1. Pertanyaan dari Bapak Iwan Budhiarta
Jika aman, kenapa masih banyak kejadian pembobolan coin?
Jawaban dari Nara Sumber: Jadi smart contract is best of human acc with a traditional contract, saya tidak paham hukum secara mendalam tapi bisa jadi ada satu celah atau dua celah hukum juga mungkin terjadi pada suatu kontrak. Sama seperti smart kontrak ada satu mungkin atau dua celah kontrak yang mungkin bisa disusupi, jadi bisa dimainkan lagi. Sebenarnya ini mengubah kontrak secara digital dalam artian pembobolan mesin mungkin terjadi, masih mungkin terjadi biasanya untuk perusahaan-perusahaan besar mereka akan di audit kontrak-kontraknya supaya benar, menghindari segala kebocoran tetapi koin itu biasanya terjadi pada walet, jadi hal yang paling sering terjadi di kontrak itu adalah uangnya kurang sebenarnya, tapi yang biasanya terjadi itu kebocoran itu entah pada exchange (sistem pertukaran uang) atau pada walet. Tapi pada beberapa kasus besar terakhir di beberapa kasus besar terakhir satu crypto itu hancur atau suatu kerugian besar itu justru tidak terjadi karena pembobolan lagi tetapi karena manajemen action yang buruk seperti kita tahu di kasus yang terbaru, ada kasus namanya ftx itu kasus karena manajemennya yang buruk sehingga ketika terjadi penarikan massal di action tersebut uangnya kurang, akhirnya exchangenya collaps. Kemudian di kasus Luna sebelumnya itu terjadi karena kesalahan algoritmik, jadi ada namanya paging karena si koin Luna itu dia menirukan atau merever dari mata uang dolar dengan satu sistem algoritma tertentu ternyata algoritmanya bisa diakali ketika dia sudah dalam scale yang begitu besar, jadi backup maniac itu tidak bisa mengejar akhirnya cryptonya collaps. Jadi beberapa tahun terakhir kesalahan yang kerugian besarnya bukan pada pencurian uang lagi atau pembobolan koin lagi tapi banyaknya lebih kepada manajemen yang buruk atau kesalahan algoritma trading tadi. Jadi kalau pembobolan koin untuk saat ini saya kira sudah mulai jarang tapi masih membuka kemungkinan, tapi lebih sering kalau di smart kontrak itu kehilangan uang. Jadi kalau kita bicara smart kontrak itu lebih ke arah kehilangan uang, entah kita salah buat kontraknya atau kontraknya ternyata tidak "nyambung" dan sebagainya. Jadi kalau pembobolan koin terjadi pada wallet tapi itu bukan dampak dari smart kontraknya, tapi itu bisa jadi dampak dari serangan hacker tidak hanya dari blockchainnya, tetapi secara blockchainnya aman. Jadi misalkan dia mencuri uang juga kita harus melalui kontrak juga, at the end seharusnya kalau misalkan di trest terus itu bisa tertangkap juga harusnya tapi hal yang sangat susah karena half anonimity dari blockchain tadi.
2. Pertanyaan dari Bapak Iwan Budhiarta
Berarti kesalahan manajemen bisa dikatakan human fraud yang jadi resiko nyata harus dicari mitigasinya ya. Maksudnya seperti jika dalam grup ada 1 admin, maka untuk saling mengawasi harus ada minimal beberapa admin yang tidak punya conflict of interest apakah bisa seperti ini?
