1. Pertanyaan dari M. Lutfi Wijaya
Apakah BIM ini sudah meng-capture untuk design plumbing, HVAC & Ducting dan Fire protection system (hydrant dan pipa hydrant)?
Jawaban: Jadi BIM ini sudah bisa sampai masuk desain MEP, termasuk untuk desain plumbing, HVAC & Ducting dan Fire Protection System. Saya bisa kasih sedikit contoh bagaimana permodalannya di BIM (seperti tertera pada layar webinar) Dimana ada 3 disiplin, di sini ada arsitektur, struktur, ME. Jadi kalau saya mau membuat permodelan ME, misal saya matikan dahulu arsitekturnya, ini adalah contoh permodelan ME nya, dan saya kasih lihat bagaimana melakukan clash detection ( contoh balok dengan ducting), di sini ada 316 clash dan masing-masing punya clash. Biasanya setelah ini kita buat meeting koordinasi bahwa terjadi clash seperti ini, siapa yang harus merevisi modelnya.
2. Pertanyaan dari Usmanul
Jika BIM bukan software, lalu bagaimana menggabungkan informasi agar terintegrasi? Misalnya, autocad dengan excel atau MS. Project. Apa nama softwarenya? Lalu bagaimana cara mengintegrasikan individual software tersebut hingga menjadi sebuah informasi virtual?
Jawaban: BIM itu memang bukan suatu software, tapi suatu metode kerja, ada beberapa software yang memang mendukung cara kerja BIM, BIM itu bisa dari sisi menghasilkan model (fase 3D) kemudian di fase 4D adalah menggabungkan antara model dengan penjadwalan kerja, di sini datanya juga bisa kita import dari MS Project atau dari Primavera atau dari CSV dari Excel, kemudian data tersebut kita tinggal sinkronkan dengan model yang telah kita buat, jadi pemasangan lantai 1 ini objek nya yang mana kita pilih, hasil akhirnya adalah kita bisa membuat suatu simulasi penjadwalan kerja seperti pada layar. Jadi, kita bisa lihat di sini di tanggal berapa itu sampai mana prosesnya. Untuk softwarenya banyak yang bisa melakukan seperti ini namun yang saya gunakan saat ini adalah software naviswork dari autodesk
3. Pertanyaan dari Roy
Beberapa waktu terakhir mulai banyak project yang mempunyai requirement untuk konsultan mengerjakan project dengan BIM.
1) Apakah ada software BIM yang free dan bisa terintegrasi untuk setiap disiplin ilmu (arsitek, struktur, MEP, estimator)
2) Jika tidak ada maka software apa yang menjadi rekomendasi?
Jawaban: Software BIM itu banyak, kita tinggal coba mau fokus yang mana. Contoh arsitektur itu ada contoh arsitektur itu ada software yg spesifik di arsitektur, ada juga software BIM untuk struktur, dan untuk ME. Saya lebih banyak menggunakan revit karena ini bisa semua disiplin, jadi ada fitur untuk arsitektur, struktur dan ME, software ini berbayar. Tapi, ketika kita ingin latihan dahulu itu ada semacam trial 30 hari free dan selanjutnya harus aktifasi/membeli. Namun, untuk rekan - rekan kalangan mahasiswa itu bisa request lesson education dan akan dikasih lesson selama 1 tahun, ketika membuka lessonnya akan dimintai untuk login, user untuk lesson komersil (berbayar) atau education (untuk mahasiswa), untuk mahasiswa bisa daftar di motoris education disitu akan diminta untuk registrasi dahulu, seperti (mahasiswa mana, ktm akan diminta, sks yang dipelajari apa, setelah itu akan diberikan lesson selama 1 tahun)
4. Pertanyaan dari Sandi Aris Munandar
Dalam memproduksi BIM, software apa saja yang disarankan dan bagaimana mengkolaborasikan antara schedule di Ms. Project dengan BIM?
Jawaban: Saya menggunakan naviswork, untuk penjadwalan bisa dibuat di naviswork namun antara yang modeler dengan penjadwalan kerja itu orangnya berbeda. Untuk yang membuat penjadwalan kerja itu seharusnya tidak diperlukan untuk memiliki software design karena software design mahal, mereka tetap bisa menggunakan software Ms. Project atau Primavera, dan yang melakukan design itu bisa meminta datanya dalam format Ms. Project atau Primavera untuk dimasukkan ke modelnya
5. Pertanyaan dari Finisya Trisnasari
Terkait scheduling yang bisa di import dari Ms.Project/Primavera/Ms.Excel, bagaimana mengaplikasikannya untuk proyek-proyek konsultan engineering Pak? Di mana schedule yang dibuat adalah schedule submission dokumen, bukan schedule terkait fisik suatu bangunan.
