1. Pertanyaan dari Bapak B. Laksito Purnomo
Dalam bisnis plan ini sebaiknya perlu ditampilkan data apa adanya meskipun itu banyak teridentifikasi kekurangan prospek bisnis ini atau merekayasa atau memoles data atau menutupi untuk kekurangan prospek bisnis ini sehingga menarik bagi investor?
Jawaban: Kalau kita menutupi kekurangan prospek bisnis ini maka nantinya akan timbul kekecewaan bagi para investor bahwa kita hanya sekedar memoles saja, sehingga hanya menarik bagi investor kemudian ternyata semua data itu sangat tidak valid. Sebaiknya memang tampilkanlah apa adanya, tapi sebelum kita menampilkan apa adanya tentu sebelum kita memulai suatu bisnis yakinkan dahulu bahwa memang produk kita itu ada nilai tambahnya dibandingkan produk lain. Jadi kalau kita sendiri pun tidak yakin dengan produk kita, kita belum melakukan market research dan ketika kita melakukan market research dan hasilnya mengecewakan dan masih nekat untuk membangun suatu usaha itulah risiko kita sendiri. Seharusnya kita perbaiki dahulu bisnis kita supaya benar-benar menarik konsumen, konsumen merasa puas dengan produk kita dengan cara melakukan tester market dahulu, baru kita bisa memberikan data yang sesungguhnya bahwa konsumen ternyata puas dengan apa yang kita tawarkan dan mereka memang tertarik untuk membelinya. Sebaiknya sebelum kita membuat suatu prospek bisnis perbaiki dahulu jika memang terjadi banyak kelemahan sehingga kita tidak perlu merekayasa atau memoles data untuk menutupi kekurangan. Bagaimanapun saya meyakini apapun yang diawali dengan niat buruk hasilnya pun akan buruk. Kalau kita sudah jujur di awal Insya Allah hasilnya akan baik.
2. Pertanyaan dari Ibu Emma Sulistiarini
Jika membuat bisnis plan, Apakah standar memang selengkap itu unsur-unsurnya? Apakah sesuai dengan permintaan investor saja yang ditulis atau dilakukan terhadap unsur-unsurnya?
Jawaban: Tergantung dari kebutuhan tiap perusahaan, apakah dia skala besar atau skala kecil itu akan mempengaruhi. Seminimal mungkin unsur tersebut ada, namun sepanjang saya menjelaskan memang ada beberapa hal yang bisa lewati, bisa mungkin yang 9 dilengkapi. Karena kita berharap bahwa investor memang benar-benar, setidaknya untuk usaha mikro, kalau usaha mikro mereka menghasilkan kekayaan minimal 50 juta perbulan. Maka seorang investor tidak mungkin mau membaca bisnis plan yang hanya sekedar Executive summary, marketing, Financial. Mereka setidaknya tahu juga sumber organisasi, latar belakang, penjelasan tentang produk, dan bagaimana sistem promosinya nanti. Tetapi jika memang investor hanya sekedar mau membaca masalah Financial, kita bisa rubah sesuai dengan keinginan mereka, tergantung siapa pembaca kita. Bisnis bisnis plan ada banyak, ada yang bisa dibaca untuk pihak internal saja, ada yang untuk internal eksternal, bahkan untuk eksternal sendiri, bisa disesuaikan saja. Tapi sebaiknya minimal 9 unsur tersebut ada.
3. Pertanyaan dari Bapak Usmanul Hayadi
Adakah contoh bisnis plan perorangan (usaha mikro), usaha kecil dan usaha menengah. Begitu juga bisnis plan Corporation (perusahaan). Kalau ada boleh di-share Bu.
Jawaban: Kalau mau cari di Google sebetulnya contohnya sudah banyak yang tersedia, yang membedakan hanya detail unsur-unsurnya saja. Nanti kita share di grup.
4. Pertanyaan dari Ibu Tiara Fitri
Apabila suatu perusahaan baru dirintis dan produk yang dihasilkan itu tidak terlalu banyak permintaannya, seperti mobil balap, lalu bagaimana promosi yang sebaiknya saya lakukan untuk meningkatkan trust terhadap customer?
Jawaban: Kalau ini mobil balap yang menjadi sarana transportasi itu perlu perhitungan yang jauh lebih matang dan jauh lebih kompleks untuk meningkatkan trust semua orang yang memiliki daya beli terhadap mobil tersebut. Tapi kalau ini mobil balap yang terkait dengan mainan, lakukan market research dahulu dengan korespondennya anak-anak atau remaja, apa yang sebetulnya menjadi minat mereka kemudian nanti kita tingkatkan promosinya. Anak-anak sekarang juga sudah mulai menggunakan media sosial, Mungkin kita bisa meningkatkan promosinya di media sosial.
5. Pertanyaan dari Ibu Anna Pudianti
Bagaimana strategi untuk memperlihatkan kemampuan entrepreneur kita saat masih di start up?
Jawaban: Perbanyak dahulu ilmu pengetahuan kita, karena enterpreneur itu banyak ilmu yang terkandung di dalamnya. Ilmu marketing, Financial, ilmu untuk mendekati konsumen, jadi kalau kita mau memperlihatkan kemampuan kita perbanyak ilmu dahulu, dan perbanyak pengalaman. Bagaimanapun suatu bisnis yang bagus itu dengan langkah nyata, langkah nyata kita untuk menjadi seorang entrepreneur itu apa, apa kita memperbanyak ilmu dahulu, atau modal dulu kah, atau kita mau memperdalam keahlian kita untuk proses produksinya nanti, atau kita mau menjaring kerjasama dahulu dengan orang lain, mungkin kita tidak bisa menjadi owner-nya dahulu, atau mungkin kita bisa mengajak orang lain untuk menjadi co-preneurnya atau co partnership. Kita coba dahulu untuk sebagai seorang startup, jika tidak memungkinkan untuk sendiri maka bisa kerjasama dengan orang lain. Bukan berarti kalau kita kerjasama tidak terlihat kemampuannya sebagai entrepreneur tetapi menambah pengetahuan dahulu, pengalaman, sehingga nanti usaha kita bisa berjalan lebih baik. Dan strateginya salah satu yaitu Buatlah bisnis plan yang baik, sehingga orang yakin bahwa memang yang kita rencanakan itu betul-betul sudah terorganisir dengan baik.