Jawaban dari Nara Sumber: Jadi dalam kasus ftx itu mereka punya beberapa petinggi perusahaan, jadi ftx itu ibaratnya kalau kita tarik ke Indonesia mungkin satu bank di mana people can save their money di bank tersebut, petinggi semuanya mungkin saya bisa bilang 80% itu berjiwa fraud jadinya banknya collaps. Jadi lebih dari satu tidak menjamin juga, tapi itu mungkin salah satu solusi yang bisa ditawarkan kalau berbicara human fraud itu susah karena sudah di luar kemampuan blockchain untuk keep the security karena itu manusianya, manusia di manajemen perusahaannya. Kalau misalkan kasus ftx solusi yang bisa diselesaikan memang kita perlu cari orang yang kredible dan trusted, jadi ibaratnya sebenarnya pada kasusnya masih orangnya, sistem sudah terpercaya tetapi manusianya tidak terpercaya jadi ibaratnya saya beri uang kepada Pak Iwan contoh saja, saya beri uang kepada Pak Iwan atau Pak Iwan bilang kalian bisa simpan uangnya di saya dan nanti bisa ditukarkan dalam crypto apapun, jadi exchange ibaratnya. Tapi dari exchange uang di money changer kita beri uangnya, uangnya langsung tetapi kalau di dalam exchange uangnya kita taruh maka jadi saldo, pada saat saldonya itu di perusahaan kita sudah tidak punya kemampuan apapun. Misalnya saya barter pakai crypto di Indonesia, uang pribadi saya belikan crypto misalnya Indonesian Rupiah ada mata uangnya namanya BIDR (Binance Indonesian Rupiah) kita belikan, uangnya disana saya tidak punya, ketika tiba-tiba akses crypto itu dimatikan maka selesai sudah uang saya tidak bisa diambil juga. Jadi tetap mesti memiliki folder library dari perusahaan kemudian dari human resource masih ada. Tapi misalnya saya punya uang saya tukarkan ke exchange, exchangenya dapat saya ambil lagi uangnya dan saya masukan ke dompet saya, mau exchangenya tutup karena uang di dompet makan jadinya aman. Jadi biasanya yang saya lakukan, saya tidak keep yang saya pada exchange terutama setelah kasus collaps enya yang tadi saya ceritakan ftx tadi dimana ternyata manajemen sectionnya buruk, uangnya tidak bisa diambil maka rugi, sekecil apapun akan kesal juga kalau uang kita hilang. Jadi setelah saya belikan kepada exchange, saya akan taruh di save wallet entah itu mau cold wallet atau hot wallet. Ada yang sistemnya itu digital wallet kita bisa taruh di handphone atau ada yang bentuknya di gadget jadi kita bisa menaruh uang kita itu di dalam gadget, itu namanya cold wallet seingat saya itu jauh lebih aman.
3. Pertanyaan dari Bapak Gunawan Tjahjadi
Bagaimana membedakan smart contract terhadap surat kontrak pada umumnya? Ada format bakunya kah?
Jawaban dari Nara Sumber: Format baku secara programming mungkin ada, jadi ibaratnya secara programming itu maksudnya di awal kita harus mendiclare nanti poin-poin apa saja yang akan terjadi, misalnya ada orang kita harus mendeclare, misal orang itu sifatnya integer jadi harus mendefine dulu kemudian nanti ada namanya function misalnya sifatnya publik atau apa. Dia harus ada struktur ya tapi ada programming tapi format secara baku mungkin tidak ada, tergantung pada programmer, dia haru menuliskan secara logika program asal kontrak itu bisa berjalan. Saya tidak tahu apakah ada format secara regulasi, kalau regulasi jelas tidak ada tapi secara audit harus ada format yang diikuti tetapi saya tidak tahu cara lebih dalamnya. Format secara umum kita bisa membuat kontrak sesuka hati kita dan kalau dia berjalan tapi dia harus mengikuti logika-logika programming yang ada.
4. Pertanyaan dari Bapak Iwan Budhiarta
Berarti harus dibuatkan Good Blockchain Governance atau Good Blockchain Practices ya. Apa sudah ada pihak yang membuat standar itu? Seperti dalam dunia pertanian ada Good Agriculture Practices.
Jawaban dari Nara Sumber: Jadi kita punya bidang keilmuan seperti mungkin pertanian. Pertanian itu mungkin sudah berjalan sekian puluh tahun atau kalau kita berbicara governance, kita sudah berjalan sekian puluh tahun, sekian ratus tahun atau mungkin seribu tahun. Kita sudah tahu banyak kesalahannya sehingga kita bisa giving the good governance, dunia crypto ini baru hadir pertama kali itu di 2018. Itu pertama kali ada blockchain atau mungkin bitcoin itu rilis 2018 dimana itu 20 tahun juga belum, dunia smart kontrak dan kita punya exchange yang besar-besar ini mungkin. 2016 atau 2017 itu baru "booming" ,jadi masih baru sekali. Jadi banyak yang sudah memulai untuk membuatkan paduan Good governance tapi masih banyak evaluasi karena ilmunya ini masih baru dan berkembang. Ibaratnya regulasi sekarang belum bisa mengejar, regulasi kita sekarang di Indonesia ataupun di seluruh dunia itu belum bisa mengejar dengan adanya bircoin atau crypto, mungkin banking juga bagaimana mengatasi crypto dan sebagainya. Jadi masih baru sekali, harusnya mungkin cara perkembangan harus dibuatkan tetapi sekarang ada mungkin standar 1 atau 2 tetapi masih belum settle juga. Terakhir saya baca 1 auditor terkenal juga sempat kebobolan juga, jadi sekarang masih karena memang masih baru. Tapi saya setuju dengan Pak Iwan harus ada good governancenya perlahan-lahan kejadian-kejadian yang mungkin bisa terjadi harus dibuat aturannya. Kalau kemarin salah satu ucapan CEO binance salah satu yang terbesar dia bilang bahwa industrinya masih terus berkembang dan mungkin pemerintah bisa membantu untuk meregulasi supaya tetap terjaga, karena kalau dia Good governance mau dari sudut perusahaan tapi dengan regulasi dia bisa menjaga Good governance.