Jawaban: Yang dibuat visualisasinya memang yang modelnya ada, objeknya ada kemudian dikoneksikan dengan schedulingnya, tapi kalau memang bukan terkait dengan fisik, bentuk atau gemitrinya tidak ada sehingga tidak bisa dibuat visualiasasinya karena memang lebih untuk visualisasi pemasangan setiap komponen bangunan tersebut. Kalau untuk dokumen yang bukan terkait fisik bangunan itu belum bisa
6. Pertanyaan dari Demas Harimurti
Butuh waktu berapa lama untuk menguasai aplikasi BIM, dan biayanya berapa?
Jawaban: Butuh waktu untuk training ini tergantung apa yang mau dikuasai karena BIM ini luas sekali, kita masih bisa membuat di modelling tetapi kita masih bisa belajar untuk scheduling dan masih juga bisa mempelajari lebih lanjut tentang CDE (Common Data Environtment), dan kita masih pula bisa mempelajari tentang analisisnya, jadi sangat luas sekali kita bisa mempelajari tentang BIM ini, tergantung apa yang mau dipelajarinya, apakah ganya 3D modellingnya saja atau sampai mana. Jadi, darisitu baru keluar perkiraan berapa lama durasi trainingnya. Sebagai gambaran saja, kalau ingin membuat modelling itu biasanya disesuaikan dengan disiplinnya, ada disiplin arsitektur (kalau kita hanya ingin menguasai modelnya itu diperlukan training sekitar 1 minggu), andaikan untuk struktur, mungkin untuk strukturnya saja akan lebih sedikit durasinya (3-4 hari cukup) kita tahu struktur modelnya tidak sebanyak arsitek, paling tidak kolom, balok, plat, dll. Biasanya setelah training modelling tadi, jika ingin dilanjutkan ke koordinasi untuk buat scheduling nanti ada penambahan durasi 1-2 hari.
7. Pertanyaan dari Irina Midawati
Apakah BIM bisa mensupport bidang arsitektur landscape yaitu proses site planning and design serta detailed landscape design?
Jawaban: BIM sebenarnya bisa untuk disiplin civil/landscape, memang ada software lain yang lebih mendukung, contoh infawork, civil3D itu sangat mendukung untuk bidang permodelan landscape jadi bukan hanya untuk membuat modelling tapi juga bisa untuk analisa, contoh di invrawork itu bisa menganalisa traffic analysis. Jadi, ketika kita mendesain jalan kemudian jalan itu akan dilalui tipe jalan apa, apakah cukup untuk manufernya, kemudian juga andaikan volume kendaraan dari sebuah ruas jalan A berapa, ruas jalan B berapa, apakah terjadi kemacetan?
8. Pertanyaan dari Damar Budi
1) Untuk BIM apakah bisa sampai detail gambar fabrikasi saja?
2) File yang akan diupload kira-kiranya berapa?
Jawaban: Setiap software memiliki keunggulan masing-masing, contoh seperti di Revit itu lebih unggul di model struktur beton, tapi kalau struktur baja itu ada software yang lebih powerful yaitu tekla dan advance steel itu detail sampai fabrikasi bajanya, potongan-potongan platnya itu bagaimana itu bisa dikeluarkan secara otomatis.
Untuk filenya itu tergantung dari berapa besar file projeknya.
9. Pertanyaan dari Winarko Ari
BIM dapat diaplikasikan untuk MEP. Mohon kriteria kompleksitas projek yang dapat menggunakan BIM untuk proses EPC. Apakah BIM dapat digunakan untuk Prokect Refinery/LNG?
Jawaban: Software itu ada banyak sekali, dan masing-masing software memiliki keunggulan tersendiri. Contoh untuk revit itu memang untuk MEP, tapi lebih ke MEP bangunan gedung, jadi, seperti pipanya itu menggunakan pipa air bersih, air kotor, dll. Tapi kalau memang lebih ke EPC software yang tepat jika dari autodesk itu seperti plan3D (untuk projek refinery) jadi bisa mulai dari jadi bisa mulai dari P&ID, 3D model, bahkan bisa mengeluarkan yang namanya automatic drawing/ortho view dari 3D model yang sudah kita buat. Jadi memang ada software tersendiri dari BIM for EPC yaitu plan 3D, pland 3D ini secara penggunan mirip dengan PDSM.
10. Pertanyaan dari Bapak Azhar
Bagaimana dengan spesifikasi section properties untuk profil baja? Apakah harus download family atau bisa custom, Pak?
Jawaban: Untuk profil baja biasanya kalo spesifikasi softwarenya itu untuk desain struktur biasanya sudah menyediakan library, jadi kita bisa terbantu oleh software tersebut, biasanya sudah ada standarisasinya kita mau menggunakan standar apa, kita mau pakai standar mana. Dan juga kita bisa custom, kita buat sendiri, kalaupun download memang ada beberapa websote yang menyediakan library untuk bisa kita download dan gunakan
11. Pertanyaan dari Bapak Luthfinur
Untuk penentuan LOD, bagaimana menentukan level LOD dan siapa yang umumnya menentukan level tersebut?
