[Tanya Jawab] Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas
Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI - PII)

[Tanya Jawab] Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas

K3 IndustriĀ Series #1
0 Peserta Enroll
0 Peserta Lulus
Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated
( 0 )
Biaya untuk Umum
Rp0
Biaya untuk Mahasiswa/Freshgraduate
Rp0
Pemateri
Hendra Messa, ST

1. Pertanyaan dari Bapak Rifki Inda Kurniawan
Seperti apa kaitan penerapan K3 dan manajemen mutu pada sebuah perusahaan? Kemudian seperti apa penerapan FMEA pada K3?

Jawaban: Sebenarnya, kalau mutu itu menggunakan ISO 9001 dan perusahaan akan punya standar juga untuk safetynya, jadi sebenarnya itu sangat bagus sekali, karena dokumennya sudah ada. Kalau FMEA biasanya untuk insiden yang teknis, contohnya ledakan boiler.

2. Pertanyaan dari Ibu Aggiani Retno
Jika ada ketentuan yang berbeda, misalnya peraturan di ketenagakerjaan dan peraturan di lingkungan hidup, mana yang harus didahulukan?  

Jawaban: Jadi sebenarnya diutamakan dahulu risiko mana yang paling tinggi, apakah menyebabkan fatality atau tidak, lalu lingkungannya, pencemarannya parah atau tidak, jadi kalau menurut saya tergantung keparahannya. Karena idealnya dua-duanya, tapi kita cari mana yang risiko paling rendah kita amankan.

3. Pertanyaan dari Ibu Ni Putu Arina
Kalau profit perusahaan rendah dan tidak mampu membeli APD, apa yang harus dilakukan untuk menerapkan K3 agar tidak terjadi insiden yang menimpa pengeluaran perusahaan?

Jawaban: Paling kita buat time minimal, karena kalau kecelakaan itu ruginya lebih besar. Jadi minimal seperti pemadam kebakaran, APAR, karena kalau terjadi kebakaran itu ruginya akan lebih besar, jadi ada minimal.

4. Pertanyaan dari Ibu Briti Aprilian A.
Bagaimana cara untuk menentukan nilai likelihood dan nilai konsekuensi pada pertukaran tingkat risiko, apakah hanya ditentukan secara subjektif?

Jawaban: Tidak, ini objektif, salah satunya dari histori atau sejarah kita baca, kejadiannya sering terjadi atau tidak. Ini bukan subjektif tapi objektif. Kemudian kerugian, lihat saja mesin itu berapa harganya, kalau rugi pembakaran berapa.

5. Pertanyaan dari Bapak Adi Saputra
Apakah mental health termasuk dari K3, jika termasuk bagaimana cara kita menanggulanginya?

Jawaban: Ya termasuk, contoh sederhananya adalah stress, orang stress itu kalau misalnya dia kerja di perusahaan minyak itu bahaya. Kalau di perusahaan migas ada namanya fit producty, yang dilihat itu fitnya, minimal Supervisor mengecek karyawannya sehat, atau misalnya ada yang terlihat tiba-tiba melamun atau berprilaku aneh, atasannya harus cepat tarik dan tidak boleh bekerja, jadi ada prosedurnya.

6. Pertanyaan dari Bapak Harist Eka Febrianto
Kalau misal kontraktor yang justru dia menandatangani JSA, tetapi ketika kontraktor justru melanggar aturan seperti tidak memakai APD, kita sebagai pemakai jasa kontraktor, sekiranya saksi apa yang paling tepat untuk hal ini?

Jawaban: Harus sepakat dari awal, ada pekerjaan ini dan harus ikutin JSA, kalau tidak kembali ke kesepakatan, misal “yasudah down paymentnya saya mundurkan” atau mungkin sanksi penalti, di perusahaan migas biasanya diberikan penalti “kamu saya kurangin pembayarannya sekian” dan ini harus ada tetapi dari awal, kalau tidak sepakat dari awal itu bisa terjadi keributan, tetapi kalau sudah ada kesepakatan dari awal pasti akan sama-sama mengerti.

7. Pertanyaan dari Bapak Ana Noor Maulana
Pada prinsip safety faktor kecelakaan itu ada 2, unsafe action dan unsafe condition, lalu bagaimana dengan unpredictable? Seperti kejadian gempa bumi yang tidak disebabkan kedua hal tadi.

Jawaban: Kalau gempa bumi atau disaster itu suatu hal yang memang tidak kita kendalikan, tetapi harus disiapkan. Jadi minimal sekarang, kalau misal gempa bumi berarti orang membuat pabrik atau bangunan itu sudah tahan gempa, atau kejadian lain seperti tsunami atau segala macam, harus dimasukkan faktor itu jadi harus disiapkan juga.

Contohnya ditempat saya dahulu di pabrik power plant itu di daerah yang sering gempa, standarnya saat membangun power plant minimal bisa tahan gempa bumi skian richter.