5. Pertanyaan dari Bapak Iwan Budhiarta
Apakah crypto berbasis aset lebih aman daripada crypto non aset?
Jawaban dari Nara Sumber: Jawabannya mungkin bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Karena yang berbasis aset pun bisa jadi asetnya bodong. Apakah aman? Tapi mungkin saya setuju yang berbasis aset harusnya jauh lebih aman dibandingkan non aset.
6. Pertanyaan dari Bapak Aryo Utomo
Pak apa bedanya dan kenapa buat SC ada yg pakai ERC 20, BEP 20, WBNB dan lainnya?
Lebih efisien mana untuk projek pemula?
Jawaban dari Nara Sumber: WBNB saya tidak tahu. ERC standar untuk etherium koin, BEP 20 itu untuk binance standar jadi itu pada network yang berbeda tapi standar 20 jadi sama. Sebenarnya itu fungsinya sama tetapi satunya network etherium, satunya lagi network binance. Jadi kalau kita di network binance menggunakan BEP 20. Tapi binance itu kekurangannya di blok di Indonesia, jadi kita tidak bisa menggunakannya.
Kalau untuk project pemula saya sarankan polygon. Kenapa polygon? Sebenarnya beberapa waktu lalu saya pemula menggunakan polygon, dia real network tapi biaya fee-nya murah. Binance saya cukup menyarankan tapi di block jadi tidak jadi disarankan, itu kenapa etherium murah sekali bahkan transfer sekarang biayanya di etherium 0 atau biaya transaksi tadi hany 700, murah sekali dimana dulu mahal, jadi sekarang etherium juga seharusnya sudah sangat oke. Justru saran saya ERC 20 karena support komunitasnya pasti jauh lebih besar sekarang
Profil InstrukturMuhammad Apriandito Arya Saputra, M.B.A
Director of SocialX
Deskripsi Pemateri:
Latar Belakang Pendidikan
Jenjang Universitas Jurusan / Keahlian Periode Pendidikan IPK
S1: Universitas Telkom International ICT Business / International Business 2015 - 2019 3.56 / 4.00
Summer School Hanyang University, Seoul Business Management 2017 4.20 / 4.50
S2: Institut Teknologi Bandung Master of Business Administration / Decision Making and Strategic Negotiation 2019 - 2021 3.57 / 4.00
Pengalaman Profesional
No Perusahaan Jabatan Periode Bekerja
1 SocialX Indonesia Direktur 2021 - sekarang
2 Big Data and Business Analytics Laboratory, SBM ITB Data Scientist 2019 - sekarang
3 Technaut Education CEO 2019 - 2022
4 Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom Product Executive 2018 - 2020 5 Paperlust Data Scientist 2019
Pengalaman Mengampu Mata Kuliah
No Universitas Fakultas / Program Studi Mata Kuliah SKS Kumulatif Tahun
1 Institut Teknologi Bandung SBM / Master in Science Management Advanced Statistics 4 2021 - 2022
2 Telkom Univeristy FKB / S1 Ilmu Komunikasi Data dan Pengolahan Data 16 2022
3 Universitas Padjadjaran Pascasarjana / Magister Inovasi Regional Data Analytics 2 2022
4 Telkom Univeristy FEB / S1 MBTI Big Data and Data Analytics 16 2021
Sertifikasi
No Nama Sertifikasi Penyelenggara No. Sertifikat Masa Berlaku
1 Big Data Analyst with TUV Rheinland Certified Qualification TÜV Rheinland 69408/20/86 3 Juli 2023
2 Lean Six Sigma - Green Belt Educated Nex.Mu 2018044 -
Publikasi
No Tahun Judul Publikasi Jenis
1 2022 Implementation of Agent-Based Modeling In Simulate the Stability of Crypto Stablecoin Dalam Proses Publikasi -
2 2022 Sentiment analysis and its applications in assessing visit preferences pre and post COVID-19: An Indonesian perspective Technology Application in Tourism in Asia Book Chapter Springer
3 2021 Investigating fandom-based viral marketing mechanism in social media: a social network study. Sustainability Digital Innovations towards Society 5.0 Book Chapter CRC Press – Taylor and Francis
4 2020 Hotel preference rank based on online customer review Test Engineering and Management Jurnal Internasional Terindex Scopus
