[Tanya Jawab] MRP Bagian 2: Perencanaan Detail - Lot Sizing dan Kasus
1. Pertanyaan dari Bapak Agung Nugroho
MRP ini udah selesai ya Pak? Jadi ini istilahnya sudah operasional, sudah diterapkan?
Jawaban dari Nara Sumber: Sudah Pak. Contohnya tadi MBS itu frozen itu batasannya MRP 2 ini dari zaman pertama diluncurkan sampai sekarang itu, MBS itu tidak bisa diubah. Ini justru kelemahannya, ini justru tantangan untuk bagian perencanaan bagaimana merencanakan MBS yang sudah fix, tidak memiliki perubahan.
2. Pertanyaan dari Bapak Agung Nugroho
Mengenai penerapannya tadi disinggung di awal tidak hanya di produk diskrit, tidak hanya di sistem manufaktur diskrit tapi bisa juga di bulk seperti semen tadi contohnya di awal?
Jawaban dari Nara Sumber: Yang bisa dibuat dalam lot batch, itu continous batch, tapi kalau untuk continuous murni saya kira hampir tidak bisa.
3. Pertanyaan dari Ibu Arie Restu Wardhani
Kalau misalkan untuk lot for lot itu kadang-kadang seleksibelannya tidak harus sesuai dengan permintaan pelanggan. Misalnya di luar dari prediksi, itu apa yang harus dilakukan? Apakah harus memperbaiki ulang nantinya untuk tabel MRP atau bagaimana?
Jawaban dari Nara Sumber: Kalau tidak mengubah MBS silakan diubah MRP-nya, artinya bisa disesuaikan atau scheduleship bisa diulang, ditentukan itu bisa tapi jangan mengubah close requirement karena itu dari MBS, itu kelemahannya. Jadi untuk MRP yang klasik ini kelemahannya adalah itu, jadi kita sudah tahu sebenarnya dimana letak kekurangan dan keterbatasan MRP itu dimana yang kalau mau diubah MBS-nya silakan diikuti dengan cara lain, dengan cara seperti yang diungkapkan itu bisa merubah MBS, tapi MRP 2 ini tidak bisa kalau mengubah MBS. Kalau mengubah lot selling bisa, mengubah scheduleship lalu mengubah Inventory, yang paling bisa itu mengubah Inventory. Inventory awal yang dinyatakan dengan cara open order atau scheduleship, itu yang bisa diubah.
Profil InstrukturIr. B. Laksito Purnomo, S.T., M.Sc, IPM, ASEAN Eng, CSCA, CSCM
Dosen Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
• Sarjana Teknik Industri– S.T. ITB (1998)
• Master Manufacturing Management – M.Sc. University of Bradford, England, UK (2014)
• Insinyur – PSPPI ITB (2021)
Pekerjaan
Staf Pengajar, Departemen Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (2000 s.d. skrg)
Sertfikasi
• IPM dan Asean Eng. [PII]
• Certified Supply Chain Analyst [CSCA] – ISCEA
• Certified Supply Chain Manager CSCM – ISCEA
Organisasi:
• Institute of Industrial and System Engineering [IISE]
• Persatuan Insinyur Indonesia [PII]
• Perhimpunan Ergonomi Indonesia [PEI]
Pengalaman Proyek
• Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah for Any Indonesian Local Government Agencies
• Owner Estimate/HPS for Petrokimia Company, PJB Rembang
• Purchasing-Procurement Management for Bank Rakyat Indonesia, Panti Nugroho Hospital Yogyakarta
• Suply Chain Management for PT Pupuk Sriwijaya Company, PBJ Muara Karang
Dll.