1. Pertanyaan dari Vinsentius Apritus Nong Asno (Universitas Atma Jaya Makassar)
Apa tujuan utama sebuah perusahaan dapat mengembangkan skala produksi dan untuk memperluas pasar untuk mencapai tingkat operasional yang lebih efisien?
Jawaban: Ya. Tentu untuk memperluas sales, revenue, dan meningkatkan profit untuk kedepannya. Dengan cost yang rendah dapat meningkatkan profit, untuk meluaskan pasar. Deman dari definisi pasarnya akan dicapai seberapa tingkatnya di sesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas perusahaan. Jika demand meningkat maka supply juga harus di tingkatkan. Dilihat dari deman dan supplynya.
2. Pertanyaan dari Ukurta Tarigan (USU)
Izin bertanya, Pak. Apakah ada metode untuk menyusun tata letak fasilitas berdasarkan Fixed Position Layout? Bagaimanakah langkah-langkah penataannya? Untuk mengakomodir perubahan layout berdasarkan perubahan jenis produk dan perubahaan permintaan pada kurun waktu tertentu, cocoknya NGFL jenis apa Pak?
Jawaban: Langkah s karena memerlukan waktu produksi, varian, perancangan proses hanya saja benda kerja ukuran besar mesin mesin akan mendatangi dimana tempat kerja itu. Semua NFGL bisa termasuk 2 yang alternatif keputusan untuk memilih layout tidak hanya tunggal tidak hanya p dan q. keputusan dari managerial. Sifat utilitas yang sudah dimiliki bagaimana mudah dipindahkan. Jadi keputusan untuk memilih layout tidak hanya dari volume dan varian haryus melihat dari yang lain. Secara cepat dengan dinamik layout skenario nya hanya 1 tetapi bisa beberapa periode ke depan. Biaya re layoutnya tidak tinggi dan rendah. Layout tidak cenderung berubah. Apabila perlu layout tidak perlu dirubah. Harus berhati-hati dengan re layout. Berdasarkan karakteristik.
3. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Software apa yang bisa membantu dalam perancangan NGFL?
Jawaban: Menyusun layout tergantung dri jenis layout, 6 layout yg karakteristik yang banyak. Perancangan NFGL sudah ada aplikasinya. Simulating app and dynamic. Ada modular optimize. Software muncul karna dimodelkan dan di algoritmakan. Banyak kemungkinan pengembanan aplikasi yang dapat di sesuaikan dengan industri 4.0. modular yang berbentuk line. Ada lingo. Tidak selalu berbentuk tampilan muka seperti craft. Yang penting dalam applikasi adalah model dan algoritmanya. Tergantung dari jenis layoutnya apa.
4. Pertanyaan dari Anastasia (Universitas Presiden)
Bolehkah sharing tentang pengaplikasian agile layout pada manufacturing compnay di Indonesia?
Jawaban: Ada group riset di kampus.
5. Pertanyaan dari Vivi (ITB)
Apa kelemahan/keterbatasan pendekatan NGFL ini dibanding pendekatan-pendekatan sebelumnya?
Jawaban: Variabel pertimbangan cukup banyak, sehingga dalam pembuatan model atau algoritma menjadi kompleks. Namun di samping itu, itu juga menjadi kelebihannya. Dinamik layout juga masih dipertanyakan. Namun ada alternatif lain.
Profil InstrukturIr. B. Laksito Purnomo, S.T., M.Sc, IPM, ASEAN Eng, CSA, CSCM
Dosen Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
• Sarjana Teknik Industri– S.T. ITB (1998)
• Master Manufacturing Management – M.Sc. University of Bradford, England, UK (2014)
• Insinyur – PSPPI ITB (2021)
Pekerjaan
Staf Pengajar, Departemen Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (2000 s.d. skrg)
Sertfikasi
• IPM dan Asean Eng. [PII]
• Certified Supply Chain Analyst [CSCA] – ISCEA
• Certified Supply Chain Manager CSCM – ISCEA
Organisasi:
• Institute of Industrial and System Engineering [IISE]
• Persatuan Insinyur Indonesia [PII]
• Perhimpunan Ergonomi Indonesia [PEI]
Pengalaman Proyek
• Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah for Any Indonesian Local Government Agencies
• Owner Estimate/HPS for Petrokimia Company, PJB Rembang
• Purchasing-Procurement Management for Bank Rakyat Indonesia, Panti Nugroho Hospital Yogyakarta
• Suply Chain Management for PT Pupuk Sriwijaya Company, PBJ Muara Karang
Dll.