5 2020 Analyzing e-commerce customer experience using text mining: case study of Paperlust.Co Digital Economy for Customer Benefit and Business Fairness Book Chapter CRC Press – Taylor and Francis
6 2019 A comparative study of Hollywood movie successfulness prediction model 7th International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) Proceeding Internasional Terindex Scopus
7 2019 Forecasting portfolio optimization using artificial neural network and genetic algorithm 7th International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT) Proceeding Internasional Terindex Scopus
8 2018 Object detection using convolutional neural network to identify popular fashion product Journal of Physics: Conference Series Proceeding Internasional Terindex Scopus
Proyek
No Tahun Proyek Institusi Peran
1 2022 Study of Extremism on Social Media Universitas Indonsia dan Nanyang Technological University Data Analyst
2 2022 Dashboard Development for Quality Monitoring Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB Developer
3 2021 BOSDA Fund Management Application Development Kabupaten Wonogiri Developer
4 2021 Dashboard Development for Reporting Automation Direktorat Jenderal Bea & Cukai Developer
5 2021 Predicting the Duration of Catastrophic Disease in Indonesia BPJS Kesehatan Data Analyst
6 2020 Policy Brief J3K Program GOJEK Data Analyst
7 2020 Study of Halal Products Bank Indonesia Data Analyst
8 2020 Program of Research, Community Service, and Innovation (P3MI) ITB Data Analyst dan Developer
9 2020 Digital Talent Scholarship KOMINFO dan Universitas Telkom Course Designer dan Instruktur
10 2020 Digital Talent Incubator PT. Telkom dan Universitas Telkom Course Co-coordinator dan Instruktur
11 2020 Predictive Analytics in Oil and Gas Industry BPH MIGAS dan ITB Course Designer dan Instruktur
12 2020 Study of Tourism Strategy Universitas Udayana dan KEMENPAR Data Analyst
13 2020 Study of Political Ideology Polarization in Social Media Universitas Indonesia dan Universitas Telkom Data analyst
14 2019 Network Motifs Dashboard Universitas Telkom Data Analyst dan Developer
Pengalaman Profesional Lainnya
No Kegiatan Pelaksana Peran Tanggal
1 Big Data for Central Bank Policy BI Institute Instruktur 22 Juni 2022
2 Micro and Unstructured Data Analysis BI Institute Instruktur 21 Juni 2022
3 International Big Data Analyst Certification: Text Mining Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom dan BPKP Instruktur 14 - 16 Juni 2022
4 International Big Data Analyst Certification: Artificial Neural Network Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom dan BPKP Instruktur 8 Juni 2022
5 International Big Data Analyst Certification: Deep Learning and Big Data Computation Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom dan BPKP Instruktur 8 Juni 2022
6 International Big Data Analyst Certification: Structured Data (Data Mining Model): Clustering Model Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom dan BPKP Instruktur 7 Juni 2022
7 Training Big Data Center Telkom Professional Certification Center Instruktur 18-20 Mei 2022
8 Akreditasi Internasional AQAS Program Studi MBTI, Universitas Telkom Narasumber 12 April 2022
9 Workshop: Strategi Meningkatkan Kualitas Publikasi Ilmiah dengan Pengaplikasian Big Data Universitas Indonesia Maju Pembicara 26 Maret 2022
10 IHT: Big data Analytics Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Instruktur 22-23 Maret 2022
11 MBA Business Skils Webinar: Intro R & Decision Maning MBA-ITB Instruktur 25 Febuari 2022
12 Big Data for Central Bank Policies BI Institute Instruktur 23 Februari 2022
13 Social Media Analytics Workshop Universitas Indonesia Instruktur 13 Januari 2022