6. Pertanyaan dari Bapak Marcelo Diaz
Apabila didalam suatu daerah ada perusahaan yang merusak harga jual, Apakah kita perlu mengikuti harga tersebut atau kita tetap pada harga yang kita buat?
Jawaban: Jadi jika ada perusahaan atau kompetitor kita yang merusak harga jual sebaiknya kita tidak mengikuti harga tersebut, kita harus tetap pada harga yang kita buat, karena kita tahu kompetitor kita tidak hanya satu orang itu saja 1 atau perusahaan itu saja tetapi ada perusahaan yang lain. Tetapi dengan harga yang kita buat kita tunjukan bahwa kualitas produk atau jasa yang ditawarkan jauh lebih baik dari yang mereka tawarkan, buat nilai lebih untuk produk kita maka walaupun harga kita di atas harga mereka. Seperti tadi bahwa harganya di atas harga normal itu berarti menggunakan proses penentuan harga skimming price, itu tetap bisa bertahan jika kita bisa menambahkan yang lebih baik dari yang sudah ada. Mungkin mereka banting harga seperti diskon yang besar-besaran jadi lebih murah dan orang tertarik, tetapi jika memang produk mereka di bawah kualitas produk kita orang akan tetap membeli produk kita, jadi tidak perlu khawatir.
7. Pertanyaan dari Bapak Fahlan Huzaeni
Aspek apa yang sangat diperhatikan dalam bisnis plan bagi investor semacam Venture Capital atau institusi dalam menentukan investasi pada unit UMKM kita?
Jawaban: Yang pasti mereka harus yakin dahulu, bahwa investasi yang mereka lakukan pasti menguntungkan. Yang pertama yang mereka lihat tentu produk apa yang kita buat, Apakah produk tersebut sudah dilakukan proyeksinya di masa yang akan datang, akan banyak peminatnya atau tidak. Jika memang permintaannya 10 tahun kedepan Mengalami penurunan untuk apa mereka berinvestasi di situ, kemudian mereka juga Melihat harga jualnya dibandingkan kompetitor itu bagaimana, Apakah mampu bersaing atau tidak. Sudah adakah perencanaan tentang proses produksinya yang baik kemudian cara marketingnya bagaimana, apakah sudah ada rincian laporan perencanaan keuangannya. Perencanaan keuangan itu paling penting bagi investor karena mereka ingin tahu apakah kita sudah bisa mengidentifikasi biaya apa saja yang dikeluarkan. Proses produksi kemudian berapa persentasi keuntungannya dan bagaimana cara kita mempromosikan kepada konsumen. Dan yang pasti mereka sebelum berinvestasi Harus melihat risiko apa saja yang akan mereka ambil, kalaupun ada di risiko Apakah sudah direncanakan untuk kontingensi plan tadi. Kalau memang sudah ada, itulah nanti yang akan membuat Para investor tertarik untuk investasi. Kalau bisa bisnis yang tadi sudah dijelaskan unsur-unsurnya itu dilengkapi Insyaallah investor pun akan tertarik terhadap bisnis yang kita tawarkan.
8. Pertanyaan dari (Tanpa Nama)
Jika perusahaan akan membuat dan menawarkan beberapa jenis produk, Apakah tiap aspek dalam bisnis plan harus dibuat untuk tiap produk?
Jawaban: Sebetulnya ini tidak perlu, produk itu cukup dijelaskan di satu aspek saja pada saat di diffusion, walaupun kita memiliki banyak variasi produk cukup di situ saja. Karena untuk aspek-aspek yang lain, ketika kita di marketing plan asumsikan bahwa teknik marketing plannya itu akan sama untuk semua produk. Biasanya dalam suatu perusahaan di spesifikasi produknya pun tidak begitu jauh beda bidangnya.
9. Pertanyaan dari Bapak Jatmiko
Apa bedanya bisnis plan, strategic plan, dan marketing plan?
Jawaban: Kalau bisnis plan itu sebetulnya adalah dokumen yang menjelaskan tentang deskripsi perusahaan tersebut, bagaimana nanti mereka melakukan perencanaan untuk pengembangan bisnisnya, di situ juga dijelaskan visi misi, strategi, tujuan. Tetapi di dalamnya itu ada yang namanya strategic plan, marketing plan, organizational plan dan financial plan. Jadi sebetulnya bisnis plan itu buku besarnya dari strategic plan dan marketing plan. Di dalam bisnis plan itulah strategic plan dijelaskan, apa strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk meraih tujuan utamanya mereka. Misalnya tujuan utamanya agar menjadi perusahaan di bidang perkapalan paling hebat di Indonesia tahun 2030, misalnya seperti itu. Maka apa strateginya untuk dia bisa meraih tujuan tersebut, kemudian marketing plan-nya Bagaimana cara dia melakukan promosi, kompetitornya siapa saja, mengenali kompetitornya, dsb.
Profil InstrukturDr. Arina Luthfini Lubis, S.T., MBA, IPM
Dosen Teknik Industri Universitas Ibnu Sina
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
S1, Teknik Industri Universitas Trisakti
S2, Manajemen, Universitas Gadjah mada
S3, Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Padang