850-6. Terindex : IEEE dan SCOPUS https://ieeexplore.ieee.org/xpl/tocresult.jsp?isnumb er=8387054
2019 Factors supporting the implementation of mass transport system in Indonesia The 6th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (6th ACISE 2019), Semarang, 23 – 24 April 2019. IOP Conference Series : Materials Science and Engineering, Vol 598 tahun 2019. Terindex : SCOPUS https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757- 899X/598/1/012013 doi:10.1088/issn.1757-899X Online ISSN: 1757-899X Print ISSN: 1757-8981
2019 Effect of Using Electronic Map While Driving on Human Error Probability, Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Bangkok, Thailand, March 5-7, 2019 http://www.ieomsociety.org/ieom2019/papers/370. pdf ISBN: 978-1-5323-5948-4 ISSN: 2169-8767
2020 Efek Usia, Pengalaman Berkendara, dan Tingkat Kecelakaan terhadap Driver Behavior Pengendara Sepeda Motor Jurnal Teknologi UMJ Vol 12, no 1 (2020) Terakreditasi Nasional level 3 ISSN : 2085-1669 eISSN: 2460-0288 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/vie w/4485 2020 Identify factors that caused false and violation by motorcycle rider IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Volume 909, terindeks Scopus Q4. International Conference on Advanced Mechanical and Industrial engineering (ICAMIE) 8-9 July 2020, Banten, Indonesia https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757- 899X/909/1/012067 Online ISSN : 1757-899X
2021 Human Error dalam Berkendara Berdasarkan Kebiasaan Pelanggaran oleh Pengemudi Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik Trisakti, Vol 8, no.1, Maret 2021 DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v8i1.510 Print ISSN : 2355-472X Online ISSN : 2442-3149 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
2021 Assessment Comfortability of Climbing Stairs and the Height of Building Stair IOP Conference Series : Materials Science and Engineering, Vol tahun 2021. The 8th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (8th ACISE 2021). September 2021. http://ieomsociety.org/proceedings/2021indonesi a/533.pdf
2022 The Effects of Using Electronic Maps While Driving on The Driver Performance International Journal of Technology (IJTECH), terindex Scopus Q2. Accepted Juli 2022.
2022 Drowsiness on Industrial Logistics Driver In the Morning and Afternoon Trip Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Johor Bahru, Malaysia, September 13-15, 2022. ISSN: 2169-8767 (U.S. Library of Congress); ISBN: 978-1-7923-9162-0 September 2022, Vol. 12 No. 6 http://ieomsociety.org/proceedings/2022malaysia/7 12.pdf
2022 Integrated eco-design and ergonomic innovation into product design and development, Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Johor Bahru, Malaysia, September 13-15, 2022. ISSN: 2169-8767 (U.S. Library of Congress); ISBN: 978-1-7923-9162-0 September 2022, Vol. 12 No. 6 http://ieomsociety.org/proceedings/2022malaysia/7 40.pdf
C.Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
2021/2022 Reviewer pada jurnal Industrial Services Untirta Press
2021 Reviewer on 2st International Conference on Broad Exposure to Science and Technology(BEST)
2021 2 nd BEST – FT Untirta 2020 Reviewer on 1st International Conference on Advance Mechanical and Industrial Engineering (ICAMIE) 2020 1st ICAMIE – FT Untirta
2019 Reviewer on 10th Annual International Conference on Industrial Engineering and Operation Management (IEOM) 10-12 Maret 2020 in Dubai. 10th IEOM – Dubai - United Arab Emirates (UAE)
2017 Reviewer Prosiding Seminar Nasional Industrial Services (SNIS) 2017 Jurusan Teknik Industri UNTIRTA Fakultas Teknik UNTIRTA
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
2015 Seminar Hasil Penelitian Desentralisasi 2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan – DIKTI DIKTI Presenter
2015 Seminar Nasional Industrial Services Teknik Industri UNTIRTA Moderator
2016 Seminar Nasional INDUSTRIAL ENGINEERING CONFERENCE (IDEC)
2016 Universitas Sebelas Maret – Solo Presenter
2016 International Conference ‘ South East Asia Network of Ergonomics Society (SEANES) Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) Presenter
2017 International Conference ‘Quality in Research (QIR)’ Fakultas Teknik-UI Presenter
2018 The 5th International Conference on Industrial Engineering and Applications (ICIEA), April 2018. Singapore National University of Singapore (NUS) Presenter
2018 Prosiding Kongres dan Seminar Nasional Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) 2018. Universitas Sumatra Utara (USU) Presenter
2019 The 6th Annual Conference of Industrial and System Engineering 2019 (6th ACISE 2019), 23 – 24 April 2019 Universitas Diponegoro (UNDIP) Presenter
2019 4 th International Conference on Ergonomics & 2nd International Conference on Industrial Engineering (ICE & ICIE 2019). Kuala Trengganu, Malaysia University of Malaya dan University Putra Malaysia (UPM) Presenter
2020 1st International Conference on Advance Mechanical and Industrial Engineering (ICAMIE) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Presenter
2021 International Conference on Industrial System Engineering (ACISE) Universitas Diponegoro (Undip) Presenter
2022 Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja setelah pandemic dengan tetap menjaga produktifitas Perhimpunan Ergonomi Indonesia Moderator