Jawaban: Biasanya sudah ditentukan oleh dokumen pegangan yaitu BEP (BIM Execution Plan), disitu biasanya sudah ditentukan LODnya. Contohnya pada fase desain, konsultan menggambar sampai LOD berapa. Dan kita akan terbantu dari software tersebut karena telah disediakannya library dari profil baja.
12. Pertanyaan dari Bapak Eka Suprianto
Apakah BIM cocok untuk projek skala kecil atau menengah? Contoh bangunan 2-6 lantai.
Jawaban: Kalau BIM, besar atau kecil proyeknya, pasti keluarannya harus BIM. Saya ada kenalan konsultan, yang dikerjakan adalah perumahan (2-3 lantai) dan sudah menggunakan BIM, jadi bukan hanya projek besar saja yang membutuhkan BIM, namun projek kecil pun bisa kita implementasikan
13. Pertanyaan dari Bapak Darmawan
Apakah aplikasi BIM dilakukan pada new project saja? Apakah bisa untuk project maintanance atau pekerjaan tambahan pada kilang yang sudah beroperasi dan pada sebelumnya di kilang tersebut belum menggunakan BIM?
Jawaban: BIM ini lebih enak kalau dari awal, karena kalau sudah ada model existingnya mau tidak mau kita harus membuat atau melakukan remodelling dari model existingnya, tetapi sekarang ini sudah ada teknologi dimana kita bisa scanning model existing menggunakan lasser scanning dimana kita tinggal scanning modelnya dan kita bisa mendapatkan 3D model virtual dari bangunan tersebut, hasilnya sebuah point cloud (akan menjadi acuann untuk melakukan modelling BIM nya seperti apa.
14. Pertanyaan dari Bapak Chris
Sejauh mana BIM bisa mengakomodir kebutuhan desain hingga modelling? Termasuk kalkulasi desain bisa menjadi satu kesatuan desain, 3D visual check, modeller hingga manajemen integrasi.
Jawaban: Kalau di building untuk bidang HVAC kita bisa menggunakan Revit, tapi Revit ini lebih ke untuk modelling, sedangkan analisanya sendiri itu hanya ada analisa perhitungan friction. Andaikan ducting ini saya buat dengan panjang lebarnya sekian dan airflow yang melalui ducting tersebut sekian, apakah itu sudah sesuai atau tidak? Apakah kelebaran/kekecialn secara volume ductingnya? Itu kita bisa analisa untuk friction. Tetapi kalau memang untuk analisa aliran udaranya, Revit ini hanya bisa heating and cooling rooth, artinya menghitung perkiraan misal untuk ruangan ini butuh airflow berapa melihat dari jumlah orang di ruangan tersebut kemudia volume ruangan tersebut. Tapi kalau mau melihat bagaimana aliran udaranya itu memang perlu software lain, kalau di autodesk ada yang namanya CFD, di CFD kita bisa melihat bagaimana aliran udara di dalam ruangan tersebut.
Biasanya ini sangat dibutuhkan untuk, misalnya desain Rumah Sakit untuk ruangan operasi, itu sangat diperlukan untuk melihat bagaimana aliran udaranya supaya bakteri tidak muter-muter di dalam ruangan.
15. Pertanyaan dari Bapak Suratno
1) Kalau dari paparan yang disampaikan seperti BIM ini fokus untuk proyek high rise building. Apakah ada experience list penggunaaan BIM untuk proyek industrial plant di Indonesia? Semisal di proyek Oil dan Gas, proyek fertilizer, proyek petrochrmical, dll.
2) BIM akan powerfull jika diterapkan dalam proyek dengan scope EPC secara komplit package. Bagaimana jika kita hanya mendapatkan paket pekerjaan di bidang engineering saja? Apakah sudah pernah ada analisa penghematan biaya dari sisi Consultant Engineering, untuk melakukan design dengan menggunakan BIM dibandingkan dengan cukup di 2D atau 3D tanpa menggunakan BIM?
Jawaban: BIM ini ada toolsnya untuk projek EPC contoh softwarenya yaitu plan 3D, secara fitur itu mirip dengan PDMS, smartplan. BIM disini lebih untuk memprediksi biaya, sehingga kita bisa membuat opsi-opsi design, jadi kira-kira design mana yang akan mereduce secara cost. Jadi, biaya itu dikeluarkan dari design yang kita buat sehibgga di BIM ini lebih mudah, karena kita membuat 3D nya nanti 2D nya akan otomatis disitu juga kita bisa langsung keluarkan kuantitinya.
Profil InstrukturChris Hartoyo, ST
BIM Specialist, Certified Autodesk Trainer
Deskripsi Pemateri:
Pendidikan
Gunadarma University, Depok. (Industrial Engineering Majoring), (2002 – 2007)
Sertifikasi
Kursus software AutoCAD, Universitas Gunadarma, 2003.
Kursus software CATIA, Universitas Gunadarma, 2006.
Autodesk Certified Professional: Autodesk Inventor Proffesional, 2014.
Autodesk Certified of Completion: Building Information Modelling, 2015.
Global e Training: Revit Architecture, Structure, MEP, 2016.
Global e Training: BIM 101, 2016.