8. Pertanyaan dari Bapak Taufik
Apakah mungkin terjadi overlap antara bagian HSE dengan bagian yang lain, misalnya QE, QC atau production. Misal kegiatan HSE menghambat proses produksi yang berarti mengurangi produk yang dihasilkan, apa kebijakan yang diambil terkait hal tersebut?  

Jawaban: Ini harus datang ke manajemen atau direktur utama yang bisa menengahi itu semua dan memang kalau seperti ini merekalah yang memutuskan, mau aman atau terjadi kerugian produksi. Tapi intinya, kalau terjadi kecelakaan, misalnya orang luka, atau terjadi kebakaran, itu kerugiannya lebih besar sebenarnya daripada kerugian produksi. Jadi menurut saya ini harus di balance saja,kebijakan dari manajemen yang memutuskan, dan orang safety harus memberikan pengertian bahwa ini tidak menghambat tetapi menyebabkan risiko. Dan memang harus dibuat win solution, tetap dalam kondisi yang aman jadi orang safety pun tidak harus kaku sekali jadi bisa meluruskan dengan yang lain tetapi risiko kerugian dikurangi.

9. Pertanyaan dari Bapak Mustafa Naufal
Terkait acuan yang digunakan dalam pembuatan JSA dan HIRA dan yang lainnya, agar pembuatan tidak tinggi sebjektifitasnya?

Jawaban: Jadi kalau untuk JSA dan HIRA harus dengan orang lapangan, orang operation, maintenance, semua harus tahu, karena balik lagi tahu pekerjaannya, jadi menjelaskan pekerjaannya itu. Dan lihat dari historinya, pengalaman selama ini bagaimana. Contohnya orang produksi, biasanya banyak kejadian itu orang kejepit tangannya, jarinya putus, dari sanalah akhirnya jadi objektif.

10. Pertanyaan dari Bapak Aman Dwicahya
Pada area tambang, pekerja itu dibawajibkan menggunakan rompipantul cahaya atau seragam yang ada pantul cahayanya, tujuan penggunaan rompi itu supaya apa pak? Dan apa di setiap area tambang harus memakainya, dampaknya jika kita tidak memakai rompi itu bisa kenapa ya pak?

Jawaban: Di tambang itu kerjanya 24 jam, bisa saja pada saat malam atau asaat hujan tidak kelihatan, oleh karena itu perlu alat seperti itu. Karena kalau di tambang itu prosesnya 24 jam tidak boleh berhenti, kalau orang pakai rompi itu akan kelihatan. Juga misalnya seperti ini, disana kan ada truk yang besar di tambang itu, kalau dari jauh itu tidak kelihatan, lagi hujan, lagi kabut harus pakai alat seperti ini supaya ketahuan. Jika tidak memakainya tidak boleh masuk area itu oleh safety, itu wajib.

11. Pertanyaan dari Bapak Aditya Kirana
Ruang lingkup tugas P2K3 apakah sama dengan HSE Officer biasa? Kemudian apakah anggota P2K3 dapat berasal dari departemen selain HSE, contohnya produksi, QC, dll?…

Jawaban: P2K3 itu memang campuran HSE, dll, harusnya perwakilah dari masing-masing. Dari maintenance, produksi sampai office juga, jadi P2K3 itu lebih dari officer yang biasa, dia membantu di area dia masing-masing, anggotanya campuran dari berbagai department.

12. Pertanyaan dari Bapak Asfrilla Dwi Prasetyo
Apakah ada perbedaan antara seritifikasi OHSAS 18001 dengan ISO 8001?

Jawaban: Jadi ISO 45001 itu gabungan OHSAS dengan ISO 14001, tetapi biasanya proses, 3-4 tahun masih boleh dipakai OHSAS. Nanti ada batasannya, misalnya entah tahun 2024 atau berapa itu harus diganti ISO 8001 semua. Jadi, sistemnya sama, tapi nanti harus pakai 45001 semua, karena nanti sudah digabung dengan lingkungan. Kalau OHSAS itu keselamatan kerja saja.

13. Pertanyaan dari Bapak Ahmad Nur Afiat
Jika kita bekerja di industri migas, program K3 apa saja agar ledakan seperti tadi dapat dihindari?

Jawaban: Ini awal dari maintenance, pertama memastikan tidak ada yang bocor. Jadi kalau di migas itu mobil di knalpotnya ada pengaman, ada semacam saringan jadi knalpotnya tidak menimpulkan percikan yang bisa menimbulkan percikan api. Intinya kasus tadi itu ada prosedur yang tidak ditaati.

14. Pertanyaan dari Bapak Rizki Nur Fajar
Terkait dilema pembangunan suatu pabrik di lokasi yang memang sudah ditentukan ruang terbuka hijau atau hutan-hutan, dan sudah ada lingkungan adat yang mendiami tempat tersebut, jadi lebih di prioritaskan pabriknya dibangun yang bisa menambah tenaga kerja baru dan sudah di approve oleh pemerintah atau tetap menjaga lingkungan tersebut?