14 Big Data for Social and Humanities Research in Digital Age Badan Riset dan Inovasi Negara (BRIN) Instruktur 2-3 November 2021
15 Static and Dynamic Web Scraping with R Technaut Education Instruktur 16 - 18 November 2021
16 Government Transformation Academy Digitalent KOMINFO Instruktur 20-24 September 2021
17 Stadium Generale - Big Data Analysis: Fundamental Research and Tools Magister Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya Pembicara 11 - 12 November 2021
18 Social Media Analytics Technaut Education Instruktur 8 - 11 November 2021
19 General Lecture - Introduction to R MBA-ITB Pembicara 5 November 2021
20 Big Data Analytics Workshop SBM - ITB Instruktur 22 - 23 Oktober 2021
21 Social Media Analytics Workshop Digital Business Ecosystem Research Center, Universitas Telkom dan PT PLN Instruktur 11 - 13 Oktober 2021
22 Post Graduate Online Summer Research Bootcamp (POSReB 2021) SBM - ITB Pembicara 30 Juli 2021
23 Training of Trainers Big Data Analytics Universitas Trisakti Pembicara 19 - 22 Juli 2021
24 Micro and Unstructured Data Analysis Bank Indonesia Pembicara 3 Juni 2021 25 Salam Berbagi: Peran Ilmu "Data Science" dalam Menuju Indonesia 2045 ITB Pembicara 8 Mei 2021 26 VB Capacity Building Bank Indonesia Pembicara 15 Maret 2021
27 Big Data for Central Bank Policies Certification Bank Indonesia Pembicara 8 Maret 2021
28 Data Mining for Research SBM - ITB Pembicara 19 Februari 2021
29 Business Analytics with R Technaut Education Instruktur 18 Desember 2020
30 Decision Making and Strategic Negotiation (DMSN) Talks SBM - ITB Pembicara 17 Desember 2020
31 Digital Talent Scholarship Expertise Big Data for Social Science Training (Batch 1 – 4) KOMINFO Instruktur September - Desember 2020
32 Telkom Digital Talent Incubator 2020, Courseware Data Science Telkom Indonesia Instruktur September - Desember 2020
33 Social Media Analytics Technaut Education Instruktur November - Desember 2020
34 Decision Making Course “Social Media Analytics for Business Decision Making" SBM - ITB Pembicara 6 Oktober 2020
35 “Applying the Data Science Process with R” on the Coaching Series “Practicing Data-driven Decision Making” SBM - ITB Instruktur 19 September 2020
36 Big Data Analytics for Business Workshop Technaut Education Instruktur Agustus - September 2020
37 Predictive Analytics for Data-driven Decision Making in Oil and Gas Industry Training BPH MIGAS Instruktur 2 - 4 September 2020
38 Big Data Analyst International Certification (Batch 1 - 10) Digital Business Ecosystem, Universitas Telkom Instruktur Juli 2019 - Agustus 2020
39 Big Data Engineer International Certification Digital Business Ecosystem, Universitas Telkom Instruktur 10 Juli 2020
40 Sentiment Analysis in Social Media Technaut Education Instruktur 28 Juni 2020
43 Introduction to Machine Learning with Python Technaut Education Instruktur 15 Mei 2020
44 Information Dissemination Analysis on Social Media - The Future of Diplomacy Kementerian Luar Negeri Instruktur 5 Mei 2020
45 Ngobrol Seputar Bahasa R Technaut Education, R-Indonesia, R-Ladies Jakarta Pembicara 9 Mei 2020
46 Social Media Analytics PT. Telkom Instruktur 10 Maret 2020
47 National Data Summit “Data: Force of Revolution” Universitas Telkom Pembicara 7 November 2019
48 The International Graduates Workshop Colloquium (IGC 2019) SBM - ITB Pembicara Agustus 2019
49 Data Science for Business Management Workshop Digital Business Ecosystem, Universitas Telkom Instruktur 3 Agustus 2019
50 R-Academy Workshop Digital Business Ecosystem, Universitas Telkom Instruktur 24 Mei 2019
Organisasi/Asosiasi
No Asosiasi Status Keanggotaan Tahun Bergabung