Jawaban: Jadi kalau untuk membuat pabrik baru itu harus ada namanya AMDAL, dan itu sudah jelas. Kalau masuk ruang terbuka hijau atau hutan tidak diizinkan, kalau salah teori ini seharusnya tidak terjadi, jadi sebenarnya kalau dari peraturan ini tidak boleh di approve untuk lokasi di tempat seperti itu. Masalah tenaga kerja itu masalah nomor 2, pertama itu lingkungannya terjaga, dan itu peraturan pemerintah.

15. Pertanyaan dari Ibu Inda Dwi Rahmawati
Saya mau menanyakan tentang perusahaan menengah atau besar memang sudah mengikuti standar K3 perusahaan, tetapi tetap saja banyak kecelakaan kerja, dan proses yang membuat operator sakit yang sama, misalnya paru-paru, tetapi disetiap audit selalu sudah sesuai dengan standar, bagaimana tanggapan bapak tentang kasus ini?

Jawaban: Pertama, menurut saya auditnya tidak benar, kalau audit itu harus bisa menemukan, yang kedua sebenarnya manajemen perusahaan dan orang K3nya tidak menerapkan standar itu secara benar. Kalau diterapkan standarnya, peraturannya, juga audit dengan benar harusnya ini tidak terjadi, jadi ini kalau menurut saya ini lebih condong orangnya, auditor dan HSEnya, atau manajemen perusahaan itu tidak begitu peduli, kalau dia bisa bertindak tegas ini tidak akan terjadi.

16. Pertanyaan dari Bapak Ahmad Khairul Roziki
Apa yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja di pertambangan laut lepas, seperti kebocoran gas atau meledak, apabila masuk ke air atau laut akan panas, apa tindakan preventif yang bisa dilakukan?

Jawaban: Kalau terjadi biasanya, standar pengamanannya, kalau bisa helikopter ada perahu pengamannya, orang naik perahu itu atau copper. Kalau tidak ada, terpaksa harus nunggu disana sampai datang bantuan karena tidak ada cara lain. Jadi alat-alatnya harus disiapkan dari awal.

17. Pertanyaan dari Bapak Christopher Adi Santosa
Bagaimana tanggapan Bapak jika ada manufaktur yang tidak ada divisi khusus K3? dan sekiranya apakah ada manufaktur yang harus maupun  wajib ada divisi K3?

Jawaban: Dari peraturan pemerintah sendiri itu ada, tetapi kalau tidak ada divisi khsush K3 itu bisa digabung, dengan bagian general offer atau HR, jadi harus ada kesadaran ke sana.

Profil Instruktur

Hendra Messa, ST

Konsultan dan Trainer K3


Deskripsi Pemateri:

Education :

Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology, Graduated 1994

20 years Job Experiences of HSE at various industries:

PT Alstom Indonesia (T&D), QHSE Officer, 2000-2006, Jakarta

PT Star Energy, HSE Engineer, 2006-2009, Pangalengan-Jabar, 

Borouge Petrochemical- Adnoc, HSE Sr Engineer, 2009-2016, Abu Dhabi – UAE

PT Essence Indonesia ( IFF), EHS Manager, 2016-2018, Karawang- Jabar

PT Cargill Indonesia  (CAN), EHS Country Lead, 2019-2020, Jakarta

Kursus Lainnya

Health Safety and Environment (HSE) Risk Assesment

Health Safety and Environment (HSE) Risk Assesment

Contractor Safety Management System (CSMS)

Contractor Safety Management System (CSMS)

Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS

Process Hazard Analysis dengan Metode HAZOPS

Electrical Safety

Electrical Safety

Lifting & Rigging Basic Safety Training (Pelatihan Dasar Keselamatan Pengangkatan)

Lifting & Rigging Basic Safety Training (Pelatihan Dasar Keselamatan Pengangkatan)

Mengenal Industri 4.0 dan Dampaknya pada K3_HSE

Mengenal Industri 4.0 dan Dampaknya pada K3_HSE

Behavior Based Safety (Keselamatan Kerja Berdasarkan Perilaku)

Behavior Based Safety (Keselamatan Kerja Berdasarkan Perilaku)

Implementasi K3 di Industri Migas

Implementasi K3 di Industri Migas

Food Safety Management (Sistem Manajemen Keamanan Pangan)

Food Safety Management (Sistem Manajemen Keamanan Pangan)

Process Safety Management

Process Safety Management

Metoda Investigasi Kecelakaan: Studi Kasus Industri Manufaktur

Metoda Investigasi Kecelakaan: Studi Kasus Industri Manufaktur

Fire Emergency Response Plan

Fire Emergency Response Plan

Introduction to Marine Safety

Introduction to Marine Safety

Higiene Industri

Higiene Industri

Training Dasar K3 Pertambangan

Training Dasar K3 Pertambangan

Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas

Dasar-dasar K3 di Industri Manufaktur dan Migas

Implementasi K3 di Industri Manufaktur

Implementasi K3 di Industri Manufaktur